Apakah witir dulu atau tahajud dulu?

suaramerdeka.com - Dalam tradisi di Indonesia, shalat witir dilakukan bersamaan dengan shalat tarawih. Jadi, usai shalat tarawih selesai dengan 20 rakaat, langsung dilanjut shalat witir sebanyak tiga rakaat dan dua kali salam.

Hal ini menjadi pertanyaan bagi umat muslim yang hendak menjalankan shalat tahajud di malam hari, pasalnya shalat witir dianjurkan sebagai penutup shalat malam. Dengan kata lain, setelah shalat witir tidak ada lagi shalat yang dilakukan. Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya.

"Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir," (HR Bukhari Muslim).

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa dan Imsak Selama Bulan Suci Ramadan 1443 H untuk Wilayah Jawa Tengah

Dilansir dari laman resmi NU pada Sabtu 9 April 2022, para ulama mazhab syafi'i menjelaskan bahwa sahalat tahajud setelah shalat witir adalah hal yang sah-sah saja dilakukan.

Ini karena perintah untuk menjalankan ibadah shalat witir sebagai penutup shalat malam, merupakan suatu anjuran saja (tidak wajib dilakukan).

Artinya seorang muslim yang telah melakukan ibadah shalat witir dan dimalam harinya bangun untuk shalat tahajud, maka tidak apa-apa, ia juga tidak perlu mengulangi shalat witir setelahnya. Ada yang mengatakan bahwa witirnya tidak sah jika diulangi setelah tahajud. Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam Hasyiyah al-Bajuri (1/132) menjelaskan:

Baca Juga: Hari Raya Tumpek Landep Tengah Dirayakan Umat Hindu di Bali, Ini Penjelasannya

"Disunnahkan menjadikan shalat witir sebagai akhir shalat malam, berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, ‘Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir.’ Apabila ia ingin melaksanakan shalat tahajud, maka sahalat witirnya diakhirkan setelah tahajud."

"Namun jika ia melakukan shalat witir lebih dulu kemudian baru melakukan shalat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang shalat witir, bahkan (menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadits, ‘Tidak ada pelaksanaan shalat witir dua kali pada satu malam.'"

Terkini

Apakah witir dulu atau tahajud dulu?

KHAZANAH ISLAM - SHALAT witir kerap mengiringi shalat tarawih selama bulan Ramadhan. Namun, Witir bukan hanya penutup sholat tarawih (qiyamul lail) di bulan Ramadan.  Witir merupakan penutup shalat sunah seseorang dalam waktu sehari semalam. Jadi, witir dapat dilakukan sepanjang tahun, bukan di bulan Ramadhan saja.

Witir adalah shalat sunah muakkadah yang jumlahnya ganjil (1, 3, 6, 9 dan 11). Sifat sholat witir yang ganjil sangat disukai Allah, karena Allah menyukai bilangan yang ganjil. Selain itu, angka ganjil juga merujuk pada keesaannya. Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan.

Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm. 450).

Nah, bagaimana cara melaksanakan witir yang tepat? Apakah sesudah sholat Isya dan sebelum tidur, atau sesudah shalat tahajud?

Salat qiyamul lail (shalat sunah yang biasanya ditutup oleh witir) adalah salat sunah yang dilaksanakan sesudah salat Isya dan sebelum terbit fajar. Termasuk di dalamnya adalah shalat tahajud.

Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah.

Hadis itu berbunyi: A’isyah r.a berkata, “Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar, ‘Kapan kamu Salat Witir?’ Abu Bakar menjawab, ‘Sebelum tidur’.” Beliau bertanya kepada Umar, ‘Kapan kamu Salat Witir?’ Umar menjawab, ‘Saya tidur dulu lalu Salat Witir. Kemudian beliau berkata kepada Abu Bakar, ‘Kamu telah mengambil sesuatu yang teguh.’ Sementara itu, kepada Umar, beliau berkata, ‘Kamu telah mengambil kekuatan.’

Hadis di atas menunjukkan pelaksanaan setelah tidur atau sebelum tidur memiliki keistimewaannya masing-masing. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan. Salah satunya hadis yang diriwayatkan Ahmad.

Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”

“Sedangkan Imam Al-Nawawi dalam Kitab Syarah Muslim menjelaskan perbedaan keduanya hanyalah soal kesanggupan seorang Muslim melaksanakannya. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.

“Hal ini merupakan dalil mengakhirkan Salat Witir hingga akhir malam lebih utama bagi orang yang yakin bisa bangun pada akhir malam (menjelang subuh). Sementara itu, bagi orang yang tidak yakin bisa bangun pada akhir malam, mengerjakan witir lebih awal adalah lebih utama. Inilah pendapat yang tepat. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. 76-77).

Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat menyatakan, ada dua waktu melaksanakan sholat witir dan dua-duanya benar. Witir bisa dilaksanakan sesudah Isya sebelum tidur dan sesudah sholat tahajud sebelum terbit fajar.

1. Sesudah Isya sebelum tidur

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, sholat witir sesudah Isya dilakukan bila malamnya tidak mampu bangun. Sholat witir dilaksanakan salat malam setelah Isya sampai Fajar.

Kenapa sholat witir dilaksanakan sesudah sholat tarawih? Itu karena sholat tarawih artinya berasal dari kata tawiha, yang artinya sesuatu yang tenang. Karena itu, ada jeda tiap dua rakaat.

Karena itulah sholat tarawih tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.

2. Salat witir sesudah salat tahajud

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, jika sudah melaksanakan sholat witir karena tidak yakin mampu bangun, tapi ternyata kemudian bisa bangun, maka hukumnya boleh melaksanakan shalat malam setelah melaksanakan salat witir.

Landasannya menurut Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW pernah salat malam 2 rakaat setelah salat witir. Namun, menurut Mazhab Ahmad, tidak perlu salat witir lagi sesudah sholat tahajud, karena Nabi tidak pernah melaksanakannya.

Hadits of The Day

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya para pelukis pada hari kiamat akan disiksa. Dikatakan kepada mereka, "Hidupkanlah apa yang telah engkau ciptakan."

(HR. Ibnu Majah No. 2142)

Salat witir dulu Apa tahajud dulu?

Namun bagi umat Muslim yang ingin melakukan shalat tahajud di malam hari, shalat sunnah witir dianjurkan untuk dilakukan dengan sendirian setelah shalat tahajud agar tetap mendapat keutamaan anjuran mengakhirkan shalat witir.

Urutan shalat malam apa saja?

Sementara, seperti sholat sunnah pada umumnya, tata cara sholat tahajud adalah sebagai berikut:.
Membaca Niat..
Melakukan Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah..
Membaca Surat Al-Fatihah..
Membaca Surat Pendek..
Rukuk dengan Tumakninah..
I'tidal..
Sujud..
Duduk di Antara Dua Sujud..

Apakah Sholat Tahajud bisa pakai witir?

Jika Anda sudah selesai menjalankan sholat sunnah tahajud dan tidak bermaksud mengerjakan sholat sunnah lainnya, disarankan untuk mengerjakan sholat witir. Sholat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat.

Apakah boleh shalat witir 1 rakaat setelah tahajud?

NIAT sholat witir 1 rakaat setelah tahajud sangat penting untuk diketahui semua Muslimin. Sholat witir adalah salah satu ibadah sunnah mu'akkad (sangat dianjurkan) dalam ajaran agama Islam. Sholat witir dilakukan sebagai penutup sholat di malam hari. Ternyata sholat witir bisa dikerjakan hanya 1 rakaat.