Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan

3.Data sudah tidak relevan untuk penelitian merupakan kekurangan dari ..... 4. Pencatatan langsung biasanya dilakukan berdasarkan......atau..... 5. Di … agram yang menyajikan suatu bentuk data dari sekumpulan data tertentu menggunakan batang disebut...​

tias menjual lektob seharga 3.600 dngn kerugian 10% harga pembelian lektob tersebut adalah ​

pak rully membeli sepeda dengan harga 1.800,00 ketika hendak membayar dikasir ,ternyata pak rully mendapat diskon membayar 1.440.000 persentase diskon … yng diperoleh pak Rully adalah​

sebuah dus sepatu berukuran panjang 1,5 dm. volume kubus tersebut adalah......dm³jawaban dengan caranya​

ada yang bisa bantuin? ​

KPK dari 45 dan 27 adalah....​

._.y + 6y = y = 10 Pake cara ygyBug nya lumayan prh ;-;​

Akar pangkat 3 1576 adalah

Jawabnya pakai foto ya dan ini bukan pilihan ganda Gambarlah bangun datar di bawah ini!A. segi banyak beraturanB. segi banyak tidak beraturan ​

Pertanyaan !!!cara mencari luas trapesium !!! NOTE : Kenapa sih @MazQun hapus jawaban ku ?? jawab @MazQun !!!kalo gak di jawab akun @MazQun bakalan di … blokirPERHATIAN : JANGAN HAPUS PETANYAAN INI !!!!!​

Sifat-sifat garis di bidang geometri ditentukan oleh kedudukannya terhadap garis lainnya, yang terdiri dari garis sejajar, garis berpotongan, garis tegak lurus, dan garis berimpit. Berikut akan dijelaskan ke-4 sifat kedudukan antar garis tersebut.

Artikel terkait: Pengertian Garis Titik Bidang dan Ruang beserta Contohnya

A. Garis Sejajar

Garis sejajar adalah suatu kedudukan dua garis pada bidang datar yang tidak mempunyai titik potong walaupun kedua garis diperpanjang. Secara geometri kesejajaran garis tidak akan pernah bertemu satu dengan lainnya karena mempunyai kemiringan (gradien) yang sama. Garis-garis sejajar tidak harus sama panjang.

Contoh garis sejajar:

Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan
Garis AB dan CD merupakan contoh kedudukan sejajar, karena kedua garis tidak berpotongan walaupun garis diperpanjang

Contoh garis tidak sejajar:

Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan
Gambar garis EF dan GH merupakan contoh garis tidak sejajar, karena ketika diperpanjang garis tersebut berpotongan

B. Garis Berpotongan

Garis berpotongan adalah kedudukan dua garis yang mempunyai titik potong karena kedua garis saling bertemu. Secara geometri garis-garis yang berpotongan terjadi karena mempunyai kemiringan yang berbeda dan panjang antar garis memungkinkan untuk saling bertemu. Garis yang berpotongan sudah pasti tidak sejajar, namun garis tidak sejajar belum tentu berpotongan.

Contoh garis berpotongan:

Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan
Garis IJ dan KL merupakan garis berpotongan karena kedua garis saling bertemu dan menghasilkan suatu titik potong

C. Garis Tegak Lurus

Garis tegak lurus adalah kedudukan garis yang berpotongan dan pada titik potongnya terbentuk sudut siku-siku (90°). Garis tegak lurus juga disebut dengan garis serenjang atau garis perpendikular. Dalam simbol matematika garis tegak lurus disimbolkan dengan simbol perpendikular "", misalnya garis MN tegak lurus dengan OP dapat ditulis MN ⊥ OP.

Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan
Garis MN dan OP merupakan garis tegak lurus karena saling berpotongan dan titik potongnya membentuk sudut siku-siku

Perkalian dua kemiringan (gradien) garis tegak lurus adalah -1 atau memenuhi persamaan M1 × M2 = -1.

