Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
Ilustrasi batu. istimewa ©2013 Merdeka.com

JATENG | 14 Mei 2020 13:00 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Batuan merupakan kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral yang telah dalam keadaan mengeras atau membeku. Batuan juga dikenal sebagai benda alam yang menjadi penyusun utama materi bumi.

Berdasarkan penelitian para ahli, diketahui bahwa pembentukan batuan memerlukan waktu hingga jutaan tahun. Siklus batuan berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.

Batuan diklasifikasikan dengan berdasarkan komposisi mineral dan kimia, dengan tekstur partikel unsur dan proses pembentukannya. Lantas apa saja jenis-jenis batuan itu? Simak penjelasannya berikut ini.

2 dari 4 halaman

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk karena proses pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pendinginan atau pembekuan. Umumnya batuan ini berada di dalam mantel atau kerak bumi. Hingga kini setidaknya sudah terdapat 700 jenis batuan beku yang terindentifikasi.

Cara terbentuknya batuan beku setidaknya dibagi menjadi tiga macam, yaitu intrusive, ekstrusif dan hipabissal. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Intrusive

Batuan beku jenis intrusive merupakan salah satu batuan beku yang dalam proses pembentukannya terjadi di dalam maupun di bawah permukaan bumi. Batuan ini merupakan bentuk dari pembekuan magma kerak bumi, sehingga memiliki bentuk dan tekstur yang kasar.

2. Ekstrusif
Jenis batuan beku ekstrusif merupakan batuan yang terjadi di atas permukaan kerak bumi. Hal ini disebabkan karena adanya proses pencairan magma di dalam mantel maupun kerak bumi.

Proses pembentukan jenis batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan batuan beku intrusive. Pasalnya proses pembekuan terjadi di atas permukaan bumi.

3. Hipabissal
Jenis batuan hipabissal terbentuk oleh adanya proses naik turunnya magma di dalam mantel atau kerak bumi. Batuan ini terbentuk diantara batuan vukanik dan plutonik.

3 dari 4 halaman

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
1.bp.blogspot.com

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan terjadi proses pembekuan pada suhu tekanan udara rendah. Batuan ini merupakan batuan yang sudah ada sebelumnya dan terkena berbagai jenis pelapukan.

Hasil dari proses pelapukan dan erosi tersebut mengendap di dalam cekungan dan menjadi satu. Seiring berjalannya waktu membuat kumpulan tersebut menjadi sebuah batu yang baru. Berikut ini beberapa jenis batuan sedimen.1. Batu Konglomerat2. Batu Pasir3. Batu Serpih4. Batu gamping5. Batu Breksi6. Batu Stalaktit dan Stalagmit

7. Batu Lempung

4 dari 4 halaman

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
Ilustrasi shutterstock.com

Batuan metamorf atau malihan merupakan jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil dari transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau biasa disebut dengan metamorfosis.

Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu protolith. Batuan ini akan mengalami perubahan kimia atau fisika yang cukup besar. Pasalnya protolith atau batuan asal akan dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius.

Batuan metamorf merupakan batuan yang mengalami proses metamorfosis. Batuan metamorf juga memiliki berbagai macam jenis, yaitu batuan metamorf kontak, batuan metamorf dinamo dan batuan metamorf kontak pneumatolistis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis tersebut:

1. Batuan metamorf kontak
Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang mengalami proses metamorfisis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Beberapa contoh dari batuan metamorf ini yaitu batu marmer, batolit, lakolit dan batual sill.

2. Batuan metamorf dinamo
Jenis batuan metamorf berikutnya ialah batuan metemorf dinamo. Batuan ini merupakan mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi dan berasal dari tenaga endogen dalam waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi dan dipengaruhi tenaga endogen.

3. Batuan metamorf kontak pneumatolistis
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan uang mengalami proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas-gas yang ada pada magma. Hal ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini.

(mdk/jen)

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
Ilustrasi Batuan Metamorf. ©2021 Merdeka.com/Pexels.com/ian-beckley

JATENG | 29 September 2021 17:05 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Jenis batuan metamorf juga disebut batu malihan. Batu metamorf merupakan hasil dari perpaduan batuan sedimen dan batuan beku. Batuan ini merupakan hasil transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya, atau terkenal dengan batu metamorfosis.

Proses metamorf atau metamorfosis adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat yang dipengaruhi kondisi fisik dan kimia di dalam kerak bumi. Kondisi fisik dan kimia tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya. Proses-proses tersebut tentu saja tidak termasuk proses pelapukan dan perubahan batuan sedimen.

Proses pembentukan batuan ini berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya, yaitu protolith. Protolith atau batuan asal akan terkena panas lebih dari 150 derajat celcius. Sehingga menghasilkan jenis batuan metamorf yang beragam.

Selain itu, proses metamorf dapat berlangsung hingga jutaan tahun. Semakin lama prosesnya, maka semakin sempurna tingkat metamorfosisnya. Selain faktor waktu, suhu dan tekanan sangat menentukan sempurnanya metamorfosis.

Ada banyak jenis batuan metamorf yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari konstruksi hingga instrumen alat musik. Berikut Merdeka.com rangkum melansir dari “Buku Ajar Pengantar Geologi” karya Muhammad Zuhdi dan laman edukasi.kemdikbud.go.id.

2 dari 4 halaman

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi

©2021 Merdeka.com/Pexels.com/julia-volk

Batuan metamorf memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini penjelasan beberapa jenis batuan matamorf tersebut:

1. Batuan metamorf Dinamo/kinetis
Jenis batuan metamorf ini terbentuk dari mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamorfosis ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan.

Contoh, batulumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate), batu bara menjadi antrasit, sabak, gneis dan serpih.

2. Batuan metamorf pneumatolitis kontak
Batuan metamorf pneumatolitis kontak merupakan jenis batuan metamorf yang terbentuk karena pengaruh gas-gas dari magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral tersebut.

Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin.

3. Batuan metamorf kontak
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami proses metamorfosis akibat adanya suhu yang sangat tinggi. Suhu ini berasal dari aktivitas magma yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Beberapa contoh dari batuan metamorf ini, yaitu batu marmer, batolit, lakolit, dan batuan sill.

4. Batuan metamorf Retrogade/Diaropteris
Metamorfosis batuan ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan mineral metamorfosis tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil pada temperatur yang lebih rendah.

5. Batuan metamorf hydrothermal
Jenis batuan metamorf hydrothermal terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut hydrothermal.

Contohnya ialah feldspar yang keras menjadi liat, kaolin yang lunak, hornblende menjadi klorit, olivin menjadi serpentin. Selain itu batuan di permukaan bumi dekat sumber air panas dan geyser diperlunak oleh uap panas dan air panas dan warnanya menjadi agak pucat.

6. Batuan metamorf Orogenik
Metamorfosis orogenik terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya jenis batuan metamorf yang dihasilkan mempunyai butiran mineral yang teroreintasi dan membentuk sabuk yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses metamorfosis memerlukan waktu yang sangat lama dengan kisaran puluhan juta tahun.

7. Batuan metamorf Burial
Jenis batuan metamorf burial terbentuk karena kenaikan tekanan dan temperature daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian mengalami perlipatan.

8. Batuan metamorf dasar Samudera(Ocean-Floor)Metamorfosis dasar samudra terjadi akibat adanya perubahan pada kerak

samudera di sekitar punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges).

3 dari 4 halaman

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
©2021 Merdeka.com/Pexels.com-msvr

Struktur Foliasi

- Struktur Skistose

Struktur skistose menghasilkan jenis batuan metamorf yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih seperti biotit, muskovit, feldspar yang lebih banyak dibanding mineral Butiran.

- Struktur Gneisik

Struktur Gneisik menghasilkan jenis batuan metamorf yang memperlihatkan penjajaran mineral granular, jumlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.

- Struktur Slatycleavage

Sama dengan struktur skistose, kesan kesejajaran mineraloginya sangat halus (dalam mineral lempung).

- Struktur Phylitic

Sama dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya sudah mulai agak kasar.

Struktur Non Foliasi

- Struktur Hornfelsik

Struktur yang memperlihatkan butiran-butiran mineral relatif seragam.

- Struktur Kataklastik

Struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap batuan asal.

- Struktur Milonitik

Struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus.

- Struktur Pilonitik

Struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur milonitik, malah mendekati tipe struktur filit.

- Struktur Flaser

Sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.

- Struktur Augen

Sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir felspar dalam masa dasar yang lebih halus.

- Struktur Granulose

Sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran beragam.

- Struktur Liniasi

Struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk jarus atau fibrous.

4 dari 4 halaman

Batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi
©2021 Merdeka.com/Pexels.com/miguel-á-padriñán

Berbagai jenis batuan metamorf memiliki fungsi bagi kehidupan manusia, di antaranya:

1. Gneiss atau genes banyak digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung.

2. Sekis (Schist)  sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika.

3. Pualam, dimanfaatkan menjadi meja, asbak, guci, hiasan- hiasan.

4. Kuarsa, sebagai pembuatan kaca dan keramik, batu perhiasan.

5. Sabak (batu tulis), sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel instrumen listrik, dan zaman dahulu digunakan sebagai pengganti buku.

6. Marmer, sebagai bahan lantai, dan dinding.

7. Filit sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filit merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan bangunan, biasanya batu filitik di gunakan  sebagai bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk  bahan atap.

(mdk/Ibr)