KOMPAS.com - Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Kabinet ini juga disebut sebagai kabinet Nasional, karena jumlah partai yang tergabung pada kabinet ini dipegang 13 partai yang didominasi oleh Partai Masyumi. Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Latar BelakangKabinet Burhanuddin Harahap dibentuk sebagai pengganti Kabinet Ali Sastroamidjojo I yang sebelumnya telah menyerahkan mandatnya kepada presiden. Lalu, pada tanggal 29 Juli 1955, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengumumkan tiga nama calon formatur kabinet baru, yaitu Wilopo, Sukiman, dan Asaat. Namun ketiga calon ini justru sepakat untuk memilih Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan. Tetapi, karena saat itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai wakil presiden, Moh. Hatta kemudian menunjuk Burhanuddin Harahap untuk membentuk kabinet. Ditunjuknya Burhanuddin Harahap sebagai formatur kabinet ini, karena ia merupakan salah satu anggota yang tergabung di Partai Masyumi. Pada masa ini, Partai Masyumi menjadi salah satu partai Islam yang paling berpengaruh di tingkat pemerintahan. Untuk memutuskan siapa yang akan menjadi formatur kabinet baru membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu melalui perdebatan panjang. Sampai akhirnya, Moh. Hatta memutuskan untuk memilih Burhanuddin Harahap. Awalnya, Burhanuddin menolak permintaan Moh. Hatta lantaran ia merasa tidak siap untuk menghadapi permasalahan yang saat itu sedang melanda. Masalah perekonomian, ketahanan, dan keamanan. Namun, usulan dari Moh. Hatta ini diterima oleh Dewan Pimpinan Pusat Masyumi. Dengan perasaan ragu yang dirasakan, Burhanuddin pun akhirnya bersedia menerima amanat dari Moh. Hatta. Tanggal 12 Agustus 1955 resmi dibentuk Kabinet Burhanuddin Harahap. Baca juga: Perekonomian Indonesia di Awal Kemerdekaan Susunan
Baca juga: Kabinet Natsir: Latar Belakang, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian Program Kerja
Baca juga: BFO: Latar Belakang, Fungsi, Anggota, dan Persidangan Pencapaian
Kabinet Burhanuddin Harahap pun resmi bubar pada tanggal 3 Maret 1956, karena tugas-tugasnya telah tercapai dan selesai. Partai politik yang tergabung
Referensi:
Sejarah DPR
Sejarah terbentuknya DPR RI secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga periode:
Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada masa penjajahan Belanda, terdapat lembaga semacam parlemen bentukan Penjajah Belanda yang dinamakan Volksraad.Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda mengakhiri masa penjajahan selama 350 tahun di Indonesia.Pergantian penjajahan dari Belanda kepada Jepang mengakibatkan keberadaan Volksraad secara otomatis tidak diakui lagi, dan bangsa Indonesia memasuki masa perjuangan Kemerdekaan. Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29 Agustus 1945) dijadikan sebagai TANGGAL dan HARI LAHIR DPR RI. Dalam Sidang KNIP yang pertama telah menyusun pimpinan sebagai berikut:
tuliskan 5 macam kitab taura 2. Sasaran poster tersebut adalaha. pemerintah b. semua masyarakat c. pemerintah d. pelajar jelaskan hukum bacaan alif Lam syamsiyah dan alif lam qamariyah! Perhatikan pernyataan berikut (1) Kitab petunjuk pelaut ke lautan erythrea.(2) Gambar perahu layar di Situs Liang Kacamata.(3) Lukisan perahu, penari, … perilaku yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan ibadah seseorang kepada Allah ta'ala adalah |