Bagaimana interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik

KOMPAS.com – Lingkungan hidup di bumi terbentuk dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi satu sama lain. Berikut adalah bentuk-bentuk interaksi antar komponen lingkungan hidup!

Interaksi antara komponen abiotik dan biotik

Bentuk interaksi antar komponen lingkungan hidup yang pertama adalah interaksi antara komponen abiotik dan komponen biotik.

Interaksi ini dapat juga dikatakan sebagai interaksi antara lingkungan fisik dan biologis.

Dilansir dari Sciencing, salah satu interaksi antara komponen abiotik dan komponen biotik yang paling kritis adalah fotosintesis.

Baca juga: Gejala Alam Biotik dan Abiotik

Tumbuhan dan fitoplankton sebagai komponen biotik memanfaatkan sinar matahari, air, karbon dioksida, dan vitamin dan mineral dari tanah yang merupakan komponen abiotik.

Nutrisi yang diserap oleh tumbuhan terus dikonsumsi oleh makhluk hidup lain. Sehingga, makhluk hidup tidak dapat bertahan tanpa adanya faktor abiotik.

Faktor abiotik yang digunakan akan kembali ke alam melalui proses penguraian saat makhluk hidup tersebut mati.

Makhluk hidup juga membantu membentuk lingkungan fisik. Misalnya, mikroorganisme yang membantu pemecahan batuan dan membentuk tanah di seluruh permukaan bumi.

Sederhanya, interaksi antara komponen abiotik dan komponen biotiklah yang menciptakan ekosistem dan membentuk kehidupan di bumi.

Baca juga: Komponen dan Fungsi Abiotik

Interaksi antara sesama komponen abiotik

Dilansir dari National Geographic, komponen abiotik adalah faktor tidak hidup dari suatu ekosistem yang membentuk lingkungan hidup.

Contohnya adalah air, cahaya, suhu, mineral, kelembapan, salinitas, dan masih banyak lagi.

Faktor abiotik saling berinteraksi satu sama lain. Misalnya, perbedaan kadar garam dan suhu di lautan yang membentuk arus laut.

Ataupun suhu yang menguapkan air, membentuk awan, dan menciptakan hujan.

Faktor abiotik memengaruhi satu sama lain, menciptakan lingkungan fisik yang dinamis bagi makhluk hidup.

Baca juga: Arus Kuroshio: Arus yang Mengalir di Peraiaran Jepang

Interaksi sesama komponen biotik

Bentuk interaksi antar komponen lingkungan hidup yang selanjutnya adalah interaksi antar sesama komponen biotik.

Dilansir dari Geosciences LibreTexts, interaksi ini adalah hubungan antar spesies makhluk hidup yang menghasilkan kerugian, manfaat, atau bahkan netral.

Sederhanya, interaksi sesama komponen biotik adalah interaksi antara makhluk hidup.

Contoh interaksi sesama komponen biotik adalah:

  • Hewan yang memakan tumbuhan.
  • Hewan yang memakan hewan lain.
  • Hyena yang berseteru dengan singa.
  • Bakteri dan virus yang menginfeksi manusia.
  • Manusia yang menanam atau menebang pohon.
  • Anggrek yang menempel dan hidup pada inang pohonnya.
  • Burung plover yang memakan sisa-sisa makanan pada mulut buaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Pengertian ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhluk hidup dan benda tak hidup di lingkungannya sehingga terjadi interaksi yang erat dan saling memengaruhi.

Jadi dalam sebuah ekosistem, tidak saja terjadi interaksi antar makhluk hidup atau organisme hidup (biotik) saja melainkan juga ada makhluk tidak hidup (abiotik), buku Lingkungan Hidup Kita Kelas V menulis.

Contoh dari faktor abiotik yang ada di ekosistem kita misalnya cahaya matahari, batuan, tanah, udara, dan air. Sedangkan faktor biotik misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan.

Komponen Biotik (makhluk hidup)

Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen ekosistem yang tergolong dalam biotik dibedakan menjadi:

1. Produsen: adalah organisme yang mampu mensintesis senyawa organik dari bahan senyawa anorganik memakai tenaga dari energi sinar matahari.

2. Konsumen: adalah makhluk hidup atau organisme yang mendapatkan bahan organik dari organisme lainnya.

3. Dekomposer: adalah pengurai yang berfungsi menguraikan organisme menjadi bahan anorganik.4. Detritivor: adalah organisme yang mengonsumsi sisa-sisa organik dari bahan organisme.

Berdasarkan cara mendapatkan makanan, komponen biotik dibagi menjadi:

1. Autotrof: membuat/mensitesis makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan hijau yang berperan sebagai produsen.2. Heterotrof: memanfaatkan organisme lain sebagai makanan. Misalnya binatang.

Komponen abiotik (makhluk tidak hidup)

Dirujuk laman Repository Kemdikbud, komponen ini ada di dalam ekosistem namun tidak tergolong organisme hidup. Misalnya adalah cahaya matahari, tanah, air, kelembaban, dan iklim.

Interaksi antar komponen dalam ekosistem

1. Interaksi biotik dan biotik

Organisme hidup dapat berinteraksi dengan organisme hidup lainnya, karena semua makhluk hidup akan memerlukan satu sama lain baik yang sejenis maupun tidak sejenis. Jenis interaksinya bisa digolongkan menjadi: a. Netral. Maknanya interaksi tidak saling ganggu dalam habitat yang sama. b. Predasi. Maknanya interaksi antara mangsa dan pemangsa (predator).c. Parasitisme. Maknanya adalah interaksi antar organisme yang berbeda spesies, salah satu mengambil makanan dari inangnya hingga merugikan inangnya.d. Komensalisme. Interaksi dua organisme berbeda spesies yang hidup bersama untuk berbagi sumber makanan. Salah satu untung, dan yang lainnya tidak dirugikan. Misalnya anggrek dan pohon.e. Mutualisme. Interaksi antara dua organisme berbeda spesies yang sama sama diuntungkan. Misal pada interaksi bunga dan lebah.

Interaksi antar populasi dengan populasi lain terbagi menjadi:

a. Alelopati. Interaksi antar populasi yang satu menghalangi populasi lain tumbuh. Misalnya jamur Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang menghalangi pertumbuhan bakteri tertentu. b. Kompetisi. Interaksi antar populasi di mana bila ada kepentingan yang sama maka terjadi persaingan. Misalnya kambing yang berebut rumput dengan sapi.

Interaksi antar komunitas dengan komunitas lain:

Yang dimaksud komunitas adalah kumpulan populasi berbeda di wilayah yang sama saling berinteraksi. Misalnya: di sawah ada komunitas sawah dengan organisme seperti padi, ular, keong, semak belukar, dan lainnya. Di sungai ada komunitas ikan, udang, zooplankton, tanaman air, dekomposer, dan lainnya. jika air sungai mengalir ke sawah, maka terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrisi dari air sungsi ke sawah, serta organisme yang hidup di kedua tempat itu misalnya ikan.

2. Interaksi biotik dan abiotik

Dalam interaksi antara abiotik dan biotik menjadi sebuah ekosistem, hubungan antara organisme dan lingkungannya bisa memicu terjadinya aliran energi. Juga terdapat struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, dan siklus materi. Dengan begitu ekosistem tersebut dapat mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan tidak terjadi, maka muncul dinamika perubahan ekosistem untuk mencari keseimbangan baru.

Bumi adalah salah satu planet dari tata surya yang memiliki kehidupan (baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Bumi menjadi rumah bagi banyak makhluk hidup. Di dalam bumi, terdapat banyak ekosistem yang menjadi habitat bagi banyak makhluk hidup. Ekosistem di bumi memiliki banyak jenis akibat perbedaan tempat serta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Perbedaan ini terjadi akibat bentuk permukaan yang berbeda- beda (Baca: Relief Permukaan Bumi Daratan dan Lautan). Perbedaan ini terjadi akibat adanya tenaga yang berasal dari dalam maupun luar bumi. Tenaga ini membentuk kerak bumi menjadi berbagai banyak bentuk (Baca: Tenaga Pembentuk Muka Bumi dan Akibatnya). Kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling atas (Baca: Kerak Bumi dan Penjelasannya). Bumi sendiri terdiri dari struktur lapisan yang membentuk bumi (baca: Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya). Dan kerak bumi sebagai lapisan terluar adalah tempat dimana makhluk hidup tinggal.

Setiap ekosistem dibumi memiliki ciri khas masing- masing. Ciri khas ini yang membuat perbedaan antara ekosistem. Di bumi ekosistem di bagi menjadi 2 ekosistem besar. Yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem darat di dalamnya terdiri dari banyak ekosistem- ekosistem yang mewakili daerah masing- masing. Sebagai contoh, terdapat ekosistem hutan, ekosistem gurun, ekosistem gunung, atau ekosistem pantai. Sedangkan air memiliki ekosistem sendiri. Ada ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Makhluk hidup yang hidup pada ekosistem laut, dibedakan berdasarkan tingkat kedalaman di laut dimana ia tinggal. Beberapa hewan laut mampu tinggal pada kedalaman yang sangat dalam, sehingga tidak membutuhkan sinar matahari untuk hidup.