Jika, M1 = a/b maka M2 = - b/a * Karena berlaku M1 × M2 = a/b × (- b/a) = - ab/ab = -1 Contoh: Kemiringan garis MN adalah M1 = 2/3, berapakah kemiringan garis OP di atas? Penyelesaian: Karena garis OP ⊥ NM maka gradien garis OP = M2 dihitung memenuhi persamaan M1 × M2 = a/b × (- b/a) = -1 M1 = a/b = 2/3 a = 2 b = 3 M2 = - b/a = - 3/2 Jadi, gradien garis OP adalah - 3/2

D. Garis Berimpit

Garis berimpit adalah kedudukan garis yang saling menutupi antara satu dengan lainnya, sehingga garis berimpit tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Garis berimpit dapat terjadi karena posisi garis yang sama, namun 2 garis berimpit belum tentu mempunyai panjang yang sama.

Contoh garis berimpit:

Apabila dua garis berpotongan membentuk sudut 90° maka kedua garis tersebut dikatakan berpotongan
Garis a dan b merupakan garis berimpit karena kedua saling menutupi pada posisi yang sama

Baca juga tutorial lainnya: Daftar Isi Pelajaran Matematika

Sekian artikel "Pengertian Garis Sejajar, Garis Berpotongan, Tegak Lurus, dan Berimpit". Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share dan juga menyukai halaman Advernesia. Terima kasih…

Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila kedua garis terletak pada satu bidang datar dan berpotongan hanya di satu titik. Dua garis yang berpotongan dapat membentuk dua pasang sudut yang saling bertolak belakang.

Oleh Tju Ji Long · Statistisi

Hub. WA: 0812-5632-4552

Dua garis dikatakan berpotongan apabila dua garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tersebut berpotongan hanya di satu titik. Coba amati Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Dua garis berpotongan pada satu titik

Sudut yang Terbentuk dari Dua Garis yang Berpotongan

Dua garis yang berpotongan dapat membentuk dua pasang sudut yang saling membelakangi atau saling bertolak belakang. Besar dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar. Amati Gambar 2!

Gambar 2. Dua garis berpotongan

Pada Gambar 2, tampak bahwa dua garis saling berpotongan. Jika diketahui:

Dengan demikian, besar sudut yang dibentuk oleh garis \(g_1\) dan \(g_2\) (φ) adalah \((∠φ=α_1-α_2)\):

Jadi, sudut antara g1 dan g2 dapat ditentukan dengan rumus:

di mana: \(φ\) = sudut yang dibentuk oleh garis \(g_1\) dan \(g_2\); \(m_1\) = gradien garis \(g_1\); \(m_2\) = gradien garis \(g_2\).

Setelah besar \(φ\) diperoleh maka dapat diperoleh hubungan berikut.

  1. Jika \(\tan ⁡ φ > 0\), berarti \(φ\) bersudut lancip, dan
  2. Jika \(\tan ⁡ φ< 0\), berarti \(φ\) bersudut tumpul.
Dua Garis Berpotongan Tegak Lurus

Jika dua garis (\(g_1\) dan \(g_2\)) berpotongan dan membentuk sudut \(90^0\) (sudut siku-siku, \(∠φ=90^0\)) maka dapat dikatakan bahwa kedua garis tersebut berpotongan tegak lurus (Gambar 3). Sehingga diperoleh:

Gambar 3. Dua garis berpotongan tegak lurus

Dengan demikian, dua garis dikatakan saling berpotongan tegak lurus (⊥), jika memenuhi

Beberapa contoh berikut ini akan membantu kita memahami materi mengenai dua garis yang saling berpotongan.

Contoh 1:

Tentukan persamaan garis \(g\) yang melalui titik (-2,4) dan tegak lurus garis h dengan persamaan \( 3y= x - 6 \).

Pembahasan:

Diketahui garis \( h ≡ 3y = x - 6 \), maka

Karena garis \( g ⊥ h \), maka diperoleh:

Sehingga, persamaan garis \(g\) adalah

Jadi, persamaan garis \(g\) adalah \( y = -3x - 2 \).

Cukup sekian penjelasan mengenai dua garis yang saling berpotongan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat.

Sumber:

Sunardi, Slamet Waluyo & Sutrisna. 2014. Konsep dan Penerapan Matematika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.