Barang eceran apa saja yang dihitung dalam indeks harga konsumen

Inflasi ialah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara.

Indeks Harga konsumen (IHK) ialah suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

Statistik harga, khususnya statistik harga konsumen dikumpulkan dalam rangka penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Penghitungan IHK ditujukan untuk mengetahui perubahan harga dari sekelompok tetap barang/jasa yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang/jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Indeks Harga Konsumen Indonesia dihitung dengan rumus Laspeyres termodifikasi. Dalam penghitungan rata-rata harga komoditas, ukuran yang digunakan adalah rata-rata aritmatik, tetapi untuk beberapa komoditas seperti beras, minyak goreng, bensin, dan sebagainya digunakan rata-rata geometri.

Mulai Januari 2014, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar 2012=100 dan mencakup 82 kota yang terdiri dari 33 ibu kota propinsi dan 49 kota-kota besar di seluruh Indonesia. IHK sebelumnya menggunakan tahun dasar 2007=100 dan hanya mencakup 66 kota.

Dalam menyusun IHK, data harga konsumen diperoleh dari 82 kota, mencakup antara 225 – 462 barang dan jasa yang dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran yaitu: bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; serta transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Setiap kelompok terdiri dari beberapa sub kelompok, dan dalam setiap sub kelompok terdapat beberapa komoditas. Lebih jauh, komoditas-komoditas tersebut memiliki beberapa kualitas atau spesifikasi.

Beberapa pasar tradisional, pasar modern, dan outlet di setiap kota dipilih untuk mewakili harga-harga dalam kota tersebut. Data harga masing-masing komoditi diperoleh melalui wawancara langsung dari 3 atau 4 pedagang eceran, yang didatangi oleh petugas pengumpul data.

Penarikan sampel secara purposive digunakan untuk melakukan pemilihan kota, pasar, outlet, responden, komoditas dan kualitas dalam penghitungan IHK. (yang paling dominan).

Frekuensi pengumpulan data harga berbeda antara satu komoditas dan komoditas lainnya., tergantung karakteristik masing-masing komoditas, sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data harga beras dilakukan secara harian di Jakarta, dan mingguan di kota-kota lainnya.

  2. Beberapa komoditas yang termasuk ke dalam kebutuhan pokok, data harga dikumpulkan setiap minggu pada hari Senin dan Selasa.

  3. Untuk beberapa komoditas bahan makanan, data harga dikumpulkan setiap dua minggu sekali, hari Rabu dan Kamis pada minggu pertama dan ketiga.

  4. Untuk komoditas bahan makanan lainnya, makanan yang diproses, minuman, rokok dan tembakau, data harga dikumpulkan bulanan pada hari Selasa menjelang pertengahan bulan selama tiga hari (Selasa, Rabu, dan Kamis).

  5. Data harga untuk barang-barang tahan lama dikumpulkan secara bulanan pada hari ke-5 sampai hari ke-15.

  6. Data harga jasa-jasa dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

  7. Data harga sewa rumah dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

  8. Upah baby sitter dan pembantu rumah tangga diamati bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

  9. Data yang berhubungan dengan biaya pendidikan dikumpulkan bulanan pada hari ke-1 sampai hari ke-10.

Barang eceran apa saja yang dihitung dalam indeks harga konsumen
Indeks harga bertujuan untuk mengukur dan memperlihatkan perubahan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Berikut pengertian, tujuan, dan jenis indeks harga. (Ilustrasi Foto: iStockphoto/blackred)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perubahan harga barang dan jasa wajar terjadi setiap saat, khususnya pada barang kebutuhan pokok sehari-hari. Fenomena naik-turunnya harga barang dan jasa dapat dibandingkan dengan periode sebelum-sebelumnya menggunakan indeks harga.

Mengetahui indeks harga penting untuk mengukur dan memperlihatkan terjadinya perubahan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Berikut pengertian, tujuan, dan jenis indeks harga.

Pengertian Indeks Harga

Barang eceran apa saja yang dihitung dalam indeks harga konsumen
Pengertian indeks harga (Ilustrasi Foto: iStock/sankai)

Indeks harga disebut juga dengan tingkat harga. Indeks harga digunakan sebagai ukuran yang menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.

Dengan kata lain, definisi indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata suatu barang dalam tahun berjalan dengan harga rata-rata untuk tahun dasar.

Tahun dasar yang dijadikan patokan dalam menghitung indeks harga suatu barang adalah ketika perekonomian sedang dalam kondisi baik dan stabil. Artinya tingkat inflasi atau rate of inflation-nya rendah.

Selain itu, tahun dasar yang digunakan tidak terlalu lama atau jauh jaraknya dengan tahun yang akan dihitung. Idealnya kurang dari 5 tahun atau paling lama 10 tahun.

Dalam penghitungan indeks harga, skala yang digunakan adalah persentase dengan nilai dasar 100 persen. Kemudian, nilai yang diperoleh dikalikan 100 sehingga memperoleh angka indeks harga yang merupakan rasio dari tahun sekarang dan tahun acuan dasar.

Contoh sederhana, misalkan harga rata-rata telur pada 2020 seharga Rp25.000 per kilogram, kemudian pada tahun 2021 naik menjadi Rp30.000 per kilogram. Tahun 2020 digunakan sebagai tahun dasar, sedangkan 2021 sebagai tahun berjalan.

Maka indeks harga dapat dihitung sebagai berikut:

30.000 : 25.000 x 100
1,2 x 100 = 120%

Maka, 120-100 = 20%. Dengan demikian, terjadi kenaikan harga telur sebesar 20% pada tahun 2021 dibandingkan harga telur tahun 2020.

Tujuan Indeks Harga

Indeks harga merupakan indikator penting dalam kegiatan ekonomi nasional. Berikut tujuan indeks harga dalam ekonomi.

  • Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi secara umum
  • Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan
  • Indeks harga dapat digunakan sebagai deflator atau komponen yang mencerminkan faktor penyebab timbulnya deflasi
  • Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman pembelian berbagai jenis barang
  • Sebagai pedoman untuk mengatur gaji buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada saat terjadi inflasi.

Jenis Indeks Harga

Merujuk modul ekonomi SMA berjudul 'Indeks Harga dan Inflasi' tahun 2020, jenis indeks harga dalam kegiatan ekonomi suatu negara secara umum dibedakan menjadi 5 jenis, sebagai berikut.

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks harga yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat atau konsumen dari waktu ke waktu.

IHK ini menjadi salah satu indikator ekonomi yang mewakili kegiatan belanja dan konsumsi dari konsumen.

2. Indeks Harga Produsen (IHP)

Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Dengan demikian, IHP dapat digunakan sebagai indikator dini harga grosir maupun harga eceran.

Selain itu, IHP dapat digunakan untuk membantu penyusunan neraca ekonomi (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya.

3. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

IHPB adalah harga indeks menggambarkan besaran perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar atau skala grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara atau daerah.

Komoditas tersebut dapat berupa produksi dalam negeri, produk ekspor, dan komoditas yang berasal dari impor.

4. Indeks Harga Petani

Indeks harga petani mencakup indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib) yang diterima (It) petani. Penghitungan ini berkaitan mulai dari biaya produksi pertanian, pajak, konsumsi rumah tangga, hingga upah.

Dari perhitungan indeks harga yang diterima petani dan dibayar petani ini untuk menentukan Nilai Tukar Petani.

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Semakin tinggi NTP, semakin sejahtera pula tingkat kehidupan petani.

5. Indeks harga saham

Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan perubahan harga saham di pasar modal dalam satu periode. Dengan indeks harga saham ini, dapat diketahui tren pergerakan saham sedang naik, stabil, atau lesu.

Jenis indeks harga saham antara lain Indeks Harga Saham Individu dan Indeks Harga Saham Gabungan.

Indeks Harga Saham Individu (IHSI) adalah indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

(fef/fef)

[Gambas:Video CNN]

Apa yang diukur oleh indeks harga konsumen?

Suatu indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

Kelompok barang apa saja yang dihitung dalam IHK?

Konkordansi pengelompokan IHK (2012=100) yang sebanyak 7 kelompok, berubah menjadi 11 kelompok pada IHK (2018=100), adalah sebagai berikut: kelompok makanan, minuman, dan tembakau; kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok perlengkapan, peralatan, dan ...

Apa saja yang dapat dijelaskan oleh angka indeks harga?

Angka IHK akan menunjukkan perbandingan harga barang atau jasa yang dibeli konsumen. Barang atau jasa yang dihitung ialah barang atau jasa yang dianggap dapat mewakili kegiatan belanja konsumen.

Apa yang dimaksud indeks harga barang barang konsumen?

Indeks harga konsumen adalah indeks harga yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Indeks harga konsumen sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.