HR tentu paham cara menghitung penghasilan bruto setahun sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan (PPh 21) karyawan, yakni dengan mengalikan upah sebulan dengan 12. Namun, cara itu hanya berlaku untuk karyawan yang mendapat gaji tetap setiap bulan. Namun, bagaimana menghitung PPh 21 karyawan atau pegawai yang berpenghasilan tidak tetap, pekerja lepas, dan buruh harian? Show
Mereka adalah pekerja yang menerima penghasilan apabila bekerja, dan diupah berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan, dan penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja. Baca Juga: Apa Saja Objek Pemotong PPh 21? Karena bekerja dan memiliki penghasilan, mereka juga termasuk subyek pajak yang dikenai PPh 21 sebagaimana pegawai berpenghasilan tetap meski perhitungannya berbeda. Ketentuan cara menghitung PPh 21 karyawan tidak tetap terdapat pada Peraturan Dirjen Pajak No PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Berikut cara menghitungnya:
Menghitung Upah Rata-Rata Sehari dan Upah Kumulatif SebulanKaryawan tidak tetap umumnya dibayar dengan upah mingguan, upah satuan pekerjaan, dan upah borongan. Cara menghitung upah rata-rata harian:
Setelah itu, hitung pula upah kumulatif yang diperoleh dalam satu bulan kalender. Menentukan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Sehari dan PTKP SebenarnyaSama seperti perhitungan PPh 21 karyawan berpenghasilan tetap, sebelum dikenai pajak, penghasilan bruto lebih dulu dikurangi PTKP. Namun, untuk karyawan tidak tetap berlaku PTKP sehari, yang diperoleh dari PTKP setahun dibagi 360 hari (Rp 54.000.000/360), yaitu Rp 150.000. Sedangkan PTKP sebenarnya adalah PTKP sehari dikali jumlah hari kerja sebulan. Misalnya, jika buruh bekerja 15 hari sebulan, maka PTKP sebenarnya adalah 15 x Rp 150.000, yakni Rp 2.250.000. Ada empat kemungkinan dari hasil hitung upah rata-rata sehari dan upah kumulatif sebulan, yaitu sebagai berikut:
Baca Juga: Software Absensi Online, Solusi Tepat Pantau Jam Kerja Karyawan Contoh Cara Menghitung PPh 21 Pegawai Tidak TetapContoh 1: Fahri belum menikah dan bekerja sebagai pegawai tidak tetap di sebuah perusahaan. Ia bekerja sepuluh hari selama bulan Desember dengan upah Rp 450.000 sehari. Karena upah Fahri sehari Rp 450.000 dan sebulan adalah Rp 4.500.000, maka sesuai ketentuan, upah tidak dipotong PPh 21. Contoh 2: Jika Fahri bekerja sebelas hari, maka upah kumulatif sebulan melebihi Rp 4.500.000, maka Fahri dikenai PPh 21. Contoh Cara Menghitung PPh 21 Pegawai Tidak Tetap | GadjianContoh 3: Fahri masih bekerja pada hari kedua belas, maka upahnya akan dipotong PPh 21 atas upah rata-rata sehari yaitu sebesar Rp 15.000. Upah yang diterima pada hari ke-12: = Rp 450.000 – Rp 15.000 = Rp 435.000 Perhitungan PPh 21 karyawan memang cukup rumit, baik untuk karyawan tetap maupun tidak tetap. Selain itu, peraturan perpajakan di Indonesia selalu mengalami perubahan menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi sehingga HR wajib tahu peraturan terbaru jika tidak ingin salah hitung PPh 21. Hitung PPh 21 Pegawai Tidak Tetap Lebih Mudah dengan GadjianJika Anda menginginkan cara hitung yang efisien dan akurat, aplikasi HR Gadjian adalah solusinya. Gadjian merupakan payroll software yang dapat diandalkan untuk membantu tugas HR dan finance terkait penggajian, dari mulai menghitung gaji dan komponennya (termasuk PPh 21 di dalamnya) hingga membayarnya ke rekening setiap karyawan. Baca Juga: Apa Beda PPh 21 dan PPh 23? Dengan HRIS software berbasis komputasi awan ini, pekerjaan menghitung PPh 21 karyawan menjadi mudah, cepat, dan tentu saja menggunakan ketentuan pemerintah terbaru. Aplikasi ini memiliki fitur hitung PPh 21 online yang secara otomatis akan mengalkulasi potongan PPh 21 dan mengurangkan dari gaji bulanan setiap karyawan di perusahaan. Anda bisa mengecek hasil perhitungan yang muncul di slip gaji online. Metode perhitungan PPh 21 otomatis yang digunakan Gadjian adalah Gross, Gross-up, dan Nett, disesuaikan kebijakan penggajian setiap perusahaan. Profil Author
Jelaskan langkah langkah untuk menghitung pajak penghasilan PPh 21?Langkah-Langkah Menghitung Pajak Penghasilan Pribadi (PPh21). Pertama, hitunglah penghasilan bruto Anda setiap bulan. ... . Kedua, hitung total pengurang. ... . Ketiga, hitung penghasilan bersih (netto) sebulan. ... . Keempat, hitung penghasilan bersih setahun. ... . Kelima, hitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).. Bagaimana cara menghitung PPh pajak penghasilan?Dasar Perhitungan PPh Pengusaha
Cara menghitung pajak penghasilan orang pribadi sebagai pengusaha yang diperoleh dari gaji atas usahanya dihitung berdasarkan aturan umum PPh yang berlaku untuk karyawan pada umumnya, yakni: PPh dari Gaji = Penghasilan Bruto – PTKP x Tarif Pajak.
Langkah sederhana dari perhitungan PPh 21 untuk karyawan tetap?Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Tetap. Penghasilan bruto = gaji + tunjangan + lembur + THR + pendapatan lain-lain.. Biaya jabatan = 5% x penghasilan bruto.. Penghasilan neto = Penghasilan bruto – (biaya jabatan + iuran pensiun/hari tua). PKP = Penghasilan neto – PTKP.. Bagaimana cara menghitung PPh 21 yang bukan pegawai dan jelaskan?PPh 21 = tarif pajak x 50% x penghasilan bruto
Dalam kasus ini, pajak dikenakan terhadap pembayaran imbalan yang diterima Bukan Pegawai, bukan terhadap jumlah kumulatif penghasilan kena pajak.
|