Apa yang terjadi jika kentang direndam di air biasa

  1. Tujuan praktikum : mengetahui pengaruh larutan garam terhadap proses pelunakan kentang.
  2. alat dan bahan : garam, kentang, air, gelas ukur, sendok, baskom (A dan B) dan jam/stopwatch .
3. langkah kerja :
  • campurkan tiga sendok makan garam ke dalam air duaratus lima puluh mili liter, kemudian masukkan ke baskom A. air juga di masukkan ke dalam baskom B dengan ukuran air yang sama dengan baskom A, namun tanpa di beri garam.
  • cuci bersih kentang, kemudian iris 6mm 4 potong dimasukkan dalam baskom A dan B dengan jumlah  sama banyak.
  • diamkan selama 15 menit.
  • setelah itu ambil kentang, dan tes kekerasan dari kentang dalam dua baskom tersebut. bandingkan antara baskom A dan B.
4.hasil praktikum : kentang yang di masukkan dalam baskom A (baskom yang diberi garam) lebih lunak daripada kentang yang di rendam dalam air biasa. kentang dalam baskom B malah tidak terlihat mengalami pelunakan sama sekali, tapi malah menjadi sedikit lebih keras. 5. kesimpulan :  kentang yang di rendam dalam larutan garam bisa melunak karena terjadi peristiwa osmosis pada kentang. proses osmosis tersebut disebut plasmolisis, yaitu proses keluarnya cairan (air) dari kentang menuju ke larutan garam. hal ini terjadi karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam, sehingga membran semipermeabel dapat di tembus oleh zat pelarut (larutan garam). kentang tersebut akan kehilangan air dan menyebabkannya lemah. kentang dengan kondisi sel seperti ini layu. kentang akan kehilangan banyak air dan tekanan akan terus berkurang sehingga menyebabkan kentang mengapung di air, sampai di suatu titik dimana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel dan akhirnya dapat terjadi runtuhnya seluruh dinding sel. sehingga kentang tersebut layu dan lebih lentur, sehingga tidak mudah patah. sedangkan, kentang yang hanya direndam dengan air menjadi semakin berat karena air masuk ke dalam kentang. air dapat masuk karena konsentrasi kentang lebih tinggi. kentang akan semakin mengeras dan kaku.

Page 2

TUGAS PRAKTIKUM BIOLOGI

“LAPORAN PERCOBAAN OSMOSIS PADA KENTANG”

Apa yang terjadi jika kentang direndam di air biasa

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK TERATAI

Ø  ISWAN IZZULHAQ

Ø  NUGRAH PRATAMA

Ø  MUH.WAHYU APRIANSYAH

Ø  M.MAHMUD HIJAZY.N

Ø  DAVID WONG

 KELAS  :

XI MIA 2

DIBIMBING OLEH :

IBU SUTRIANIDA S,PD.

SMA N 1 SUNGGUMINASA

TAHUN AJARAN

2016 / 2017

KATA PENGANTAR

Bismillahi rohmani rohim

Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

            Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang” sebagai salah satu pesyaratan untuk menyelesaikan study praktikum biologi.

            Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan dan arahan serta petunjuk dari Ibu Guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Sutrianida,S.pd. selaku salah satu guru Biologi SMA N 1 SUNGGUMINASA KAB.GOWA

            Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi menyempurnakanlaporan ini.

Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................................  i

DAFTAR ISI ............................................................................................................  ii

BAB  I   PENDAHULUAN .......................................................................................  1

              A.  Latar Belakang ....................................................................................  1
              B.  
Tujuan .................................................................................................  2

BAB  II  TINJAUAN PUSTAKA................................................................................  3

              A. 

Kajian Teori .........................................................................................  3

BAB  III METODE PENELITIAN .............................................................................  5

              A. 

Judul Praktikum ................................................................................... 5
              B.  
Waktu dan Tempat ..............................................................................  5
              C.  Alat dan Bahan
....................................................................................  5
              D.  
Prosedur Kerja ....................................................................................  5

              E.  Pertanyaan ..........................................................................................  6

BAB  IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................  7

              A.  Hasil Pengamatan ...............................................................................  7
              B.  
Jawaban dari Pertanyaan ...................................................................  7
              C.  Pembahasan
.......................................................................................  9
BAB  V  PENUTUP
 .................................................................................................  12

              A.  Kesimpulan ..........................................................................................  12

              B.  Saran ...................................................................................................   12

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................  13

BAB 1

PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari lingkungannya dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkungannya.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel  juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membram ialah dua lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki  permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu contoh dari trasnpor pasif yaitu Osmosi.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah :

1.      Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.

2.      Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga PA meingkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor. Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut :

PA  =  PO  +  PT

    Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :

PA  =  PO

Keterangan :

-          PA  =  Potensial air

-          PO  =  Potensial osmotik

-          PT  =  Potensial tekanan

B.      TUJUAN

1.      Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan hipertonis.

2.      Menjelaskan transpor pasif

3.      Menjelaskan pengaruh kadar gula terhadap berat kentang

4.      Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan

5.      Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang

6.      Membuktikan peristiwa osmosis

7.      Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan air, larutan gula 10% dan larutan gula 20%

8.      Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh

9.      Mempediksi kejadian berdasarkan data yang diperoleh

10.  Membuat laporan praktikum dengan jelas

11.  Menunjukkan sikap ilmiah dalam pengamatan.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A.      KAJIAN  TEORI

Osmosis

            Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.

Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.

 

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :

A

B

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.

GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: 1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.

2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

BAB 3

METODE PENELITIAN

A.      JUDUL PRAKTIKUM

“Proses Kerja Osmosis Pada Kentang”

B.      WAKTU DAN TEMPAT

-          Tanggal     :    Selasa, 23 Agustus 2016

-          Waktu        :    Pukul 03.00 wita – 05,00 wita

-          Tempat      :    Jln.Mustafa Daeng Bunga Romangpolong, Somba Opu, Kab.Gowa

C.      ALAT DAN BAHAN

-          Pisau

-          Timbangan (Neraca)

-          Gelas 3 buah

-          Mistar

-          Air

-          Kentang

-          Gula pasir

-          Tissue

D.     PROSEDUR KERJA

1.      Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, bentuk persegi panjang sebanyak 3 buah, dengan ukuran, bentuk, dan berat yang sama.

2.      Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir + 100 ml air

Buatlah larutan gula 20% = 20 gram gula pasir + 100 ml air

3.      Siapkan 3 gelas yang sudah diberi label A, B, dan C

4.      Gelas A = Diisi air 100 ml

Gelas B = Diisi larutan gula 10%

Gelas C = Diisi larutan gula 20%

5.      Maukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3 gelas. Biarkan/diamkan selama 1 jam (60 menit).

6.      Setelah 60 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu dilap pakai tissue dan timbang kembali.

7.      Hasilnya masukkan kedalam tabel berikut :

Kentang

Air 100 ml

Larutan gula 10%

Larutan gula 20%

Awal

Akhir

Selisih

E.      PERTANYAAN

1.      Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan kedalam gelas?

2.      Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan

3.      Bagaimana posisi kentang setelah percobaan, bila posisinya berubah! Mengapa!

4.      Buatlah kesimpulan!

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      HASIL PENGAMATAN

Kentang

Air 100 ml

Larutan gula 10%

Larutan gula 20%

Awal

2.0 gr

2.0 gr

2.0 gr

Akhir

2.2 gr

1.7 gr

1.4 gr

Selisih

(2.2 – 2.0) gr = 0.2 gr

(1.7 - 2.0) gr = - 0.3 gr

(1.4 - 2.0) gr = - 0.6 gr

B.      JAWABAN DARI PERTANYAAN

1.      Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan ke dalam gelas?

Jawab :

Gelas A  =  Mendatar dan tenggelam

Gelas B  =  Miring dan tenggelam

Gelas C  =  Mendatar dan melayang

2.      Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan?

Jawab :

Keadaan

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Sebelum

Keras

Keras

Keras

Sesudah

Lebih keras

Agak lembek

Lebih lembek

3.      Bagaimana posisi kentang setelah percobaan, bila posisnya berubah! Mengapa!

Jawab :

Posisi kentang

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Sebelum

Mendatar dan tenggelam

Miring dan tenggelam

Mendatar dan mengapung

Sesudah

Mendatar dan tenggelam

Mendatar dan tenggelam

Mendatar dan tenggelam

            Setelah percobaan dilakukan, posisi gelas B dan Gelas C mengalami perubahan posisi yaitu sama-sama mendatar dan tenggelam.

            saat kentang dimasukkan ke dalam larutan gula 10%, kentang berada dalam keadaan miring dan tenggelam, dan kira-kira setelah kurang lebih 60 menit, kentang mulai tenggelam dan mendatar. Dan dalam larutan gula 20%, kentang mengapung, setelah kurang lebih 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis larutan gula 10% dan larutan gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi gula yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula.

Peristiwa ini berakibat pada 3 hal :

1.      Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel) akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurunan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek.

2.      Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.

3.      Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

4.         Buatlah kesimpulan!

Jawab :

            Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membaran semipermeabel.

            Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.

            Untuk kentang yang direndam dalam air biasa, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk kedalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibatnya ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi kera dan beratnya bertambah.

C.      PEMBAHASAN

                                        ·         BERDASARKAN TEORI/LITERATUR

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.

Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah transpor yang memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.

Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam proses osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul yang lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain.

Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi.

Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.

Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :

·         Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.

·         Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi

·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

·         BERDASARKAN PENGAMATAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.

Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran.

Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air gula yang terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air gula selama kurang lebih 60 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.

Selain itu, kami juga melihat saat kentang kami masukkan ke dalam air gula 10%, kentang berada dalam keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 60 menit, kentang mulai tenggelam dan datar. Jika dalam air gula 20%, kentang mengapung, setelah 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis air gula 10% dan air gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula. Ini adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut dapat mengapung di atas air asin yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.

Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :

·         Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A,B,C konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan molekul pada kentang –kentang yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih rendah.

·         Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.

BAB 5

PENUTUP

           A.      KESIMPULAN

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .

Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan. 

Dari data yang didapat, dapat  disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

           B.      SARAN

Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca memberi masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini.

Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa yang disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.

Diharapkan juga agar kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan osmosis dapat diperbanyak lagi,mengingat masih minimnya informasi mengenai proses osmosis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-difusi-dan.html

Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com

Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com

Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com

Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012. LaporanPraktikumDifusidan Osmosis.Bloger.com

Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com

Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com

S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media Grafika



Page 2

Apa yang terjadi jika kentang direndam dengan air biasa?

Untuk kentang yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis atau lebih pekat dibandingkan dengan air. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.

Apakah terjadi perubahan pada kentang yang dimasukkan ke dalam air?

Dalam kasus osmosis, kentang yang direndam air mengalami perubahan tekstur menjadi lebih berat dan kaku sehingga kentang sulit dibengkokkan. Hal ini terjadi dikarenakan air tersebut memiliki zat terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan yang ada didalam kentang.

Perubahan apa yang terjadi pada kentang di air biasa dan larutan garam?

ketika sebuah kentang dimasukkan ke dalam air garam pekat maka akan ada perpindahan molekul air dari kentang ke dalam air garam sehingga air garam bertambah, sedangkan air pada kentang berkurang. Perbedaan konsentrasi ini menyebabkan terjadi peristiwa osmosis.

Mengapa kentang yang direndam air garam mengapung?

Penyebab kentang mengapung pada larutan garam dikarenakan salinitas yang tinggi pada larutan lebih besar dibandingkan kentang itu sendiri, sehingga larutan yang bersalinitas tinggi akan masuk melalui membran semipermeabel pada kentang.