Apakah sakit paru paru bisa sembuh

Jika anda atau orang terdekat menunjukkan beberapa gejala seperti di atas, segeralah menghubungi dokter RSIA HERMINA Mutiara bunda salatiga. Jangan menundanya karena jika dibiarkan, masalah ini dapat berkembang menjadi lebih berat, bahkan membahayakan nyawa. Infeksi dan peradangan menyebabkan sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru membengkak dan dipenuhi cairan. Pneumonia paling sering disebabkan oleh serangan bakteri, yaitu Streptococcus pneumoniae. Pada kasus yang ringan, penyakit ini bisa ditangani dengan konsumsi obat-obatan dari dokter. 

Baca juga: Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian

Cara Mengobati Pneumonia 

Pneumonia bisa terjadi karena infeksi bakteri, virus, serta jamur. Selain itu, ada beberapa faktor yang juga bisa meningkatkan risiko pneumonia, salah satunya virus flu atau pilek yang kemudian berkembang menjadi pneumonia. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh serangan jamur saat kekebalan tubuh rendah dan akibat menghirup objek asing, seperti makanan atau minuman.

Penyakit pneumonia sama sekali tidak boleh dianggap sepele dan harus segera mendapat penanganan medis. Secara umum, penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti batuk, demam, hingga kesulitan bernapas. Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja, tetapi pernah tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi pada anak-anak di seluruh dunia. 

Pneumonia bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sebab, cara menyembuhkan penyakit ini adalah dengan mengatasi infeksi yang terjadi. Dokter akan memberikan obat berupa antibiotik yang harus dikonsumsi sampai habis jika infeksi pneumonia disebabkan oleh bakteri. Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan yang dialami. 

Pneumonia diatasi dengan pemberian obat pereda nyeri, obat batuk, serta antibiotik. Agar pemulihan terjadi lebih cepat dan obat yang dikonsumsi lebih efektif, disarankan untuk melakukan perawatan mandiri di rumah. Mengatasi pneumonia di rumah dilakukan dengan banyak beristirahat, konsumsi banyak cairan atau air putih, serta membatasi aktivitas fisik. 

Baca juga: Pneumonia adalah Penyakit Paru Berbahaya, Kenali 10 Gejalanya

Pada kondisi yang lebih parah, perawatan medis di rumah sakit mungkin dibutuhkan. Orang yang mengidap pneumonia dengan gejala yang tidak kunjung membaik, bahkan setelah konsumsi obat dan antibiotik, harus segera dibawa ke rumah sakit. Perawatan medis segera juga disarankan untuk pengidap pneumonia yang sudah berusia lanjut, yaitu di atas usia 65 tahun. 

Pengidap pneumonia yang mengalami penurunan fungsi ginjal, memiliki tekanan darah rendah, sesak napas, detak jantung tidak normal, serta suhu tubuh di bawah normal juga harus segera mendapat pertolongan dokter di rumah sakit. Penyakit ini rentan menyerang anak-anak. Pengidap pneumonia yang berusia di bawah 2 bulan juga sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit. Apalagi jika disertai dengan gejala berupa tubuh lemas, sesak napas, kadar oksigen darah yang rendah, serta mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. 

Penanganan pneumonia yang dilakukan di rumah sakit adalah dengan pemberian obat antibiotik melalui suntikan, penambahan oksigen, serta rehabilitasi paru. Pengidap pneumonia dengan gejala yang sangat parah biasanya akan ditempatkan di dalam ruangan perawatan intensif serta akan dipasangi alat bantu pernapasan atau ventilator. 

Dilansir dari TB Facts, dalam kebanyakan kasus TB MDR umumnya tidak dapat disembuhkan secara total, meskipun telah mengganti obatan-obatan antituberkulosis dengan OAT lini kedua.

Di Indonesia, kasus TB MDR sudah cukup sering ditemukan. Beberapa penyebab kegagalan pengobatan tuberkulosis hingga bisa berkembang menjadi TB MDR adalah kurangnya informasi terkait perkembangan penyakit TBC, tidak tersedianya biaya dan akses yang terjangkau, efek samping pengobatan, dan kurangnya komitmen untuk mengonsumsi obat jangka panjang.

Bisakah fungsi paru kembali optimal setelah sembuh?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, TBC bisa sembuh bila keberadaan bakteri TBC tidak terdeteksi lagi di dalam tubuh. Namun, tidak semua kasus kondisi paru-paru bisa kembali optimal seperti semula setelah pengobatan selesai. Pasalnya, infeksi tuberkulosis dapat mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain itu, penyakit tuberkulosis juga bisa menyebabkan komplikasi. Salah satu komplikasi yang mungkin Anda alami adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kondisi ini juga bisa membuat Anda sering mengalami sesak napas, meskipun kuman tuberkulosis sudah tidak terdeteksi.

Ketika kerusakan jaringan paru yang disebabkan infeksi bakteri bersifat permanen, kemungkinan gejala TBC tetap terasa bahkan hingga setelah pengobatan tuberkulosis selesai.

Pada penelitian tahun 2016 di jurnal BMC Pulmonary Medicine, kerusakan paru ditemukan sebanyak 74% kasus dari 501 pasien yang telah sembuh dan selesai menjalani pengobatan TBC.

Kerusakan jaringan paru biasanya ditunjukkan ketika Anda melakukan foto rontgen dada. Pada hasil pencitraan terlihat masih terdapat nodul bekas infeksi atau bercak-bercak putih di bagian paru. Namun, kondisi ini tidak lantas menunjukkan bahwa infeksi bakteri TBC masih berlangsung atau bakteri kembali aktif menginfeksi.

Meskipun demikian, bukan berarti fungsi paru-paru tidak bisa kembali seratus persen sehat. Selama pengobatan dan setelah dinyatakan bersih dari infeksi, penderita TBC bisa menjalani rehabilitasi atau tahapan pemulihan kondisi yang mencakup terapi dan latihan fisik untuk mengembalikan fungsi paru-paru.

Anda tak perlu khawatir akan kesulitan, jenis latihan fisik atau olahraga untuk penderita TBC yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi serta kemampuan pernapasan Anda.

Dengan menjalani aturan pengobatan dengan baik serta melakukan program rehabilitasi TBC, maka peluang untuk penderita TBC sembuh total baik dari infeksi bakteri dan pulihnya kesehatan paru pun semakin besar. Keberhasilan pengobatan juga bisa dibantu dengan pendampingan perawatan TBC di rumah dari orang terdekat.

Berapa lama proses penyembuhan infeksi paru

Seperti contoh jika infeksi paru Anda termasuk ke dalam Tuberkulosis atau TBC, maka pengobatan akan membutuhkan waktu setidaknya enam bulan. Meskipun batuk sudah mulai mereda atau tidak muncul lagi, ketepatan waktu dan dosis minum obat masih wajib diperhatikan.

Apakah paru

Paru-paru basah jenis ini biasanya lebih ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 1–3 minggu tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kasus, paru-paru basah juga bisa menjadi semakin berat.

Apa ciri2 penyakit paru2?

Dikutip dari American Lung Association, berikut informasinya:.
Batuk kronis. Ciri-ciri paru-paru bermasalah bisa ditandai dengan batuk kronis atau batuk yang muncul secara terus-menerus. ... .
2. Sesak napas. ... .
3. Produksi lendir kronis. ... .
Mengi. ... .
Batuk berdarah. ... .
6. Nyeri dada kronis..

Apa efek dari sakit paru

Jika tidak diobati, penyakit paru-paru dapat menyebabkan penurunan berat badan, sianosis (kulit dan bibir menjadi kebiruan karena darah kekurangan oksigen), batuk berdarah, dan pembengkakan.