Show Persatuan dan kesatuan dalam masyarakat yang beragam dapat terwujud apabila tercipta adanya toleransi antar individu dalam masyarakat dalam aspek meliputi suku, agama, maupun antar golongan. Perilaku toleransi dalam keberagaman suku. Contoh: Menganggap semua sama dan saling bersaudara antar berbagai suku, saling menghormati dan menghargai suku lain.
adjar.id - Adjarian, perilaku toleransi dalam kehidupan beragama dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi dalam kehidupan beragama diperlukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tanpa adanya sikap toleransi, tentu setiap orang akan merasa benar dengan agama masing-masing. Sikap toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati kepercayaan yang bertentangan dengan diri sendiri. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keberagaman, oleh karenanya, toleransi sangat dibutuhkan, termasuk dalam urusan keagamaan. O iya, ada enam agama utama yang di Indonesia, Adjarian. Adapun keenam agama tersebut adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Lalu, apa saja contoh sikap toleransi kehidupan beragama? Simak di bawah ini, yuk! Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Beragama 1. Menghargai cara beribadah orang lain. Baca Juga: Hak dan Kewajiban Umat Beragama 2. Menerima keberadaan agama lain di Indonesia. 3. Tidak mengganggu ketenangan agama lain. 4. Tidak merusak tempat ibadah agama lain. 5. Berteman dengan semua orang dengan tidak membeda-bedakan agama. 6. Tidak berlaku diskriminasi dengan orang beda agama di mana saja. 7. Tidak menghalang-halangi kegiatan keagamaan orang lain. 8. Tidak mengucilkan warga yang berbeda agama. 9. Tidak menghina agama lain. 10. Tidak merendahkan agama lain. 12. Tidak memaksakan kepercayaan kepada orang lain. 13. Tidak menyombongkan agama sendiri di hadapan orang lain. Baca Juga: Menyikapi Perbedaan dan Manfaat Hidup Rukun di Masyarakat Indonesia 14. Menjaga silaturahmi dengan teman dan keluarga yang berbeda agama. 15. Menghormati perayaan hari besar agama lain. 16. Tidak menjadikan agama lain sebagai bahan candaan. Nah, itulah macam-macam contoh sikap toleransi kehidupan beragama.
Toleransi merujuk pada sikap saling menghargai antar sesama. Sikap menghargai ini penting untuk lingkungan yang damai dan beragam. Toleransi termasuk sikap positif yang baik untuk menjaga kerukuranan, serta mencegah konflik dari masyarakat. Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama yang bisa memicu diskriminasi. Banyak kasus intoleransi akibat perbedaan suku dan keyakinan. Sikap toleransi perlu disiapkan sejak kecil, untuk menjaga perbedaan yang ada di masyarakat. Toleransi berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan, untuk menumbuhkan toleransi, tanggung jawab, disiplin, dan berpikir kritis. Nilai-nilai toleransi ini menjadi bekal, untuk menghargai perbedaan dan pendapat sesama warga negara. Baca JugaToleransi adalah kemampuan individu untuk memperlakukan seseorang dengan baik. Sikap toleransi ini membiarkan orang lain punya pendapat berbeda dari kita. Pada hakikatnya, toleransi menjadi sebuah kesadaran untuk menerima dan menghargai perbedaan. Toleransi berasal dari kata bahasa Inggris “Tolerance” berarti membiarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi diartikan sebagai sikap toleran, mendiamkan, dan membiarkan. Sedangkan dalam bahasa Arab, toleransi adalah suatu pendirian atau sikap untuk menerima berbagai pandangan, serta pendirian yang beraneka ragam meski tidak sependapat. Jadi, toleransi adalah cara menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan yang bertentangan dengan pendirinya. Sikap toleransi menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam masyarakat. Toleransi dalam Bhinneka Tunggal IkaBhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia, tertulis di lambang Garuda Pancasila. Kata tersebut berada di pita yang dicengkeram di kaki burung Garuda. Mengutip dari buku Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal, semboyan negara diatur dalam pasal 36A UUD 1945. Arti kata Bhinneka Tunggal Ika yakni “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kata Bhinneka ini menjelaskan keberagaman suku, bahasa, agama, ras, dan budaya di Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan meski berbeda, namun tetap satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semboyan ini menghubungkan toleransi dari bangsa yang majemuk. Sikap dan perilaku toleran perlu diciptakan, caranya menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Perilaku toleransi terwujud dari keberagaman suku, agama, ras, dan budaya. Penjelasannya sebagai berikut: Toleransi Toleransi BeragamaSila pertama Pancasila, berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Artinya Indonesia adalah negara Ketuhanan, menghendaki warganya untuk menganut satu agama atau kepercayaan. Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Tanpa adanya toleransi umat beragama akan terjadi diskriminasi, kekerasan, dan konflik antar masyarakat berbeda keyakinan. Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945, mengatur setiap warga negara untuk memeluk agama dan menjamin perlindungan. Pasal 29 Ayat 2 berbunyi “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Pasal tersebut menjelaskan setiap orang berhak memeluk agama, serta negara melindungi warganya untuk beribadah. Toleransi Keberagaman SukuIndonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada beragam suku dan budaya yang tersebar di beberapa daerah. Untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan suku, sebagai warga negara harus menghormati dan menghargai. Toleransi dalam Sosial BudayaIndonesia mempunyai keragaman sosial budaya yang harus dijaga dan dipertahankan. Keragaman sosial budaya ini dapat menciptakan toleransi. Misalnya mempelajari keragaman budaya lain, mencintai produk buatan Indonesia, dan menghargai perbedaan budaya. Baca Juga
Kebebasan adalah kemampuan individu untuk bertindak sesuai keinginannya. Pada dasarnya setiap manusia punya hak untuk memperoleh kebebasan berpendapat dan bertindak. Hak kebebasan ini telah disepakati oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), setiap orang yang lahir punya hak sama. Hak asasi ini termasuk diakui, dihormati, dijunjung tinggi. Tanpa adanya hak asasi, akan terjadi penindasan pada individu. Baca JugaSetiap orang memiliki hak untuk memeluk agama tanpa paksaan dari orang lain. Hak kebebasan dalam beragama ini termasuk beribadah dan taat pada agama yang dianut. Di Indonesia, toleransi beragama diatur dalam UUD 1945. Toleransi diperlukan untuk menghargai seseorang yang ada di lingkungan maupun organisasi, berhak meyakini agama yang berbeda. Selain itu, toleransi diperlukan untuk tidak membeda-bedakan teman yang berbeda keyakinan. |