momotor.id - Salah satu komponen penting pada motor matic adalah bagian V-Belt. Namun beberapa pemilik motor masih ada yang tak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengganti komponen yang satu ini. Sama seperti komponen motor lainnya, V-Belt juga perlu diganti jika sudah saatnya. Namun karena posisinya berada dalam CVT motor matic dan tidak terlihat, beberapa pengendara mungkin ada yang luput dan tak begitu memperhatikan komponen yang satu ini. Padahal, V-Belt pada motor matic memiliki fungsi penting untuk menyalurkan tenaga dari mesin menuju roda belakang dalam bentuk putaran sehingga motor dapat bergerak. Semakin sering motor digunakan, maka semakin aktif V-Belt bergerak. Jika pemilik kendaraan merupakan seseorang yang aktif berkendara motor, suka melakukan perjalanan jauh atau touring tentunya akan membuat performa dari V-Belt semakin menurun. Maka pengendara aktif wajib melakukan perawatan sepeda motor secara berkala terutama penggantian V-Belt tepat waktu agar performa motor tetap optimal. Pengendara juga dapat menjaga umur komponen sepeda motor matic agar tidak cepat aus dengan melakukan beberapa hal seperti:
Baca juga: Simulasi Cicilan Honda ADV 160: DP Mulai Rp3 Jutaan, Angsuran Rp1 Jutaan Pada umumnya, waktu penggantian part V-Belt yang tepat dilakukan pada saat motor mencapai jarak tempuh 20.000-25.000 km (20-25 bulan) atau sesuai dengan anjuran buku petunjuk pemilik. Namun pengendara juga dapat menjaga performa motor dengan pengecekan V-Belt secara rutin sesuai jadwal servis berkala di bengkel resmi. Hal ini juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada V-Belt. Jika pengendara terlambat mengganti V-Belt, maka akan berdampak pada menurunnya performa sepeda motor dan kenyaman berkendara. V-Belt yang perlu diganti akan menimbulkan gejala seperti tarikan motor kurang maksimal. Selain itu, terasa getaran dan bunyi berdecit saat akselerasi juga mengindikasikan V-Belt kehilangan daya cengkeram. Kondisi visual V-Belt yang tampak mulai retak juga menandakan komponen ini sudah perlu diganti. CVT Info Otomotif Motor Matic V-belt Van belt atau v-belt merupakan salah satu bagian penting pada motor. Sama seperti perangkat penting lainnya pada motor, v-belt juga bisa mengalami masa kadaluarsa atau putus jika sudah rusak dan perlu diganti. Sebelum putus dan membahayakan pengendara, ada baiknya untuk segera mengganti v-belt jika terlihat sudah dalam keadaan rusak. Seperti apa sajakah tanda-tanda v-belt yang berada di ujung tanduk karena mau putus? Berikut ulasannya. Tanda-tanda V-Belt akan Putus Baca Juga : Suzuki TS 125, Pernah Berjaya di Negeri Tercinta Ada beberapa cara paling mudah untuk mengenali v-belt yang akan putus. Sebaiknya, kenali tanda-tanda di bawah ini sebelum v-belt benar-benar putus dan membahayakan pengendara. Pertama, akan muncul bunyi pada bagian boks CVT yang akan terdengar pada saat akselerasi awal. Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan. Kedua, tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Sedangkan jika v-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir. Baca Juga : Cara Menghemat Bensin Motor Saat Keadaan Darurat Tanda ketiga adalah pada saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Dalam hal ini akan muncul rasa seperti kampas kopling sudah mencapai titik penghabisan dan RPM akan mengalami kenaikan sebentar tetapi kecepatan motor tidak mengalami penambahan. Tanda lain yang juga sering dijadikan patokan untuk mengetahui kondisi v-belt adalah dengan mendeteksi adanya getaran pada motor. Namun, getaran pada motor yang disebabkan oleh v-belt tidak bisa dijadikan patokan utama karena getaran bisa hilang setelah beberapa saat. Penyebab V-Belt Mudah Putus Baca Juga : Mau Motor Prima Luar Dalam? Begini Tips Sederhanya Faktanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan van belt motor mudah putus, bahkan meski usia penggunaannya belum lama. Kebanyakan orang berpikir bahwa jarak tempuh adalah penyebab utamanya. Faktanya, jarak tempuh tidak memberi pengaruh besar pada v-belt. Faktor utama yang menyebabkan v-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga turut mempengaruhi kondisi dari v-belt. Saat mesin dalam keadaan yang tidak prima kemudian motor digunakan pada jalanan yang ekstrim, v-belt akan mengalami penurunan fungsi secara otomatis. Berkaitan dengan itu, komponen lain yang juga sering diabaikan padahal memegang peranan yang amat penting adalah pelumas. Pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT merupakan hal yang sangat penting. Terlebih pada motor matic yang memiliki transmisi berbeda dengan motor biasa. Jika proses pelumasan dilupakan begitu saja dan tidak terawat, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat. Jika v-belt pada motor menanggung beban yang berat, kondisi v-belt akan semakin memburuk dan mudah putus. Apabila motor terasa lebih berat dan sabuk CVT berkurang serta semakin melar, segeralah mengganti v-belt pada motor. Usia Wajar Pemakaian V-Belt Sama halnya seperti produk atau barang pada umumnya, v-belt juga memiliki usia atau umur pemakaiannya sendiri. Umumnya, maksimal umur pemakaian v-belt hanya pada jarak 25.000-30.000 kilometer. Jika sudah mencapai angka ini, ada baiknya pengguna segera mengganti v-belt. Terlebih jika pemilik kendaraan merupakan seseorang yang suka melakukan perjalanan jauh atau touring. Motor yang terus-menerus digunakan untuk perjalanan jauh seperti touring akan membuat performa dari v-belt semakin mengalami penurunan. Sebagai tips, Anda bisa melakukan pengecekan atau service rutin setiap beberapa bulan sekali atau setiap jarak tempuh mengalami penambahan hingga 6000 kilometer. Hal ini juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada v-belt motor. Tanda V-Belt pada Motor Matic yang Sudah Harus Ganti Jika pada poin pertama sudah diberikan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor biasa, kali ini pembahasan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor matic. Berikut tanda-tanda pada motor matic yang menandakan v-belt sudah waktunya diganti.
Cara Membuat V-Belt Lebih Awet dan Tidak Mudah Putus Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab v-belt mudah putus, Anda perlu mengerti dan menerapkan beberapa cara dibawah ini untuk membuat v-belt menjadi lebih awet. Dengan demikian, Anda tidak perlu terlalu sering mengganti v-belt.
Kapan waktunya ganti vPada umumnya, waktu penggantian part V-Belt yang tepat dilakukan pada saat motor mencapai jarak tempuh 20.000-25.000 km (20-25 bulan) atau sesuai dengan anjuran buku petunjuk pemilik.
Berapa km ganti vUmumnya, v-belt disarankan untuk segera diganti jika sudah digunakan berkendara lebih dari 20 ribu kilometer. Sebab jika lebih dari itu komponen ini akan mengalami penurunan performa.
Berapa kilometer vWaktu penggantian V belt yang disarankan adalah setiap jarak tempuh menginjak angka 20.000 hingga 40.000 km.
Berapa kilometer umur vSelain itu keretakan pada V-belt dapat terindikasi dengan munculnya bunyi yang tidak normal pada CVT. Biasanya batas penggantian V-belt pada motor anda berdasarkan rekomendasi dari pabrik adalah tiap 25.000 km – 30.000 km. Apabila angka pada odometer motor anda sudah mencapai jarak tersebut alangkah baiknya harus ...
|