Berikut ini unsur-unsur yang terdapat pada peta kecuali

tirto.id - Komponen peta menjadi bagian kelengkapan peta yang setidaknya memiliki 12 unsur, mulai dari judul peta, garis tepi, simbol, hingga legenda.

Dari segi bahasa, istilah "peta" berakar dari kata mappa. Kata yang kemudian disebut map itu berasal dari bahasa Yunani. Kata mappa, dalam bahasa Yunani berarti taplak meja. Pada masa Yunani kuno, peta kerap digambar di kain yang menyerupai taplak meja.

Sementara dalam kajian geografi, pengertian peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sesuai dengan ketampakannya dari atas.

Adapun merujuk definisi yang dirumuskan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal) RI, pengertian peta adalah wahana untuk penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, yang menjadi sumber informasi di perencanaan dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Pengertian Peta

Berikut ini unsur-unsur yang terdapat pada peta kecuali

Menukil penjelasan dalam ulasan bertajuk "Studi Pemetaan Kota (Studi Kasus Kota Manado)" yang terbit di Jurnal Media Engineering (Vol. 2, No. 1, 2012), peta adalah gambaran data ilmiah tentang permukaan bumi yang dibuat dengan menggambarkan berbagai tanda dan keterangan, sehingga isinya mudah dipahami.

Oleh karena itu, peta memberikan gambaran tentang kondisi permukaan bumi di suatu wilayah yang dinyatakan dengan simbol-simbol, tanda-tanda, serta keterangan dalam skala tertentu. Sederhananya, peta adalah gambaran permukaan bumi dalam skala tertentu yang termuat di bidang datar melalui sitem proyeksi.

Perhimpunan Kartografi Internasional (International Cartographic Association), seperti dijelaskan dalam buku Geografi (2019) terbitan Kemdikbud, merumuskan definisi peta lebih mendetail lagi, yakni gambaran atau representasi unsur-unsur abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, dalam kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.

Definisi yang dirumuskan International Cartographic Association (ICA) keluar dari batas-batas lama karena peta saat ini tidak hanya memuat gambaran permukaan bumi, tetapi sudah meluas dengan mencakup pula benda-benda angkasa.

Komponen Peta dan Penjelasannya

Peta memuat sejumlah komponen atau unsur yang menjadi bagian kelengkapannya. Setidaknya ada 12 komponen peta. Merujuk buku Modul Geografi (2020) yang diterbitkan Kemdikbud, berikut ini sejumlah komponen peta dan penjelasannya.

1. Judul Peta

Judul peta umumnya memuat informasi yang ada dalam sebuah peta. Peran judul peta sangat penting sebab ia hal pertama yang dilihat oleh pembaca. Maka itu, judul peta perlu menggambarkan isi dan jenis peta. Judul itu biasanya ditulis menggunakan huruf kapital.

2. Garis Tepi

Garis tepi dalam peta merupakan garis yang terletak di bagian tepi peta. Ujung dari setiap garis itu bertemu dengan ujung garis yang lain. Manfaat garis tepi dalam peta ialah untuk membantu gambar peta terlihat lebih rapi.

3. Garis Astronomi atau Koordinat

Garis astronomi (koordinat) dalam peta biasanya terdapat di tepi peta yang berbentuk angka – angka koordinat dalam satuan derajat, menit, dan detik. Garis astronomi berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat di peta.

4. Legenda

Legenda merupakan keterangan dari simbol-simbol yang menjadi kunci untuk memahami peta. Keberadaan legenda penting sebab peta umumnya memuat beberapa simbol yang menunjukkan karakteristik sebuah wilayah.

5. Simbol

Sementara simbol dalam peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan permukaan bumi di suatu wilayah yang termuat dalam peta. Selama ini ada 3 jenis simbol yang dikenal dalam peta.

Pertama, simbol titik yang digunakan untuk menyajikan informasi terkait tempat ataupun data posisional. Misalnya: simbol segitiga merah untuk menunjukkan gunung api aktif; simbol segitiga hitam untuk gunung berapi tidak aktif; kotak persegi 4 berwarna merah untuk penunjuk lokasi ibu kota negara; lingkaran dengan gambar jangkar di tengah untuk penunjuk pelabuhan; dan lain sebagainya.

Kedua, simbol garis yang dipakai untuk menyajikan data yang berkaitan dengan jarak. Misalya: simbol 2 garis untuk jalan raya; garis berkelok tidak lurus untuk sungai; satu garis untuk jalan desa; dan lain sebagainya.

Ketiga, simbol area yang biasa dimanfaatkan untuk menunjukkan suatu jenis area tertentu dengan gambar yang mencakup suatu wilayah berkarakteristik khusus. Misalnya: simbol untuk menggambarkan danau, sawah, rawa-rawa dan lain sebagainya.

6. Inset

Dalam peta, komponen inset menunjukan kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Komponen inset memiliki fungsi menjelaskan gambaran wilayah di peta utama dan perbedaannya dengan wilayah lain di sekelilingnya. Misalnya, ketika membuat gambar Pulau Jawa sebagai peta utama, perlu peta Indonesia sebagai insetnya agar posisi Pulau Sumatera dan pulau lainnya bisa terlihat.

7. Skala

Skala adalah perbandingan (rasio) antara jarak 2 titik di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi atau lapangan, yang dihitung dengan satuan yang sama. Selama ini, ada 3 jenis skala dalam peta.

Pertama, Skala Angka. Pengertian skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak dalam peta dengan jarak yang sebenarnya menggunakan angka. Contohnya, skala 1:500.000 dibaca setiap 1 cm dalam peta mewakili jarak 500.000 cm di lapangan.

Kedua, Skala Garis. Disebut juga dengan skala grafis, pengertian skala garis adalah skala peta yang ditunjukkan melalui garis lurus yang terbagi dalam beberapa ruas. Setiap ruas itu memuat angka skala dalam satuan panjang yang sama. Contoh hitungannya, seperti satu ruas sepanjang 1 cm dalam peta setara dengan jarak sebenarnya sepanjang 5 km, lalu 2 cm sama dengan 10 km, dan seterusnya.

Ketiga, Skala Verbal. Pengertian skala verbal ialah skala peta yang dinyatakan dengan kalimat. Karena itu disebut skala verbal. Skala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa. Skala di peta-peta Amerika dan Eropa sering kali tidak menggunakan satuan pengukuran matrik. Contoh skala verbal: 1 inchi to 1 mile, yang artinya jarak 1 inchi dalam peta mewakili jarak sebenarnya sepanjang 1 mil di lapangan.

8. Orientasi

Orientasi dalam peta adalah petunjuk arah yang menunjukkan posisi dan arah suatu titik/wilayah. Biasanya, orientasi dalam peta berbentuk tanda panah menunjuk ke arah utara.

9. Sumber Data Peta

Dalam peta, sumber peta menunjukkan asal informasi yang digunakan dalam pembuatan peta. Ia bisa memperjelas rujukan sumber yang dipakai oleh pembuat peta.

10. Tahun Pembuatan Peta

Adapun tahun pembuatan peta dapat membantu pembaca menganalisis berbagai kecenderungan perubahan dari waktu ke waktu yang tejadi di suatu wilayah. Info tahun itu pun dapat memberikan informasi terkait keakuratan data yang digunakan per tahun pembuatan.

11. Lettering

Dalam peta, lettering merupakan semua tulisan bermakna yang terdapat di peta. Bentuk hurufnya meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak dan miring.

Sejumlah fungsi Penggunaan huruf dalam peta adalah sebagai berikut:

  • Huruf Kapital tegak untuk nama Benua, Provinsi.
  • Huruf kapital miring untuk nama samudera atau lautan
  • Huruf kapital-kecil tegak untuk nama Kota/Kabupaten dan nama wilayah.
  • Huruf kapital-kecil miring untuk nama sungai, danau dan/atau rawa.

12. Warna Peta

Umumnya, warna peta dimanfaatkan untuk menonjolkan perbedaan objek yang tergambar dalam peta. Sejumlah penggunaan warna berbeda dan maksudnya dalam peta ialah:

  • Warna cokelat menggambarkan ketampakan relief permukaan bumi
  • Warna biru menggambarkan ketampakan wilayah perairan (laut, sungai, danau dan rawa)
  • Warna hijau menggambarkan ketampakan vegetasi (hutan, perkebunan)
  • Warna merah dan hitam menggambarkan ketampakan hasil budaya manusia (misalnya: jalan kota, pemukiman, batas wilayah, pelabuhan)
  • Warna putih menggambarkan ketampakan permukaan bumi.

Baca juga artikel terkait PETA atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates