Saat hubungan tak direstui, ada baiknya untuk tidak memihak. Meski rasanya ingin membela pasangan habis-habisan, sebenarnya yang dicari bukan soal menang atau kalah. Akan tetapi, lebih kepada bagaimana caranya Anda bisa bersama-sama menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Show
4. Jangan merahasiakan hubungan AndaSaat Anda tahu bahwa hubungan tak direstui, jangan justru menghindar dengan berpacaran diam-diam. Jangan sampai Anda mengatakan pada keluarga sudah tak lagi berhubungan dengannya hanya karena takut disuruh putus. Justru yang perlu Anda lakukan adalah melibatkan pasangan dalam berbagai acara keluarga. Selain bertujuan untuk mendekatkan, hal ini juga dilakukan agar orangtua Anda bisa menilai secara langsung sikap dan sifat pasangan Anda. 5. Tidak menutup mataSaat orangtua menilai bahwa si dia adalah orang yang kurang baik untuk Anda dengan memperlihatkan segala buktinya, maka jangan menutup mata. Maksudnya, jangan sampai Anda terbutakan oleh rasa cinta yang begitu besar dan mengabaikan berbagai tanda jelas bahwa si dia memang bukan pasangan terbaik. Justru dalam hal ini Anda perlu mendengarkan saran orangtua agar tak salah langkah. Percayalah bahwa orangtua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk soal pasangan hidup. Jadi, ketika orangtua Anda menyatakan ketikdasukaannya karena alasan jelas yang juga sebenarnya Anda rasakan, maka jangan menyangkalnya. Siapa tahu cinta tak direstui orangtua adalah salah satu pertanda bahwa hubungan Anda dan pasangan saat ini memang belum layak diperjuangkan ke babak berikutnya.
Hidup di zaman modern ini adalah suatu yang menantang bagi kita sebagai anak muda, dimana kita akan bersaing dengan miliaran orang dalam mendapat pekerjaan dan kebahagian. Sebagai anak muda, harus memiliki cita-cita dan impian yang sesuai dengan minat kita sehingga mudah untuk di kembangkan. Banyak impian terinsiprasi dari orang yang dikagumi atau hal yang disukai. Cita- cita memang adalah murni dari keinginan seseorang untuk masa depannya dan bagaimana jalan hidupnya tapi ada mereka yang cita-citanya sudah di tentukan oleh orangtua mereka. Hal itu sering kita temui di saat orangtua memiliki suatu keinginan supaya anaknya sukses dan hidup bahagia, tapi sayangnya, banyak pula dari orangtua yang hanya melampiaskan ambisinya tanpa memikirkan keinginan sang anak. Orangtua dan anak adalah hal yang tak terpisahkan bahkan sangat erat hubungannya. Kasih dan sayang orangtua sepanjang jalan sedangkan kasih sayang seorang anak hanya sepanjang pangkalan, begitulah pribahasa kasih sayang orangtua terhadap anak. Setiap orangtua memiliki caranya sendiri dalam mengurus dan menjaga anaknya.Orang tua bukan hanya sebagai penjaga untuk kita sebagai anaknya tapi juga sebagai panutan untuk kita dan juga kita adalah harapan dari mereka. Orangtua menaruh harapan besar terhadap anak-anak mereka, banyak dari orangtua yang telah menentukan masa depan anaknya sedari anaknya kecil. Beberapa orang tua telah menentukan garis arah bagaimana jalan hidup anaknya sesuai keinginannya seperti dimana kita akan bersekolah, kuliah, jurusan apa yang cocok dengan kita, pekerjaan apa yang baik untuk kita.. seolah-olah anaknya tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk untuk dirinya dan orang tua tidak mau memahami apa yang menjadi keinginan anak. Akibatnya, perdebatan antara orangtua dan anak terjadi. Banyak orangtua yang tak mempertimbangkan terlebih dahulu tetang apa yang di pikirkan dan alasan sang anak. Para orangtua kebanyakan hanya berpikir bahwa apa yang mereka pilihkan adalah yang terbaik untuk anaknya dan kita sebagai anak harus menuruti semua itu. Maka dari itu kebanyakan