Show tirto.id - Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis secara sistematis, metodologis dan juga konsisten, serta bertujuan mengungkapkan kebenaran mengenai fakta-fakta yang terjadi dan mencari solusi atas masalah yang ada. Maka itu, penelitian identik dengan metode ilmiah, yakni cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, demikian dikutip dari modul sosiologi, Meneliti Itu Mudah (2017), terbitan Kemdikbud. Metode ilmiah menjadi terminologi paling penting dalam penelitian. Setidaknya ada tiga syarat suatu penelitian disebut ilmiah. Ketiganya adalah logis atau rasional, yakni masuk akal dan bisa dinalar oleh manusia; empiris atau menggunakan cara-cara yang dapat diamati oleh orang lain dengan panca indera manusia, dengan kata lain obyektif; dan sistematis atau melalui proses dan langkah-langkah bersifat logis.Sedangkan dalam buku Metode Penelitian Sosial (2009: hlm 6), Bungaran Antonius Simanjuntak menerangkan bahwa sebagian besar ahli riset berpendapat bahwa penelitian adalah upaya mencari sesuatu yang baru dari yang telah ada. Sementara sesuatu itu merupakan fakta-fakta yang berguna untuk dianalisis demi menemukan suatu gagasan baru, pola, atau dasar untuk keputusan. Dengan demikian, penelitian merupakan aplikasi metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran atau usaha sistematis demi memperoleh pengetahuan baru. Mengutip lagi penjelasan Bungaran, aktivitas penelitian bisa diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yang di antaranya: riset kepustakaan; riset lapangan; riset laboratorium; experimental research; dan explanatory research; serta lain sebagainya. Aturan Penulisan Laporan PenelitianProses penelitian secara umum, termasuk di bidang ilmu sosial, setidaknya harus melewati tujuh tahapan. Sebagaimana diterangkan di buku Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial (2019: hlm 4), sejumlah langkah dalam kegiatan penelitian ilmiah ialah:
Baca juga: Contoh Data Penelitian Kualitatif dan Cara Mendapatkannya Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting. Melalui penyusunan laporan penelitian yang tepat dan sesuai ketentuan baku ilmiah, hasil riset dapat dibaca oleh masyarakat dan terdokumentasikan dengan baik. Hasil riset yang terdokumentasikan itu bisa diuji kembali atau dikembangkan dalam penelitian lainnya. Sejumlah aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
Contoh Penyusunan Laporan PenelitianContoh penyusunan laporan penelitian secara sederhana bisa terdiri atas 5 bab pembahasan, yakni Pendahuluan; Kajian Pustaka; Metode Penelitian; Hasil Penelitian dan Pembahasan; Kesimpulan. Di akhir laporan, peneliti harus mencantumkan daftar pustaka yang menjadi rujukan. Keterangan singkat mengenai isi dari setiap bab bisa dicermati di bawah ini. 1. Bab Pendahuluan Isinya merupakan hal-hal umum yang dijadikan landasan penelitian. Bab Pendahuluan juga perlu memuat penjelasan yang bisa menjadi pengantar untuk pembaca sebelum memahami isi laporan. Pengantar itu dapat berupa orientasi atau perspektif umum dalam laporan penelitian. Bab Pendahuluan ini umumnya terdiri atas sejumlah subbab, yakni:
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
34
Penulisan Indeks pada umumnya ditujukan agar pembaca dapat dengan cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut sebagai contoh Ahrens, S. 70, 250 hal tersebut berarti ... . Untuk menjawab soal ini anda dapat mempelajari Modul 5 KB 1 tentang Sistematika dan cara Penyusunan Laporan Penelitian. Benar, karena indek petunjuk tentang narasi yang berhubungan dengan nama Ahrens, S. dapat ditemukan pada halaman 70 dan 250; Salah, tidak ada kaitannya dengan nama Ahrens, S.yang dapat ditemukan pada halaman 70 dan 250; Salah, tidak ada kaitannya dengan nama Ahrens, S. yang dapat ditemukan pada halaman 70 dan 250; Salah, tidak ada kaitannya dengan nama Ahrens, S. yang dapat ditemukan pada halaman 70 dan 250; Pada topik — 10 ini akan mempelajari tentang bagaimana mengkomunikasikan hasil penelitian. Laporan penelitian dapat berupa laporan tertulis maupun presentasi. Laporan penelitian dalam bentuk tertulis mengikuti beberapa aturan yang baku tentang penulisan laporan penelitian. Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan atau yang berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut. Beberapa penulis mengemukan bahwa unsur-unsur dari laporan penelitian adalah: Namun secara lebih lengkap, laporan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu: BAGIAN PEMBUKA Bagian pembuka sebuah laporan penelitian lebih lengkap harus mengandung komponen- komponen berikut ini: Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya ilmiah. Dalam judul karya ilmiah harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan,jelas, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan. Halaman judul diletakkan sesudah halamaan depan atau cover.pada halaman ini umumnya terdapat judul,penuliis, dan penerbit. Selanjutnya halaman judul diikuti oleh pengesahan. Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pembaca tentanng latar belakang konteks penelitian. Pada bagian ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporannya. Abstrak digunakan untuk menyampaikan gambaran singkat mengenai latar belakang, metode, serta temuan hasil penelitian. BAGIAN INTI Pada bagian inti seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. a. Pendahuluan Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap mengumakakan tentang latar belakang, ruang lingkup/pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau hipotesis. Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat beruupa pernyataan atau hipotesis.Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara 2 atau lebih variable/fenomena yang diteliti. b. Kajian Pustaka dan Kerangka Teori Kajian pustaka merupakan bagian penting ysng mengungkapkan teori-teori serta hasil- hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Dalam sebuah laporan penelitian, seperti tesis atau disertasi biasanya disusun suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau tujuan pustaka yang telah dilakukan. Kerangka teori merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut mana permasalahan ditinjau yang nantinya dijabarkan menjadi berbagai variable penelitian. c. Metodologi Penelitian Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada motodologi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian. Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series, eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau pendekatan umum lainnya. Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran dalam generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian. Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta metode analisis. Misalnya, apakah data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar pertanyaan, wawancara atau observasi langsung. Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian adalah uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah dilakukan. Misalnya: keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data (apabila penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian. d. Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan merupakan inti dari sebuah laporan penelitian. Pada bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu:
e. Simpulan dan Saran Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian.
Penulisan simpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1,2,3,4,5 dan seterusnya) ataupun secara naratif. tapi untuk lebih baiknya, penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraph. Setelah simpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran lain yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami ooleh penulisdalam penelitian yang telah dilakukan. Sponsor : www.alametric.comBAGIAN PENUTUP Bagian ini tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya, terdiri dari: a. Daftar pustaka Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari association of American phychology (APA). Contohnya: b. Lampiran Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian, seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan. c. Daftar indeks atau glosarium Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan.
Penulisan indeks pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan indeks disusun berdasarkan nama atau subjek secara alpabetikal.
|