Manusia di bumi berkomunikasi kepada sesama manusia untuk mencapai tujuan. Komunikasi di dalam kehidupan manusia adalah salah bentuk interaksi. Di dalam setiap ekosistem juga terdapat interaksi. Seperti komunikasi antar manusia untuk mencapai tujuan, interaksi dalam ekosistem juga memiliki tujuan. Dimana tujuannya untuk kelangsungan hidup atau hanya mengganggu makhluk lain. Di dalam ekosistem terdapat unsur biotik dan unsur abiotik. Unsur biotik adalah makhluk hidup yang berada di dalam ekosistem itu sendiri. Sedangkan unsur abiotik adalah unsur yang tidak bernyawa seperi sinar matahari, angin, maupun air. Interaksi dalam ekositem dibedakan menjadi 2 yaitu interkasi antara biotik dengan biotik dan interkasi antara biotik dengan abiotik.

Interaksi Antara Biotik Dengan Biotik Dalam Ekosistem

Biotik adalah makhluk hidup yang ada di dalam setiap ekosistem. Setiap makhluk hidup memiliki penaranan dalam keseimbangan ekosistem. Dalam interaksi antara biotik dan bitik dalam ekosistem, terdapat 6 jenis interaksi dalam ekosistem. Yaitu intraspesifik, interspesifik, simbiosis, antibiosis, aleopati, dan netral.

1. Intraspesifik

Intraspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antar makhluk hidup dalam satu spesies yang sama di dalam satu ekosistem. Dalam interaksi intraspesifik, biasanya terjadi pada mahluk hidup yang hidup berkoloni. Makhluk hidup yang berkoloni, biasanya memiliki sistem pembagian kerja pada setiap makhluk hidup yang ada dalam koloni tersebut. Pembagian tugas dalam koloni ini bersifat mutlak, dan tidak dapat di ganti. Di setiap koloni akan memiliki pemimpin yang juga memiliki tugas masing- masing.

Contoh interaksi intraspesifik adalah interaksi yang terjadi pada koloni semut. Semut adalah salah satu hewan yang hidup dalam kelompok yang memiliki keteraturan yang ketat. Pembagian kerja dalam koloni semut sangat jelas dan tegas. Dalam koloni semut terdapat semut pekerja yang bertugas mencari makan, semut pejuang yang bertugas menjaga sarang. Selain itu terdapat ratu semut. Ratu semut adalah salah satu semut yang memiliki sayang untuk terbang. Ratu semut bertugas bertelur untuk melahirkan banyak semut pekerja. Selain semut, ada koloni lebah. Koloni lebah juga memiliki pembagian kerja. Di dalam koloni lebah terdapat lebah pekerja, lebah prajurit serta ratu lebah.

2. Interspesifik

Interspesifik adalah jenis interaksi yang terjadi antara jenis makhluk hidup yang berbeda dalam satu komunitas. Dalam komunitas, setiap makhluk hidup dapat saling berinteraksi. Interaksi ini tidak harus terjadi hanya dalam satu spesies. Tapi juga dapat terjadi antara spesien makhluk hidup yang berbeda jenis. Dalam interaksi interspesifik, dibedakan menjadi 2, yaitu predasi dan kompetisi.

  • Predasi adalah salah satu bentuk interaksi dimana hewan memangsa hewan lain. Hewan yang memangsa biasa di sebut sebagai hewan predator. Hewan predator juga berperan dalam penyeimbang ekosistem. Karena predatorlah yang memiliki kemampuan mengatur jumlah populasi dalam satu ekosistem. Contoh interaksi predasi adalah singa yang memakan zebra, elang yang memakan kelinci, atau ular memakan tikus.
  • Kompetisi adalah jenis interaksi antar spesies, dimana antara spesies ini saling berkompetisi dalam memperebutkan makanan. Kompetisi tidak hanya terjadi dalam dunia hewan predator. Tapi juga terjadi dalam dunia hewan herbifora. Seperti zebra dan kuda yang bersaing untuk mendapatkan rumput atau singa yang merebut makanan hasil buruan hyena. Selain itu kompetisi juga terjadi dalam satu spesies seperti kompetisi merebut betina, atau kompetisi merebut wilayah kekuasaan.

3. Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan antara makhluk hidup di dalam satu ekosistem. Simbiosis ini dapat bersifat menguntungkan atau bahkan merusak makhluk hidup yang lain. Dalam interaksi simbiosi di bedakan menjadi 1 yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

  • Simbiosis mutualisme adalah interaksi antara 2 spesies dalam satu ekosistem, dimana interkasi ini memberi keuntungan kepada kedua belah pihak. Salah satu contoh dari simbiosis ini adalah hubungan antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak memakan kutu yang ada di tubuh kerbau, sehingga menguntungkan kerbau dan burung jalak. Serta hubungan antara lebah dan bunga. Dimana bunga memberi makan pada lebah, dan lebah membantu bunga dalam proses penyerbukan.
  • Simbiosis komensalisme adalah simbiosis yang menguntungkan salah satu pihak, tapi tidak merugikan pihak lain. Salah satu contoh simbiosis ini adalah hubungan antara ikan hiu dan ikan remora. Ikan remora berenang di balik perut ikan hiu untuk mencari perlindungan sekaligus mencari makan. Dan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan apapun.
  • Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang memberikan keuntungan pada salah satu pihak, dan merugikan pihak lain. Contoh simbiosis ini adalah tanaman yang benalu yang hidup pada tanaman lain dengan mengambil makanan dari tanaman lain.

4. Antibiosis

Interkasi antibiosis adalah interkasi yang terjadi antara 2 makhluk hidup, dimana salah satu mahkluk hidup mengeluarkan racun untuk membunuh dan melumpuhkan makhluk lain. Dalam interaksi ini dapat dikatakan makhluk hidup tersebut menghambat pertumbuhan hewan lain dengan mengeluarkan racun di sekitar tubuh mereka dan di sekitar wilayah mereka. Salah contoh interaksi antibiosis adalah hubungan antara jamur penicillium dan bakteri. Jamur penicillium mengeluarkan zat antibiotik yang mematikan bakteri yang hidup di sekitarnya.

5. Aleopati

Interaksi aleopati memiliki kemiripan dengan interaksi antibiosis. Kedua jenis ini sama- sama menghasilkan racun yang mampu mematikan atau menghambat pertumbuhan makhluk hidup lain. Interaksi aleopati biasanya hanya terjadi dalam dunia tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan interaksi alepoati akan memenangkan kompetisi dalam mencari makan ataupun cahaya matahari.

Contoh interaksi aleopati adalah pohon kamboja yang mengeluarkan racun di sekitar tubuhnya. Racun ini menyebabkan tanah menjadi tidak subur, dan mematikan rumput di sekitarnya. Selain itu ada pohon walnut. Pohon walnut tidak pernah di tumbuhin oleh rumput dan benalu, karena kulit pohon walnut mengeluarkan racun yang mampu membunuh tumbuhan lain.

6. Netral

Interaksi netral adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang tidak saling merugikan dan juga tidak saling menguntungkan. Hal ini akibat dari kebutuhan dua makhluk tersebut berbeda walau tinggal dalam satu ekosistem yang sama. Contoh dari interaksi ini adalah antara semut dan kupu- kupu yang berada dalam satu bunga.

Interaksi Antara Biotik Dengan Abiotik Dalam Ekosistem

Interaksi antara biotik dan abiotik adalah interaksi yang terjadi antara makhluk hidup serta alam yang ada di sekitarnya. Interaksi ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Interaksi ini terjadi antara semua makhluk hidup dengan air, udara, dan sinar matahari. Contoh simbiosis ini adalah hubungan antara matahari dan makhluk hidup. Matahari sangat berguna dalam proses fotosintesis tanaman. Selain itu, matahari juga membantu beberapa hewan dalam mencari makan.

Hubungan antara udara dengan makhluk hidup, adalah udara yang mengandung oksigen untuk dipakai semua makhluk hidup bernapas. Selain itu udara yang mengandung CO2 dipakai oleh semua tanaman untuk proses fotosintesis. Udara yang bergerak yaitu angin membantu bunga dalam proses penyerbukan. Angin juga membawa angin panas ke tempat yang lebih dingin, sehingga tidak ada daerah yang terlalu panas juga terlalu dingin. Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Jika tidak ada air, maka satu persatu makhluk hidup akan mati. Air juga berperan dalam mendinginkan tubuh seperti yang di lakukan badak pada kubangan lumpur untuk mendinginkan tubuh. Air juga berperan dalam proses fotosintesis tanaman.

Ekosistem memiliki pola dan keunikan masing- masing. Keseimbangan ekosistem perlu dijaga agar tidak terjadi kerusakan pada bumi (Baca: Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan Hidup). Menjaga ekosistem dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara menjaga ekosistem dapat dilakukan dengan cara melestarikan fauna dan flora.

Baca Juga: