Bau apa yang tidak disukai lalat buah?

Lalat buah Zeugodacus cucurbitae merupakan hama penting pada tanaman Cucurbitaceae yang menyebabkan kerugian hasil panen dengan menurunkan kualitas dan kuantitas buah. Ketersediaan pakan inang yang sesuai berpengaruh terhadap kebugaran (fitness) lalat, seperti perubahan ukuran dan fungsi tubuh, asimetri sayap, dan fekunditas serangga. Penelitian ini bertujuan mempelajari fitness Z. cucurbitae terkait ukuran sayap, asimetri sayap dan potensi keperidiannya, serta mengamati ketertarikan lalat terhadap aroma buah kabocha, mentimun, dan peria. Pengukuran luasan dan asimetri sayap depan dilakukan dengan cara menghubungkan beberapa titik perpotongan venasi sayap untuk menghasilkan gambaran luasan sayap yang kemudian dianalisis melalui program perangkat lunak Proscrustes TPS-util dan TPS-digg2. Potensi keperidian diperoleh melalui uji peletakan telur pada buah selama periode oviposisi dan menghitung telur yang tersisa dalam ovari lalat. Ketertarikan lalat terhadap jenis buah dievaluasi dengan metode pilihan melalui deteksi bau menggunakan alat olfaktometer tipe tabung bercabang dua. Luasan sayap tertinggi ditemukan pada lalat betina asal buah kabocha sebesar 14.8 mm2 dan terendah pada mentimun dan peria sebesar 13.5 mm2 dan 13.1 mm2, sedangkan luasan sayap lalat jantan relatif sama berkisar antara 12.5-13.2 mm2. Nilai fluktuasi asimetri (FA) sayap lalat betina maupun jantan nyata ditemukan terkecil pada inang kabocha, berturut turut 0.20 dan 0.21 dan terbesar pada peria sebesar 0.46 dan 0.50. Potensi keperidian paling tinggi ditunjukkan oleh lalat buah asal inang mentimun sebesar 235 telur/betina, dan terendah asal peria sebesar 56 telur/betina. Kabocha merupakan aroma paling disukai lalat buah betina maupun jantan, diikuti oleh mentimun dan peria, sedangkan kecepatan terbang mendekati sumber aroma buah yaitu mentimun baik lalat buah betina maupun jantan. Kabocha merupakan inang paling sesuai menghasilkan fitness lalat Z. cucurbitae yang tinggi, ditunjukkan dengan luasan sayap tertinggi, nilai FA sayap terkecil, fekunditas tertinggi, dan ketertarikan terhadap aroma buah paling dominan.

Buah-buahan seperti jeruk, jambu, mangga, belimbing, melon merupakan buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain digunakan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga kesehatan, harganya juga terjangkau. Petani banyak yang mengembangkan tanaman buah-buahan tersebut sebagai hobis dan usaha. Buah-buahan yang dipasarkan harus berkualitas, dengan tampilan menarik dan sehat. Dalam perkembangan budidayanya petani banyak mengalami kendala dan gangguan untuk menghasilkan  buah yang berkualitas karena disebabkan oleh salah satu hama, yaitu lalat buah.

Lalat buah genus Bactrocera (Diptera:Tephritidae) merupakan spesies lalat buah dari daerah tropika. Lalat buah dari daerah tropika sebelumnya diidentifikasi sebagai Genus Dacus, kemudian diketahui merupakan kekeliruan identifikasi dari genus Bactrocera. Genus Dacus merupakan asli spesies dari Afrika dan biasanya berasosiasi dengan bunga dan buah dari jenis tanaman cucurbits (Cucurbitaceae) dan kulit buah tanaman kacang-kacangan (White &Harris, 1992).

Secara ekonomis beberapa spesies lalat buah merupakan hama penting yang berasosiasi dengan berbagai buah-buahan dan sayuran tropika. Lalat buah dapat menyebabkan kerusakan langsung terhadap 150 spesies tanaman buah dan sayur-sayuran baik di daerah tropis maupun sub tropis.

Di Indonesia bagian barat, terdapat 89 spesies lalat buah yang termasuk jenis lokal (indigenous) tetapi hanya delapan yang termasuk hama penting. Serangan lalat buah terjadi pada saat lalat betina melukai kulit buah untuk meletakan telurnya sedalam 6 mm. Setelah telur menetas menjadi larva, buah yang terserang mula-mula tampak adanya bintik hitam, di sekitar bintik kemudian berubah menjadi kuning dan buah membusuk tak tertur berwarna coklat dan bagian tersebut menjadi lembek. Bercak berkembang menjadi lebih besar dan membusuk sehingga akhirnya seluruh bagian buah menjadi busuk tanpa ada bagian yang bisa dimanfaatkan.

Kerugian yang disebabkan oleh serangan lalat buah cukup besar, karena bisa menimbulkan gagal panen. Dalam usaha menigkatkan mutu buah komersial, pengertahuan taksonomi untuk dapat mengenal jenis-jenis lalat buah dan habitatnya diperlukan bagi para petuga/pelaku perlindungan tanaman hortikultura agar pengendalian dapat dilakukan dengan benar dan penerapan PHT dapat dilakukan pula secara tepat dan efisien.

 

Jenis-Jenis Lalat Buah Penting Di Indonesia

Menurut Kalshoven (1981) enam spesies lalat buah terdapat di Indonesia, yaitu Dacus dorsalis, Dacus pedestris, Dacus cucurbitaceae, Dacus umbrosus, Dacus caudatus dan Andrama determinata. Dan 2 spesies yang termasuk Bactrocera dorsalis. Beberapa jenis lalat buah yang tersebar dan telah menyerang tanaman buah-buahan antara lain.

A. Bactrocera carambole Drew and Hancock

Sinonim        : Bactrocera dorsalis kompleks

Nama umum : adalah lalat buah belimbing (Carambole Fruit Fly)

Inang           : Belimbing, apel, kluwih

Sebaran        : seluruh Indonesi (kecuali Papua)

 

 B. Bactrocera papayae Drewand Hancock

Sinonim        : Bactrocera conformis Doleschall

Nama Umum : Lalat buah pepaya

Inang           : pisang, mangga, pepaya (saat ini laalat buah yang paling berbahaya)

Sebaran        : Papua, jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara

 

C. Bactrocera dorsalis Hendel

Sinonim        : Bactrocera ferrugineus, B. Conformis

Nama Umum : Lalat buah oriental

Inang           : Jeruk, apel, pear, pepaya

Sebaran        : seluruh Indonesia

 

D. Bactrocera (Zeugodacus) tau (Walker)

Sinonim        : B. Hageni, B. Nubilus, B. Caudatus, B.maculipennis

Nama Umum :-

Inang           : Waluh, semangka, mentimun, pepaya, labu, tomat

Sebaran        : jawa, Sumatera, Sulawesi bagian timur.

 

F. Bactrocera umbrosus Fabricius

Sinonim        : B. Fasciatipennis, D. Diffusus, D. Frenchi, S. Umbrosa

Nama umum : Lalat buah nangka

Inang           : kluwih, nangka, cempedak

Sebaran        : tersebar luas

 

G. Bactrocera (Z) cucurbitaceae (Coqullet)

Sinonim        : Chaetodacus cucurbitaceae

Nama umum : lalat melon

Inang           : melon, semangka, mentimun, tomat, cabe

Sebaran        : tersebar luas

 

H. Bactrocera albistrigatus (de Meijere)

Sinonim        : Dacus albistrigatusde Meijere

Nama umum : -

Inang           : jambu biji, jambu air, jambu bol. Nangka

Sebaran        : tersebar luas

 

I. Dacus (Callantra) longicornis Wiedemann

Sinonim        : B. Vespoides Doleschall, C. Unifasciata

Nama umum : -

Inang           : famili cucurbistaceae

Sebaran        : tersebar luas

 

Teknologi Pengendalian

Untuk mengendalikan hama lalat buah yang mempunyai banyak spesies dan inang, maka diperlukan penanganan secara terpadu, yaitu menggabungkan beberapa teknologi secara berkelanjutan. Pengendalian dilakukan pada dua periode yaitu :

A. Penangan Pra-panen

  1. Pembungkusan

Pembrosongan dilakukan pada buah saat masih kecil, yaitu setelah pembentukan buah dari bunga. Hal ini karena lalat buah akan meletakan telornya pada buah yang masih kecil dengan kulit yang masih lunak. Pembungkusan bisa menggunakan kertas, plastik transparan, karung semen, atau karung padi. Kelebihan dari pembungkusan adalah buah yang dihasilkan bersih mulus, tanpa pencemaran kimia. Kekuranganya adalah jika tanaman yang dibudidayakan sangat luas, sehingga meningkatkan upah tenaga kerja.

  1. Kultur Teknis : Sanitasi Kebun

Sanitasi kebun bertujuan untuk memutus daur hidup lalat buah, sehingga perkembangannya dapat ditekan. Sanitasi dilakukan dengan cara mengumpulkan buah-buah yang terserang baik yang gugur ataupun yang masih di atas pohon. Selanjutnya buah tersebut dibakar atau dikubur dalam lubang, supaya telur ataupun larva mati. Selain itu sanitasi juga dilakukan dengan membersihkan guguran daun disekitar tanaman. Pengendalian sanitasi akan efektif bila dilakukan secara serempak oleh petani pada hamparan yang luas secara bersama-sama.

  1. Pembersihan Gulma

Gulam dapat menjadi tempat singgah lalat buah (inang alternatif), oleh karena itu harus dibersihkan. Beberapa jenis gulma tertentu dapat berpotensi untuk menarik kedatangan lalat buah.

