Berapakah tekanan osmotik larutan yang dibuat dari 18 gram glukosa MR 180 yang dilarutkan ke dalam air hingga volume larutan 250 mL?

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat penerapan konsep tekanan osmosis larutan. Salah satu contoh tentang tekanan osmosis larutan yakni peristiwa terserapnya air yang ada di dalam tanah oleh akar tanaman. untuk memantapkan pemahaman kamu tentang tekanan osmosis larutan, silahkan simak contoh soal di bawah ini. Tetapi sebelum itu, kamu harus paham terlebih dahulu materi atau teorinya. Silahkan baca: materi tekanan osmosis larutan.

Suatu larutan nonelektrolit pada suhu 25 °C memiliki tekanan osmotik sebesar 0,246 atm. Berapakah kemolaran larutan tersebut?

0,246 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 298 K

Sebanyak 10 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL pada suhu 25 °C. Ternyata larutan yang terjadi isotonik dengan larutan glukosa 0,04 mol/liter. Hitunglah massa molekul relatif zat tersebut!

Tekanan osmosis zat nonelektrolit sama dengan tekanan osmosis pada larutan glukosa maka:

(MRT) zat = (MRT) glukosa

Bila tekanan osmotik darah manusia pada suhu 37 °C adalah 7,7 atm, berapa gram glukosa C6H12O6 yang diperlukan untuk membuat 500 mL larutan cairan infus yang isotonik dengan darah? (Ar C = 12, H = 1, O = 16)

Berapakah tekanan osmotik larutan yang dibuat dari 18 gram glukosa MR 180 yang dilarutkan ke dalam air hingga volume larutan 250 mL?
Cairan infus
img: pixabay.com

7,7 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 310 K

Massa = 0,15 mol x 180 gr/mol

Sebanyak 3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL. Hitunglah tekanan osmotik larutan pada suhu 27 °C!

Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 9 gram glukosa C6H12O6 dalam air hingga volume 500 mL. Larutan yang lain dibuat dengan melarutkan 6 gram urea CO(NH2)2 dalam air hingga volume 500 mL. Pada suhu yang sama apakah glukosa (I) isotonik, hipotonik, atau hipertonik dengan larutan urea (II)? (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)

mol glukosa = massa/Mr = 9/180 = 0,05 mol

mol urea = massa/Mr = 6/60 = 0,1 mol

M glukosa =  0,05/0,5 = 0,1 M

Karena kedua larutan memiliki suhu yang sama maka tekanan osmosis glukosa lebih rendah terhadap tekanan osmosis urea, sehingga glukosa hipotonik terhadap urea.

Sebanyak 100 mL larutan nonelektrolit memiliki tekanan osmotik 4,92 atm. Berapa mL air yang harus ditambahkan untuk memperoleh larutan dengan tekanan osmotik 1,23 atm?

Dalam hal ini tetapan gas, mol, dan suhunya sama, sehinga:

4,92 x 100 mL = 1,23 x V2

Jadi, air yang harus ditambahkan adalah sebanyak 300 mL.

Tentukan tekanan osmosis 2 liter larutan urea 15% pada suhu 27°C

Larutan urea 15% artinya dalam 100 gram larutan urea terdapat 15 gram urea dan 85 gram air. Sekarang cari masa mol urea dengan Mr = 60 yakni:

Pada suhu 25 °C zat X bermassa 1,8 gram dilarutkan  ke dalam air hingga volumenya 100 mL. Larutan zat X tersebut isotonik dengan larutan glukosa 0,5 M. Tentukan massa molekul relatif zat X.

Karena isotonik maka tetapan gas dan suhunya sama, maka:

(MRT) zat = (MRT) glukosa


Nah itu contoh soal tentang tekanan osmosis larutan dan penyelesaiannya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan ini. 

TOLONG DIBAGIKAN YA :

Contoh soal tekanan osmotik. Foto: Unsplash

Dalam mata pelajaran kimia, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat. Untuk menentukan jumlah tekanan tersebut, dibutuhkan rumus dan beberapa contoh soal tekanan osmotik yang mudah untuk dipahami.

Sebagai informasi, adanya rumus tekanan osmotik ini sendiri penting untuk dipelajari. Pasalnya tanpa disadari, ada berbagai macam penerapan tekanan osmotik di kehidupan sehari-hari yang tidak disadari.

Penerapan-penerapan tekanan osmotik tersebut tentunya membutuhkan perhitungan untuk menemukan jumlah yang sesuai. Berikut beberapa penerapan tekanan osmotik, seperti yang dikutip dari buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti karangan Raymond Chang, di antaranya:

  • Pengawetan selai dan jeli

  • Pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan

Ingin tahu seperti apa rumus dan beberapa contoh soal tekanan osmotik dalam mata pelajaran kimia? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Sebelum membahas contoh-contoh soal tekanan osmotik, ketahui terlebih dahulu apa rumus dari tekanan osmotik. Menyadur laman Chemistry LibreTexts, berikut rumus tekanan osmotik, yaitu:

π = tekanan osmotik (Pa atau atm)

M = molaritas (mol zat terlarut perliter)

R = konstanta gas (0,082 L atm mol-1 k-1)

Adapun kategori tekanan larutan dibagi menjadi tiga, yakni:

  • Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut larutan hipotonis.

  • Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut larutan hipertonis.

  • Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonis.

Sebagai informasi, rumus tekanan osmotik ini ditemukan oleh Jacobus Van't Hoff. Mengutip laman Google Arts & Culture, Jacobus Henricus "Henry" van 't Hoff, Jr. adalah kimiawan fisika dan organik Belanda dan pemenang Penghargaan Nobel dalam Kimia pada tahun 1901.

Buku Tokoh Penerima Penghargaan Nobel karangan Muhammad Noor menyebutkan ada banyak buku-buku yang sudah diterbitkan oleh Jacobus Van't Hoff. Tidak hanya buku, Jacob juga membantu mengerjakan berbagai macam teknis, salah satunya yang berjudul Bridge tot de Kennis Van.

Hingga kini, ia dianggap sebagai salah satu kimiawan terbesar sepanjang masa bersama dengan kimiawan Prancis Antoine Lavoisier, Louis Pasteur, dan Jerman Friedrich Wohler. Pada 1885, Jacobus diangkat sebagai anggota Akademi Ilmiah Kerajaan Belanda.

Contoh Soal Tekanan Osmotik

Contoh soal tekanan osmotik dan pembahasan lengkapnya. Foto: Unsplash

Untuk memahami lebih jelas tentang rumus-rumus tekanan osmotik yang dijelaskan di atas, berikut beberapa contoh soal tekanan osmotik yang dikutip dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia karya Yayan Sunarya dan Agus Setiabudi.

Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa 0,03 M pada suhu 29°C!

= 0,03M x 0,082 Latm mol/K x (29+273) K

Jadi, tekanan osmotik larutan glukosa tersebut yaitu 0,74 atm.

Terdapat larutan non elektrolit yang berada di suhu 27 °C dengan tekanan osmotik sebesar 0,738 atm. Hitunglah berapa besarnya molaritasnya!

T = 27 °C = (27+273) °K = 300 °K

Jadi, molaritas dari tekanan osmotik 0,738 atm adalah 0,03 M.

Dr. Vegapunk mempunyai 46,8 gram NaCl di dalam 2 liter pelarut. Apabila Dr. Vegapunk mengukurnya di suhu 77 °C, berapa atm tekanan osmotiknya? (Mr NaCl = 58,5)

= [(m/Mr) x (1000/V)] x R x T x i

= (46,8/58,5) x (1000/2000) x 0,082 x 350 x 2

= 0,8 x 0,5 x 0,082 x 350 x 2

Jadi, tekanan osmotiknya adalah 22,96 atm.

Budi membuat larutan pupuk menggunakan bahan urea sebanyak 12 gram yang kemudian dilarutkan dalam air sebanyak 1 liter. Jika suhu larutannya menjadi 37 °C, hitunglah tekanan osmotik pupuk Budi!

= [(m/Mr) x (1000/V)] x R x T

= (12/60) x (1000/1000) x 0,082 x 310

Jadi, tekanan osmotiknya adalah 5,048 atm.

Seorang pasien di rumah sakit desa Sukamaju membutuhkan infus sebanyak 500 mL yang harus sesuai dengan tekanan darah yakni 6,56 pada suhu 47 °C. Berapa massa glukosa (C6H12O6) yang dibutuhkan untuk membuat infus tersebut? (Mr C6H12O6 = 180)

Kemudian, cari molaritas dengan menggunakan rumus berikut ini, yakni:

Lalu, hitung massa berdasarkan rumus berikut ini,

m = (0,25 x 180 x 500)/1000

Jadi, massa glukosa yang dibutuhkan adalah 22,5 gram.

Adi melarutkan senyawa garam BaCl2 sebanyak 52 gram ke dalam pelarut berupa air sebanyak 5 liter. Jika suhu hasil pelarutannya adalah 27 °C, berapakah tekanan osmotiknya? (Mr BaCl2 = 208)

π = [(m/Mr) x (1000/V)] x R x T x i

π = (52/208) x (1000/5000) x 0,082 x 350 x 3

π = 0,25 x 0,2 x 0,082 x 300 x 3

Jadi, tekanan osmotiknya adalah 3,69 atm.

Coba hitunglah tekanan osmotik larutan 3.6 gram glukosa yang terlarut dalam 500 mL larutan pada suhu 27 derajat celsius! (Mr = 180, R = 0,082 L atm/mol K)

Sebelum menghitung tekanan osmotik, ubah terlebih dahulu derajat celsius menjadi kelvin, seperti contoh di bawah ini:

Kemudian, cari terlebih dahulu molaritasnya, yakni:

M = (gram/Mr) x (1.000/V)

= (3,6/180) x (1.000/500)

Lalu, masukkan komponen tersebut untuk mencari tekanan osmotiknya, yakni:

Jadi, tekanan osmotiknya adalah 0,984 atm.


Page 2