anak selalu gagal dalam negosiasi dan diskusi dengan orangtua. Orang tua yang masih berpikiran konvensional akan berpikir pekerjaan formal seperti kantoran, menjadi dokter, ataupun menjadi tentara akan disegani dan sebagainya. Padahal jaman sudah berubah dan sangat berbanding terbalik, seperti banyaknya pekerjaan non formal yang lebih menjanjikan dari pekerjaan formal. Pekerjaan seperti youtuber, gamer dan bloger, suatu pekerjaan yang dalam pikiran orang tua konvensional tidak masuk akal, padahal ada youtuber yang memiliki pengasilan sampai ratusan juta rupiah. Banyak orangtua memaksakan kehendaknya terhadap anaknya. Nah, bila sudah seperti itu? kita sebagai anak yang patuh hanya menuruti kehendak dari orangtua. Tentu hal ini memiliki dampak buruk yang membuat anak-anak mulai kehilangan semangat dan motivasi. Anak-anak yang mengikuti ambisi orang tua sudah di balut rasa terpaksa hingga menjadi beban. Banyak dari anak-anak yang menjadi depresi akan hal itu, melakukan hal yang tidak diinginkan dan tidak disukai pastinya akan membuat kita tertekan. Seharusnya, para orangtua mengerti posisi anaknya. Mereka bukanlah secara alat untuk menyalurkan ambisi terdahulu. Anak- anak juga memiliki hobi, keinginan, cita-cita yang lain yang pada umumnya bisa berbanding terbalik dengan hobi orang tua itu sendiri. Contohnya saja, seorang anak presiden, kita pasti berpikir bahwa seorang anak presiden pasti akan bercita-cita menjadi presiden seperti ayahnya, tapi ternyata ia ingin menjadi koki karena suka memasak, tentu sangat jelas berbeda bukan? Intinya sebagai orangtua tidak boleh egois terhadap anak dengan melimpahkan ambisi mereka yang tak kesampaian kepada anak-anak mereka. Karena sang anak pun memiliki hak untuk memilih dan memutuskan keputusan untuk diri mereka sendiri kedepannya. Kita sebagai anak harus menerima saran dari orangtua kita tapi tetap kitalah yang harus memilih jalan kita kedepannya, bila orangtua kita tidak setuju dengan keputusan kita tidak sepatutnya pula berlebihan atau kelewat batas terhadap orangtua harus dapat menjaga batas-batas kewajaran kedapa orangtua. Berilah pengertian kepada orangtua akan pilihanmu. Pada saat berbicara atau berdiskusi dengan orang tua, kita harus tetap menjunjung tinggi etika, biar bagaimanapun kan orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Mereka yang menjaga dan merawat kita sedari kecil tanpa rasa lelah. Setiap komunikasi yang itu penting untuk mendapat jalan keluar yang terbaik. Semoga orangtua akan lebih menghargai cita-cita dan keinginan anaknya, dan anaknya pun harus tetap sayang dan hormat kepada orangtuanya. Sangat kita harapkan orangtua sangat peduli dengan apa kelebihan dan kesukaan anak sedari mereka kecil sehingga para orangtua tinggal mengarahkan minat dan bakat anak tersebut, sehingga tidak terjadi pemaksaan kehendak orangtua terhadap anak dan tidak ada pula anak-anak yang tertekan menjalani hidup mereka. Setiap manusia berhak memiliki cita-cita dan mimpi. Bagi para orangtua biarkanlah anak memiliki mimpi, sekalipun mimpi itu aneh dan seolah-olah tidak mungkin untuk masa depannya. Kerena tidak ada yang tidak mungkin di masa depan nanti. Jangan sampai berkesan tidak mendukung cita-cita dan harapan sang anak sehingga membuat mereka tidak lagi berani untuk bermimpi dan memiliki cita-cita. Menghargai apa yang diinginkan anak akan membuat mereka bahagia seperti kebahagiaan yang diharapkan para orangtua. ( RAGA TABULARASA – 2101693870 )
