Bagaimana cara melakukan gerakan tungkai berpegangan pada tembok?

tirto.id - Salah satu gaya dalam olahraga renang adalah gaya bebas. Gaya ini tergolong yang paling mudah dikuasai dan disarankan penerapannya bagi pemula yang baru belajar berenang. Berikut ini teknik renang gaya bebas, mulai dari gerakan kaki hingga pernapasan.

Secara umum, Federasi Renang Internasional (FINA) membagi gaya renang dalam empat gaya.

Keempat gaya renang tersebut adalah gaya bebas (crawl), gaya kupu-kupu, gaya punggung (backstroke), dan gaya dada (breaststroke).

Dibandingkan tiga gaya berenang yang lain, gaya bebas merupakan gaya yang paling sering digunakan atlet bertanding dalam kompetisi renang.

Pasalnya, gaya ini mampu membuat tubuh melaju lebih cepat di air sehingga sangat cocok diterapkan dalam lomba renang untuk mengungguli lawan.

Pengertian renang gaya bebas adalah renang yang dilakukan dengan sikap tubuh telungkup dan gerakan kedua kaki diayunkan dari atas ke bawah secara bergantian, sebagaimana dikutip dari Melesat di Air (2020) yang diterbitkan Kemendikbud.

Berenang gaya bebas memiliki sejumlah manfaat penting bagi tubuh, mulai dari membentuk otot, meningkatkan kemampuan fungsi jantung-paru-paru, melatih pernapasan, membakar kalori dalam tubuh, hingga menghilangkan stres.

Teknik Renang Gaya Bebas

Untuk melakukan renang gaya bebas, perhatikan beberapa teknik dasar berikut ini:

1. Posisi tubuh

Pada renang gaya bebas, posisi tubuh berada di bawah permukaan air dan sejajar. Sewaktu meluncur, pastikan otot-otot tubuh dalam posisi rileks.

Cara melatih posisi tubuh untuk berenang gaya bebas adalah sebagai berikut:

Pertama, pada posisi berdiri, condongkan tubuh ke depan hingga dada ada di permukaan air. Lalu, kedua lengan lurus ke depan.

Kedua, luncurkan tubuh ke depan dengan menolakkan salah satu kaki ke dinding tembok. Pertahankan sikap ini sejauh mungkin.

2. Gerakan kaki

Dalam renang gaya bebas, gerakan kaki dan lengan saling bekerja sama untuk menciptakan dorongan ke arah depan.

Gerakkan tungkai kaki turun-naik secara bergantian dan menyilang. Bentuk gerakannya serupa saat seseorang sedang berjalan.

Ada dua cara dalam gerakan kaki pada gaya bebas:

Pertama, posisi di tempat

  • Gerakkan tungkai kaki kanan ke bawah dan tungkai kaki kiri ke atas secara perlahan, bergantian, dan kontinyu sampai irama cambukan menjadi baik.
  • Tetap lakukan gerakan cambukan dengan kedua tungkai kaki bergantian, tapi lakukan lebih kuat lagi sampai menghasilkan dorongan ke depan.
  • Latihan selanjutnya adalah mempercepat irama cambukan sehingga muncul buih putih dari cambukan punggung kaki dan telapak kaki.

Kedua, posisi meluncur

  • Dalam posisi tubuh meluncur, gerakkan tungkai kaki turun-naik bergantian dengan irama perlahan.
  • Lalu, lakukan gerakan yang sama namun irama gerakan dipercepat dan lebih kuat dari sebelumnya.
  • Untuk lebih memperlancar gerakan, lakukan latihan secara kontinyu dengan jarak tempuh lebih jauh.

3. Gerakan lengan

Sementara itu, gerakan lengan pada gaya bebas berputar ke arah depan.

Bentuk gerakan menyerupai baling-baling pesawat udara. Apabila satu lengan berada di depan, lengan lainnya harus berada di belakang.

4. Teknik bernapas

Selain gerakan lengan dan kaki, hal yang tidak boleh dilupakan adalah teknik bernapas dalam renang gaya bebas.

Cara bernapas dilakukan satu arah, ke kiri atau ke kanan. Cara ini dilakukan untuk berenang gaya bebas jarak pendek dan menengah.

Namun, pada renang gaya bebas jarak jauh dan marathon, umumnya bernapas dua kali ke arah kiri dan kanan dengan bergantian.

Teknik bernapas memerlukan latihan agar bisa dilakukan sempurna saat di dalam air.

5. Koordinasi gerak

Koordinasi gerakan pada renang gaya bebas yaitu dengan cara menggabungkan semua teknik ke dalam rangkaian gerakan bersamaan.

Dengan begitu, nantinya diperoleh gerakan gaya bebas sesungguhnya.

Baca juga:

  • Macam Gaya Renang Terlentang-Punggung, Gaya Dada, dan Penjelasannya
  • Gerakan Teknik Dasar Renang Gaya Punggung, termasuk Posisi Badan

Baca juga artikel terkait RENANG atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

39 2. Gerakan kakitungkai 3. Belajar gerakan bernapas 4. Gerakan lengan 5. Koordinasi dengan gerakan tungkai 6. Koordinator gerakan

1. Posisi badantubuh

Di dalam semua gaya harus dijaga dalam sikap yang stream line, atau posisi yang horizontal sedater mungkin dengan permukaan air. Sekali lagi kuncinya adalah terletak pada sikap kepala pada waktu mengambil napas. Pada gaya dada, pada waktu kepala naik di atas permukaan air untuk bernapas, harus diusahakan serendah mungkin, sehingga bibir bawah tepat pada permukaan air, sedang pada waktu kepala masih di atas air, diusahakan sebagian kecil dari rambut kepala masih di atas permukaan air. Dengan jalan tersebut maka sikap posisi badan akan semakin stream line.

2. Gerakan tungkai kaki

Menurut beberapa ahli renang, perbandingan hasil dorongan tungkai kaki dan tarikan lengan akan berbanding 80:20 persen. Berdasarkan teori ini, maka gerakan tungkai kaki harus dikuasai dengan baik. a. Pada saat tubuh anda meluncur tarik kedua tumit anda ke arah panggul, dengan menekuk kedua lutut, jarak kedua lutut ± selebar panggul. b. Putar kedua telapak kaki anda sehingga kedua telapak kaki menghadap keluar, jarak antara kedua telapak kaki selebar panggul. c. Dorongkan kedua telapak kaki anda secara kuat dan serempak, dengan gerakan setengah melingkar, sampai kedua tungkai kaki menjadi lurus dan rapat. Supaya anda lebih jelas, perhatikan pada gambar di bawah ini. Pada recovery gerakannya adalah sebagai berikut: dari sikap meluncur kedua kaki dalam keadaan lurus, dimulailah gerakan menarik kaki dengan cara lutu ditarik ke bawah. Gerakan ini dilakukan, dengan pelan untuk mengurangi tahanan. Telapak kaki selama tarikan tetap menghadap ke atas. Lebar antara kedua lutut terletak di tengah-tengah antara tumit dan pantat. Jadi antara tumit, lutut dan pantat membentuk 40 huruf “V”. apabila lutut terlalu ditarik ke depan, sehingga lutut berada di bawah perut maka pantat akan keluar dari permukaan air, sebaliknya apabila lutut terlalu di belakang, maka kaki akan keluar dari permukaan air. Pada akhir recovery ini telapak kaki dari keadaan lurus ke keadaan tertekuk dari plantar flexi ke dorsal flexi. Gerakan tendangan kaki dimulai setetalh berakhirnya gerakan recovery kedua kaki whip-kick. Kedua kaki, ditendang ke arah luar dan dirapatkan kembali. Gerakan ini melingkar setengah lingkaran. Kecepatan gerakan tendangan kaki dimulai dari gerakan pelan kemudian cepat pada waktu kaki memutarmencambuk gerakannya adalah yang paling keras, untuk kemudian kaki menjadi rapat dan lurus. Akhir dari gerakan tendangan kaki gerakan mencambuk telapak kaki dari keadaan tertekuk menjadi lurus kembali dari dorsal flexi ke plantar flexi. Urutan gerakan kaki gaya dada 1. Dalam sikap meluncur, kaki dalam keadaan lurus, termasuk telapak kaki. 2. Kaki ditarik lemas dengan cara ditekuk pada lutut, dan gerakan lutut ke arah bawah, sehingga telapak kaki menghadap ke atas. 3. Recovery tarikan kaki mencapai maksimal di mana kita lihat tumit, lutut dan pantat membentuk huruf “V” atau lutut terletak di tengah-tengah antara tumit dan pantat. 4. Akhir dari recovery kaki ini, telapak kaki dari sikap lurus ke sikap membengkok dari plantar flexi ke dorsal flexi. Jarak antara kedua lutut, kira- kira selebar bahu. 5. Permulaan tendangan kaki, telapak kaki dilempar ke arah samping belakang dengan gerakan dari pelan kemudian cepat. 6. Tendangan kaki dengan cara mencambuk telah sampai pada pertengahan, kecepatan gerakan hampir mencapai maksimal. Telapak kaki mulai bergerak dari keadaan tertekuk ke keadaan lurus. 7. Tendangan kaki dengan mencambuk whip-lick masih berjalan. Di sini kecepatan tendangan mencapai maksimal. Telapak kaki masih dalam perjalanan dari tertekuk ke arah lurus. 41 8. Tendangan kaki mencapai akhir gerakan, dengan kecepatan gerakan yang berkurang. Telapak kaki telah hampir mencapai keadaan lurus dari keadaan tertekuk. 9. Tendangan kaki telah berakhir, di mana kedua kaki telah rapat dan telapak kaki telah menjadi lurus lagi. Perlu diketahui bahwa gerakan kaki kanan dan kaki kiri, selalu bersamaan dan simetris. Telapak kaki perenang gaya dada haruslah lemas pada pergelangan kaki articulation falo-cruralis, sehingga dapat bergerak dengan mudah dari telapak kaki yang lurus ke tertekuk dan sebaliknya. Dalam pelaksanaan tendangan kaki mencambuk, telapak kaki merupakan pendorong yang utama. Pernapasan Pernapasan pada renang gaya dada dilakukan dengan cara mengangkat kepala ke arah depan, pandangan melihat ke arah depan sehingga mulut ke luar dari permukaan air. Naiknya kepala diusahakan sedikit mungkin hanya secukupnya untuk dapat bernapas. Naiknya kepala sedikit mungkin ini akan mengakibatkan dapat dipertahankannya posisi badan yang stream line. Demikian juga waktu recovery lengan, kepala diturunkan sedikit, sehingga hanya sebagian kecil dari rambut yang masih di atas permukaan air. Pengambilan napas dilakukan pada kepala naik ke atas permukaan air, mulut dibuka lebar sehingga udara dapat masuk secara bebas. Pengeluaran udara dilakukan pada saat kepala akan keluar dari permukaan air, hembusan udara melalui mulut secara cepat eksplosif. Belajar gerakan bernapas 1. Dalam posisi telungkup luruskan tubuh anda ke belakang, kedua lengan lurus ke bawah telapak tangan menempel di dasar kolam. Perhatikan pada gambar. 2. Hirup udara sebanyak-banyaknya melalui mulut, kemudian masukkan muka anda ke bawah permukaan air. 3. Buang udara ke dalam air melalui pernapasan mulut dan hidung sedikit demi sedikit. 4. Angkat kepala anda ke atas sampai mulut berada di atas permukaan air, segera menghirup udara lagi sebanyak-banyaknya. 42 5. Ulangi latihan bernapas ini sampai anda mahir dengan mata terbuka di dalam air. Belajar Koordinasi bernapas dengan gerakan tungkai kaki 1. Setelah anda menghirup udara langsung meluncur dengan papan pelampung. 2. Dalam keadaan meluncur gerakkan tungkai kaki 3 kali, kemudian lakukan bernapas 1 kali. Saat kepala masuk untuk membuang udara, gerakkan lagi tungkai kaki 3 kali. 3. Ulangi latihan kedua ini beberapa kali sampai koordinasi gerakan napas dan tungkai kaki lancer. 4. Lakukan latihan yang sama dengan menempuh jarak 15 m. jika sudah mahir lakukan secara bolak-balik 30m. Belajar gerakan lengan Pembahasan mengenai gerakan lengan akan dibagi dalam 4 tahapan. 1. Bungkukkan tubuh anda ke depan, kedua kaki dibuka, kedua lengan lurus ke depan, lakukan gerakan membuka in sweep selebar bahu. 2. Setelah kedua lengan dibuka selebar bahu, lakukan gerakan menarik ke belakang sampai batas bahu back to sweep. Gerakan ini disebut pull, sudut siku usahakan 90 o . Perhatikan pada gambar. 3. Setelah gerakan menarik, lanjutkan dengan gerakan ke dalam in sweep, sehingga kedua telapak tangan merapat di bawah dagu, kedua siku dirapatkan. Perhatikan pada gambar. 4. Setelah kedua telapak tangan berada di bawah dagu, dorongkan ke depan sampai kedua lengan lurus di samping telinga. Perhatikan pada gambar. Gerakan mendayung Dari keadaan meluncur, tangan lurus di depan. Lengan ditarik ke arah samping bawah sehingga tangan berada pada kedalaman 15 sampai 20 cm di bawah permukaan air. Tangan harus lebih rendah dari siku dan telapak tangan menghadap ke luar. Dari posisi lengan yang masih lurus ini, dimulailah dayungan lengan. Kedua lengan berpisah, tangan diarahkan ke bawah dengan menekuk pergelangan tangan dan 43 merupakan bentuk mendayung ke arah luar, siku menjadi semakin tinggi karena ditekuk dan dengan demikian tangan serta lengan bagian bawah dapat mendorong lebih banyak air dengan garis lengkung. Setelah itu lengan bagian bawah diarahkan ke belakang dengan garis lengkung ke dalam. Telapak tangan yang tadi dimiringkan ke luar sekarang dimiringkan ke dalam. Lengan bagian atas digerakkan ke bawah, bahu menjadi naik ke permukaan air, kepala terangkat secukupnya untuk mengambil napas. Gerakan mini dilaksanakan dari pelan ke arah cepat, sampai kedua lengan bawah dapat menjadi satu di bawah dada. Urutan gerakan lengan gaya dada 1. Lengan dalam keadaan lurus, dalam sikap meluncur, dengan telapak tangan menghadap ke luar. 2. Dayungan lengan dimulai dengan membawa lengan ke arah samping bawah. Pergelangan tangan dibengkokkan. Gerakan dimulai dengan pelan. 3. Dayungan lengan dalam perjalanan ke arah samping, kecepatan dayungan ditingkatkan lebih cepat. 4. Dayungan lengan pada tahap pertengahan, dengan sikap siku membengkok ke dalam telapak menghadap ke samping belakang. Kecepatan dayung mencapai maksimal. 5. Lengan masih dalam dayungan dengan telapak tangan menghadap ke belakang dalam. Tekukan lengan mencapai maksimal. 6. Lengan pada akhir dayungan dengan kedua siku rapat pada badan lengan bawah rapat di dada. 7. Lengan pada permulaan gerakan recovery dengan membawa kedua tangan ke arah depan secara pelan-pelan. 8. Lengan selesai melaksanakan gerakan recovery, dengan ibu jari menghadap ke bawah. Badan dalam posisi meluncur. Gerakan lengan gaya dada selalu dilakukan secara serentak dan sistematis antara lengan kanan lengan kiri. Belajar Koordinasi gerakan 44 1 Lakukan gerakan meluncur dengan baik, disusul dengan membuka lengan dan mengangkat kepala sampai mulut berada di atas permukaan air. Perhatikan pada gambar. 2 Saat kedua telapak tangan berada di bawah dagu, gerakan tumit ke arah pantat dengan menekuk kedua lutut. Perhatikan pada gambar. 3 Secara serempak lengan dan tungkai kaki digerakkan. Diikuti dengan gerakan kepala masuk ke permukaan air, lengan diluruskan ke depan. Sedangkan kedua tungkai kaki didorong ke belakang dengan gerakan setengah melingkar. Perhatikan pada gambar. Kesalahan umum • Lengan saat dibuka terlalu lebar, dan tarikan terlalu jauh ke belakang, akibatnya bidang tahanan bertambah besar. • Saat bernapas dada terlalu naik, akibatnya bidang tahanan terlalu besar. • Saat lengan dan tungkai kaki digerakkan tidak secara bersama-sama, akibatnya tidak menghasilkan dorongan yang besar. • Dorongan tungkai kaki lemah, akibatnya luncuran lambat. Koordinasi Gerakan lengan, tungkai dan pernapasan Gerakan lengan dan gerakan kaki pada gaya dada tidak dilakukan secara bersama-sama. Juga tidak dilakukan secara bergantian. Gerakan ini dilakukan secara beriringan antara gerakan lengan dan gerakan kaki. Koordinasi atau gerakan lengan dan gerakan kaki adalah sebagai berikut: Dari sikap meluncur di mana lengan dan kaki dalam keadaan lurus, dimulailah dayungan lengan, sampai kira-kira pada pertengahan dayungan, barulah recovery kaki mulai. Pada saat kaki melakukan tendangan, maka tangan melaksanakan recovery. Lengan dan kaki berada pada keadaan lurus kembali, untuk melakukan luncuran. Koordinasi gerakan lengan dan gerakan pada gaya dada berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pull start, just before legs recovery Dayungan lengan sesaat sebelum recovery kaki dimulai. 45 2. Legs kick start, arms start recovery Tendangan kaki dimulai, demikian juga recovery lengan dimulai. Urutan gerakan lengan dan gerakan kaki pada gaya dada 1. Posisi badan dalam sikap meluncur di mana lengan kaki dalam keadaan lurus. Sebagian kepala masih memecahkan permukaan air. 2. Lengan mulai mengadakan dayungan dengan telapak tangan menghadap ke luar, pergelangan tangan tertekuk, kaki masih dalam keadaan lurus. 3. Dayungan masih dilaksanakan dengan kedua lengan ke arah samping, telapak tangan menghadap ke samping belakang. Kaki masih belum mengadakan recovery. 4. Dayungan lengan mendekati pertengahan kecepatan dayungan mendekati maksimal. Maka kaki dalam keadaan lurus. 5. Dayungan lengan dilaksanakan dengan arah ke belakang, telapak tangan menghadap samping belakang. Kecepatan dayungan pada tahap maksimal belum juga mengadakan recovery. Kepala mulai ke luar dari permukaan air, pengeluaran napas mulai dilakukan. 6. Dayungan lengan pada saat-saat akhir. Kedua lengan mendekati pada tubuh. Telapak tangan mengarah ke dalam. Kaki masih dalam keadaan lurus. Kepala hampir ke luar dari permukaan air, dan pengeluaran napas menjadi maksimal. 7. Dayungan lengan hampir selesai. Kaki mulai mengadakan recovery. Mulut telah ke luar dari permukaan air untuk mengambil napas. 8. Dayungan lengan telah selesai, dengan merapatkan lengan atas pada tubuh, dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan recovery. 9. Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua lengan ke depan kaki mencapai saat akhir dari recovery, di mana lutut berada di tengah- tengah antara tumit dan pantat. Kepala mulai turun dengan pandangan ke arah bawah. 46 10. Recovery lengan secara pelan telah mencapai setengah kaki pada akhir recovery di mana telapak kaki dari keadaan lurus menjadi tertekuk, persiapan untuk tendangan kaki. 11. Lengan hampir selesai melakukan recovery. Kaki telah mulai melakukan pukulan mencambuk ke arah samping. Kepala telah menghadap ke bawah. 12. Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap ke luar dan ibu jari terletak di bawah. Kaki dalam tendangan mencambuk, di mana kecepatan gerakan mencapai maksimal. Telapak kaki dari tertekuk ke arah lurus, dan ini yang merupakan pendorong kaki yang utama. 47 BAB V METODE PEMBELAJARAN RENANG . Diktat ini membahas tentang teknik dasar dalam mempelajari renang, metode dalam mengajar renang, dan tentang gaya dasar, yaitu: gaya bebas dan gaya dada Dalam mendalami masalah renang, sangat perlu diperhatikan tentang sifat-sifat benda yang bergerak dalam zat cair, dalam hal ini yang bergerak, di dalam air itu adalah manusia. Apabila kita mempelajari renang, maka kita perlu mengetahui sifat-sifat yang khusus dari air. Sifat-sifat dari air antara lain benda cair, temperatur lebih rendah dari udara sekelilingnya, air mempunyai tekanan atau tahanan, sehingga bila Anda jatuh ke dalam air tidak terasa sakit seperti halnya bila Anda jatuh di lapangan atau di jalan, karena air menahan jatuh Anda. Metode dalam mengajar renang disebut metode wajar, yaitu metode di mana anak didik atau siswa secara wajar kita kenalkan kepada air. Perkenalan tersebut bisa secara sadar maupun tidak sadar. Yang diharapkan disini adalah siswa menjadi kenal kepada air, sehingga air menjadi temannya bukan menjadi musuhnya. Setelah mengenal air dengan baik siswa akan menjadi berani, tidak mempunyai rasa takut lagi dengan air, malah siswa menjadi suka bermain di dalam air sehingga kepercayaan pada dirinya menjadi kuat. Dengan kepercayaan pada diri sendiri yang kuat dan tidak takut pada air, siswa akan mudah mempelajari teknik dasar, yaitu meluncur, gerakan kaki, dan gerakan lengan dari renang dasar, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, anak didik akan dapat menguasai gaya renang yang dipelajarinya. Dalam renang kita kenal gaya dasar, yaitu: gaya bebas dan gaya dada. Gaya dasar adalah dasar dari gaya yang lebih rumit yaitu gaya lanjut. Kalau Anda perhatikan pada gaya dasar, yaitu: gaya bebas dan gaya dada, maka faktor-faktor kesulitannya tidaklah terlalu besar. Pada gaya bebas, gerakan lenganya mendayung satu per satu di dalam air, seperti halnya kalau kita sedang berjalan. Gerakan kaki gaya bebas naik turun secara bergantian, hal ini juga sama apabila kita sedang berjalan. Gerakan kaki gaya bebas naik turun secara bergantian, hal ini juga sama apabila kita sedang berjalan, maka kaki kita bergerak maju bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Apabila kita bandingkan gerakan lengan dan gerakan kaki gaya bebas 48 dengan gerakan lengan dan gerakan kaki orang yang sedang berjalan maka ada kesamaannya. Oleh karena itu dapat kita katakana bahwa gerakan lengan dan kaki pada gaya bebas adalah gerakan yang wajarnatur. Pengertian gaya bebas dalam peraturan gaya adalah bebas menggunakan gaya apapun dalam renangan. Jadi dalam 2 pertandingan nomor 100 meter gaya bebas, perenang dapat merenangkan nomor tersebut dengan gaya bebas rimau, gaya dada katak, gaya punggung atau gaya kupu-kupu. Namun apabila kita melihat suatu pertandingan renang yang resmi, yaitu: di tingkat daerah, tingkat propinsi atau di tingkat nasional, pada nomor 100 m gaya bebas, perernang selalu menggunakan gaya bebas crawl, bukan gaya dada, gaya punggung maupun gaya kupu-kupu. Hal ini disebabkan oleh gaya bebas merupakan gaya yang paling cepat dibandingkan dengan ketiga gaya yang lain. Telah menjadi pengertian umum bahwa yang disebut gaya bebas adalah gaya yang gerakan kakinya naik turun bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Gerakan lengannya mendayung satu persatu bergantian antara lengan kiri dan lengan kanan, sedangkan posisi badannya tertelungkup. Gaya dada, dalam percakapan sehari-hari disebut juga gaya katak, karena gaya ini hampir sama seperti katak yang sedang berenang. Gerakan kaki pada renang gaya dada atau gaya katak ini adalah bersama-sama dalam menarik dan menendang air, seperti halnya gerakan kaki katak yang sedang berenang. Demikian juga gerakan lengannya, sama seperti gerakan kaki depan katak yang sedang berenang. Apabila Anda telah menguasai teknik dasar dan metode mengajar renang, maka akan mudah mengajar renang dasar pada siswa asuhan Anda dengan menggunakan metode mengajar renang yang betul dan Anda tentu akan mengetahui dengan pasti kesalahan yang dibuat oleh siswa Anda. Dengan mendalami diktat ini, maka Anda akan mudah untuk mempelajari modul berikutnya. Setelah mempelajari diktat ini diharapkan Anda dapat: 1. Menjelaskan teknik dasar renang; 2. Menggunakan metode mengajar renang; 3. Menjelaskan dan memberikan contoh renang gaya bebas; 4. Menjelaskan dan memberikan contoh renang gaya dada. Dalam diktat sebelumnya tidak dijelaskan bahwa guru renang tidak perlu mempunyai persyaratan keterampilan renang seperti “Mark Spitz”, seorang perenang 49 dunia, akan tetapi yang sangat dituntut adalah pengetahuan yang luas dan mendalam tentang “metode pembelajaran renang”. Ada beberapa metode pembelajaran renang: 1. Multi-stroke method 2. Shallow water method 3. Flipper-float method 4. Swimming board method 5. Rope method 1. Multi-Stroke Method Multi stroke method adalah cara mengajar renang dengan menyajikan bermacam-macam gaya renang. Kegiatan pertama adalah memperkenalkan gaya renang kepada siswa dengan melakukan berbagai macam gerakan renang, seperti gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Dari pengalaman tersebut, kelak akan diketahui gerakan mana yang paling disenangi oleh siswa-siswa. Berangkat dari gerakan yang disenangi inilah pemilihan gaya renang yang akan diajarkan kepada siswa-siswa. Diperkuat dengan teori Corlett sebagai berikut: Apabila guru mengajar renang berdasarkan pilihan para siswa akan lebih berhasil dibandingkan dengan gaya renang yang dipilih oleh gurunya itu sendiri. Secara nyata bahwa yang dapat menjamin kemajuan pembelajaran renang adalah adanya rasa senang terhadap apa yang dipelajarinya. Pembelajaran Multi-Stroke Method Pertama, Anda bersama partner harus mengajarkan gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan gaya kupu-kupu, dimulai dari: 1. Meluncur 2. Gerakan tangan kaki 3. Gerakan lengan 4. Gerakan napas 5. koordinasi 2. Shallow Water Method 50 Yang dimaksud dengan shallow water method adalah belajar renang di kolam dangkal. Luas kolam dangkal untuk belajar renang, kira-kira seperempatnya dari luas kolam seluruhnya. Kolam dangkal ini dipergunakan untuk belajar dalam posisi berlutut, telungkup, terlentang, dan menahan napas dalam air. Juga dapat diketahui bahwa ketenangan siswa akan tumbuh bila tubuhnya dapat mengapung di permukaan air dan dapat kembali berdiri pada posisi semula. Percobaan berikutnya mengapung sambil menggerakkan kaki sudah dapat dilakukan secara kontinyu. Tempat dangkal memberikan ketenangan dalam belajar renang khususnya untuk siswa-siswa sekolah dasar. Agar lebih jelas mengetahui dan menguasai Shallow Water Method, dapat Anda lihat pada gambar berikut. a. Pertama, berjalan dengan tumpuan tangan sambil belajar menggerakkan kaki. Lakukan latihan ini sampai mahir. Gambar b. Kedua, belajar mengontrol napas, menghirup dan mengeluarkan udara di dalam air, lakukan latihan ini berulang kali sampai mahir. 51 Gambar c. Ketiga, belajar bergerak dengan tumpuan tangan dalam posisi terlentang sambil menggerakkan tungkai kaki gaya pungung. Lakukan latihan ini berulang kali sampai mahir. Gambar Setelah gerakan tungkai dikuasai, kemudian dilanjutkan dengan gerakan lengan, kemudian dilanjutkan dengan koordinasi gerakan lengan, napas, dan kaki gaya dada atau gaya punggung. 3. Flipper-Float Method Flipper-Float Method adalah cara mengajar renang dengan mempergunakan sepatu katak dan pelampung. Kesulitan yang banyak dijumpai dari para siswa adalah dalam teknik renang dalam memanfaatkan kelenturan dari sendi pergelangan kaki. Para siswa biasanya masih kaku dalam menggerakkan sendi pergelangan kakinya, untuk m,engatasi masalah tersebut, dapat menggunakan alat bantu pelampung dan sirip sepatu katak. Ini sangat ideal pertama dapat mengapung dengan tenang dan aman, kedua siswa dapat melaju dengan cepat karena bentuk sirip yang tipis dan panjang. 52 Penggunaan alat bantu pelampung untuk orang dewasa juga sangat baik. Terutama perhatian belajar renang terpusat pada teknik gerakan tungkai kaki. Akan lebih jelas perhatikan pada gambar di bawah ini. Gambar Cara belajar: Kedua tangan memegang papan pelampung, dan pelampung dipasang pada kedua pangkal lengan dan kaki memakai sepatu katak. a. Pertama, gerakkan tungkai secara perlahan-lahan, kemudian lakukan lebih cepat setelah gerakan sepatu dikuasai dengan baik. b. Kedua, ulangi latiha ini secara terus-menerus sampai mahir. c. Ketiga, ban pelampung tangan dibuka, lakukan latihan dengan gerakan lengan gaya bebas. d. Keempat, sepatu katak dibuka, lakukan gerakan koordinasi lengan, napas, dan tungkai. Penggunaan ban dan sirip biasanya digabungkan dengan kayu dan tali melingkar mirip dengan alat pancing. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 53 Bentuk latihan seperti terlihat pada gambar di atas, biasanya dipergunakan pada siswa yang mengalami kelainan fisik atau bagi siswa yang mengalami takut sekali terhadap air. Dari pinggir kolam anda dapat mendorong sambil berjalan memberikan petunjuk-petunjuk. Di kolam khusus anak yang mengalami cacat mental atau fisik alat pancing tersebut dapat bergerak secara otomatis, karena ada rel dan alat penggeraknya. Metode ini lengkap dibuat untuk latihan khusus di Amerika. Di Indonesia metode seperti ini belum ada. Apabila gerakannya sudah mahir, maka satu persatu alat bantu itu dibuka, dan akhirnya tidak mempergunakan alat bantu tersebut. 4. Swimming Board Method Swimming board method adalah metode pembelajaran renang dengan mempergunakan papan pelampung. Metode pembelajaran ini sangat efisien dan efektif karena pada saat bergerak papan pelampung dapat m,engurangi berat tubuh, sehingga gerakan tungkai atau lengan lebih ringan. Cara belajar: a. Pertama, meluncur dengan mempergunakan papan pelampung, latihan ini terus diulang-ulang sampai mahir. b. Kedua, gerakan tungkai kaki dengan memegang papan pelampung, latiha ini terus diulang-ulang sampai menempuh jarak minimal 15 m. c. Ketiga, gerakan lengan dengan papan pelampung yang dijepit diantara kedua paha, latihan ini terus berulang-ulang sampai dapat menempuh jarak 15 m. d. Keempat, gerakan napas dengan mempergunakan pelampung, papan pelampung dipegang di depan, tungkai kaki terus digerakkan kemudian kepala dimiringkan ke arah kanan pada waktu lengan kanan digerakkan untuk mendayung, lakukan latihan ini berulang-ulang sampai mahir mengambil napas ke satu arah. Swimming board method sangat efisien dan efektif untuk pembelajaran renang karena dapat dipergunakan untuk latihan gerakan tungkai untuk gerakan lengan, untuk gerakan napas dan untk koordinasi gerak. 5. Rope Method Rope method adalah cara mengaja rrenang dengan mempergunakan talitambang. Metode ini muncul, karenabanyak sekolah sulit untuk mencari kolam 54 renang, yang ada hanya laut, danau, atau sungai. Guru renang harus dapat memanfaatkan faslitas seperti ini. Caranya adalah sebagai berikut. Buat lingkunagnuntuk mengajar dengan memasang patok disetiap sudut, kemudian hubungkan patok-patok tersebut dengan tali raffia. Kemudian buat empat lintasan di dalamnya dengan tambang palstik yang dipasang 20 cm di bawah permukaan air. Agar lebih jelas perhatikan gambar. Gambar Cara belajar: Apabila fasilitas seperti tersebut di atas sudah dipasang apakah itu di pantai, laut, di danau, atau di sungai maka Anda segera mempersiapkan untuk pelaksanaan PBM a. Pertama, bariskan siswa empat ber-syaf, kemudian barisan pertama melakukan gliran untuk gerakan tungkai gaya bebas pada lintasan masing-masing, dengan cara menyerap pada tambang yang sudah dipasang kemudian kembali ke tempat asal. Lakukan latihan ini secara bergiliran sampai mahir. b. Kedua, lakukan gerakan lengan gaya bebas secara bergantian, muka masih tetap di atas permukaan air. Ulangi lathan ini sampai mahir. c. Ketiga, lakukan koordinasi lengan dan tungaki kaki secara bergantian. Ulangi terus bentuk latihan koordinasi ini sampai mahir. d. Keempat, lakukan latihan napas kea rah kiri atau kea rah kanan. Pilih yang termudah, ulangi latihan ini sampai mahir. Catatan: 1. Pilih kedalaman tempat berenang antara 60-40 cm. 2. Pilih air tempat berenang yang bersih, tidak menimbulkan gatal-gatal. 3. Pilih tempat berenang di laut, sungai atau danau yang aman dari segala bahaya. 55 Dalam renang kita mengenal adanya 4 gaya, yaitu: gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Gaya bebas dan gaya dada adalah gaya dasar, sedangkan gaya punggung dan gaya kupu-kupu adalah gaya lanjut, apabila kita mengajar renag, di mana siswanya sama sekali belum dapat berenang, maka kita harus mengajarnya dengan salah satu dari dua gaya tersebut. Apabila salah satu dari gaya dasar telah dikuasai, selanjutnya kita mengajarkan gaya dasar kedua, setelah itu barulah kita mengajarkan gaya lanjut yaitu gaya punggung dan gaya kupu-kupu. Pada waktu pertama kali kita mengajarkan renang kepada siswa yang sama sekali belum dapat berenang, gaya dasar apakah yang kita dahulukan, gaya bebas atau gaya dada? Hal ini tidak merupakan keharusan bahwa gaya bebas terlebih dahulu kita ajarkan, baru kemudian gaya dada atau sebaliknya gaya dada dulu baru gaya bebas. Lebih mudah yang manakah antara gaya bebas dan gaya dada untuk mempelajarinya? Masing-masing gaya tersebut mempunyai kesulitan dan mempunyai kemudahan. Gerakan kaki dan lengan gaya dada. Gerakan kaki adalah naik turun bergantian pada bidang vertical, persis sama dengan gerakan kaki pada orang yang sedang berjalan, sehingga mudah untuk melakukan gerakan kaki gaya bebas ini. Gerakan lengan adalah berputar dalam melakukan dayungan dan rekaveri gerakan lengan dari akhir dayung sampai siap mendayung lagi. Bila kita perhatikan gerakan ini mirip dengan gerakan ayunan lengan pada orang yang sedang berjalan, sehingga mudah untuk melakukan gerakan lengan pada gaya rimau. Gerakan kaki dan lengan gaya dada Gerakan kaki dari sikap meluncur kaki ditarik dengan membengkokkan lutut, kemudian dicambukkan dengan telapak yang aktif. Gerakan itu sukar untuk dipelajari . Demikian juga pada gerakan lengan dari sikap meluncur, tangan didayungkan dalam gerakan yang memutar, untuk kemudian diluruskan lagi dalam gerakan rekaveri. Gerakan lengan ini cukup sukar dipelajari. Cara mengambil napas pada gaya bebas. 56 Pernapasan pada gaya bebas dengan cara menolehkan kepala kea rah samping dengan sumbu gerakan garis sepanjang badan, menoleh kepala sehingga mulut keluar dari permukaan air untuk bernafas, adalah gerakan yang cukup rumit. Cara mengambil napas pada gaya dada Pernapasan gaya dada dengan cara mengangkat kepala kedepan, sehingga mulut keluar dari permukaan air, gerakan ini umumnya mudah dilakukan. Kesimpulan Pada gaya bebas, gerakan lengan dan kaki mudah dilakukan tetapi setelah mempelajari pernapasan akan mengalami kesulitan. Pada gaya dada gerakan lengan dan gerakan kaki sukar dilakukan, tetapi gerakan pernapasan mudah untuk dilakukan. Gaya lanjut yaitu gaya punggung dan gaya kupu-kupu, adalah gaya lebih kompleks dan sulit untuk dipelajari. Gaya punggung, sebenarnya gerakan lengan dan gerakan kaki mudah untuk dilakukan, tetapi membuat sikap telentang pada permukaan air adalah suatu hal yang sukar dilakukan. Karena dalkam sikap yang telentang akan timbul berbagai kekuatan dari anak, diantaranya takut tenggelam, takut hidungnya kemasukan air, dan lain-lain. Pada gaya kupu-kupu disamping gerakan lengan dan gerakan kaki sukar dilakukan, juga dayungan lengan hgarus cukup kuat uintuk dapat mengangkat dada ke atas, agar rekaveri lengan dapat dilakukan di atas permukaan air. Jadi kedua gaya lanjut ini adalah gaya yang cukup sulit untuk dipelajari, sehingga untuk mempelajarin kedua gaya lanjut ini, perlu gaya dasar dikuasai lebih dahulu. Persiapan awal Dalam mengajar renang perlu mngetahui pengertian hal-hal berikut ini: 1. Metode Metode yang digunakan dalam proses mengajar renang adalah metode wajar dari Kurt Weisner Austria yang terdiri atas 3 bagian yaitu: a. Permainan. b. Latihan-latihan persiapan c. Latihan-latihan khusus. 2. Perbedaan mengajar dan melatih 57 Mengajar a. Murid dianggap belum dapat berenang, menggunakan prinsip-prinsip dari mengajar, yaitu: permainan, latihan persiapan dan latihan khusus inti. b. Dalam mengajar penjelasan harus banyak, sebentar-sebentar harus dihentikanuntuk diberiakn penjelasan secara step by step. c. Dalam mengajar setiap bentuk latihan, harus dijelaskan terlebih dahulu, lalu diberi contoh, baru murid disuruh mengerjakan. Setelah semua murid mengerjakan, diadakan kereksi, kalau perlu diberi contoh lagi; baik contoh yang betul maupun contoh yang salah kemudian murid disuruh mengerjakan latihan lagi. Dalam mengerjakan selalu dimulai dengan gaya dasar, yaitu gaya dada katak dan gaya bebas rimau. Melatih Siswa dianggap dapat berenang menggunakan prinsip-prinsip latihan yaitu: a. Pemanasan warming up b. Latihan inti. c. Pelepasan warming down d. Dalam melatih penjelasan sedikit pelaksanaan latihan banyak. e. Dalam melatih menggunakan keempat gaya: gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. 3. Perlengkapan calon a. Pakaian renang yang memenuhi syarat bukan warna putih b. Peluit yang berbunyi nyaring c. Persiapan tertulis yang betul dan rapid an telah hafal urut-urutannya. 4. Suara harus keras, jelas dan tegas, karena renang dilakukan dalam ruangan yang terbuka. 5. Pandangan harus over all. Tempat guru harus dapat dilihat eloh semua murid, demikian juga guru dapat memperhatikan semua murid. 6. Aba-aba harus tegas dan jelas baik dengan suara maupun dengan peluit. 7. Dalam mengajar peraturan jalannya latihan seperti gambar berikut ini. 58 Gambar 8. Sebelum dimulai murid-murid harus dihitung jumlahnya dan setelah selesai dihitung lagi. 9. Jarak antara satu murid dan murid yang lainnya dalam melakukan latihan harus cukup, terutama pada gaya dada. 10. Dalam mengajar gaya dada pada latihan gerakan kaki maupun gerakan lengan dengan aba-aba. Bentuk rekaveri kaki maupun lengan aba-abanya panjang, sedangkan gerakan mendayung untuk kaki maupun lengan aba-abanya pendek. Gerakan kaki …………….0; …………..0; Gerakan lengan 0……………...; 0……………; keterangan: : meluncur …….. : aba-aba panjang, pada rekaveri lengan maupun kaki, gerakan pelan. 0 : aba-aba pendek, pada dayungan lengan maupun tendangan kaki, gerakan cepat. BAB V PENGENALAN TERHADAP AIR 59 Bentuk-bentuk pengenalan terhadap aiur dapat dibagi dalam beberapa pokok kegiatan, disesuaikan dengan tujuannya. Latihan Gerak di Air 1. Masuk ke dalam air a. Rendam tubuh sebatas leher, kemudian basahi muka dengan kedua tangan berulang-ylang. b. Duduk didasar kolam, kepala tetap diatas oermukaan air, kedua telapak tangan letakkan di samping kiri dan kanan paha. c. Melompat dengan mempergunakan kedua kaki dirapatkan, gerakannya pendek, lakukan berulang-ulang ditempat. 2. Berjalan a. Berjalan dengan lutut ditekuk dan tangan diayun didalam air. Lakukan kea rah depan berulang-ulang. b. Berjalan biasa kea rah depan dan belakang, lakukan berulang-ulang secara berpasangan. c. Berjalan dengan step panjang dan pendek ke arah depan dan belakang, lakukan sendiri-sendiri secara berulang-ulang. d. Berjalan kea rah depan dengan menendangkan kaki, lakukan secara berulang- ulang. 3. Bernapas a. Badan dibungkukkan kedepan, dagu di bawah permukaan air, tiupkan udara dari mulut sehingga Nampak ada riakan air b. Tiupkan bola pingpong di permukaan air, lakukan terus menerus sambil berjalan membungkuk. c. Tarik napas sedalam-dalamnya dengan mulut dibuka ¾ nya, masukkan muka ke bawah permukaan air, tiupkan udara ke dalam air denagan membuka mulut setengah, lakukan berulang kali. d. Benapas naik turun di atas dan di bawah permukaan air sebanyak 5-10 kali dengan mata ½ dibuka. e. Tarik napas sedalam-dalamnya kemudian, keluarkan melalui mulut dan hidung sedikit demi sedikit sambil menyelam, lakukan selama 5 detik sambil 60 menyelam. Lakukan selama 5 detik setiap kalinya. Cara mengeluarkan udara di dalam air ada dua cara yaitu: secara sedikit-demi sedikit trickle dan sekaligus eksplosif. f. Saling berhadapan dengan partner, berpegangan tangan bergerak naik turun ke dalam air secara bergantian. g. Menyelam secara bergantian dan mencoba menghitung jumlah jari-jemari partnernya di dalam air. 4. Mengapung Belajar mengapung berkaitan denganhukum Archimides a. Mengapung merupakan latihan keterampilan penyelamatan yang sangat penting di air. Kemampuan mengapung dalam posisi telentang dan telungkup sangat penting dalam pembentukan rasa percaya diri. b. Saling berhadapan dengan partner, condongka badan ke depan secara perlahan-lahan, buka kedua tungkai kaki dan lengan, sehingga mengapung seperti bentuk bintang. Partnernya memberi bantuan dengan menyambut telapak tangannya bilamana mengalami kesulitan, kemudan lakukan latihan seperti itu secara sendiri-sendiri. c. Saling berhadapan dengan partner, latihan sperti tadi hanya sekarang posisi badan telentang, partnernya menahan bagian belakang kepala, jika temannya mengalami kesulitan pada saat latihan, atau pada saat sulit bangun pada posisi berdiri kembali. Latihan diulang-ulang sampai latihan betul-betul dikuasai. d. Latihan mengapung dengan mengubah sikap telentang ke sikap telungkup. Gerakan kepala ke atas atau tekuk lutut dan tarik tumit ke belakang. 5. Meluncur a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus ke atas dirapatkan. b. Bungkukkan tubuh ke depan, dada sampai mengenai permukaan air. c. Tolakkan salah satu kaki ke dinding tembok, pertahankan sikap meluncur sampai berhenti. Ulangi latihan ini sampai 8 kali. Bila dengan jumlah latihan itu belum mahir, terus diulangi lagi. d. Pada saat meluncur, tubuh dikaytakan seimbang jika titik gaya berat dan titik gaya apung terletak pada satu garis vertical. 61 Kesalahan umum a. Tolakan kaki lemah. b. Sebelum kaki ditolakkan panggul sudah jauh dari dinding tembok. c. Luncuran belum berakhir sudah dihentikan. d. Otot-otot bagian bagian tangan, leher, badan dan tungkai kaki tidak rileks. 6. Melompat Bentuk latihan melompat, akan diberikan jika latihan mengapung di tempat sudah dikuasai dengan baik. Caranya sebagai berikut. • Posisi berdiri, condongkan badan ke belakang kemudian melompat dengan mempertahankan sikap mengapung. Lakukan latihan ini sampai rasa takutnya hilang, dan dapat mengatasi air tidak masuk ke hidung. Permainan Permainan merupakan penegnalan murid terhadap air dengan tanpa disadari. Dalam bermain murid akan berjalan, berlari, meloncat baik ke depan ke belakang maupun ke samping dan kadang-kadang jatuh ke air. Permainan ini akan dilakukan oleh siswa dengan gembira. Tanpa disadari siswa telah mengenal sifat air, diantaranya dingin, benda air, memberikan tahanan baik, ke atas atau kedepan yang cukup besar. Dengan permainan ini perasaan takut terhadap air akan hilang dan timbulah kepercayaan terhadap diri sendiri, sehingga akan mudah menerima bentuk-bentuk pelajaran berikutnya. Permainan ini dilakukan di kolam renang dengan kedalaman antara 1-1,25 meter. Dalam permainan ini daerah tempat bermain haruslah dibatasi, sehingga murid tidak lari keluar dari air atau bergerak kearah yang dalam. Macam-macam bentuk dan permainan di air, antara lain: 1. Lomba lari dengan menggendong Cara pelaksanaan: a. Berpasangan dengan besar tubuh yang seimbang. b. Posisi siap dimana pasangan sudah digendong. c. Pluit dibunyikan, segera berlomba sampai ke ujung kolam dangkal. d. Panilaian, siapa yang paling cepat sampai, dan tidak membuat kesalahan jadi juara 1, yang paling belakangan dihukum menyanyi. 62 Gambar 2. Pemainan hitam-hijau Cara pelaksanaan : a. Bentuk dua baris, saling berhadapan. Baris yang satu hitam, baris yang lainnya hijau. Bila guru mengatakan hitam, maka dengan segera baris hitam harus lari, sedangkan baris yang hijau mengejar dan berusaha menepuk bahunya. b. Peraturan lari harus lurus ke depan. c. Kalah, jika kena tepukan bahunya. d. Latihan diulang beberapa kali. Tujuan: untuk melatih kecepatan bereaksi. HIJAU X X HITAM X X X X X X X X Gambar 3. Permainan kucing air dan ikan Cara pelaksanaan: a. Murid-murid membuat lingkaran di dalam air, saling berpegangan tangan. Salah seorang siswa menjadi kucing air dan seorang lai jadi ikan. Ikan leleuasa keluar masuk lingkaran, sedangkan gerak kucing air terbatas akan dihalang- halangi lawan yang membuat lingkaran. b. Sebelum permainan dimulai, kucing air berada di luar lingkaran, sedangkan ikan ada di dalam. Kucing air mencoba menangkap ikan, bila ikan tertangkap permainan selesai. Kucing dan ikan dipilih siswa yang mahir bergerak. 63 Tujuan: untuk memupuk kerjasama dalam melindungi yang lemah. Gambar 4. Permainan mengambil uang Cara pelaksanaan: a. Buat lingkaran besar yang mengahdap ke dalam b. Guru akan melemparkan uang recehan ke tengah lingkaran. Setelah peluit dibunyikan, berebut mengambil uang. Gambar 5. Permainan menghalau racun Cara pelaksanaan: a. Buat lingkaran masing-masing jumlahnya 10 orang. Ditengah lingkaran diletakkan bola pingpong sebagai racun satu buah. b. Kedua tangan disamping badan siap untuk menyemburkan air kea rah bola pingpong agar menjauh. 64 c. Pluit dibunyikan, serempak menyemburkan air kea rah bola pingpong. Siapa yang kena bola pingpong kena racun. Tujuan: permainan in agar mampu menghadapi semburan air yang mengenai muka dan membiasakan membuka mata meskipun mata kena percikan air. Gambar 6. Permainan motor boat Cara pelaksanaan: a. Buat barisan 5 bersaf, masing-masing saf berjumlah 4 sampai 6 orang. b. Begitu pluit dibunyikan saf pertama meluncur dengan menggerakkan kedua kakinya sehingga membuat buih putih di belakang kakinya seperti buih dari motor boat. c. Selesai saf pertama dilanjutkan dengan saf berikutnya secara bergiliran. d. Peraturan, siapa yang paling dahulu sampai itulah yang menang. Tujuan: permainan ini adalah mencoba keberanian mengapung sambil menggerakkan kaki. Gambar 65 7. Permainan buaya bergerak di air Cara pelaksanaan: a. Saling berpasangan, yang seorang mengambang dengan posisi badan lurus, kedua lengan lurus ke depan. b. Begitu peluit dibunyikan partnernya memegang kedua pergelangan kaki sambil mendorong melepaskan pegangannya, partnernya meluncur terus ke depan, layaknya seekor buaya yang sedang berenang. c. Peraturan, siapa yang terjauh itulah yang menang. d. Bisa diulang-ulang sampai semuanya pernah melakukan mendorong yang meluncur. Tujuan: mencoba keberanian meluncur dengan bantuan orang lain. Gambar 8. Permainan sendok dan bola pingpong Cara pelaksanaan: a. Satu regu empat orang. b. Setiap siswa membawa bola pingpong di atas sendok yang ditaruh di mulut. c. Begitu peluit dibunyikan segera berenang. d. Peraturan, siapa yang berhasil membawa bola pingpong tanpa jatuh sampai batas yang ditentukan, itu yang menang. Tujuan: mencoba keberanian berenang. 66

BAB VI MENGINJAK-INJAK AIR

Menginjak-injak air adalah suatu bentuk renang, dimana perenang tidak bergerak maju atau mundur, ke arah kiri atau ke arah kanan. Pada umumnya menginjak-injak air ini digunakan apabila perenang menglami hambatan dalam renangnya, karena ia akan bertabrakan dengan perenang yang lain, sehingga ia harus berhenti untuk sementara. Dalam saat berhenti ini perenang harus menggerakan lengan dan kakinya agar tidak tenggelam dan setelah hambatan di depannya sudah tidak ada, maka pereng tersebut dapat melanjutkan renangnya. Disamping itu sikap menginjak-injak air ini banyak digunakan dalam permainan pola aor. Pada permainan ini banyak mmenggunakan menginjak-injak air, baik pada waktu pertandingan maupun pada waktu latihan. Banyak juga permainan di air yang lain, seperti kejar- kejaran, permainan dengan bola, yang menggunakan menginjak-injak air. Perincian pada menginjak-injak air adalah sebagai berikut : 1. sikap badan; 2. gerakan kaki; 3. gerakan lengan; 4. pernapasan; dan 5. koordinasi gerakan

1. Sikap badan

Pada semua gaya renang, yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu; menghasilkan posisi badan dalam renang sedatar mungkin pada permukaan air, posisi yang streem line, dengan tujuan agar tahanan depan menjadi kecil. Pada menginjak-injak air, posis badan tidaklah dat pada permukaan air, melainkan cenderung tegak lurus pada permukaan air, hal ini dilakukan karena pada waktu menginjak-injak air tidak bergerak maju sehingga tahanan depan tidak perlu diperhitungkan. Posisi badan tidak tepat tegak lurus pada permukaan air, melainkan agak mering ke depan, dimana bagian kepala lebih ke depan. Pada posisi ini diharapkan agar penampang badan akan lebih luas dibandingkan dengan sikap yang tegak lurus pada permukaan air. Dengan demikian maka daya mengapung badan akan menjadi lebih besar, posisi badan ini harus stabil, tidak terlalu bergerak ke atas,

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA