Apakah biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan?

Apakah biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan?
Ilustrasi. (Foto: Reuters).

JAKARTA - Biogas merupakan sebuah alternatif energi dengan memanfaatkan limbah yang biasa digunakan oleh warga setempat sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Padahal, jika diproses lebih lanjut, biogas ternyata bisa menghasilkan listrik dan menggerakkan mesin.

Oleh karena itu, sejumlah peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang tergabung dalam grup riset 'Sains untuk Rakyat' melakukan serangkaian riset dan uji coba pengolahan biogas dalam tahapan lebih lanjut. Mereka ialah Wiratni, Aswati Mindaryani, Imam Prasetyo, Teguh Ariyanto, dan Jayan Sentanuhady.

Grup ini didukung oleh Anies Mutiari dari LIPI Bandung untuk pengembangan unit pilot purifikasi biogas dan Daniel Tanto dari UD Santosa Teknik Klaten yang menjadi mitra dalam modifikasi generator listrik dan mesin-mesin industri kecil untuk dioperasikan menggunakan biogas.

Melalui riset tersebut, Wiratni dan kawan-kawan bertekad menjadikan biogas sebagai pengganti bahan bakar konvensional, baik bensin maupun solar untuk menggerakkan mesin-mesin pada industri kecil. Selain itu, tim juga bermaksud untuk mengonversi biogas menjadi listrik dan menjadikan biogas sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Hal tersebut diwujudkan dengan membuat sebuah sistem purifikasi dan penyimpanan biogas dalam kemasan tabung atau tangki. "Dengan dikemas dalam tabung bisa lebih meningkatkan nilai jual biogas dan mudah dalam pendistribusiannya ke berbagai daerah," ujar Wiratni, seperti disitat dari situs UGM, Jumat (25/4/2014).

Sebelum dilakukan penyimpanan biogas dalam tabung atau penggunaan lain, misalnya sebagai bahan bakar generator listrik, terlebih dulu dilakukan pemurnian atau purifikasi. Mengapa harus dimurnikan dulu?

Wiratni menjelaskan, dalam biogas terkandung sekitar 50-60 persen metana yang merupakan bahan bakar. Sementara 40 persen sisanya adalah senyawa-senyawa pengotor, seperti karbondioksida, uap air, dan hidrogen sulfida.

"Gas-gas pengotor tersebut tidak bisa terbakar dan menurunkan nilai kalor biogas, bahkan menimbulkan korosi (karat) sehingga harus dihilangkan dulu sebelum biogas dipakai untuk pembangkit listrik atau dikompresi untuk disimpan dalam tabung," ungkapnya.

Dia menyebut, kontrol terhadap unsur-unsur dalam biogas sangat diperlukan agar diperoleh kadar metana (CH4) yang maksimal dan kandungan karbondioksida seminimal mungkin. Sistem purifikasi yang dikembangkan oleh grup riset 'Sains untuk Rakyat' mampu memurnikan biogas hingga kadar metana di atas 80 persen.

"Hasil terbaik dari proses pemurnian yang pernah diperoleh menghasilkan kadar metana hingga 95 persen, tetapi kami masih menguji reproducibility dari hasil ini. Efisiensi penyimpanan dan pemanfaatannya mencapai dua kali lipat biogas yang tidak dimurnikan dengan baik," papar Wiratni.

Proses purifikasi biogas, kata Wiratni, dilakukan menggunakan resin yang dapat memisahkan karbondioksida dan hidrogen sulfida dari biogas dengan mekanisme pertukaran ion. Dengan demikian, alat purifikasi dapat dibuat ringkas dan hampir tanpa cairan sehingga dalam melakukan pemeliharaan tidak terlalu sulit atau repot terhadap kemungkinan terjadi kebocoran.

"Perawatan hanya dengan melakukan penambahan air secara berkala untuk sekadar membasahi permukaan resin. Karbondioksida dalam biogas akan terikat secara fisis dan mudah untuk dilepaskan kembali jika resin sudah jenuh (proses regenerasi resin)," urainya.

Kemudian, lanjutnya, resin yang telah dipakai perlu dilakukan regenerasi dengan larutan basa. Jika alat ini dipasang di lokasi peternakan, regenerasi dapat dilakukan dengan mencuci resin menggunakan urin sapi.

"Untuk saat ini masih dilakukan sejumlah pengujian di laboratorium untuk mengoptimalkan unit alatnya supaya dapat dibuat satu paket dengan genset biogas yang sudah banyak beredar di masyarakat," kata Wiratni.

(ade)

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bumi pertiwi menyimpan kekayaan gas alam dan minyak bumi. Akan tetapi, kita tidak bisa terus menerus menggunakannya tanpa ada usaha untuk berinovasi dengan energi alternatif yang menjanjikan. Salah satu energi alternatif yang bisa menjamin kebutuhan energi masyarakat Indonesia adalah energi biogas.

Energi biogas adalah energi yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah dapur seperti sayuran yang sudah digunakan. Limbah-limbah tersebut akan melalui proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara. Komponen utama dari energi biogas ini adalah gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Kedua gas tersebut dapat dibakar atau dioksidasi dan melepas energi, dan energi tersebutlah yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, besarnya komponen gas tersebut tergantung pada proses anaerobik dan komposisi dari bahan dasar pembuatan energi biogas. Semakin besar kandungan metana dari energi biogas, maka akan semakin besar juga energi yang bisa dihasilkan dari biogas tersebut.

Biogas sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memasak dan bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik. Selain itu, biogas dinilai lebih aman untuk bumi karena pembakaran biogas mampu mengurangi emisi gas kaca. Biogas juga dapat mengurangi bau, serangga, dan patogen yang berasal dari timbunan kotoran tradisional.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pengembangan biogas di Indonesia merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Ada beberapa aspek yang masih perlu ditinjau ulang seperti, akses pendanaan, pemanfaatan langsung, teknologi, koordinasi, pengembangan berkelanjutan, tata kelola, investasi dan kebijakan. Kementerian ESDM mencatat biogas rumah tangga yang sudah terpasang mencapai 47.505 unit di seluruh wilayah Indonesia dengan menghasilkan biogas sebanyak 75.044,2 m3/hari atau sekitar 26,72 juta m3/tahun.

Meskipun pemanfaatan biogas belum maksimal dan masih banyak hal yang perlu dibenahi, namun Kementerian ESDM akan terus mengejar target Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) mencapai 5.5 GW pada tahun 2025. Harapannya biogas akan menjadi salah satu energi alternatif utama bagi masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang, dan dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga bumi dari pemanasan global.

Source:

https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/07/06/2579/strategi.pengembangan.biogas.kejar.target.bauran.energi

https://environment-indonesia.com/articles/energi-biogas-alternatif-ramah-lingkungan/ 

Apakah biogas dapat digunakan untuk kendaraan?

Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.

Apakah biogas bisa untuk motor?

Biogas Bisa Jadi Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Apakah bahan bakar biogas?

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik anaerobik (bakteri penghasil gas metan yang hanya dapat hidup dalam kondisi bebas oksigen) dari proses perombakan bahan-bahan organik. Karena sifat gas metan yang mudah terbakar, biogas dapat dipakai sebagai sumber energi alternatif bagi masyarakat.

Apakah biogas dapat menggantikan BBM?

5NEWS.CO.ID,- Kini energi biogas banyak dimanfaatkan sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebutuhan listrik yang kini sedang menipis, terutama banyak digunakan di daerah pedesaan.