  1. Biologis : Bio Pestisida

Penggunaan bio pestisida sangat dianjurkan untuk pengendalian pada sayuran yang masa panenya tidak bersamaan atau kontinyu secara periodik, seperti cabe, dan timun. Hal ini supaya produk yang dihasilkan terjamin kebersihan dan sehat. Jenis bio pestisida yang dapat digunakan adalah  formula toksin alami dari hewan Arachnida (Selenocosmia javanica) dan juga jenis Agonal, Tigonal.

  1. Pemanfaatan Musuh Alami

Pengendalian secara biologis dengan pemanfaatan musuh alami atau agensia hayati menggunakan parasitoid dan predator. Parasitoid yang bisa digunakan adalah Fopius dan Opius sp. Sedangkan predator yang dapat dikembangkan untuk menekan perkembangan lalat buah adalah Reduviidae, semut,laba-laba.

  1. Attraktan

Atraktan dapat digunkan untuk mengendalikan lalat buah dalam 3 cara, yaitu : (a) mendekteksi atau memonitor populasi lalat buah, (b) menarik lalat buah kmudian dibunuh dengan perangkap dan (c) mengacaukan lalat buah dalam melakukan perkawinan, berkumpul ataupun tingkah laku makan. Bahan yang digunakan sebagai atrakan antara lain senyawa dengan bahan aktif metil eugenol. Tanaman selasih yang menghasilkan minyak atsiri dengan kandungan metil eugenol dapat juga digunakan.

  1. Trapping (Perangkap)

Prinsip dari pengendalian ini adalah dengan menggring lalat buah ke dalam perangkap berpestisida dengan menambahkan atraktan. Caranya bisa dengan menggunakan botol mineral yang didalamnya dipasang kapas dengan dibasahi metil eugenol dan dipasang pada kebun dengan ketinggian 1,5-2 meter di atas permukaan tanah. Kebutuhan perangkap untuk satu hektar adalah 20-25 perangkap dengan jarak pemasangan satu dengan lainnya 15 meter.

       8. Peraturan : Karantina

Penerapan peraturan karantina yang ketat dapat mencegah masuknya lalat buah dari wilayah atau negara yang diketahui mempunyai masalh dengan lalat buah dengan melarang impor buah-buahan dari negara yang terserang lalat buah.

  1. Teknik Serangga Mandul

Prinsip kerja teknik serangga mandul (TSM) adalah menggunakan serangga yang telah dibiakkan di laboratorium dan dimandulkan dengan iradiasi sinar gamma. Serangga mandul dilepas di kebun dan akan berbaur dengan serangga normal sehingga dapat menekan populasi keturunan.

  1. Kimia

Pengendalian secara kimia dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang bisa membunuh dan mengusir lalat buah. Insektisida tersebut biasanya yang mempunyai bau sangat menyengat, sehingga tidak disukai oleh lalat buah sperti yang berbahan aktif profenofos, deltametrin, sipermetrin.

 B. Penanganan Pasca Panen

  1. Radiasi

Iradiasi dilakukan pada buah-buahan yang akan diexpor maupun buah yang impor. Hal ini untuk mencegah hama yang terdapat pada buah dapat berkembang dan membahayakan.

  1. Fumigasi

Fumigasi dilakukan pada buah dengan  menggunakan gas yang mengandung pestisida dalam ruangan tertutup.

  1. Perlakuan Udara panas dan Udara dingin

Perlakukan menggunakan mesin odern yang dapat mengatur suhu tertentu untuk mematikan lalat buah yang ada di dalam buah.

Lalat buah takut sama apa?

Dilansir dari Kompas.com, bau pedas dari merica atau bubuk cabai sangat tidak disukai lalat buah. Serangga ini pun akan menjauh jika mencium bau pedas. Caranya, campur bubuk cabai atau merica dengan air, dan masukkan ke dalam botol semprot. Kemudian, semprot area dapur atau meja tempat buah-buahan berada.

Bau apa yang ditakuti lalat?

Lalat sangat membenci bau jeruk. Beberapa jenis buah jeruk yang dapat Anda gunakan sebagai cara mengusir lalat adalah jeruk mandarin, jeruk lemon, dan jeruk nipis. Untuk melakukannya, cukup letakkan kulit jeruk di tempat yang sering dihinggapi lalat.

Apa musuh alami lalat buah?

Musuh alami dari lalat buah terdiri dari tiga kelompok yaitu parasitoid, predator, dan mikroorganisme patogen. Tahapan hidup dari lalat buah yang paling rawan diserang oleh musuh alami ini adalah pada saat tahapan instar akhir, pupa, dan imago yang baru keluar.

Apa obat pembasmi lalat buah?

Insektisida Orthene 75SP 100 gram Pembasmi Ulat Pengusir Lalat Buah. ... .
( 250 ml ) insektisida SUMO 250 ml pembasmi hama kutu daun, ulat dan lalat buah pada segala tanaman. ... .
Insektisida Curacron 500 EC kemasan 500 ml pembasmi hama ulat dan pengusir lalat buah..