Apakah kanker tiroid bisa sembuh total

Mengalami kelainan kerja dari kelenjar tiroid akan mengakibatkan perubahan metabolisme di dalam tubuh Anda. Ketika Anda mengalami masalah tiroid ini, tentu pertanyaan besarnya adalah apakah penyakit tiroid bisa disembuhkan? 

Anda dikatakan menderita penyakit tiroid ketika kelenjar tiroid yang terletak di leher, tidak bekerja sebagaimana mestinya. Penyakit tiroid bisa disebabkan oleh pembengkakkan kelenjar tiroid) hingga kanker tiroid atau kanker kelenjar getah bening. Sindrom genetik, kekurangan yodium, dan paparan radiasi bisa memicu kondisi tersebut.

Gangguan pada kelenjar tiroid akan membuat produksi hormon tiroid terganggu. Jika produksinya kurang dari normal maka disebut sebagia hipotiroidisme dan jika produksinya lebih dari normal maka disebut hipertiroidisme. 

Apakah penyakit tiroid bisa disembuhkan?

Penyakit tiroid tidak bisa disembuhkan tapi bisa diobati

Menurut Asosiasi Tiroid Amerika, untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus membedakan istilah antara ‘sembuh’ dengan ‘diobati’ terlebih dahulu. Istilah ‘diobati’ berarti penanganan bisa diberikan, namun bukan berarti penyakit bisa disembuhkan dan lenyap dari tubuh. Situasi ini berlaku pada kelainan kelenjar tiroid.

Kelainan pada jaringan di kelenjar tiroid bisa diobati agar fungsinya kembali normal. Dengan ini, kelenjar mampu memproduksi hormon secara stabil guna mempertahankan metabolisme normal tubuh. Tapi kondisi normal tersebut terkadang butuh perawatan rutin.

Sebagai contoh, pasien yang sudah sembuh dari kanker getah bening lewat jalan operasi dan perawatan iodium radioaktif, sel kankernya mungkin sudah hilang. Tetapi kondisi hipotiroidisme yang menyertai akan tetap ada dan harus mendapat pengobatan rutin seumur hidup.

Situasi yang sama juga terjadi ketika Anda mengidap hipotiroidisme akibat penyakit Hashimoto. Dengan pengobatan, Anda mungkin bisa menambal kekurangan hormon tiroid yang dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi antobodi yang muncul dalam tubuh bisa kembali aktif sewaktu-waktu.

Sama halnya dengan hipertiroidisme yang biasanya disebabkan oleh Graves’ disease. Kondisi ini terjadi ketika antobodi tertentu menyerang kelenjar tiroid, sehingga menyebabkannya menghasilkan hormon yang berlebihan.

Kesimpulannya, penyakit tiroid tidak bisa benar-benar disembuhkan, tapi bisa diobati agar gejala yang muncul sangat minimal atau bahkan hilang, sehingga pengidap penyakit ini tidak merasakan gangguan yang membuat mereka tidak nyaman.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Penyebab Penyakit Tiroid yang Perlu Diwaspadai

Cara mengobati hipotiroidisme 

Cara mengobati hipotiroidisme adalah dengan minum obat hormon

Pada kebanyakan kasus, hipotiroidisme dapat diobati dengan mengonsumsi obat untuk mengganti sejumlah hormon yang tidak lagi diproduksi oleh kelenjar tiroid sehingga tubuh tidak lagi kekurangan hormon. Pengobatan ini perlu dijalani seumur hidup.

Salah satu obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipotiroidisme adalah hormon tiroid sintetis levothyroxine. Obat ini perlu diminum setiap hari, sehingga kadar hormon kembali memadai dan gejala hipotiroidisme mereda.

Biasanya Anda dapat mulai merasa lebih baik segera setelah memulai perawatan. Selama mengonsumsi levothyroxine, Anda mungkin memerlukan beberapa kali penyesuaian dosis karena kebutuhan dapat berubah dari waktu ke waktu tergantung kondisi kesehatan, termasuk jika ada perubahan berat badan

Untuk menentukan dosis yang tepat, Anda perlu rutin kontrol ke dokter. Dokter akan mengontrol kadar hormon dalam tubuh Anda ssetidaknya setiap 6 bulan sekali untuk memantau kondisi.

Baca Juga: Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Hipertiroid

Cara mengobati hipertiroidisme

Salah satu cara mengobati hipertiroidisme adalah dengan operasi

Perawatan hipertiroidisme bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab , tingkat keparahan, dan kondisi seseorang. Hipertiroidisme biasanya diobati dengan obat-obatan, terapi radioiodine, atau operasi.

1. Pemberian obat-obatan

Untuk mengobati hipertiroidisme, dokter dapat meresepkan beta-blocker dan obat antitiroid.

• Obat beta blocker

Beta-blocker adalah obat yang dapat menghalangi aksi berbagai zat, seperti adrenalin pada sel saraf. Obat-obatan ini dapat menyebabkan pembuluh darah rileks dan melebar.

Pemberian obat beta-blocker tidak untuk menghentikan produksi hormon tiroid, melainkan untuk mengurangi berbagai gejala hipertiroid mengganggu seperti tremor, jantung berdebar dan gugup, sampai perawatan lain yang diberikan mulai bekerja.

• Obat antitiroid

Terapi antitiroid adalah cara paling sederhana untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi hormon tiroid. Contoh obat antitiroid adalah methimazole dan propylthiouracil.

Agar kadar hormon tiroid dapat bergerak ke kisaran normal, dibutuhkan beberapa minggu atau bulan. Beberapa orang juga ada yang membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 1-2 tahun dari total waktu perawatan rata-rata atau bahkan lebih.

2. Terapi radioiodine

Terapi radioiodine adalah salah satu pengobatan hipertiroid paling umum dan efektif. Saat menjalani terapi ini, Anda akan diisntruksikan untuk menelan yodium radioaktif-131 dalam bentuk kapsul atau cairan.

Saat masuk ke tubuh, yodium tersebut akan menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid yang memproduksi hormon tiroid secara perlahan tanpa memengaruhi jaringan tubuh lainnya.

Perawatan terapi radioiodine dapat dikombinasikan dengan pemberian obat beta-blocker untuk mengontrol gejala di antara perawatan.

Terapi ini tidak dapat dijalani oleh perempuan yang sedang hamil atau menyusui karena dapat membahayakan tiroid janin dan dapat melewati ASI saat menyusui.

Hampir setiap orang yang mendapatkan terapi radioiodine mengalami hipotiroidisme di kemudian hari. Tetapi jika dibandingkan hipertiroidisme, maka hipotiroidisme lebih mudah diobati yaitu cukup dengan pemberian obat hormon tiroid setiap hari. Kondisi ini juga menyebabkan lebih sedikit masalah kesehatan jangka panjang jika dibandingkan hipertiroidisme.

3. Operasi tiroid

Pilihan perawatan lain adalah dengan mengangkat sebagian kelenjar tiroid. Metode pengobatan ini lebih jarang digunakan. Dokter biasanya baru menyarankan operasi tiroid untuk mengobati orang dengan gondok yang ukurannya besar atau ibu hamil yang tidak bisa minum obat antitiroid.

Pengangkatan bagian dari tiroid dapat membuat kadar hormon kembali normal, tapi Anda mungkin akan mengalami hipotiroidisme setelah operasi dan perlu minum obat hormon tiroid.

Jika seluruh tiroid Anda diangkat, maka Anda perlu minum obat hormon tiroid untuk seumur hidup. Dokter juga akan terus memeriksa kadar hormon tiroid Anda setelah operasi.

Baca Juga

  • Mengenal Fungsi Hormon Tiroksin di Tubuh dan Gangguannya
  • Kelebihan dan Kekurangan Hormon Tiroid Bisa Picu Sederet Penyakit
  • Cara Mengobati Kelenjar Tiroid yang Ampuh dan Efektif

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyakit tiroid, konsultasikan langsung pada dokterdi aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.

Apakah pengidap tiroid bisa sembuh total?

Menurut American Thyroid Association, pada dasarnya semua gangguan tiroid dapat diobati. Pengobatan bertujuan untuk membantu supaya kelenjar tiroid berfungsi normal kembali. Meski begitu, beberapa kondisi medis yang menjadi penyebab penyakit tiroid mungkin tidak bisa disembuhkan sepenuhnya.

Apakah kanker tiroid bisa menyebabkan kematian?

Ditambahnya, gangguan kelenjar tiroid ternyata tidak menimbulkan rasa sakit. karenanya, banyak yang tidak menyadari dan mengenali datangnya penyakit ini. Padahal, apabila jika tidak tertangani dengan tepat, gangguan kelenjar tiroid bisa berakibat fatal terhadap kesehatan bahkan menyebabkan kematian.

Berapa lama kanker tiroid?

Prognosis atau harapan hidup pada penderita kanker tiroid berbeda-beda pada setiap stadiumnya. Pada stadium yang masih awal, maka angka harapan hidupnya sekitar 5-10 tahun ke depan. Namun, pada stadium yang paling berat maka angka harapan hidup penderita adalah kurang dari 6 bulan.

Apa yg dirasakan penderita kanker tiroid?

Gejala Kanker Tiroid Benjolan tersebut tidak mudah digerakkan, teraba padat, tidak terasa sakit, dan cepat membesar. Selain benjolan di bagian leher, gejala lain yang muncul setelah kanker tiroid memasuki stadium lanjut adalah: Batuk teru- menerus. Nyeri di leher.