Buku panduan antropologi budaya ugm

Surat Edaran Kegiatan Pembelajaran Semester Gasal T.A. 2022/2023 FIB UGM

Pembayaran SPP/UKT dijadwalkan tanggal 1 – 31 Juli 2022 –> JANGAN SAMPAI TERLAMBAT!

Berkenaan dengan Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Baca Selengkapnya

  1. Mendaftarkan diri sebagai mahasiswa layak yudisium dengan cara mengirim transkrip nilai ke email (subyek: nama prodi_permohonan layak yudisium_NIU_nama mahasiswa) dengan ketentuan: nilai semua mata kuliah wajib minimal C termasuk KKN dan skripsi; jumlah SKS 144-160; tidak memiliki nilai E; dan jumlah SKS mata kuliah pilihan dengan nilai D tidak lebih dari 25 %
  2. Mengumpulkan berkas yudisium paling lambat tanggal 20 tiap bulannya (berkas dimasukkan dalam folder). Apabila tanggal 20 bertepatan dengan hari libur, Sabtu, atau Minggu, maka berkas dikumpulkan pada hari Senin berikutnya.  .
  3. Panduan Sistem Informasi Yudisium dan Wisuda SIMASTER dapat diunduh di sini.
  4. Selengkapnya klik di sini.

Selama pembatasan kegiatan maksimal di kampus dalam rangka tanggap darurat melawan covid-19, semua berkas yudisium dan wisuda S1 dikirim dalam Baca Selengkapnya

Photograph

Buku panduan antropologi budaya ugm

Share

Suhardi adalah Guru Besar Antrpologi (pensiun) pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Penulis belajar Antropologi pada Jurusan Antropologi Budaya, di universitas yang sama, selesai pada tahun 1974, dan menjadi staf pengajar di jurusan tersebut pada tahun 1975.

Pada tahun 1975, penulis mengikuti Program Paska Sarjana non gelar dibidang Sosiologi Pedesaan pada Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Kemudian pada tahun 1978, ia mengikuti Program Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia di Jakarta. Pada tahun 1987 – 1993 penulis melanjutkan studi program Master dan Ph.D di Univercity of Kent at Canterbury di Inggris.

Karyanya berupa sebuah buku kecil berjudul Alam-Religi dan Solidaritas Sosial di Papua dan Jawa, diterbitkan oleh Program Beastudi Kajian Antarbudaya, Pusat Studi Asia-Pasifik, Universitas Gadjah Mada. Karya lainnya berupa beberapa esei dalam beberapa buku, antara lain (1) “Sejarah, Mitologi, Kepercayaan dan Agama”, dalam buku Menjaga Alam Membela Masyarakat (editor PM Laksono), Lafadt Kompalindo, PSAP UGM (200). (2) “Kemanusiaan dan Kekerasan, Perspektif Budaya”, dalam buku Manusia dan Dinamika Budaya, Dari Kekerasan sampai Baratayuda, (editor Sumiyati) Bigraf Publishinh (2001). Beberapa esei lain dimuat dalam beberapa majalah ilmiah.

  • Buku panduan antropologi budaya ugm

Kurikulum

Proses pembelajaran pada Prodi S3 Antropologi berbeda dari jenjang sarjana dan magister. Pada dasarnya, mahasiswa lebih banyak bekerja mandiri untuk riset disertasinya (32 SKS), dengan dukungan dari tim promotor. Untuk mendukung proses tersebut, mahasiswa hanya mengambil 6 mata kuliah pada
tahun pertama. Secara keseluruhan, program ini didesain untuk dapat ditempuh dalam 50 SKS selama 4 tahun. Kurikulum lengkap dapat dilihat pada tautan ini.


