Berapa hari sekali mengganti air ikan?

“Ikan butuh beradaptasi dengan kondisi air di akuarium. Itulah sebabnya kamu tidak bisa mengganti air akuarium secara keseluruhan. Kalau mau menggantinya, lakukan bertahap dan pastikan lakukan dengan rutin. Salah satu cara menjaga ikan hias tidak cepat mati adalah dengan membiasakan rutinitas.”

Halodoc, Jakarta – Mengganti air akuarium secara teratur direkomendasikan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan ikan hias peliharaan. Namun, mengganti keseluruhan air akuarium disebutkan dapat menyebabkan ikan hias mati. Benarkah demikian?

Faktanya, ikan butuh beradaptasi dengan perubahan struktur air sehingga kamu tidak bisa mengganti air akuarium secara keseluruhan. Seiring waktu, produk sampingan dari limbah ikan, partikel makanan yang tidak dimakan, daun mati dari tanaman, dan lain-lain mengubah sifat kimia air. Karena ikan hidup di air, dan perubahan terjadi secara perlahan, ikan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Pentingnya Mengganti Air Secara Bertahap dan Teratur

Ketika perubahan air dilakukan secara drastis, ini menyebabkan perubahan dalam susunan air sehingga ikan sering kali tidak dapat mentolerirnya sehingga ikan cepat mati. Lantas, langkah apa yang seharusnya dilakukan?

Baca juga: Jenis Ikan Hias yang Mudah untuk Dipelihara

Jika kamu sudah lama tidak mengganti air akuarium, jangan langsung menggantinya dengan 100 persen air bersih. Mulailah  dari yang kecil, misalnya mengganti kurang dari 5 persen dari total volume air. 

Kemudian, tunggu seminggu lalu lakukan penggantian air kecil lainnya. Lanjutkan proses ini selama beberapa bulan. Hal ini akan membuat ikan mengalami perubahan kimiawi air yang lambat, sehingga mereka memiliki waktu untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan tanpa membahayakan.

Baca juga: Bisakah Ikan Hias dan Kura-Kura Hidup di Tempat yang Sama?

Ketika kamu sudah menemukan ritmenya, lakukan secara teratur. Air akuarium yang bersih adalah kunci untuk menjaga ikan tetap sehat dan meningkatkan usianya. Limbah yang terlarut dalam air, yang tidak terlihat dengan mata telanjang, tidak akan membunuh ikan secara langsung, tetapi stres dapat mengurangi kekebalan ikan terhadap penyakit.

Ikan lebih sering terpapar bakteri, virus, dan parasit daripada yang kamu ketahui. Ikan dengan daya tahan tubuh yang kuat akan jarang sakit walaupun terkena penyakit. Di sisi lain, ikan bisa menjadi lebih mudah sakit akibat kondisi air yang buruk atau pola makan yang tidak tepat.

Baca juga: Jenis Ikan Koi yang Memiliki Corak Indah

Peningkatan nitrat di akuarium diketahui berdampak pada pertumbuhan ikan, serta kemampuan mereka untuk bereproduksi. Ikan muda sangat sensitif terhadap kondisi air yang buruk. Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga ikan tetap sehat adalah dengan mengganti air secara teratur.

Penyebab lain Ikan Hias Cepat Mati

Selain pergantian air yang tidak sesuai kualitas air secara keseluruhan dalam akuarium adalah komponen kunci dalam kesehatan ikan. Salinitas air (untuk akuarium air asin), tingkat pH, efisiensi penyaringan, dan masalah kualitas lainnya harus dipertahankan dalam tingkat yang ideal, atau kalau tidak dapat menyebabkan ikan cepat mati.

Untuk mencegahnya, teliti kualitas air yang sesuai untuk jenis ikan hias dan ambil langkah-langkah untuk mempertahankan tingkat kualitas yang sesuai tersebut.  Sebagian besar ikan dapat mentolerir kisaran suhu di dalam tangki. Namun, perubahan suhu yang tiba-tiba atau dramatis bisa menyebabkan stres, yang membuat ikan lebih rentan terhadap penyakit. 

Jika kamu menggunakan pemanas akuarium, pastikan berfungsi dengan benar. Posisikan akuarium jauh dari apa pun yang dapat memengaruhi suhunya, seperti ventilasi pemanas atau pendingin, jendela yang terbuka, atau area berangin.

Bahkan sejumlah kecil kontaminan beracun bisa berakibat fatal bagi ikan. Ini bisa semprotan serangga, losion tangan, parfum, sabun, bahan kimia pembersih, dan bahan lain yang tampaknya tidak berbahaya. Jika air terkontaminasi dengan bahan-bahan ini, ikan bisa cepat mati. 

