Apakah boleh keluar rumah saat maghrib?

 Mitos ini juga memiliki tujuan lain, yaitu agar orang-orang tetap berada dalam rumahnya masing-masing. Karena waktu magrib adalah waktu yang tepat untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga serta beribadah bagi umat Muslim. Selain itu, para orang tua mengingatkan kepada anaknya saat magrib untuk pulang yaitu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama di masa lalu ketika kondisi keamanan malam hari lebih rentan dari sekarang.

Menurut mitos yang masih beredar saat ini, anak kecil keluar saat Maghrib bisa diculik makhluk halus.

Mitos ini banyak dipercaya masyarakat di pedesaan, terutama yang dekat dengan kebun atau hutan.

Sosok makhluk halus tersebut dipercaya berwujud kuntil anak atau genderuwo.

Anak-anak yang diculik bakal dibawa ke suatu tempat di dunia lain.

Biasa snak yang diculik bakal ditemukan beberapa hari setelahnya.

Namun kebanyakan dari cerita masyarakat, anak kecil yang ditemukan biasanya dalam kondisi sedikit linglung.

Lalu bagaimana pandangan mitos tersebut menurut Islam?

Apakah mitos tersebut juga ada dalam ajaran Islam? Simak sampai habis!

Baca Juga: Mitos Dilangkahi Kucing Hitam Bawa Nasib Buruk? Ini Sederet Arti Mitos Kucing Hitam Menurut Pandangan Islam

Mitos larangan anak kecil keluar rumah saat Maghrib rupanya ada dalam islam, lo.

Dalam Islam pun ada larangan untuk menutup pintu dan keluar saat Maghrib.

Hal tersebut terdapat dalam hadis shahih Muslim Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup.

Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah, dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya.” (HR Muslim).

Jika mitos Jawa mengatakan jika makhluk halus yang menculik anak adalah sosok kuntil anak, dalam Islam sosok tersebut Ummu Sibyan.

Ummu Sibyan adalah jin wanita yang biasa mengincar anak-anak saat Maghrib.

Jin ini pernah menemui Nabi Sulaiman as dan menjelaskan kepada beliau apa target utamanya.

Ia datang dengan ciri-ciri yang sangat menakutkan, terlebih saat melakukan aksinya pada saat magrib.

Baca Juga: Waspada! Ini Mitos Foto Bertiga yang Tengah Meninggal Menurut Islam

Namun bedanya, Ummu Sibyan tak menculik anak-anak melainkan mengganggunya.

Perempuan tua ini memiliki rambut beruban, dengan dua bola mata berwarna biru, kedua-dua keningnya bertanduk, betisnya kecil, rambut kusut, mulutnya ternganga dan keluar pucuk api dari padanya.

Ummu Sibyan juga bisa memecahkan batu-batan yang besar dengan pekikan suaranya.

Nabi Sulaiman kemudian bertanya pada jin tersebut.

“Siapa kamu? Adakah kamu daripada jenis manusia atau jin?

Kerana aku tidak pernah melihat orang yang paling hodoh selain daripada engkau.

Perempuan itu menjawab: “Akulah Ummu Sibyan (Ibu penyakit sawan) yang dapat menguasai ke atas anak Adam lelaki dan perempuan.

Aku boleh masuk ke rumah-rumah, boleh berkokok seperti ayam, menyalak seperti anjing, bertebah seperti lembu, bersuara seperti keldai dan kura-kura dan bersiul seperti ular.”

Baca Juga: Mitos Membunuh Hewan Saat Hamil Bakal Berdampak Pada Bentuk Janin? Begini Pandangan Menurut Islam

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Inilah Jin Wanita Pengganggu Anak Kecil Saat Magrib

{ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ } مِنْ حَيَوَانٍ مُكَلَّفٍ وَغَيْرِ مُكَلَّفٍ وَجَمَادٍ كَالسَّمِّ وَغَيْرِ ذَلِكَ .

“(dari kejahatan makhluk-Nya), yaitu dari kejahatan makhluk hidup yang berakal dan yang tidak berakal, serta dari kejahatan benda mati seperti racun dan sebagainya.”

Kita dapat menarik kesimpulan bahwa kejahatan makhluk bisa jadi berasal dari: (a) manusia dan jin yang mukallaf (dibebankan syariat), (b) hewan yang tidak dibebankan syariat, (c) benda mati seperti racun yang bisa memberi dampak bahaya.

Secara umum, ayat ini berarti kita meminta perlindungan kepada Allah dari segala keburukan makhluk. Namun, hal ini bukan berarti semua makhluk itu jelek. Ada surga yang tidak ada keburukan di dalamnya sama sekali. Ada para malaikat dan para nabi yang hanya memiliki kebaikan saja.

Kita dapat katakan bahwa meminta perlindungan di sini adalah dari keburukan makhluk yang bisa bertindak buruk. Ini berlaku untuk segala kejelekan di dunia dan akhirat. Misal dari hal ini adalah keburukan manusia dan jin, keburukan hewan buas dan binatang pengganggu, kejelekan api, dan kejelekan dari cuaca.

Khalwah binti Hakim As-Sulamiyyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. لَمْ يَضُرَّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

“Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan ‘A’UDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ (artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang Maha sempurna dari kejahatan setiap makhluk)’, maka tidak ada sama sekali yang dapat memudaratkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut.” (HR. Muslim no. 2708).

Setelah menyebutkan kejahatan atau kejelekan secara umum pada ayat “MIN SYARRI MAA KHOLAQ”, kemudian disebutkan rinciannya pada ayat selanjutnya, yaitu:

  1. ghasiq (kegelapan malam),
  2. an-naffaatsaat (sihir),
  3. al-haasid (orang yang hasad).

Karena ketiga hal ini kejelekannya amat berbahaya. Lihat At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 697.

 

GELAP MALAM ADA KEJAHATAN, JAGALAH ANAK KITA

Ingat, setan itu menyebar pada malam hari. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

“Apabila datang gelap malam (sore hari), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah karena setan ketika itu berkeliaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi. Hendaklah kalian menutup pintu dan berdzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari, no. 3304 dan Muslim, no. 2012)

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah berkata, “Begitu pula binatang pengganggu, hewan buas akan keluar dari tempat tinggalnya pada malam hari. Yang ingin berbuat buruk dan jahat keluar juga ketika datang malam.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 692)

Arti GHOOSIQIN IDZA WAQAB telah dijelaskan oleh Jalaluddin Al-Mahalli dalam Tafsir Al-Jalalain,

{ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ } أَيْ اللَّيْلُ إِذَا أَظْلَمَ ، أَوِ القَمَرُ إِذَا غَابَ

“(dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita), artinya kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam.”

Semoga bermanfaat. Nantikan lagi bahasan berikutnya mengenai tafsir surah Al-Falaq.

Baca Juga:

  • Agar Terlindung dari Gangguan Setan Ketika Keluar Rumah
  • Musibah Wanita dengan Parfum Saat Keluar Rumah

Selesai disusun Senin siang, 22 Dzulqa’dah 1441 H, 13 Juli 2020

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Tags

binatang buas kejahatan malam kulit binatang buas malam siang shubuh surat al falaq surat favorit surat pendek tafsir jalalain tafsir surat al falaq tafsir surat pendek

Kenapa tidak boleh keluar saat magrib?

Waktu Maghrib Dalam pandangan islam, dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad SAW. Dalam sabdanya, Rasullullah mengatakan bahwa ketika maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran.

Apakah maghrib boleh keluar rumah?

Bagi umat Islam patut diketahui bahwasanya larangan maghrib tidak boleh keluar rumah ada dalam banyak hadist. Pada sebuah Hadist disebutkan : '”Rasulullah SAW bersabda bahwasanya ketika Maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran.”

Apakah waktu maghrib pintu rumah harus ditutup?

Dianjurkan menutup pintu rumah, kamar, dan jendela ketika malam hari. Ketika tidak ada kebutuhan untuk membukanya. Anjuran ini terutama ketika hendak tidur. Juga dianjurkan untuk menutup bejana, tempat minum, tempat makan atau semisalnya.