Sudah banyakterjadi cita-cita masa kecil hanya bertahan sampai masa remaja, selanjutnya masa depan berada di tangan orangtua. Padahal, zaman sudah berubah, bukan lagi zaman Siti Nurbaya. Ketika orangtua tak lagi bisa menjodohkan anaknya, maka masa depan putra-putrinyalah yang diaturnya. Meski begitu, tak perlulah berontak kepada mereka. Tenangsaja, inilah zaman di mana segalanya dapat diselesaikan dengan negosiasi. Advertisement
Tawar menawar juga tak hanya lewat diskusi. Namun, tak hanya berhenti di situ, masih ada cara-cara sederhanayang bisadilakukan demi meyakinkanorangtua pada kemampuan kita. 1. Paling pertama, siapkan diri sejak awal ketika ayah dan ibutak merestui pilihanmu. Tak perlu asal melawan, karena sebenarnya orangtua hanya butuh pembuktian.Ego masa muda memang sulit dibendung. Apapun yang tidak sesuai dengan keinginan akan digasak begitu saja, tak peduli siapa yang menjadi lawan bicara. Inilahblundersekaligus keputusan yang cukup fatal dan sama sekali tak menunjukkan sikap elegan. Satu hal yang perlu dikedepankan dalam perjalanan perkembangan adalah kesadaran penuh atas apa yang sedang melanda. Kesadaran itulah yang membantu diri dari dalam untuk mengenali bahwa orang-orang di sekitar mulai tak setuju dengan apa yang menjadi pilihanmu. Ketika sudah sadarbahwa orangtua tak setuju dengan impianmu, maka dengan mudahnya kamu akan sanggup menyusun strategi untuk melakukan negosiasi. Tak perlu asal melawan. Cukup kenali situasi dan mengambil celah di mana kamu dapat memperjuangkan impian. Advertisement
2. Selanjutnya, jalani pilihanmu sembari memupuk cita-cita. Ini akan membuat orangtua melihat bahwa kamu sedang berjuang tanpa banyak bicara.Kini, kesadaran akan membawamu pada negosiasi nyata dengan menjalani keinginan mereka sembari memupuk impianmu. Ini memang melelahkan, tapi setidaknya menjauh dari ketegangan-ketegangan yang tak perlu. Prioritaskan terlebih dahulu pada apa yang menjadi keinginan orangtuamu. Misalkan saja, mereka menginginkanmu masuk ke jurusan ekonomi, padahal kamu ingin menjalani pelukis. Kuliahlah dengan sungguh-sungguh, hitung-hitung belajar bagaimana membangun bisnis di jurusan ekonomi. Namun, tetaplah curi waktu untuk melukis setiap harinya barang dua jam dan jangan lupa bangunlah jejaring yang luas. Sederhana. Jangan lupa juga, ceritakan soal dunia lukis-melukis dan pencapaian yang telah kau torehkan. Ketika lulus nanti, ketrampilan melukismu telah siap, jaringanmu luas, dan kamu juga menguasai ilmu ekonomi. Oleh karena itu, bersabarlah barang sebentar untuk keberhasilan yang besar. 3. Secara perlahanlepaskan pilihanmerekadan buktikan pilihanmu lebih membuat nyaman. Taat pada prinsip mereka dan kurangi sifatkeras kepala.Advertisement
Setelah lulus itulah, saatnya bagi dirimu untuk menjalani apa yang kamu ingini. Ketika orangtua tetap tak setuju, maka tiada alasan bagimu untuk menunjukkan apa yang menjadi prestasi dalam duniamu. Untuk itu, ini bisa kamu lakukan ketika kamu telah cukup berhasil dengan duniamu. Jika belum, sebaiknya tahan dulu sampai kamu benar-benar memiliki jalur yang jelas dan tegas. Sebab, keberhasilan semu akan sangat mudah dimentahkan. Tetaplah jalani keinginannya dengan tetap berjuang dengan impianmu. Sampaikan bahwa usia muda belum dapat dijadikan patokan keberhasilan, masih ada jalan yang harus ditempuh. 4. Perlihatkan beberapa contoh figur sukses dari profesi yang kamu pilih. Tunjukkanlahbahwa sukses dapat datang dari segala bidang.Ceritakan padanya beberapa sosok yang berhasil di bidang yang kamu geluti. Ini akan membantu mereka untuk menyadari bahwa kesuksesan dapat muncul dalam segala bidang. Pilihlah sosok yang sama sekali tidak mewakili kekhawatiran yang hadir dalam benak orangtuamu. Tunjukkanlah pelukis yang mampu menjadi maestro tanpa terjebak pada gaya hidup bohemian yang memuja narkoba dan minuman keras. Orangtua selalu butuh contoh paling nyata yang dapat membuktikkan bahwa ada keberhasilan dalam harapan. Saat ini memang, dirimu belum dapat menunjukkan itu. Oleh karena itu, cobalah pinjam cerita orang lain dan katakanlah bahwa kamu sedang menjalani perjuangan yang sama. 5. Selain itu, beri contoh bahwakegagalan bisadidapat karena menjalani mimpi yang dipaksa. Hal ini akanmembuka mata mereka.Selain keberhasilan, ada juga kegagalan dapat setiap perjuangan. Sampaikanlah bahwa pilihan mereka juga mengandung kegagalan. Memang, bahwa pilihanmu juga mengandung kegagalan.Namun setidaknya, yang menjadi daya tawarmu adalah kecintaan. Pilihanmu adalah jalan hidup yang dijalani dengan sepenuh hati tanpa paksaan yang mengkhianati jatidiri. Dengan ini, kamu dapat mereduksi resiko kegagalan karena daya tahanmu untuk mempertahankan apa yang kamu ingini. Sebaliknya, contoh kegagalan yang kamu sampaikan akan menunjukkan bahwa paksaan tidak akan pernah berhasil di manapun itu diletakkan. 6. Orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Tapi sesekali katakan padamereka, dirimu ingin belajar memutuskan masa depan tanpadipaksa.Kami semua yakin, bahwa orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Namun, anak juga memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya. Jangan dulu keras kepala menanggapi pernyataan demikian. Hak, di sini, tak perlu diperjuangkan dengan kekeraskepalaan. Cukuplah dengan pandangan ringan bahwa setiap anak tumbuh dewasa dan berhak untuk belajar memutuskan apa yang menjadi pilihan. Pun menanggung segala resiko yang hadir belakangan. Jika memang orangtua belum juga yakin setelah diskusi yang berkepanjangan, sampaikanlah bahwa kini ada kedewasaan yang memanggil dalam diri untuk belajar memutuskan setiap jengkal langkah beserta resikonya, 7. Ini bukan soal berbakti atau tidak, melainkan pilihan menjadi diri sendiri. Setiap manusia dapat berbakti pada orangtua tanpa harus menyingkirkan jati diri.Di dalam hak juga ada kewajiban. Setiap anak memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya sekaligus memenuhi kewajiban untuk berbakti pada orangtua. Kita harus belajar berdiri di antara keduanya. Berbakti, tidak lalu menuruti segala keputusan orangtua. Ada banyak cara berbakti di dunia ini. Dan sukses di atas kaki diri adalah salah satu sikap berbakti yang paling tinggi. Kita bisa tetap berbakti dengan tetap menjadi diri sendiri. Justru sebaliknya, ketika jalan hidup dilakoni dengan paksaan, maka tiada keberhasilan prestisius yang didapatkan. Sebab, selalu ada pemberontakan dalam hati yang tak pernah tersampaikan. Oleh karena itu, berjuanglah untuk membuktikkan bahwa setiap anak mampu untuk memberikan yang terbaik dengan caranya sendiri. 8. Buktikan pada mereka bahwa kamu dapat sukses dengan caramu sendiri. Hanya dengan ini kamu bisa meyakinkan ayah dan ibubahwa kamu telah mandiri.Kesuksesan dapat diukur dengan apa saja, namun kedewasaan dapat diukur dengan kesuksesan. Untuk itu, cara meyakinkan yang paling ampuh adalah dengan menunjukkan kesuksesan di bidang yang kamu geluti. Dengan ini, orangtua percaya bahwa kamu telah mampu mengelola setiap halangan dan rintangan dengan mengubahnya menjadi keberhasilan. Ketika ini telah kamu genggam, maka tiada lagi yang dapat membantah perjuangan yang telah kamu tuntaskan. Memang, tak mudah untuk bernegosiasi pada orangtua. Masih ada pandangan umum yang mengatakan bahwa anak harus menurut pada ayah dan ibu. Padahal, ada mimpi original yang harus diperjuangkan. Untuk itu, sampaikanlah pada mereka bahwa pencapaian terbesar orangtua adalah ketika sang anak mampu berjuang berdiri di kaki sendiri dan bertanggungjawab atas pilihanyang telah mereka miliki. Advertisement
|