Mendapati anak panas setelah imunisasi kerap mengkhawatirkan orangtua, sehingga seringkali Parents memutuskan menolak tahapan ini pada anaknya. Padahal, melakukan imunisasi merupakan langkah efektif untuk mencegah paparan virus dan bakteri yang mengintai si kecil kapan saja. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan orangtua untuk mengatasi anak panas setelah imunisasi? Show
Apa Saja Imunisasi yang Dibutuhkan Anak?Dengan rutin melakukan imunisasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan, anak akan terlindungi dari beragam penyakit serius. Melansir WebMD, berikut ini imunisasi yang direkomendasikan untuk anak berusia 0-6 tahun:
Artikel terkait: Jadwal imunisasi anak, pastikan tidak ada yang terlambat, ParentsEfek Samping ImunisasiImunisasi ditengarai sebagai cara aman untuk memberikan proteksi pada anak dari penyakit. Beragam reaksi akan terlihat jika obat bekerja yang menandakan tubuh anak berhasil membuat antibodi baru untuk menangkal penyakit. Kerap ditakutkan orangtua, berikut ini beberapa efek samping yang akan terlihat setelah imunisasi: Efek samping ini akan dirasakan si kecil setelah imunisasi, apa saja?
Bagi si kecil yang baru menjalani vaksin difteri dan pneumokokus juga akan menunjukkan reaksi, antara lain:
Namun, Parents tak perlu khawatir karena gejala di atas akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Bagaimanapun, imunisasi merupakan langkah preventif yang harus dilakukan untuk melindungi si kecil dari penyakit. Demam memang menjadi gejala wajar setelah anak melakukan vaksinasi, namun tetap penting bagi Parents membuatnya senantiasa nyaman dan rileks kembali. Apa saja langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi anak panas setelah imunisasi? Berikut tips yang bisa dilakukan saat anak panas setelah imunisasi: 1. Amati Kondisi Anak 3-4 Jam Setelah ImunisasiPastikan Anda selalu ada untuk anak setelah ia melakukan imunisasi. Ada kalanya anak sedang merasa tidak nyaman namun belum bisa mengomunikasikannya dengan lancar. Luangkan waktu setidaknya 3-4 jam setelah ia diimunisasi untuk memastikan ia merasa nyaman dengan tubuhnya. 2. Kompres dengan Air HangatAnak panas setelah imunisasi pasti membuat Parents khawatir, padahal hal ini adalah sesuatu yang wajar. Mengompres bayi dengan air hangat bisa menjadi solusi jika demam tak kunjung turun. Bunda bisa menggunakan handuk kecil bersih dan berbahan lembut. Di samping itu, Bunda juga dapat mengompres area tubuh bekas suntikan dengan air dingin untuk meredakan rasa sakit dan bengkak yang mungkin terjadi. Artikel terkait: Atasi anak demam tanpa drama, ini yang perlu Bunda lakukan3. Gunakan Pakaian NyamanMengenakan pakaian nyaman dan dapat menyerap keringat menjadi poin penting yang sebaiknya dilakukan. Pastikan anak tetap nyaman kendati sedang mengalami demam. Hindari menggunakan pakaian berlapis yang justru akan memicu panas anak. 4. Berikan Banyak CairanDemam akan membuat tubuh dehidrasi, apalagi anak yang imunitas tubuhnya masih berkembang. Saat demam, cairan akan keluar dari tubuh melalui keringat atau urin yang membuatnya lemas. Berikan ASI sebanyak mungkin agar tubuh anak tetap terhidrasi. 5. Kondisikan Kamar yang NyamanCobalah menata kamar dengan ventilasi yang baik agar pertukaran udara bisa berlangsung maksimal. Tetapkan temperatur pendingin ruangan yang nyaman untuk anak Anda. Idealnya, 18° Celsius adalah temperatur yang dianjurkan. Sesekali bisa juga membiarkan jendela terbuka untuk udara segar masuk ke dalam ruangan. 6. Konsumsi ParacetamolKetika anak panas setelah imunisasi, Bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen jika bayi menunjukkan stres atau tidak nyaman. Paracetamol boleh diberikan untuk anak di bawah 2 bulan dengan berat badan di bawah 4 kg dengan catatan ia tidak dilahirkan prematur. Sedangkan ibuprofen dapat diberikan jika anak sudah berusia di atas 3 bulan dan berat badan sudah di atas 5 kg. 7. Istirahat yang CukupAnak butuh istirahat yang cukup untuk menyembuhkan panas atau demam setelah imunisasi. Bahkan bisa saja anak membutuhkan waktu istirahat yang lebih lama dari biasanya. 8. Bawa ke DokterSegera periksakan ke dokter jika demam anak tak kunjung membaik. Artikel terkait: 5 Cara efektif atasi anak suka ngompol, Parents sudah coba?Kapan Harus ke Dokter?Bun, anak panas setelah imunisasi adalah hal normal menandakan tubuh bekerja untuk bereaksi melawan penyakit. Jika buah hati Anda memiliki alergi terhadap jenis vaksin tertentu, umumnya mereka akan memperlihatkan sesuatu yang salah sesaat setelah vaksin atau dalam beberapa menit atau jam. Parents sebaiknya segera menghubungi dokter jika menunjukkan salah satu atau beberapa tanda berikut:
Tanda lain yang sebaiknya diwaspadai yaitu jika anak menangis tidak terkontrol selama 3 jam atau lebih. Pada kasus yang ekstrem vaksin dapat menyebabkan koma, kejang dalam jangka waktu lama bahkan kerusakan otak permanen. Namun hal ini amat langka terjadi. Itulah beragam cara menangani anak panas atau demam setelah imunisasi. Semoga membantu Parents, ya. Referensi: WebMD, Parenting FirstcryBaca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Normalkah bayi tidak demam setelah imunisasi campak?Demam atau tidaknya setelah imunisasi tidak berhubungan dengan efektif atau tidaknya suatu imunisasi. Oleh sebab itu bila tidak demam setelah imunisasi campak maka bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan dan imunisasi tetap efektif.
Kapan demam muncul setelah imunisasi campak?Setelah imunisasi sering kali mengalami demam sebagai bentuk respon tubuh terhadap vaksin yang diberikan. Biasanya pada jenis vakin DPT, campak, meningitis B dapat menimbulkan demam setelah dilakukan vaksin. Demam yang timbul setelah imunisasi biasanya muncul pada 24 jam setalah vaksin dan terjadi sekitar 1-2 hari.
Apakah ada imunisasi yang tidak menyebabkan demam?Akhirnya, para orang tua memilih vaksin DPT jenis aseluler. Setelah dilakukan penelitian, vaksin DPT aseluler memang tidak menyebabkan demam atau setidaknya hanya risiko demam yang ringan.
Apakah anak demam setelah imunisasi campak?Efek samping vaksin MR yang sering terjadi adalah demam ringan, ruam, bengkak ringan, dan nyeri di area imunisasi. Efek tersebut adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
|