Cara menghilangkan ketergantungan obat tidur

"Ketergantungan obat bisa memicu efek yang berbahaya untuk tubuh. Kondisi ini bisa ditangani dengan berkunjung langsung ke ahli kejiwaan untuk mengurangi dosis atau mengganti jenis obat."

Halodoc, Jakarta - Meski tubuh kita memiliki kemampuan alami dalam mengatasi penyakit, akan tetapi obat tetap dibutuhkan guna mempercepat proses penyembuhan ini. Setelah seseorang telah pulih dan penyakit yang diidap hilang dan tidak menunjukkan gejala kembali, biasanya dokter akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi obat. Namun, untuk penyakit tertentu, obat bisa jadi harus dikonsumsi setiap hari sesuai petunjuk dokter. Namun, bagaimana jadinya saat seseorang tidak dapat berhenti konsumsi obat tertentu karena ketergantungan atau kecanduan obat? Selain itu, bagaimana efek yang akan muncul bagi tubuh? Adakah cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut!

Apa Itu Ketergantungan Obat?

Kondisi ketergantungan obat adalah proses konsumsi obat yang telah dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang dan melebihi aturan penggunaannya atau tidak sesuai anjuran dokter. Hal ini pasti akan memunculkan efek samping, meski di sisi lain hal ini dapat bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, atau keduanya.

Saat seseorang telah mengalami ketergantungan obat, ini berarti tubuh telah menyesuaikan diri dengan kehadiran obat tersebut. Akhirnya ketika ia memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya, tubuh akan menghasilkan reaksi berbeda yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya suatu zat kimia yang telah menjadi kebiasaan dalam tubuh. Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami ketergantungan obat, antara lain:

  • Sakit perut, mual, dan muntah.
  • Hilang kesadaran atau pingsan.
  • Gangguan pernapasan dan tekanan darah.
  • Nyeri di area dada.
  • Pupil mata membesar.
  • Tubuh gemetaran atau tremor.
  • Kejang.
  • Halusinasi.
  • Diare.
  • Kulit seketika menjadi dingin dan berkeringat, serta panas dan kering.

Jika gejala di atas sudah muncul, maka dokter menyarankan diagnosis terlebih dahulu dengan melakukan tes ketergantungan obat. Dalam proses diagnosis, biasanya dokter mengambil sampel urine dan darah, serta melihat riwayat konsumsi obat seseorang.

Mengatasi Ketergantungan Obat

Cara untuk mengatasi ketergantungan obat, maka diagnosis seperti yang disebutkan sebelumnya dapat menjadi acuan. Dengan hasil tersebut, akan diketahui jenis obat yang dikonsumsi, berapa banyak jumlah yang telah dikonsumsi, berapa lama waktu konsumsinya.

Biasanya pengobatan yang dapat dilakukan jika sudah mengalami hal ini adalah menemui dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) atau konselor untuk membantu mengatasi ketergantungan. Caranya bisa dengan terapi atau penanganan lain secara tepat, misalnya penyesuaian dosis atau mengganti golongan obat.

Jika ketergantungan obat telah mengganggu pernapasan, maka cara mengatasinya terlebih dengan melakukan pembebasan jalan napas dengan memasukkan tabung pernapasan ke dalam pernapasan. Pengidap ketergantungan obat bisa diatasi dengan pemberian arang aktif (activated charcoal) di klinik atau rumah sakit untuk menyerap obat yang menyebabkan ketergantungan. Selain itu, bisa juga dengan pemberian cairan infus untuk membantu tubuh mengeluarkan zat obat tersebut lebih cepat.

Itulah sedikit penjelasan tentang gejala ketergantungan dan cara mengatasinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur tanya dokter, ya. Mudah saja, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call.

Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Halodoc, Jakarta – Obat tidur adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, misalnya insomnia. Namun, jenis obat ini sama sekali tidak boleh sembarangan digunakan. Obat tidur dilarang untuk digunakan dalam jangka waktu panjang karena bisa menyebabkan ketergantungan obat. Kalau sudah begitu, efek samping yang berbahaya mungkin akan muncul. 

Seseorang dikatakan mengalami ketergantungan obat jika sudah mengonsumsi satu jenis obat tertentu dalam jangka waktu lama atau melebihi dosis. Orang yang mengalami ketergantungan obat juga cenderung tidak bisa lepas dan mengalami gejala-gejala tertentu. Hal ini bisa berbahaya, terutama jika ketergantungan terjadi pada obat tidur. Lantas, bagaimana proses cek ketergantungan obat tidur?

Baca juga:Mengalami Ketergantungan Obat? Begini Cara Mengatasinya

Cek ketergantungan obat tidur perlu dilakukan. Sebab pada dasarnya, obat tidur hanya boleh digunakan untuk mengatasi masalah tidur dalam jangka waktu pendek. Selain itu, obat tidur juga tidak boleh digunakan melebihi dosis. Pada awalnya, obat tidur mungkin digunakan untuk mengatasi insomnia. Namun saat berlebihan, obat ini malah bisa menyebabkan insomnia semakin parah. 

Gejala insomnia atau gangguan tidur lainnya malah bisa semakin memburuk saat orang yang ketergantungan berhenti mengonsumsi obat tidur. Selain itu, ketergantungan obat juga membuat seseorang tidak bisa menghentikan konsumsi obat tersebut dan tidak bisa lepas. Hal itu terjadi karena tubuh mulai “menyesuaikan” obat tidur yang masuk. 

Baca juga: Cek Ketergantungan Obat, Inilah Prosedur yang Harus Dilalui

Akhirnya, saat tubuh tidak lagi mendapat asupan obat, tubuh akan memicu reaksi. Hal itu muncul karena tubuh menganggap ada hal yang berbeda, yaitu tidak terpenuhinya suatu zat kimia yang telah menjadi kebiasaan dalam tubuh. Ada beberapa gejala yang bisa muncul saat seseorang mengalami kecanduan obat tidur, di antaranya: 

  • Mengalami gangguan tidur berkepanjangan.
  • Gangguan memori.
  • Sulit untuk fokus dan berkonsentrasi. 
  • Muncul gerakan-gerakan tubuh yang tidak terkontrol atau tidak disadari.

Ketergantungan obat tidur juga bisa memicu munculnya gejala seperti pusing, mulut kering, gangguan koordinasi gerakan tubuh, hilang kesadaran, gangguan pernapasan, tremor dan kejang, halusinasi, hingga berkeringat dan kesulitan tidur di malam hari. Pada kasus yang parah, kecanduan obat tidur juga bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi saat tidak mendapat asupan obat. 

Diagnosis terhadap ketergantungan obat tidur akan melibatkan dokter, psikiater, dan psikolog. Untuk kriteria pengukuran, para profesional kesehatan mental mengacu pada Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Mental (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Kriteria tersebut digunakan sebagai standar untuk melakukan diagnosis terhadap ketergantungan obat.

Selanjutnya, dokter akan melanjutkan pemeriksaan darah, urine, hingga laboratorium. Serangkaian tes ini dilakukan untuk mendiagnosis adanya penggunaan obat. Namun, tes tersebut bukanlah tes diagnostik untuk ketergantungan obat. Meski begitu, rangkaian pengobatan ini bisa membantu memantau dan menilai perawatan yang dijalani untuk mengatasi ketergantungan obat tidur. 

Baca juga:Ketahui Langkah-Langkah Terapi dalam Cek Ketergantungan Obat

Jika terbukti mengalami ketergantungan obat tidur, dokter mungkin akan melakukan terapi untuk meringankan gejala dan menghilangkan kecanduan obat tidur. Terapi menjadi penting karena hingga kini masih belum ada obat untuk kecanduan. Semakin cepat ditangani, risiko efek samping dari ketergantungan obat tidur bisa dihindari. 

Cari tahu lebih lanjut seputar cek ketergantungan obat tidur dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, downloadsekarang di App Store dan Google Play! 

Cara menghilangkan ketergantungan obat tidur

Referensi Addiction Center. Diakses pada 2020. Sleeping Pill Symptoms and Warning Signs. WebMD. Diakses pada 2020. Signs of Drug Addiction.

Bagaimana cara lepas dari ketergantungan obat tidur?

Cara berhenti dari ketergantungan obat untuk mengatasi susah....
Membuat kamar tidur yang nyaman. ... .
Sebaiknya untuk membatasi atau menghindari minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi pada sore hari..
Hindari konsumsi makanan dengan porsi besar..
Konsumsi susu hangat sebelum tidur..

Apakah bisa lepas dari obat psikiater?

Walaupun kadang bisa kambuh lagi, tetapi kebanyakan bisa lepas pengobatan dengan gejala yang dialami sebelumnya berubah secara signifikan atau menghilang sama sekali.

Apakah obat tidur bisa menyebabkan ketergantungan?

Apabila digunakan secara tidak tepat, obat tidur bisa menimbulkan efek samping berupa ketergantungan dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Bagaimana mengatasi ketergantungan?

Suka Berlebihan, Ini 7 Cara Mengatasi Kecanduan.
Akui jika kecanduan tersebut adalah masalah. Rasa candu muncul karena kesukaan yang berlebih. ... .
Cobalah bertanggung jawab terhadap seseorang. ... .
Olahraga. ... .
Cobalah tinggalkan kebiasaan. ... .
Terapi perilaku kognitif. ... .
Temukan hobi baru. ... .
Cintai diri sendiri..