Bagaimana sifat anggota pandu hw jelaskan

Tentang Hizbul Wathan

Apa Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Itu?

Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air, adalah nama gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah.

Kepanduan adalah sistem pendidikan luar keluarga dan sekolah yang membentuk dan membina watak anak, remaja & pemuda dengan metode menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah yg khusus dalam bidang kepanduan

Pandu HW adalah anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.

Siapakah yang Mendirikan Pandu HW?

HW didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dengan nama semula “Padvinder Muhammadiyah” dan selang dua tahun diganti dengan nama “Hizbul Wathan”

Mengapa Kepanduan HW didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan?

KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan karena menggunakan metode menarik, menyenangkan dan menantang dalam membentuk watak generasi muda.

Beliau yakin, sistem kepanduan ini dapat digunakan sebagai sarana pembentukan kader Muihammadiyah dan Bangsa Indonesia.

Dengan metode kepanduan, anak, remaja dan pemuda dilatih untuk mampu menjadi warga masyarakat yg berguna, mandiri dan berakhlak mulia.

Mengapa HW Dibangkitkan Kembali?

Warga Muhammadiyah melihat bahwa dalam prakteknya, kebanyakan kegiatan Pramuka tidak seperti yang diharapkan sebagai satu kepanduan yang islami.

Asas sukarela dalam kepanduan telah berubah menjadi instruktif di Pramuka khususnya yg berbasis sekolah.

Beberapa prinsip kepanduan telah meluntur, terutama dg intervensi birokrasi.

Apa Beda HW Dahulu (Sebelum Pramuka) dan HW Baru (Setelah Kebangkitan)

Organisasi HW dahulu, merupakan majelis, sedangkan HW baru berstatus ortom di lingkungan Muhammadiyah.

Sistem pendidikannya tetap sama, tetapi metode dan teknik pelatihannya disesuaikan dg tuntutan perkembangan peserta didik masa kini.

Demikian juga seragam dan atribut yg dikenakan, diusahakan sesuai selera anak muda dan norma agama.

Apa Perbedaan Antara Kepanduan HW Baru Dengan Pramuka?

Pada dasarnya HW dan Pramuka sebagai gerakan kepanduan adalah sama yg tujuannya sama-sama mendidik anak bangsa.

Kepanduan HW lebih menekankan kepada kepanduan islami, dengan menerapkan akidah islam dalam setiap aspek kegiatan kepanduan.

Kapan HW Didirikan? Bagaimana Perjalanan Selanjutnya?

HW didirikan oleh KHA Dahlan tahun 1918 dengan nama Padvinder Muhammadiyah di Yogyakarta yg kemudian diganti dengan nama Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1920, sehingga HW berkembang di seluruh nusantara .

Latihan rutin HW meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian. Banyak pemuda yang tertarik sehingga pengikut latihan semakin banyak. Hal itu sampai pada tahun 1942.

Selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan (1942 sd 1950), kepanduan HW terpaksa tidak aktif.

Th. 1950 Kepanduan HW diaktifkan kembali hingga tahun 1961. Th. 1961, dengan adanya Kepres No. 238 Th 1961, semua pandu-pandu di Indonesia melebur menjadi “PRAMUKA” termasuk juga HW.

Era reformasi telah mengubah pandangan dari sentralisasi menjadi desentralisasi, Oleh karena itu PP Muhammadiyah membangkitkan kembali HW pada 18 November 1999.

Tahun 1999 dimulailah tahap sosialisasi HW kembali ke suluruh pimpinan-pimpinan Muhammadiyah baik di Tingkat Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.

Tahun 2005 bulan Desember diadakan Muktamar HW Pertama di Yogyakarta. Dengan semangat baru HW berhasil mensosialisasikan HW di seluruh Tanah Air Indonesia.

Sebagai contoh Jawa Tengah dari 36 Kabupaten, 34 Kabupatennya sudah mempunyai Kwartir Daerah.

Dimana Organisasi HW?

Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW disejajarkan dg Persyarikatan Muhammadiyah:

Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat. Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah. Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah. Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.

Tingkat Ranting disebut Qabilah

Qabilah merupakan pimpinan terdepan, yang langsung mengkoordinir satuan-satuan anak didik. Ranting dalam setiap cabang baik itu Athfat. Pengenal, Penghela dan Penuntun menjadi satu Qobilah, sehingga tingkatan-tingkatan tersebut mempunyai nama Qobilah yang sama (nama Qobilah tokoh-tokoh Pahlawan Islam)

Organisasi Di Tingkat Peserta Didik?

Athfal (6 – 10 th) = tingkat SD Pengenal (11 – 16 th) = tingkat SMP

Penghela (17-20 th) = tingkat SMA

Hizbul Wathan (Pramuka) SMA Muhammadiyah 1 Bandung

Bagaimana sifat anggota pandu hw jelaskan

Gekan Kepanduan Hizbul Wathan (disingkat HW) adalah salah satu organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah: 'Aisyiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan Pandu di alun-alun Mangkunegaran. Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003)

HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

Sifat 

HW adalah sistem pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah

  • Bersifat nasional, artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Repulik Indonesia.
  • Bersifat terbuka, artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang pendidikan. Penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa (pembina)
  • Bersifat sukarela, artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa paksaan atau tekanan orang lain.
  • Tidak berorientasi pada partai politik, artinya secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk organisasi HW adalah Persyarikatan Muhammadiyah.

Identitas

  • HW adalah kepanduan islami, artinya pendidikan kepanduan yang dilakukan oleh HW adalah untuk menanamkan aqidah Islam dan membentuk peserta didik berakhlak mulia.
  • HW adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja, dan pemuda dengan sistem kepanduan

Ciri Khas 

1. Ciri khas HW adalah Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode Kepanduan, yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi masyarakat, serta kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.

2. Prinsip Dasar Kepanduan adalah

1. pengamalan akidah Islamiyah;

2. pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran Islam;

3. pengamalan kode kehormatan pandu.

3. Metode Kepanduan

1. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu;

2. Kegiatan dilakukan di alam terbuka;

3. Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang;

4. Penggunaan sistem kenaikan tingkat dan tanda kecakapan;

5. Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
 

Janji Pandu Athfal

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :

Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Tuhan

Dua, selalu menurut Undang-undang Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan 

UNDANG-UNDANG PANDU :

1. Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya

2. Pandu Hizbul Wathan itu setia dan teguh hati

3. Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa

4. Pandu Hizbul Wathan itu cinta perdamaian dan persaudaraan

5. Pandu Hizbul Wathan itu sopan santun dan perwira

6. Pandu Hizbul Wathan itu menyayangi semua makhluk

7. Pandu Hizbul Wathan itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah

8. Pandu Hizbul Wathan itu sabar dan pemaaf

9. Pandu Hizbul Wathan itu teliti dan hemat

Pandu Hizbul Wathan itu suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan.
 

JANJI PANDU HIZBUL WATHAN :

Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :

  1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air.
  2. Menolong siapa saja semampu saya.
  3. Setia menepati Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan