Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

“Jika mata merah disebabkan oleh iritasi ringan seperti terkucek atau kelelahan, ibu bisa melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu. Contohnya seperti membersihkan mata anak dengan air hingga mengompres mata anak yang merah. Namun, jika mata merah tak kunjung membaik dan disertai gejala seperti sakit kepala, segeralah memeriksakan dirinya ke dokter.”

Halodoc, Jakarta – Mata merah atau konjungtivitis merupakan peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam. Gejala dari konjungitivitis sendiri dapat berupa mata merah, bengkak, dan gatal. Kondisi tersebut dapat dialami siapa saja, tanpa terkecuali anak-anak. Nah, konjuntivitis pada anak dapat dipicu oleh berbagai hal, salah satunya seperti hal sepele seperti mengucek mata. 

Meski begitu, konjungtivitis tentunya dapat memicu rasa gatal yang mengganggu, membuat anak merasa tidak nyaman. Lantas, jika Si Kecil mengalami mata merah, perlukah ibu memeriksakannya ke dokter? Yuk simak penjelasannya di sini!

Berikan Si Kecil Pertolongan Pertama Terlebih Dahulu

Jika mata merah pada anak terjadi akibat iritasi ringan seperti terkucak terlalu kencang atau kelilipan, sebaiknya ibu tidak perlu terburu-buru untuk memeriksakannya ke dokter. Sebab, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat ibu lakukan di rumah untuk meredakan mata merah pada anak, yaitu:

1. Membersihkan Mata Sesegera Mungkin

Mata merah yang dipicu oleh kelilipan debu, pasir atau partikel mikro lainnya perlu segera dibersihkan. Ibu dapat membilas mata Si Kecil dengan air sesegera mungkin. Selanjutnya, miringkan kepala anak di atas baskom atau wastafel dengan mata yang memerah mengarah ke bawah. Tarik secara perlahan kelopak mata bawah Si Kecil, lalu tuangkan air hangat secara perlahan. Lakukan hal ini hingga 15 menit, lalu periksa setiap lima menit untuk melihat apakah partikel asing atau kotoran telah keluar.

Sementara itu, jika mata merah disertai oleh kemunculan kotoran lengket, ibu dapat menggunakan tisu untuk mengelapnya. Keluarnya lendir lengket bening bersama dengan kemerahan atau robekan mungkin merupakan konjungtivitis akibat.

2. Mengompres Mata Anak

Beberapa hal sepele dapat memicu mata merah pada anak, seperti mengucek mata terlalu kencang atau mata tercolok sesuatu. Jika mata merah dipicu oleh hal tersebut maka ibu dapat meletakkan kompres dingin pada matanya. 

Lakukan hal ini selama lima hingga sepuluh menit lalu bilas mata anak, dan pastikan untuk menggunakan kain bersih. Umumnya konjuntivitis yang diakibatkan oleh iritasi tercolok atau mengucek akan hilang dalam satu atau dua hari.

Segeralah Periksakan Anak ke Dokter Jika Mengalami Gejala Ini

Pertolongan pertama dapat diberikan pada Si Kecil bila konjuntivitis relatif ringan akibat kelilipan atau akibat dikucek terlalu kencang. Namun, ibu perlu waspada jika mata merah tak kunjung membaik. 

Sebab, mata merah pada anak juga dapat disebabkan oleh benturan alergi, dan virus. Maka dari itu, segeralah memeriksakan mata Si kecil ke dokter spesialis mata terutama jika dirinya juga mengalami beberapa gejala berikut:

  1. Anak merasakan gangguan pada penglihatan, seperti garis bergelombang, terus-menerus berkedip, hingga kehilangan penglihatan secara bertahap.
  2. Si Kecil merasa sakit atau silau saat melihat cahaya hingga menutup matanya.
  3. Anak mengalami sakit kepala atau pusing yang parah.
  4. Terdapat noda darah atau luka pada mata Si Kecil.
  5. Anak mual atau muntah setelah matanya terhantam benda tertentu.

Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan dan menganjurkan pengobatan tergantung dari penyebab mata merah. Jika konjungtivitis disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik. Sementara itu, dokter akan meresepkan obat tetes mata khusus jika konjuntivitis disebabkan oleh alergi.

Nah, itulah penjelasan mengenai apakah perlu memeriksakan anak ke dokter bila matanya merah. Jika mata merah disebabkan oleh hal ringan, maka ibu hanya perlu membersihkan atau mengompres mata Si Kecil. Hal ini bertujuan untuk meredakan gejala gatalnya sehingga anak diharapkan tidak tergiur untuk terus menguceknya. 

Namun, jika konjungtivitis tak kunjung membaik, ibu perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter. Sebab, bisa jadi mata merah disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, adanya alergi, hingga trauma tumpul tertentu.

Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat membuat janji dengan dokter spesialis mata anak di rumah sakit pilihan ibu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!

Bila mengalami sakit mata, Si Kecil tentunya akan merasa tidak nyaman, bahkan bisa saja mengganggu penglihatannya.

Bila dibiarkan, sakit mata pada bayi dapat menyebabkan tidak mampu fokus untuk melihat objek yang sama atau penglihatan ganda.

Yuk, waspadai beberapa sakit mata pada bayi berikut ini!

Baca Juga: Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

Mata adalah indra yang sangat penting bagi tumbuh kembang Si Kecil.

Pasalnya, mata tidak hanya digunakan untuk melihat, tapi juga membantu untuk mengeksplorasi dan mempelajari segala hal di sekelilingnya.

Sakit mata pada bayi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan menyakitkan.

Kondisi tertentu, jika tidak ditangani, bisa menjadi serius.

Gejala dan pengobatan sakit mata pada bayi tergantung jenis infeksi yang terjadi.

Berikut beberapa penyebab sakit mata pada bayi yang umum terjadi dan perlu diketahui orang tua:

1. Pinkeye / Konjungtivitis

Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

Foto: Bayi Sakit Mata, Bagaimana Mengatasinya 1.jpg

Foto: kidspot.com.au

Mata merah muda, secara resmi dikenal sebagai konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtivis atau selaput yang melapisi mata dan kelopak mata.

Bagian putih mata berubah menjadi merah muda atau merah.

Seperti halnya orang dewasa, mata merah bisa terjadi karena mata anak terkena debu, kotoran, atau kemasukan serangga kecil.

Bahkan, kondisi ini bisa pula terjadi karena iritasi atau alergi terhadap sesuatu.

Bayi bisa mengalami mata merah di salah satu mata atau kedua mata, dan beberapa jenis bisa sangat menular.

Gejala:

Gejala konjungtivitis beragam tergantung dengan jenis dan penyebabnya. Secara umum, gejala-gejala konjungtivitis adalah:

  • Mata merah di satu atau kedua mata.
  • Mata juga sering terasa gatal dan seperti ada pasir.
  • Mata dapat mengeluarkan cairan kental yang membentuk kerak pada malam hari, sehingga menyulitkan Si Kecil membuka mata di pagi hari.
  • Dapat juga ditemukan pembesaran kelenjar getah bening.

Baca Juga: Ketahui Triaminic, Obat Batuk dan Flu untuk Anak

Penyebab:

Ada beberapa penyebab bayi mengalami mata merah, yaitu:

Jika bayi Moms terkena flu bersamaan dengan mata merah, biasanya hal ini disebabkan oleh virus.

Jika Moms melihat keluarnya cairan kuning yang kental di mata bayi, itu mungkin karena infeksi oleh bakteri seperti staphylococcus, streptococcus, atau Haemophilus.

Ini jarang terjadi, tetapi bayi Moms mungkin alergi terhadap asap, debu, atau alergen lainnya, terutama jika matanya bengkak, merah, dan berair.

Cara Mengatasinya:

Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, obat yang diberikan oleh dokter berupa antibiotik tetes mata atau salep mata.

Namun, bila peradangan disebabkan oleh alergi, maka dokter dapat meresepkan obat antialergi dalam bentuk obat tetes mata, sirop, atau puyer.

Selama Si Kecil mengalami sakit mata ini, ada perawatan yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meringankan keluhan yang dirasakan Si Kecil.

Perawatan ini bisa berupa pemberian kompres dingin diselingi kompres hangat pada mata dan mengingatkannya untuk rutin mencuci tangan dan tidak mengucek mata.

2. Bintitan

Penyebab sakit mata pada bayi selanjutnya adalah bintitan.

Jika bayi memiliki benjolan kecil merah di kelopak matanya, kemungkinan ia mengalami bintitan.

Gejala:

Gejala utama bintitan adalah tumbuhnya bintil merah yang mirip dengan bisul kecil di kelopak mata, di dalam atau di luar kelopak mata.

Gejala-gejala lain yang menyertai kondisi ini meliputi:

  • Mata merah
  • Mata berair
  • Kelopak mata bengkak dan nyeri

Penyebab:

Bintitan pada bayi dapat terjadi saat kelenjar minyak yang terdapat pada area kelopak mata tersumbat oleh sel kulit mati dan terinfeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Kelenjar minyak yang tersumbat dan terinfeksi ini menjadi penyebab munculnya benjolan atau bintil kecil menyerupai jerawat atau bisul pada area kelopak mata.

Saat bintitan terjadi, area mata akan terlihat merah serta mudah berair atau mengeluarkan air mata.

Cara Mengatasinya:

Apabila Moms melihat Si Kecil mengalami bintitan, awasi mereka agar tidak mengucek-ucek mata yang terkena bintitan atau memencet bintil yang muncul.

Hal ini akan menimbulkan rasa sakit dan memicu terjadinya infeksi.

Moms bisa membantu meredakan gejala yang dirasakannya dengan memberi kompres hangat selama 5–10 menit pada mata yang mengalami bintitan.

Kompres bisa diulang sebanyak 3–4 kali sehari.

Tetapi, segera bawa Si Kecil ke dokter mata jika bintitan terus berlangsung selama 2 minggu, disertai demam, pembengkakan dan nyeri hebat pada mata, serta keluar darah atau nanah dari benjolan.

3. Penyumbatan Saluran Air Mata

Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

Foto: sakit mata pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab sakit mata pada bayi selanjutnya adalah penyumbatan saluran air mata.

Dalam bahasa medis, penyumbatan saluran air mata disebut dengan obstruksi duktus nasolakrimalis.

Kondisi ini memang terbilang sering dialami oleh bayi yang baru lahir.

Gejala:

Jika Si Kecil mengalami penyumbatan saluran air mata, beberapa tanda berikut ini biasanya akan muncul:

  • Air mata keluar terus-terusan dari salah satu atau kedua mata
  • Kelopak mata bengkak dan berwarna kemerahan, tapi mata tidak merah
  • Kelopak mata terlihat lengket dan saling menempel
  • Kadang muncul kotoran atau nanah berwarna kuning kehijauan

Penyebab:

Melansir Ear, Nose and Throat Journal, lapisan jaringan yang menutup adalah penyebab air mata tidak bisa keluar.

Hal ini karena saluran air mata tersumbat maka air mata tetap menggenang di permukaan mata.

Pada bayi, kebanyakan kasus ini terjadi karena lubang di kelopak mata (punta) mereka belum berkembang seluruhnya.

Itu sebabnya, sebagian saluran air mata malah menutup sehingga seolah menciptakan penghalang bagi masuknya air mata.

Cara Mengatasinya:

Untuk meringankan keluhan dan gejala yang dirasakan Si Kecil ketika mengalami sumbatan kelenjar air mata, cobalah mengusap atau memijat lembut kelopak matanya.

Setelah dipijat, mata Si Kecil juga bisa diberikan kompres hangat sebanyak 2–3 kali dalam sehari.

Namun, jangan lupa sebelum dan sesudah memijatnya, pastikan Anda sudah mencuci tangan hingga bersih.

Baca Juga: Perhatikan, Ini Posisi Buang Air Kecil yang Baik untuk Ibu Hamil

4. Kalazion

Kalazion adalah benjolan kecil atau kista yang tumbuh lambat di dalam kelopak mata.

Biasanya tidak menyakitkan dan jarang bertahan lebih dari beberapa minggu.

Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, perbedaan kalazion dengan bintitan adalah ukurannya, letaknya dan juga penyebabnya.

Bintitan terletak di tepi kelopak mata, sangat kecil dan diakibatkan oleh infeksi dan rasanya sangat menyakitkan, sedangkan kalazion seringkali tidak menimbulkan sakit apa-apa.

Gejala:

Namun, dalam beberapa kasus jenis sakit mata pada bayi ini memiliki gejala seperti:

  • Berawal dari benjolan kecil kemudian membesar
  • Ada rasa tidak nyaman seperti mengganjal namun tidak sakit
  • Kulit di sekitar kelopak mata memerah
  • Kelopak mata mengalami bengkak
  • Bisa terasa nyeri atau tidak
  • Mata berair
  • Jika benjolan terlalu besar, kemungkinan bisa menekan bola mata dan menyebabkan gangguan penglihatan

Penyebab:

Kalazion terjadi ketika kelenjar meibom tersumbat.

Akibatnya, minyak menumpuk dan membentuk benjolan berisi cairan di kelopak mata.

Pada banyak kasus, penyumbatan tersebut merupakan dampak dari peradangan di kelenjar meibom.

Cara Mengatasinya:

Jangan mencoba menekan atau memecahkan benjolan, tetapi gunakan kompres hangat untuk mempercepat penyembuhan.

Saat benjolan di kelopak mata muncul, Moms bisa memberikan kompres hangat selama 5 sampai 10 menit pada area benjolan, lakukan cara ini 3-6 kali per hari.

5. Selulitis Periorbital dan Orbital

Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

Foto: sakit mata pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab sakit mata pada bayi selanjutnya adalah Selulitis Periorbital dan Orbital.

Selulitis orbital adalah infeksi pada jaringan di rongga bola mata.

Penyakit ini paling sering terjadi ketika infeksi bakteri di rongga sinus (sinusitis) menyebar ke rongga bola mata.

Gejala:

Selain mata merah dan kelopak mata bengkak, gejala lain yang nampak pada selulitis orbital adalah:

  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Bola mata terlihat lebih menonjol
  • Kelopak mata bagian atas turun (terlihat sayu)
  • Penglihatan ganda
  • Penglihatan buram

Penyebab:

Selulitis orbita disebabkan oleh infeksi bakteri.

Melansir Journal of Ophthalmic and Vision Research, bakteri yang paling sering menyebabkan selulitis orbita adalah spesies Staphylococcus aureus dan Streptococci.

Selain bakteri, infeksi jamur Mucorales dan Aspergillus juga bisa menyebabkan infeksi orbital yang mengancam jiwa.

Cara Mengatasinya:

Apabila Si Kecil menunjukkan beberapa gejala di atas, segeralah bawa ia ke dokter mata untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Untuk mengatasi selulitis orbital pada anak, dokter akan memberikan pengobatan antibiotik.

6. Blepharitis

Blefaritis adalah peradangan di kelopak mata yang menyebabkan bagian tersebut menjadi bengkak, kemerahan, dan berminyak.

Blefaritis bukan merupakan kondisi yang serius.

Namun, blefaritis dapat menyebabkan gangguan mata lainnya, seperti mata kering, bintitan, dan konjungtivitis, terutama jika tidak diobati.

Gejala:

Dalam beberapa kasus, penyakit sakit mata pada bayi ini menimbulkan gejala seperti:

  • Kelopak mata terasa gatal.
  • Mata bisa tampak berair atau bisa tampak kering.
  • Mata terasa berpasir dan panas.
  • Pengelupasan kulit di sekitar mata.
  • Bulu mata menjadi berkerak atau berminyak.
  • Tepi kelopak mata terlihat bengkak.

Penyebab:

Blepharitis disebabkan oleh produksi minyak berlebih di kelopak mata atau infeksi bakteri.

Penanganan awal blefaritis dapat dilakukan di rumah.

Cara Mengatasinya:

Moms bisa mengompres mata dengan kompres basah yang hangat minimal selama 1 menit.

Cara ini bertujuan untuk melunakkan kerak kotoran mata dan mencegah endapan minyak di kelopak mata.

Jika perawatan mandiri di atas tidak dapat meredakan gejala blefaritis, dokter akan meresepkan obat-obatan.

Baca Juga: 25 Inspirasi Nama Bayi Perempuan Amerika, Ada Dakota dan Enola, Cantik!

Cara Alami Mengatasi Sakit Mata pada Bayi

Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

Foto: mengatasi sakit mata pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Selain cara rumahan di atas, Moms juga bisa mencoba beberapa cara dengan bahan alami berikut ini.

1. Gunakan Minyak Chamomile

Minyak chamomile memiliki banyak manfaat kesehatan.

Ada berbagai unsur anti-inflamasi yang melekat pada minyak, menjadikannya pilihan yang bagus untuk mengobati infeksi mata.

Namun, minyak esensial sangat pekat, jadi tidak boleh digunakan di sekitar mata bahkan dalam bentuk encer.

Hal ini karena kulit bayi sensitif dan ia dapat mengalami sensasi terbakar dan iritasi saat dioleskan di sekitar matanya.

Oleh karena itu, hindari mengoleskannya langsung ke mata bayi.

2. Air Garam

Garam merupakan bahan pembersih yang baik dan mengandung berbagai unsur yang membuatnya menjadi antibiotik yang hebat.

Menambahkan satu sendok garam ke dalam beberapa cangkir air, dan menghangatkannya bersama-sama, membentuk solusi yang bagus untuk mengobati sakit mata pada bayi.

Mata bayi dapat dicuci menggunakan larutan ini karena akan menghilangkan kotoran atau kerak yang mengeras di mata.

Di sisi lain, penyeka kapas yang dicelupkan ke dalam air dapat ditempelkan pada mata bayi untuk mengurangi infeksi.

3. Air Hangat dan Dingin

Cara tercepat untuk meredakan sakit mata adalah dengan menggunakan air.

Mencuci mata dengan air dingin memberikan kelegaan instan dan dapat menghilangkan partikel kecil yang mungkin ada di dalamnya.

Kemudian, rendam bola kapas steril dalam air hangat dan tempelkan secara lembut pada mata bayi sebentar.

Perubahan suhu dapat membantu meredakan infeksi, serta mengatasi kotoran apa pun.

Obat ini dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri secara substansial.

4. Memijat Mata Bayi

Terkadang, mata mengalami iritasi ketika saluran air mata tidak memiliki saluran yang jelas atau ada penyumbatan di jalannya.

Dalam kasus ini, ada baiknya untuk menghangatkan jari-jari kita dan dengan lembut memijat area antara mata dan batang hidung.

Kehangatan jari membantu mengeluarkan apapun yang tersangkut di jalan, membersihkan saluran air mata.

Baca Juga: Obat Inlacin untuk Kontrol Gula Darah, Bagaimana Cara Pakainya?

Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter

Apakah mata merah pada bayi berbahaya?

Foto: kesehatan mata bayi

Foto: Orami Photo Stock

Jika sakit mata pada bayi semakin parah, jangan ragu untuk segera minta bantuan ke dokter ya Moms.

Temui juga tenaga kesehatan anak jika sakit mata disertai dengan sakit perut atau muntah.

Itu dia Moms, beberapa jenis dan cara mengatasi sakit mata pada bayi.

Tentu saja, cara mengatasi bayi sakit mata di atas efektif, tetapi selalu lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter anak ketika infeksi mata berkembang pada bayi.

Bahayakah mata merah pada bayi?

Jika terjadi pada bayi yang baru lahir, kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan pada mata saat proses persalinan. Mata merah karena pembuluh darah pecah sebenarnya tidak berbahaya dan akan reda sendiri dalam waktu 1–2 minggu. Jika mata Si Kecil tetap merah setelah 2 minggu, segera periksakan ke dokter.

Apa ciri ciri sakit mata pada bayi?

Nah, gejala infeksi virus pada mata bayi yang bikin sakit mata pada bayi muncul antara lain..
Kemerahan pada bagian putih mata..
Kelopak mata bengkak..
Kelopak mata memerah..
Mata berair..
Keluar cairan kuning kehijauan dari mata..

Apakah sakit mata pada bayi berbahaya?

Sakit mata pada bayi merupakan kondisi yang tidak boleh disepeleakan, karena bukan hanya membuat bayi tidak nyaman dan rewel, sakit mata juga berisiko mengganggu penglihatannya.

Berapa lama mata merah pada anak sembuh?

Pada umumnya konjungtivitis dapat sembuh tanpa pengobatan, dalam waktu 10-14 hari, dan dengan pengobatan, bisa sembuh dalam waktu 1-3 hari saja.