Struktur Kurikulum (Learning Outcome per tahun)

Tahun I: Penguasaan Teori, Konsep, Metode

Tahun II: Penguasaan Kapasitas Fieldwork

Tahun III: Penguasaan Analisis; Penulisan Disertasi; Penyusunan Karya Ilmiah (Naskah
Publikasi)

Tahun IV: Kemampuan Mempertahankan Disertasi + Publikasi Karya Ilmiah


Alur Perkuliahan Program Doktor Antropologi UGM

  1. Perkuliahan: Pada tahun pertama, mahasiswa mengambil total 6 mata kuliah (coursework) yang diselenggarakan secara terstruktur. Mata kuliah kolokium disesuaikan dengan rencana riset tiap mahasiswa. Pada semester kedua, mahasiswa mulai lebih intensif berkomunikasi dengan tim promotor yang sudah ditunjuk melalui rapat fakultas saat proses penerimaan mahasiswa baru.
  2. Seminar Proposal: Selain mengambil mata kuliah, mahasiswa juga bekerja menyusun proposal riset disertasinya selama semester dua dengan bimbingan dari tim promotor. Pada akhir semester dua ini, mahasiswa akan mempresentasikan rencana risetnya yang sudah disetujui oleh tim promotor dalam forum terbatas. Setiap mahasiswa akan dialokasikan dua sampai tiga pembahas. Prodi akan mengundang pembahas dari kalangan akademisi internal (dosen departemen Antropologi atau FIB) ataupun eksternal yang memiliki keahlian kajian sesuai minat riset mahasiswa. Pembahas ini juga akan memberikan input nilai pada rancangan riset mahasiswa. Mahasiswa yang lulus seminar proposal dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni penelitian lapangan. Mahasiswa yang belum lulus seminar proposal dipersilakan mengulang dengan merevisi proposalnya sesuai dengan masukan tim pembahas dan tim promotor.
  3. Penelitian Lapangan: Mahasiswa yang boleh melakukan penelitian lapangan adalah yang sudah lulus seminar proposal. Pada tahun kedua ini, mahasiswa bekerja mandiri untuk melakukan penelitian lapangan. Namun begitu, setiap mahasiswa perlu tetap mengisi formulir pembimbingan. Pada akhir semester 4, mahasiswa diminta mengirimkan bukti perkembangan penelitian lapangan berupa formulir pembimbingan, catatan lapangan dan dokumentasi penelitian lapangan lainnya (foto, video, yang relevan dengan riset).
  4. Ujian Komprehensif
    • Setelah dinyatakan lulus seminar proposal (usulan penelitian), mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian komprehensif pada prodi, yakni pada semester 3 dan/atau 4.
    • Pada ujian komprehensif ini, mahasiswa menunjukkan pemahamannya akan metodologi dan teori pokok antropologi yang relevan dengan risetnya. Di prodi S3 Antropologi, ujian komprehensif ini sekaligus berfungsi untuk melihat sejauh mana mahasiswa telah mendalami masukan dari pembahas usulan riset saat seminar proposal, serta melaksanakan sebagian riset.
    • Mahasiswa mengirimkan surat permohonan yang telah disetujui oleh tim promotor pada bagian Administrasi Akademik Pascasarjana (Sdri. Veronica K. Wulandari, MA.) dengan berkas lengkap. Daftar berkas dan format surat permohonan dapat dilihat di sini.
    • Risensi kepustakaan dijadikan satu dalam naskah bab pertama sebagai bagian dari tinjauan literatur.
  5. Diseminasi Kemajuan Riset (Seminar Kemajuan, Presentasi Hasil Penelitian)
    • Untuk memantau kemajuan studi mahasiswa, prodi menyelenggarakan seminar kemajuan mulai semester 5. Seminar ini bersifat terbuka dan dapat dihadiri oleh mahasiswa dan sivitas akademika UGM dan luar UGM.
    • Mahasiswa juga didorong untuk melakukan diseminasi hasil penelitian mereka (meski masih bersifat ongoing atau dalam bentuk preliminary analysis) pada forum-forum ilmiah yang diadakan pihak eksternal, baik yang diadakan dalam negeri maupun luar negeri. Penilaian dapat dilihat dalam Panduan Akademik Program Doktoral FIB 2020 hal. 10.
    • Memasuki tahun keempat, mahasiswa dapat mengajukan naskah disertasinya untuk diseminarkan (seminar hasil). Seminar ini bersifat terbuka, seperti seminar kemajuan dan dihadiri pula oleh tim promotor dan pembahas yang diundang oleh prodi.
  6. Ujian Disertasi
    • Mahasiswa dapat menyerahkan naskah disertasi yang sudah disetujui oleh tim promotor untuk diuji kelayakannya.
    • Penilaian akan dilakukan oleh 2-3 penilai; salah satunya harus berasal dari luar UGM, dengan bidang keahlian yang relevan dengan disertasi mahasiswa.
    • Jika naskah lolos tanpa perbaikan dalam proses ini, mahasiswa beserta tim promotor dapat mengajukan permohonan untuk ujian tertutup yang dihadiri oleh tim promotor beserta tim penguji. Untuk persyaratan dan proses ujian tertutup lebih rinci, mahasiswa dapat melihat halaman 22 buku Panduan Akademik Program Doktor FIB UGM 2020.
    • Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian tertutup dengan nilai disertasi 86 atau lebih dan IP kumulatif lebih dari 3,5 berhak mengajukan permohonan untuk mengikuti ujian terbuka. Permohonan ujian terbuka juga dapat diajukan oleh prodi dengan rekomendasi dari tim penguji.

Tim Promotor, Tim Pembahas-Penilai, dan Tim Penguji

  • Seleksi calon mahasiswa baru dilakukan, selain mempertimbangkan kompetensi akademik camaba, dengan mempertimbangkan kecocokan usulan riset camaba dengan keahlian calon promotor dan beban pembimbingan. Tim promotor dapat berisi dua hingga tiga; salah satunya merupakan guru besar. (Lebih lanjut lihat pada Panduan Akademik Program Doktor FIB 2020).
  • Tim pembahas proposal dan penguji komprehensif berjumlah 2-3 orang, berasal dari dalam maupun luar prodi. Seluruhnya berkualifikasi akademik Doktor.
  • Tim penilai disertasi berjumlah 3 orang, salah satunya berasal dari luar program studi. Seluruhnya berkualifikasi akademik Doktor, dan salah satunya merupakan profesor.
  • Tim penguji tertutup terdiri atas tim promotor, tim penilai, dan paling banyak dua orang penguji tambahan. Salah satu di antara tim penilai dan/atau penguji tambahan harus berasal dari luar program studi (external examiner).
  • Tim promotor, bersama mahasiswa, berhak mengajukan nama-nama calon tim pembahas, tim penguji komprehensif, tim penilai dan penguji tambahan.
  • Prodi berhak menentukan susunan nama final dari tim pembahas proposal, tim penguji komprehensif, tim penilai disertasi, dan tim penguji tertutup serta penguji tambahan.

Antropologi budaya UGM belajar apa?

Sederhananya, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat, agama dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan sebagainya adalah ruang studi bagi Ilmu Antropologi.

Antropologi budaya gelarnya apa?

Gelar S.Ant. tentu diperoleh bukan tanpa jerih payah. Mahasiswa Antropologi Budaya UGM, misalnya, biasanya sudah berpengalaman melakukan riset lapangan bahkan sebelum menyusun skripsi. Memang, observasi dan wawancara sudah menjadi menu sehari-hari perkuliah di Jurusan Antropologi.

Antropologi budaya UGM Fakultas apa?

Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Apa saja yang dipelajari di jurusan antropologi budaya?

Deskripsi Jurusan Antropologi merupakan studi yang mempelajari ciri khas dan kesamaan dari suatu masyarakat dan kebudayaan melalui penelitian tentang bahasa dan agama di dunia, hak asasi manusia, upacara, pola pikir, kemasyarakatan, etika, budaya, dan banyak hal lainnya.