Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek

Jika Bapak/Ibu Guru sudah mengajar untuk waktu yang cukup lama, tentu pernah bukan melihat mata seorang siswa yang melihat ke kertas temannya hingga siswa yang menyimpan bahan sontekannya sendiri di baju atau di meja? Mungkin, masih banyak siswa yang tidak menyadari dampak buruk dari tindakannya dan menganggapnya sesuatu yang biasa saja terjadi. Padahal, kebiasaan menyontek yang dilakukan siswa dikhawatirkan dapat berpengaruh pada karakternya saat dewasa kelak. Maka dari itu, Bapak/Ibu Guru memegang peranan penting sebagai pendidik untuk meningkatkan kesadaran siswa dan menciptakan lingkungan kelas yang kondusif untuk mencegah terjadinya perilaku menyontek. Ingin tahu cara mencegah siswa berbuat curang di kelas? Berikut adalah tips untuk mengatasi siswa yang menyontek.

1. Menjelaskan dampak buruk dari menyontek

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek
Jelaskan dampak buruk dari menyontek pada siswa (Sumber: wordpress.com)

Berikan pemahaman dan nasihat kepada siswa mengenai dampak buruk dari kebiasaan menyontek. Secara tidak langsung, menyontek telah membuat alam bawah sadar siswa untuk lebih mempercayai orang lain dan artinya mereka tidak mempercayai dirinya sendiri. Tidak hanya itu, hal ini juga membuat siswa menjadi semakin bodoh dan tidak mau belajar karena yang mereka lakukan hanya mengandalkan orang lain. Sering menyontek juga menjadi cikal bakal lahirnya sikap malas dan tidak bertanggung jawab atas apa yang diamanahkan padanya. Beritahu juga, jika ketahuan mereka akan sulit untuk dipercaya lagi oleh semua guru di sekolah. Dengan mengetahui dampak tadi, siswa akan berpikir ulang untuk menyontek.

2. Memuji hasil usaha terbaik siswa walaupun belum memenuhi standar

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek
Mengapresiasi hasil kerja siswa (Sumber: hechingerreport.org)

Setiap usaha dan hasil yang diperoleh siswa sebaiknya diapresiasi walaupun memang masih belum memenuhi standar yang Bapak/Ibu Guru tetapkan. Hal ini dapat menghindari siswa dari perasaan rendah diri dan menimbulkan rasa percaya diri yang lebih untuk mereka. Dengan terus mengapresiasi hasil usaha siswa, akan memberikan dorongan yang kuat bagi mereka untuk belajar lebih giat lagi untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri.

3. Menanamkan nilai kejujuran dalam diri siswa

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek
Tanamkan nilai kejujuran pada siswa (Sumber: planbook.com)

Kejujuran menjadi barang yang langka di negeri kita saat ini. Padahal menanamkan sikap jujur adalah solusi jitu meminimalisir kebiasaan menyontek pada siswa. Berikan penjelasan bahwa nilai akademis bukan satu-satunya penentu dari kesuksesan mereka di masa depan. Namun, yang lebih penting adalah moral yang baik. Sebab sebaik apapun prestasi akademik siswa, jika tidak diimbangi dengan sikap terpuji maka prestasi tersebut akan sia-sia. Bapak/Ibu Guru juga bisa memberi nasihat kepada siswa bahwa lebih baik mendapat nilai rendah dibanding harus menyontek karena menyontek adalah perbuatan yang sangat buruk dan sama seperti mencuri atau korupsi.

4. Berikan siswa banyak latihan menjawab soal

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek
Berikan siswa latihan soal agar lebih percaya diri saat ujian (Sumber: rd.com)

Langkah selanjutnya adalah mencari tahu dan mengatasi kendala belajar siswa. Bisa saja, siswa kurang mengerti penjelasan guru atau masih perlu berlatih soal-soal lebih banyak. Memperbanyak soal-soal pelajaran dapat mengasah kemampuan intelektual siswa. Dengan begitu, hal ini akan sedikit mengurangi frekuensi menyontek dari seorang siswa. Bantu siswa agar dapat mencapai nilai akademis sesuai dengan kemampuannya dan rajin-rajinlah memberikan motivasi pada mereka.

5. Jadilah guru yang tegas

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek
Jadilah guru yang tegas (Sumber: wrightslaw.com)

Pada akhirnya, guru adalah faktor penentu dalam mengatasi kebiasaan menyontek pada siswa. Bapak/Ibu Guru harus melakukan beberapa langkah penanggulangan seperti menjauhkan tempat duduk atau menyingkirkan segala catatan dan gadget saat ujian berlangsung. Namun, jika ada siswa yang tetap ketahuan menyontek diharapkan untuk segera memberikan sanksi tegas, sehingga kebiasaan menyontek dapat diberantas hingga tuntas. Bapak/Ibu Guru dapat melarang siswa ikut ujian, dikeluarkan dari ruang ujian, hingga mengerjakan ujian di ruang kepala sekolah.

Meningkatkan kepercayaan diri siswa dan memberikan sanksi yang setimpal diharapkan dapat menekan kebiasaan menyontek. Namun, sanksi yang diberikan haruslah berdampak positif dan dapat mengarahkan siswa untuk sadar akan kesalahannya. Bapak/Ibu Guru juga harus bisa menjadi teladan dengan terus menanamkan nilai-nilai positif dalam pembelajaran. Mau memberikan dampak positif kepada pelajar di Indonesia? Yuk, ikuti audisi pencarian guru terbaik melalui Indonesia Teacher Prize 2018. Dapatkan total hadiah lebih dari 500 juta rupiah dan kontrak eksklusif menjadi Master Teacher Ruangguru.

Ikuti terus informasi mengenai program ini di media sosial Ruangguru! Apabila ada pertanyaan mengenai program ini, silakan mengakses audisi.ruangguru.com atau hubungi nomor 0821-2542-7252 (Lala). Kami tunggu partisipasi Anda. Ayo, jadi pengajar terbaik Indonesia!

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nilai besar dengan hasil menyontek

Liputan6.com, Jakarta Menyontek merupakan tindakan yang buruk. Namun jika Anda pernah melakukannya, Anda mungkin tahu bahwa ada sensasi menyenangkan usai menyontek.

Hal ini ternyata bukan perasaan pribadi saja, karena menurut studi tahun 2013, perilaku yang tidak etis itu ternyata dapat mengakibatkan respon positif pada saraf Anda, seperti yang dilansir dari Mic, Senin (18/7/2016).

Meskipun subyek penelitian diperkirakan akan merasa bersalah setelahnya, namun studi ini menunjukkan bahwa orang-orang yang curang dalam melakukan tugas-tugasnya, secara konsisten mengalami perasaan menyenangkan.

Lalu mengapa berbuat curang seperti menyontek terasa menyenangkan?

Menurut studi, hal itu mungkin dikarenakan bahwa menyontek terkait dengan kepuasan diri--terlepas dari bagaimana Anda mencapai hasilnya. Memang tidak bermoral, namun begitulah kerja otak.

“Ketika Anda berbuat curang, tingkat neurobiologis otak terlihat sama seperti sedang kecanduan narkoba atau berbuat curang pada pasangan,” ujar profesor di University of Denver's Graduate School of Professional Psychology, Kim Gorgens.

Ia menambahkan, bagian subkortikal otak Anda berpikir seperti "beri makan saya, beri makan saya"--begitu terus terus-menerus karena pengaruh dopamin otak. Dan ketika Anda berbuat menyontek, itulah yang Anda dapatkan.

Walapun tindakan curang seperti menyontek tidak setingkat dengan “perang dengan narkoba”, namun kecurangan memiliki konsekuensi yang serius, khususnya pada saat ujian. Bagian yang paling mengkhawatirkan adalah rasa senang yang didapat dari menyontek memiliki tingkat yang sama ketika Anda menggunakan narkoba. 

Jadi, jika Anda menyontek, Anda mungkin akan sulit untuk berhenti. Padahal untuk mencapai nilai bagus dan kepuasan diri yang pasti tentu harus didapat dengan hasil belajar sendiri.