Lindungi akuarium dari kontaminasi yang tidak disengaja dengan menggunakan penutup yang baik dan jauhkan racun dari tangki. Selalu cuci tangan dengan sabun non-antibakteri yang tidak beraroma sebelum masuk ke air untuk alasan apa pun.

Ikan tidak perlu makan tiga kali sehari, karena memberikan makan berlebihan hanya akan membuang-buang makanan. Selain itu, makanan basi bisa mencemari akuarium dan mengganggu keseimbangan kimiawi air.

Itulah informasi mengenai ikan hias dan fakta apakah memang benar mengganti air akuarium berisiko sebabkan ikan hias cepat mati. Informasi selengkapnya mengenai kesehatan hewan bisa ditanyakan dengan dokter hewan melalui aplikasi Halodoc!

Berapa hari sekali mengganti air ikan?


KEPOINDONESIA.id - Ternak lele mulai diminati oleh beberapa kalangan yang ingin memulai usaha budidaya ikan kecil-kecilan. Untuk bisa memulai ternak lele, kalian bisa memulainya dengan kolam terpal kecil yang menurut kalian cocok dengan keadaan sekitar di rumah kalian. 


Ternak lele relatif mudah serta pemutaran uangnya juga cepat. Dalam waktu 2 sampai 3 bulan lele siap dipanen untuk dijual ke penjual lele dipasar atau ke pengepul dalam jumlah yang banyak. 


Selain itu pakan lele relatif gampang, pemeliharaannya cukup mudah serta ketahanan ikan lele dari pada iklan lainnya juga cukup kuat. Singkatnya jika kalian merawat ikan lele dengan benar maka kalian tidak akan mengalami kasus ikan lele mati secara tiba-tiba. 


Yang menjadi pertanyaan banyak orang yaitu kapan air kolam lele harus diganti? Beberapa hari sekali, beberapa minggu sekali, atau beberapa bulan sekali? Bagi seorang pemula yang baru menggeluti budidaya ikan lele pasti sedikit bingung soal penggantian air di kolam lele ini. 


Tidak ada hitungan pasti kapan kolam lele harus diganti. Tetapi jika dirasa kolam lele sudah tidak nyaman, sudah muncul bau tak sedap serta nafsu maka ikan lele menurun itu salah satu tanda bahwa kualitas air di kolam tersebut sudah buruk. 


Sebelum saya lanjutkan tentang waktu mengganti kolam lele yang tepat serta cara mengganti air di kolam lele kalian bisa baca beberapa artikel lainnya yang sudah pernah saya bahas. Seperti umpan jitu memancing belut serta cara membedakan ikan gabus jantan dan betina. 


Untuk waktu penggantian air kolam lele kalian bisa lakukan antara 1 minggu sekali sampai 3 minggu sekali. Jika kualitas air yang digunakan bagus waktu penggantian bisa sampai 30-45 hari sekali. Selagi memulai kalian bisa menggunakan patokan 1 minggu sampai 3 minggu sekali. 


Tetapi jika kalian sudah lama budidaya ikan lele lebih baik melihat kondisi air yang ada di kolam secara langsung. Selagi ikan masih nyaman dan kondisi air masih bagus tidak kotor dan bau maka air tidak usah diganti. 


Setelah kondisi air menurun dan wajib diganti, jangan beri maka ikan lele selama 12 jam sebelum waktu penggantian air. Ini mencegah lele stres karena bisa muntah akibat perubahan suhu pada air yang mendadak. 


Buang air dengan menyisakan air 20-50% di kolam. Kemudian tambahkan air baru dan tunggu 1x24 sebelum memberi makan iklan lele pertama kalinya setelah mengganti air kolam ikan lele. Jika kalian rajin mengganti air kolam lele, diharapkan lele dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Berapa hari mengganti air ikan?

Air di dalam akuarium harus diganti setidaknya seminggu sekali, tetapi lebih sering akan lebih baik.

Berapa hari mengganti air di aquarium?

Adapun untuk mengganti air akuarium setidaknya seminggu sekali. Jika tak dilengkapi piranti filter bisa lebih sering mengganti air, karena air mudah keruh. Artinya ketika air keruh, tak nyaman dilihat dan kesehatan ikan-ikan bisa mudah terganggu. “Untuk mengganti air di dalam akuarium, umumnya tak perlu semua.

Apa penyebab ikan mati setelah ganti air?

Ketika perubahan air dilakukan secara drastis, ini menyebabkan perubahan dalam susunan air sehingga ikan sering kali tidak dapat mentolerirnya sehingga ikan cepat mati.

Berapa bulan sekali akuarium dibersihkan?

Agar maksimal fungsinya, akuarium perlu dibersihkan secara rutin, setidaknya satu bulan sekali karena ikan memerlukan oksigen untuk bernapas.