Berikan 2 contoh masing-masing ikan air tawar, ikan air payau dan ikan air asin ?

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 15 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 19 is not shown in this preview.

SariAgri - Air payau merupakan hasil perpaduan dari air tawar dan air laut asin yang biasa dijumpai di daerah muara sungai atau pesisir pantai. Di perairan ini banyak sekali hidup berbagai jenis ikan hasil dari adaptasi lingkungan.

Sebagian merupakan ikan laut yang beradaptasi di perairan tawar dan sebagian lagi ikan air tawar yang beradaptasi dengan perairan asin. Ikan air payau termasuk dalam kategori ikan yang mudah dibudidayakan.

Ikan dari perairan ini banyak diminati pembudidaya  antara lain karena pemeliharannya yang tidak terlalu rumit, cepat besar, banyak diminati pasar dan harganya cenderung tinggi.

Baca Juga: Strategi Pemanfaatan Limbah Ikan agar Menjadi Berkah
Selain untuk Hobi, Ikan Hias Buka Banyak Peluang Bisnis

Berikut lima jenis ikan air payau yang paling banyak dibudidayakan:

1. Kakap Putih (Barramundi)

Ikan dengan nama latin Lates calcarifer ini dapat hidup di daerah tropis maupun semitropis. Selain itu, ikan ini dapat hidup di air payau dan air laut asin. Temperatur habitat kakap putih di kisaran 20 derajat Celcius.

Kakap putih bisa berukuran sampai dengan 1,8 m dengan berat 60 kg. Ikan ini termasuk hewan karnivora yang memangsa ikan yang lebih kecil dan kelompok udang-udangan.

2. Kerapu

Kerapu termasuk jenis ikan payau yang populasinya mulai berkurang. Ikan ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu kerapu lumpur, macan, dan bebek Kerapu termasuk dalam ikan yang jadi favorit karena rasanya yang sangat lezat. Dibanding ikan payau lainnya, harga kerapu cukup mahal.

3. Bandeng

Bandeng merupakan ikan air payau yang cukup populer. Ikan yang merupakan oleh-oleh khas kota Semarang ini punya ciri daging putih dengan serat halus dan rasa gurih. Ikan ini banyak dibudidayakan karena dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Setelah empat bulan, bandeng dapat mencapai berat rata-rata 450 gr.

4. Bawal

Ikan ini menjadi salah satu pilihan untuk dibudidayakan karena cepat besar dan banyak diminati pasar. bawal sebenarnya termasuk jenis ikan tawar tapi ikan ini juga bisa hodup di air payau.

5. Patin

Ikan patin cukup populer dibudidayakan karena dagingnya yang banyak dan cepat besar. Di samping itu, ikan ini dapat diolah menjadi berbagai macam kuliner.

Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius. Ikan jenis ini bisa tumbuh dengan ukuran yang sangat besar. Beberapa patin yang hidup di Sungai Mekong bisa mencapai panjang lebih dari dua meter. (Monica Adelina)

Ikan. Foto: Pixabay

Perikanan darat merupakan usaha pemeliharaan dan penangkapan ikan di perairan darat. Jenis ikan air darat di Indonesia dibagi menjadi dua kategori, yaitu air payau dan air tawar. Lalu, apa perbedaan ikan air payau dan ikan air tawar?

Dijelaskan dalam buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang Utoyo, perbedaan kedua jenis perikanan darat tersebut adalah wilayah tempat penangkapan dan budidayanya.

Untuk jenis ikan air tawar dapat dilakukan di sungai, danau, empang atau kolam, sawah, dan bendungan (waduk atau danau buatan). Sedangkan untuk jenis ikan air payau dapat dilakukan di daerah sekitar pantai dalam bentuk tambak.

Selain wilayah tempat penangkapan dan budidayanya, ada pun beberapa perbedaan lain dari ikan air payau dan ikan air tawar. Agar lebih paham, simak penjelasan selengkapnya tentang perbedaan ikan air payau dan ikan air tawar di bawah ini.

Perbedaan Ikan Air Payau dan Ikan Air Tawar

Ikan. Foto: Pixabay

Berikut ini beberapa perbedaan ikan air payau dan air tawar yang diterangkan oleh Wijaya Jati dalam buku Biologi Interaktif Kls. XI IPA.

Jenis ikan air payau adalah semua jenis ikan di tambak dekat daerah pantai. Air payau adalah air campuran antara air laut dengan air tawar atau air yang kadar garamnya rendah.

Karena hal tersebut, jenis ikan ini dapat hidup dalam dua wilayah, yaitu di air tawar dan air laut. Jenis-jenis ikan air payau, misalnya ikan bandeng, ikan kadalan, dan ikan mujair.

Biasanya, tiga jenis ikan tersebut dapat dipelihara bersama-sama. Namun, ada kekhawatiran nantinya salah satu jenis ikan tidak memperoleh makan yang cukup karena kalah bersaing dalam memperebutkan makanan.

Sesuai dengan jenisnya, ini adalah jenis ikan yang tidak memiliki rasa apapun. Itu karena kadar garam pada air tawar sangat rendah.

Dari segi ekonomi, jenis ini juga lebih murah ketimbang ikan jenis lainnya. Jenis ikan tawar ini bisa kita temui di beberapa tempat seperti sungai, sumur, pegunungan, ataupun tempat lainnya.

Ikan yang hidup di lingkungan sungai atau empang tersebut biasanya memakan segala sesuatu yang jatuh ke sungai atau empang, termasuk jenis kotoran.

Jenis ikan air tawar ada bermacam-macam. Contohnya adalah ikan mas, ikan tawes, ikan nilem, ikan gurami, ikan tambakan, ikan sepat, ikan mujair, ikan tombro, ikan lele, ikan gabus, dan lain-lain.

Khusus ikan lele, para peternak ikan cenderung memilih jenis lele dumbo daripada jenis lele lokal. Hal ini karena bibit lele lokal cukup jarang dan pemeliharaannya tidak semudah lele dumbo.

Selain itu, lele dumbo lebih cepat besar. Akan tetapi, lele lokal memiliki keunggulan, yakni memiliki daging yang lebih lezat ketimbang lele dumbo.

Khusus untuk jenis ikan lele dan gabus yang mempunyai sifat kanibalisme, pemeliharaannya jangan digabung dengan jenis ikan lainnya. Jika dilakukan, jenis ikan yang lainnya akan menjadi makanan bagi lele atau gabus tersebut.

Oleh karena itu, pemeliharaan ikan sebaiknya dipilih untuk ikan yang sejenis, misalnya hanya lele saja, gabus saja, nila saja, dan sebagainya. Selain mudah penanganannya, ini juga untuk menghindari kanibalisme terhadap jenis ikan lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA