Berikut ini yang termasuk pin dalam port c mikrokontroler atmega16 adalah


Microcontroller merupakan suatu sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering juga disebut dengan single chip microcomputer. Microcontroller biasa dikelompokkan dalam satu keluarga, masing-masing microcontroller mempunyai spesifikasi tersendiri namun masih kompatibel dalam pemrogramannya.

Didalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis memilih microcontroler AVR ATMEGA 16 sebagai prosessor dari alat yang akan dibuat. AVR merupakan seri microcontroler CMOS 8 bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Atmel merupakan salah satu vendor yang bergerak dibidang mikroelektronika, telah mengembangkan AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) sekitar tahun 1997. Berbeda dengan microcontroller MCS51, AVR menggunakan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mempunyai lebar bus data 8 bit, perbedaan ini bisa dilihat dari frekuensi kerjanya. MCS51 memiliki frekuensi kerja seperduabelas kali frekuensi oscillator sedangkan frekuensi kerja AVR sama dengan frekuensi oscillator. Jadi dengan frekuensi oscillator yang sama, kecepatan AVR duabelas kali lebih cepat dibanding kecepatan MCS51. Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas, yaitu Attiny, AT90Sxx, ATMega dan AT86RFxx. Perbedaan antar tipe AVR terletak pada fitur-fitur yang ditawarkan, sementara dari segi arsitektur dan set instruksi yang digunakan hampir sama. (Datasheet AVR ATMega 16 : PDF)

 Fitur ATMega 16

            Fitur-fitur yang dimiliki ATMega 16 sebagai berikut :

1.    Microcontroller AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah.

2.    Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz.

3.    Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 KByte.

4.    Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

5.    CPU yang terdiri atas 32 buah register.

6.    Unit interupsi internal dan eksternal.

7.    Port USART untuk komunikasi serial.

8.    Fitur Peripheral.

a.    Tiga buah Timer/ Counter dengan kemampuan pembandingan.

1.    2(dua) buah Timer/ Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare.

2.    1(satu) buah Timer/ Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare, dan Mode Capture.

b.    Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri.

c.    4 channel PWM

d.   8 channel, 10 bit ADC.

1.    8 Single-ended Channel.

2.    7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP.

3.    2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x.

            e.  Byte-oriented Two-wire Serial Interface.

             f. Programmable Serial USART.

             g.  Antarmuka SPI.

             h.  Watchdog Timer dengan oscillator internal.

              i. On-chip analog Comparator. (Datasheet ATMega16 : PDF)

  Konfigurasi Pin AVR ATMega 16

Untuk penjelasan pin dari AVR ATMega 16 ditunjukkan dalam Gambar  :

Konfigurasi Pin ATMega 16

Konfigurasi pin ATMega 16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada Gambar 2.1. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATMega 16 sebagai berikut :

1.      VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.

2.      GND merupakan pin Ground.

3.      Port A (PA.0...PA.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PB.0...PB.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi khusus,5. Port C (PC.0...PC.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi khusus
6. Port D(PD.0...PD.7) merupakan pin input/ output dua arah dan pin fungsi khusus

 7.  RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

 8.   XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9.   AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

Page 2

18 resistor pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up, PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output. Pin port adalah tri-state setelah kondisi reset. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan bila PORTxn diset 0 pada saat pin terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state DDxn=0, PORTxn=0 ke kondisi output high DDxn=1, PORTxn=1 maka harus ada kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled DDxn=0, PORTxn=1 atau kondisi output low DDxn=1, PORTxn=0.

A. Konfigurasi Pin ATMega16

Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega16 dengan kemasan 40 pin dapat dilihat pada Gambar 2.5. Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega16 memiliki 8 pin untuk masing-masing Port A, Port B, Port C, dan Port D. Guna memaksimalkan performa, AVR menggunakan arsitektur Harvard dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data. Gambar 2.5 Pin-Pin Atmega16 19 Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut: a VCC - Tegangan sumber b GND Ground c Port A PA7 – PA0 Port A adalah 8-bit port IO yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC Analog to Digital Converter sebesar 10 bit. Tabel 2.4 Fungsi Khusus Port A Port Alternate Function PA7 ADC7 ADC input channel 7 PA6 ADC6 ADC input channel 6 PA5 ADC5 ADC input channel 5 PA4 ADC4 ADC input channel 4 PA3 ADC3 ADC input channel 3 PA2 ADC2 ADC input channel 2 PA1 ADC1 ADC input channel 1 PA0 ADC0 ADC input channel 0 d Port B PB7 – PB0 Port B adalah 8-bit port IO yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara 20 eksternal, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya :  SCK port B, bit 7 Input pin clock untuk updownloading memory.  MISO port B, bit 6 Pin output data untuk uploading memory.  MOSI port B, bit 5 Pin input data downloading memory. Tabel 2.5 Fungsi khusus port B Port Alternate Function PB7 SCK SPI Bus Serial Clock PB6 MISO SPI Bus Master InputSlave Output PB5 MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input PB4 SS SPI Slave Select Input PB3 AIN1 Analog Comparator Negative Input OCO TimerCounter0 Output Compare Match Output PB2 AIN0 Analog Comparator Positive Input INT2 External Interrupt 2 Input PB1 T1 TimerCounter1 External Counter Input PB0 T0 TimerCounter External Counter Input XCK USART External Clock InputOutput e Port C PC7 – PC0 Port C adalah 8-bit port IO yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara 21 langsung, maka port C akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Tabel 2.6 Fungsi khusus port C Port Alternate Function PC7 TOSC2 Timer Oscillator Pin 2 PC6 TOSC1 Timer Oscillator Pin 1 PC5 TD1 JTAG Test Data In PC4 TD0 JTAG Test Data Out PC3 TMS JTAG Test Mode Select PC2 TCK JTAG Test Clock PC1 SDA Two-wire Serial Bus Data InputOutput Line PC0 SCL Two-wire Serial Bus Clock Line f Port D PD7 – PD0 Port D adalah 8-bit port IO yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Tabel 2.7 Fungsi khusus port D Port Alternate Function PD7 OC2 Timer Counter2 Output Compare Match Output PD6 ICP1 TimerCounter1 Input Capture Pin PD5 OCIB TimerCounter1 Output Compare B Match Output PD4 TD0 JTAG Test Data Out PD3 INT1 External Interrupt 1 Input PD2 INT0 External Interrupt 0 Input PD1 TXD USART Output Pin PD0 RXD USART Input Pin 22 g RESET Reset input h XTAL1 Input Oscillator i XTAL2 Output Oscillator j AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A dan konverter AD. k AREF adalah pin referensi analog untuk konverter AD.

B. Memori ATMega16

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA