Apakah julukan bagi orang yang tidak bisa menghargai orang lain

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Apakah julukan bagi orang yang tidak bisa menghargai orang lain

Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Ia sangat terpengaruh oleh rasa cinta akan dirinya sendiri dan tanpa sengaja menjulurkan tangannya hingga tenggelam dan akhirnya tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.[1]

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir,[2] bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain.[3] Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia.[4] Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis. Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, di mana pada kondisi tersebut cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi normal. Kondisi itu membuat seseorang memiliki sifat yang menyebabkannya merasa dan berperilaku dengan cara-cara yang menyedihkan, membatasi kemampuannya untuk dapat berperan dalam suatu hubungan. Seseorang yang narsis biasanya terlihat memiliki rasa percaya diri yang sangat kuat, tetapi apabila narsisme yang dimilikinya sudah mengarah pada kelainan yang bersifat patologis, maka rasa percaya diri yang kuat tersebut dapat digolongkan sebagai bentuk rasa percaya diri yang tidak sehat, karena hanya memandang dirinya sebagai yang paling hebat dari orang lain tanpa bisa menghargai orang lain.[5] Selain itu, seseorang dengan sifat narsis yang berlebihan memiliki kecenderungan untuk meninggikan dirinya di hadapan orang lain, menjaga harga dirinya dengan merendahkan orang lain saat orang lain memiliki kemampuan atau hal yang lebih baik darinya, bahkan tidak segan untuk mengasingkan orang lain untuk memperoleh kemenangan.[1]

Beberapa teori yang berlaku saat ini menyatakan bahwa penyebab narsisme dipengaruhi beberapa hal seperti faktor biologis dan genetik, faktor sosial, dan faktor psikologis seseorang.[6]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  • Narsisisme kolektif
  • Efek Dunning–Kruger
  • Kesombongan
  • Penyakit kepribadian narsisistik
  • Bunga narsis

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Ann M. King, Sheri L. Johnson, Gerald C. Davison, John M. Neale . 2010 . Abnormal Psychology, 11th Edition . John Wiley & Sons, Inc. ISBN 978-0-470-43314-0
  2. ^ Freud, Sigmund. 1914. On Narcissism: An Introduction.
  3. ^ Morrison, Andrew. 1997. Shame: The Underside of Narcissism. The Analytic Press. ISBN 0-88163-280-5
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-31. Diakses tanggal 2009-12-28.
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-17. Diakses tanggal 2010-04-19.
  6. ^ http://psychcentral.com/disorders/narcissistic-personality-disorder-symptoms/

Berita Terkait

  • Ibadat Jalan Salib0
  • Berita Duka0
  • 40 tahun Paroki Cilandak Jakarta0
  • BAGAIMANA KITA AKAN DITRANSFORMASIKAN PADA WAKTU YESUS DATANG KEMBALI KELAK?0
  • SPIRITUALITAS PERKAWINAN3
  • Edukasi Masyarakat untuk Hidup Sehat0
  • Bahaya mengkonsumsi Kerupuk0
  • PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)19

Berita Populer

  • PERNIKAHAN CAMPUR BEDA AGAMA (dalam pandangan Katolik)
  • Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain
  • Mengurus Pernikahan Di Gereja Katolik
  • KOLEKTE & DANA GEREJA
  • SPIRITUALITAS PERKAWINAN
  • Apa itu Novena?
  • Apa Perbedaan antara Penitensi dan Indulgensi?
  • Halangan-halangan Nikah (12)
  • Mengenal seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Lebih Dekat
  • Cara Menyambut Komuni Kudus

Apakah julukan bagi orang yang tidak bisa menghargai orang lain

Keterangan Gambar : Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain

Penyebab Individu Sulit Menghargai Orang Lain

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai seseorang yang kurang bahkan cenderung tidak menghargai orang lain. Bisa jadi, individu itu adalah kita sendiri. Tentu ada penyebab yang membuat seseorang sulit menghargai orang lain. Apa saja? Berikut beberapa penyebabnya, seperti dikutip laman Dictio.id berikut ini:

Egoisme

Egoisme  adalah sikap mementingkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Selama seseorang masih bersikap egois, maka dia akan sulit menghargai orang lain. Sikap egoisme harus dijauhkan dari kehidupan, agar kelak kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Bagi orang yang masih terbelenggu oleh kekangan egoismenya, akan sulit mengalihkan perhatian pada orang lain. Dia hanya terpusat pada dirinya sendiri, memikirkan dirinya dan pemenuhan keinginannya secara tak terkendali. Hanya orang yang mampu melawan egoismenya bisa keluar dari dirinya, untuk mengarahkan perhatian dan memberikan cinta yang tulus kepada sesama.

Ketidakmampuan menolak segala pengaruh negatif

Kondisi ini akan membuat individu memiliki sifat iri hati, dengki dan tidak bisa menerima kelebihan orang lain.

Terbelenggu Dosa

Manusia yang dikuasai dosa akan sulit menghargai orang lain. Jangankan menghargai orang lain, menghargai dirinya sendiri pun sulit. Itu karena orang berdosa cenderung menganggap dirinya kotor dan tidak berharga. Perlakuan terhadap orang lain cenderung seperti itu juga. Oleh karena itu diperlukan pertobatan, agar seseorang dapat menghargai orang lain. Setiap orang harus berani mengambil sikap yang tegas untuk bertobat dari perbuatan dosanya. Orang yang bertobat akan lebih mudah menghargai orang lain karena dia akan ditolong oleh Tuhan supaya mampu melakukannya. Menyadari bahwa jauh lebih mudah jika kita melakukan dengan melibatkan Tuhan.

Mungkin Anda ingat pernyataan bahwa kita bisa karena terbiasa. Jika seorang biasa berbuat baik, tentulah dia akan mudah untuk menghargai orang lain. Kebiasaan buruk atau pengalaman buruk yang selalu tersimpan di hati atau pikiran seperti trauma, dendam, tidak mau mengampuni, malas, acuh tak acuh, dan lain-lain akan sulit menghargai orang lain. Jadi seorang harus membiasakan diri menghargai orang lain dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Manusia harus membuang segala kebiasaan atau karakter yang tidak baik terutama dendam dari hidup, agar manusia merdeka dan menjadi manusia yang baik dan mulia.

Merasa lebih dibandingkan orang lain

Penyebab lain yang menyebabkan seseorang sulit menghargai orang lain adalah  selalu merasa dirinya di atas  atau menganggap dirinya lebih tinggi atau hebat dari orang lain. Ini mungkin dipengaruhi oleh adanya kelas-kelas sosial pada zaman dahulu. Sikap stereotip adalah sikap yang cenderung menganggap dirinya lebih berharga dari yang lain. Hal ini masih banyak dijumpai dalam praktik dan realitas hidup zaman sekarang. Oleh karena itu, sikap ini harus dibuang karena akan menghambat penghargaan terhadap orang lain secara adil.

Artikel lengkapnya dapat dilihat pada MEDIA PASS EDISI JUNI 2018 - 165


Bagaimana ciri ciri orang yang tidak menghargai orang lain?

5 Tanda Seseorang Tidak Menghargaimu.
Selalu menginterupsi saat kita berbicara. Jika kita menghargai orang lain, pasti kita akan membiarkannya menyelesaikan pembicaraan sebelum memberi tanggapan. ... .
Mengabaikanmu. ... .
3. Tidak menghargai waktumu. ... .
4. Bersikap sesuka hati. ... .
Tidak mendengar nasihatmu..

Kenapa orang tidak bisa menghargai orang lain?

Kebiasaan buruk atau pengalaman buruk yang selalu tersimpan di hati atau pikiran seperti: trauma, dendam, tidak mau mengampuni, malas, acuh tak acuh, dan lain-lain akan sulit menghargai orang lain. Jadi seorang harus membiasakan diri menghargai orang lain dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Apa yang terjadi jika setiap orang tidak menghargai satu sama lain?

Terjadinya konflik, baik konflik ras, konflik antarsuku, maupun konflik antaragama. Perpecahan (disintegrasi) bangsa. Perpecahan bangsa ini bisa terjadi karena terdapat konflik sosial dalam kehidupan masyarakat, baik karena perbedaan ekonomi, status sosial, ras, suku, agama, dan hasil kebudayaan.

Kata kata apa saja yang dapat menghargai orang lain?

Berikut ini beberapa kata-kata menghargai orang lain yang bijak tersebut: 1. "Mereka yang pernah mengalami pahitnya kehidupan, akan menghargai apa itu manis." 2. "Bersaing dengan sahabat itu wajar, tetapi harus tetap saling menghormati, menghargai, dan mendukung, bukan saling menjatuhkan."