Lihat Foto Show KOMPAS.com - Pola lantai dalam tari jika digambarkan berupa lintasan garis lurus atau diagonal, horizontal, serta vertikal dinamis pada lantai. Pola lantai tarian menggunakan unsur ruang. Pola lantai adalah pola garis yang dijadikan lintasan ketika melaukan pergelaran tari. Pola lantai juga dapat diartikan sebagai garis yang menentukan bentuk pola dalamkarya seni tari yang ditampilkan di atas panggung, serta membentuk formasi. Dalam buku Tari Tradisi Melayu, Eksistensi, dan Revitalisasi Seni (2016) oleh Muhdi Kurnia, pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Hal ini karena pembuatan pola antai harus memperhatikan beberapa hal, seperti variasi bentuk pola lantai, makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Baca juga: Gerakan dan Pola Lantai Tari Merak Jenis pola lantaiDIkutip dari buku Pendidikan Seni Tari (2018) karya Taat Kurnita Yeniningsih, pola lantai dalam tari terbagi menjadi: Pola lantai garis lurusPola lantai garis lurus biasanya dilakukan olehpenari tunggal, karena memberikan kesan kuat, kokoh, dan jelas dalam tarian. Namun, tidak sedikit juga pola lantaia garis lurus diterapkan dalam tari berpasangan atau kelompok. Toga bentuk penyajian pola lantai garis lurus terdiri dari:
Baca juga: Pola Lantai: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Pola lantai garis lengkungPoa lantai garis lengkung umumnya digunakan penari kelompok. Pola lantai garis lengkung memberikan kesan menarik dan lemah lembur, terlihat samar-samar. Pola lantai garis lengkung terbagi menjadi beberapa macam, yakni pola antai lingkaran, pola lantai angka delapan, dan pola lantai lengkung ke belakang. Contoh tarian yang menggunakan pola lantai lengkung, di antaranya Tari Kecak Bali (pola lantai lingkaran), Tari Piring (pola lantai angka delapan), Tari Randai (pola lantai garis lengkung), dan masih banyak lainnya. Contoh tarian beserta pola lantainyaBerikut contoh tarian tradisional Indonesia dan pola lantai tari yang digunakan:
Baca juga: Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Lihat Foto KOMPAS.com - Pola lantai dalam tar memiliki fungsi menata gerak tari para penari agar kompak. Pola lantai merupakan pola yang dibentuk sebagai cara penari untuk bergerak, bergeser, maupun berpindah. Pola lantai dalam seni tari terbagi menjadi dua, yakni garis lurus dan garis lengkung. Dari dua jenis tersebut kemudian dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, seperti diagonal, horizontal, vertikal, zig-zag, segi empat, segi lima, dan segitiga. Pola lantai garis lurusDilansir dari buku Koreografi: Bentuk-Teknik-Isi (2012) karya Sumandiyo Hadi, pola garis lurus adalah pola memanjang, baik ke depan, ke belakang, maupun ke samping. Pola garis lurus menampilkan sejumlah penari lebih dari satu membentuk formasi garis lurus. Pola lantai garus lurus dilakukan pada jenis tari berpasangan atau kelompok, biasanya digunakan pada tari klasik karena memberikan kesan sederhana tetapi kuat. Baca juga: 3 Unsur dalam Seni Tari: Wiraga, Wirama, Wirasa Pola ini juga sebagai simbol hubungan antarmanusia dan juga dengan Sang Pecipta. COntoh tari tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus yaitu Bedaya di Keraton Jawa. Pola lantai garis lurus memiliki beberapa level, seperti:
Pola lantai garis lengkungPola garis lengkung yaitu garis lingkaran, angka delapan, membentuk huruf U, dan lengkung ular. Pola ini memberikan kesan lembut. Beberapa tari yang menggunakna pola lantai garis lengkung adalah:
Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Jakarta -
Dalam pola lantai garis lurus ada yang dikreasikan menjadi zig zag atau berbelok-belok. Pola lantai juga menentukan gerakan penari. Pola lantai dan gerak tari dapat saling mendukung dalam tarian. Pola lantai dalam suatu tarian disesuaikan dengan jumlah penarinya. Dalam menarikan tarian daerah, para penari akan mengikuti pola lantai tertentu. Berikut adalah penjelasan mengenai pola lantai yang dikutip dari buku KREATIF TEMATIK Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku IV untuk SD/MI karya M. Thayeb dan Karyatmo: 1. Pola lantai garis lurusa. Pola lantai horizontal Pola lantai horizontal dilakukan dengan penari yang membentuk garis lurus menyamping. Contoh tarian yang menggunakan pola lantai horizontal adalah tari Saman dari Aceh. b. Pola lantai vertikal Dalam pola lantai vertical, penari akan berbaris membentuk garis lurus ke belakang. Pada pola lantai vertikal, tari yang ditampilkan adalah tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah. c. Pola lantai diagonal Pada pola lantai diagonal, para penari akan berbaris membentuk garis menyudut ke kanan maupun ke kiri. Contoh tarian yang ditampilkan dengan pola lantai diagonal adalah tari Jaipongan dari Jawa Barat. 2. Pola lantai garis lengkungPada pola lantai garis lengkung dilakukan dengan gerakan melengkung cembung, cekung, atau lingkaran. Pola tersebut dibuat agar tercipta pertunjukan yang indah. Pola tersebut juga memudahkan penari dalam penguasaan panggung. Tarian yang menggunakan pola garis lengkung adalah tari Piring dari Sumatra Barat. B. Fungsi Pola LantaiPola lantai telah menjadi suatu hal penting yang perlu diperhatikan, dalam penampilan seni tari tradisional maupun tarian kreasi baru. Tidak hanya untuk menempatkan posisi dan formasi penari untuk memper indah tarian, tetapi pola lantai juga memiliki makna tersendiri, sesuai dengan tema dari penampilan tarinya. Pola lantai memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1. Memperjelas dan menata gerakan-gerakan penari. 2. Membantu memperkuat dan menonjolkan tokoh penari dalam peranan tertentu. 3. Menghidupkan karakteristik gerak tari dari keseluruhan pertunjukan/pementasan. Membentuk suatu komposisi, untuk menyesuaikan dengan bentuk ruang pertunjukan tari, sehingga penyajian tari menjadi lebih indah, menarik dan dinamis. Pola lantai juga memiliki unsur-unsur lain yaitu sebagai berikut: 1. RuangRuang dalam tari terdapat dua jenis yaitu ruang nyata dan ruang khayalan. Ruang nyata adalah ruang yang benar-benar nyata. Sedangkan ruang khayalan hanya ada di dalam pikiran sang penari. Ruang khayalan bertujuan untuk memberikan kesan tertentu. 2. WaktuDalam tari tradisional, waktu harus sesuai dengan irama tarian. Irama tarian sendiri bersifat berulang dan teratur. Unsur waktu dalam tari adalah tempo, meter, dan ritual. 3. TenagaTenaga adalah energi yang digunakan untuk melakukan sebuah gerakan. Tenaga sendiri disesuaikan dengan perwujudan gerak tokoh tari. tenaga sendiri disesuaikan dengan perwujudan gerak tokoh tari. dalam tenaga ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu kualitas, intensitas, dan tekanan. Nah itulah penjelasan mengenai pola lantai. Sudah paham kan detikers? Simak Video "Tarian Tradisional Desa Lombasana, Makassar" (atj/row) |