Apa yang kalian ketahui tentang pointilisme

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pointilis adalah nama lain dari divisionism atau chromo-luminarism dalam seni lukis.

Pointilisme merupakan salah satu teknik dalam lukisan yang memanipulasi ketidak sensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik sampai kepabel memberikan kesan eksistensi bidang atau warna baru.

Prakeik pointilisme menerapkan sapuan kecil atau titik-titik warna pada permukaan.

Teknik ini dikaitkan dengan penemunya, Georges Seurat, dan muridnya, Paul Signac, yang sama-sama mendukung Neo-Impresionisme, sebuah gerakan yang berkembang dari akhir 1880-an hingga dekade pertama abad ke-20.

Bersama Seurat dan Signac, beberapa seniman karya lukis pointilis yang terkenal termasuk beberapa seniman Perancis lainnya seperti Henri-Edmond Cross dan Maximilien Luce.

Beberapa seniman terkenal yang pernah setidaknya satu kali membuat karya lukis pointilis adalah Van Gogh, Picasso, Mondrian, dan Kandinsky.

Teknik lukis ini merupakan teknik yang membutuhkan suatu kesabaran yang lebih dibandingkan teknik lukisnya.

Hal ini dikarenakan Pointillis menggunakan titik-titik agar menghasilkan tampilan lukisan yang indah dan menawan.

Biasanya pelukis memanfaatkan gradasi warna guna mengatur pencahayaan gelap dan terang pada lukisannya.

Pointilis mencakup aplikasi cat dalam bentuk titik-titik dengan warna yang murni serta tak tercampur.

Menurut Seurat dan Signac, Teknik ini akan membuat warna-warna yang ada dibaurkan oleh mata pengamat dan hasilnya akan lebih menakjubkan daripada mencampurkan warna terlebih dahulu pada palet, seperti cara yang biasa digunakan. (1)(2)(3)(4)

Baca: Vincent Willem van Gogh

Baca: FILM - The Da Vinci Code (2006)

Salah satu bentuk lukisan yang berkembang pada tahun 1800-an yaitu menggunakan titik-titik.

Titik-titik ini menggunakan warna primer untuk membentuk sebuah gambar di mana warna sekunder bisa terlihat.

Teknik inilah yang dinamakan dengan pointilis.

Istilah pointilis pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan karya seniman Perancis, Georges Seurat.

Bersama dengan rekan sesama seniman Paul Signac, Seurat pertama kali terinspirasi dari lukisan impresionis pada masa itu.

Nama gerakan pointilis ini berasal dari sebuah ulasan karya lukis Seurat oleh kritikus seni Perancis yang bernama Felix Feneon.

Beliau menggunakan ungkapan “peinture au point” ( melukis dengan titik).

Sebenarnya Georges Seurat memilih untuk menggunakan istilah “divisionalisme” atau “kromoluminarisme”, namun pada akhirnya nama pointilisme lah yang paling umum digunakan.

Goerges Seurat memulai melukis menggunakan titik-titik kecil (point) dengan warna murni.

Lantas ia menyusun titik-titik tersebut menjadi sebuah motif yang jika dilihat dari jarak jauh akan menghasilkan suatu gambar.

Beberapa karya lukis teknik pointilis yang paling terkenal oleh Georges Seurat yaitu diantara tahun 1884 – 1886.

Karya beliau yang berjudul Un Dimanche a la Grande Jatte (Minggu sore di Pulau La Grande Jatte) merupakan karya lukis yang berukuran besar yang dipercaya oleh para kritikus seni sebagai pengubah haluan seni modern kearah seni lukis baru, yaitu Neo-impresionisme.

Pointilis sebagai salah satu gerakan neo-impresionisme, dengan kata lain pointilis berada sangat jauh dari impresionisme. (5)

Pointilisme dapat dibedakan menjadi dua (5) :

Pointilisme bisa digunakan untuk menciptakan lukisan yang berwarna hitam putih.

Penggunaan titik-titik hitam dan putih, dapat menghasilkan gambar yang dinamis.

Teknik pointilisme hitam putih ini biasa disebut sebagai stippling.

Gambar-gambar yang ada di majalah dan surat kabar dicetak dengan metode yang mirip pointilisme.

Titik-titik kecil dari tiga atau empat warna menciptakan ilusi sebuah gambar memiliki gambar warna lain.

Layar elektronik pada TV atau LCD menggunakan teknik yang sama.

Layar menampilkan titik atau pixel merah, biru, dan hijau pada intensitas yang berbeda.

Lantas mata dan otak mengartikan kumpulan titik-titik ini sebagai gambar dengan berbagai warna.

Tiap gambar di Photoshop, koran dan majalah adalah contoh penerapan pointilisme modern.
 

Pengertian Teknik Pointilis – Kegiatan menggambar adalah intinya inti dari karya seni rupa. Maksudnya adalah menggambar merupakan induk dari seni rupa.

Menggambar memanglah bentuk aktivitas yang berkaitan dengan mental dan fisik yang diapresiasikan dalam bentuk goresan tangan, menggunakan media dua dan tiga dimensi.

Dalam menggambar banyak sekali tekniknya seperti teknik gambar Linear, teknik gambar aquarel, teknik gambar plakat, teknik gambar arsir, teknik gambar blok (siluet), teknik gambar dussel (gosok), dan teknik gambar pointilis.

Kesemua dari teknik dalam menggambar tersebut tertuang dalam teknik menggambar bentuk dan teknik menggambar model.

Perlu Anda ketahui Teknik dalam menggambar dengan teknik pointilis ini juga di sebut dengan teknik pointilisme.

Dalam postingan kali ini kami akan membahas tentang pengertian teknik pointilis. Apa itu teknik pointilis? Apa yang dimaksud dengan teknik pointilis? Simak penjelasannya berikut ini:

Pengertian Teknik Pointilis

Teknik Pointilis adalah teknik yang menitikberatkan pada penggunaan titik untuk dapat membentuk suatu gambar. Kerapatan dari penyusunan titik-titik adalah untuk menentukan gelap terang dari suatu objek supaya terlihat pejal terlehiat seperti adanya kesan tiga dimensional.

Dikutip dari wikipedia arti dari Pointillisme adalah salah satu teknik dalam lukisan yang memanipulasi ketidaksensitifan mata dalam meneliti detail kumpulan titik hingga mampu memberikan kesan keberadaan bidang atau warna baru.

Bahan, Media Dan Alat Untuk Teknik Pointilis

Untuk dapat menggambar dengan teknik pointilis perlu menggunakan Bahan cat atau tinta bisa berupa cat air, cat minyak,cat akrilik, tinta cina dan menggunakan pewarna lainnya.

Bidang media untuk menggambar dengan teknik  pointilis ini dengan menggunakan kanvas, kertas, triplek, kaca, keramik, tembok dan lain sebagainya.

Alat yang digunakan bisa menggunakan kuas cat air, kuas cat minyak, pisau palet, palet, sprayer dan esel

Baca Juga:  Kasus Meningkat, PTM di Berhentikan Sementara

Cara Menggambar Pointilis

Bagaimana cara menggambar dengan teknik pointilis? Cara menggambar dengan teknik pointilis sangatlah mudah di lakukan yaitu dengan cara:

  1. Latihanlah terlebih dahulu dengan cara membuat titik-titik di kertas kosong.
  2. Jika sudah latihan, Kamu buatlah gambar sketsa dari objek yang akan kamu gambar.
  3. Buatlah bayangan pada objek dengan menggunakan teknik stippling, hal ini bertujuan untuk memberikan kesan 3 dimensi pada gambar.
  4. Setelah itu terapkanlah latihan kamu pada nomer 1 tadi, buatlah titik-titik pada objek yang kamu gambar tadi.
  5. Penuhilah sampai benar-benar memebentuk gambar objek, sampai selesai.

Demikianlah postingan dari kami yang membahas mengenai teknik pointilsme semoga pembahasan mengenai pengertian teknik pointilis ini bermanfaat untuk kalian semuanya dan menambah wawasan mengenai pengertian definisi dari teknik pointilis.

Teknik pointilis adalah teknik menggambar atau melukis yang memanfaatkan susunan titik yang diolah sedemikian rupa sehingga membentuk suatu objek. Pembentukan objek melalui teknik ini dicapai dengan tingkat kerapatan dan kerenggangan titik yang dibubuhkan.

Sejarah Teknik Pointilisme

Teknik ini dalam ranah seni lukis sebetulnya telah digunakan oleh suku Aborigin yang berasal dari benua Australia. Konon, suku ini telah memiliki tradisi untuk melukis menggunakan titik yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Namun, sebetulnya teknik itu diperkenalkan pada sekitar tahun 1971 oleh seorang guru seni kulit putih yang ditugaskan untuk mengajar di sana. Ia memulai pergerakan mural di sekolah-sekolah yang ada di sana hingga pada akhirnya pergerakan melukis dengan titik ini menjadi ciri khas daerah itu.

contoh gambar pointilis simple dari suku aborigin

Sementara itu, sumber lain menyatakan bahwa teknik ini dipelopori oleh Georges Seurat dan Paul Signac pada tahun 1886, mengakar dari aliran Impresionisme. Mengapa dianggap berasal dari impresionisme? Karena impresionisme sendiri sebelumnya telah memanfaatkan dab atau olesan-olesan kecil yang hampir menyerupai titik untuk menggambarkan objeknya.

Bahkan Vincent Van Gogh juga sempat menggunakan teknik ini, diikut oleh rekan-rekannya yang lain seperti Henri-Edmond Cross, John Roy, dan Henri Delavallee. Pada saat itu, teknik ini masih disebut dengan divisionisme sebelum pada akhirnya menjadi pointilisme.

Cara/ Teknik Menggambar Pointilis

Sebetulnya, saat kita menggambar dengan gaya pointilis maka secara tidak langsung kita sedang menggunakan teknik menggambar arsir titik yang biasa disebut dengan stippling.

Semakin rapat titik-titik yang dibubuhkan, maka semakin gelap area tersebut dan cocok untuk membuat bayangan. Sementara semakin renggang titik yang dibubuhkan, maka semakin terang bagian itu. Melalui gelap-terang tersebutlah objek dibentuk dalam teknik ini.

contoh gambar teknik pointilis

Perhatikan gambar mata di atas, sayangnya seniman yang menggambarnya menggunakan garis. Hal tersebut adalah salah satu kesalahan yang sering terjadi pada seseorang yang pertama kali mencoba teknik ini. Hanya gunakan titik dan jangan gunakan garis sedikit pun untuk menjaga konsistensi estetika tekstual utama dari pointilisme.

Menggambar dengan menggunakan teknik ini memerlukan kesabaran dan ketelitian yang luar biasa. Alat yang cocok digunakan tentunya adalah drawing pen atau pena tinta. Karena ketukan pensil akan jauh lebih tipis dan lebih sulit diatur. Pensil juga akan cepat aus dan harus lebih sering diserut.

Hal tersebut tentunya hanya berlaku bagi teknik menggambar pointilis. Sementara itu, melukis karya pointilisme memiliki beberapa perbedaan fundamental yang akan di bahas pada pemaparan di bawah ini.

Cara/ Teknik Melukis Pointilis

Secara umum teknik lukis pointilis hampir mirip dengan teknik menggambar pointilis. Tingkat kerapatan titik masih menjadi acuan utama dalam menentukan shading dan highlight. Namun melukis akan lebih memanfaatkan pencampuran warna antarjarak yang terjadi.

Misalnya, titik merah yang berdekatan dengan titik kuning dengan tingkat kerapatan yang tinggi akan menghasilkan warna oranye jika di lihat dari kejauhan. Studi kasusnya, aplikasi melukis wajah pointilis akan menyampurkan dua hingga tiga titik warna krem gelap (tua), sedang, dan terang.

Berbeda dengan menggambar yang mengharuskan kita untuk mengetuk pensil, melukis pointilis membutuhkan kita untuk sedikit mencocolkan ujung kuas saja. Bentuk titik yang dihasilkan oleh kuas sangat tergantung dari alat dan bahan yang kita gunakan.

Jangan kecewa jika bentuk titik yang dihasilkan tidaklah bulat sempurna atau tampak terlalu menggumpal. Hal tersebut justru merupakan salah satu keindahan alami dari teknik melukis. Lukisan pointilis akan tetap bekerja dan indah dengan ketidaksempurnaan tersebut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini untuk memahami bagaimana sebetulnya lukisan pointilisme dibentuk jika kita memperhatikannya dari dekat.

Contoh lukisan pointilis berjudul “Lukas” oleh Chuck Close

Besar titik yang digunakan dalam melukis pointilis lebih fleksibel. Karena, mudah bagi pasangan kuas dan cat untuk menentukan besar tersebut. Semakin besar titik maka semakin tampak pula ketidaksempurnaan gradasi yang terjadi. Namun hal tersebut bukan berarti buruk. Bisa jadi, karya pointilis menjadi semi abstrak dan memberikan daya estetika tersendiri.

Pertimbangan Alat & Bahan dalam Melukis Pointilis

Melukis menggunakan teknik pointilis memerlukan kuas dengan tingkat kelenturan yang cukup keras. Bahan sintetis atau bluu hog sangatlah ideal. Terutama bahan sintetis yang dapat menahan minyak dengan baik, karena sebagian bulu sintetis sangatlah mudah menjadi terlalu lunak jika terkena minyak.

Hal tersebut tentunya hanya berlaku bagi cat minyak. Cat akrilik cenderung lebih bersahabat dengan kuas tipe apa pun. Namun baik menggunakan cat minyak atau cat akrilik, kunci utamanya adalah dengan tidak menggunakan medium pencampur secara berlebihan.

Selain membuat titik atau totolan cat menjadi lebih tipis, bahan juga akan terlalu mudah meluber pada kuas jika campuran terlalu banyak. Teknik pointilis membutuhkan cat pekat yang kuat agar dapat berhasil.

Jenis Kuas dalam Melukis Pointilis

Jenis kuas yang digunakan idealnya adalah tipe kuas round yang memiliki bristle (bulu) pendek dan tidak terlalu lebat. Kuas round adalah kuas paling standar yang memiliki bentuk bulat dengan ujung yang runcing seperti ilustrasi di bawah ini.

Baca juga: Alat Lukis: Kuas, Pisau, Roller dengan Jenis & Fungsinya

Sebagai catatan beberapa produsen kuas juga membuat kuas khusus untuk menciptakan titik. Jika kuas yang dirancang khusus untuk membuat garis disebut dengan Iiner mungkin kuas titik disebut sebagai dotter. Kuas yang dirancang khusus ini dapat ditebak, berbentuk seperti kuas round dengan bulu yang pendek dan tipis, seperti yang telah dideskripsikan di atas.

Alat Alternatif

Kita juga dapat menggunakan alat di luar kuas untuk melukis dengan teknik pointilis. Sebetulnya, tongkat kecil apapun dapat membuat titik. Namun cat yang terbawa hanya cukup untuk satu titik saja, sehingga pengulangan mencocolkan alat ke cat menjadi lebih banyak.

Cobalah bereksperimen dengan mata tongkat yang mampu membawa cat. Bahan spons sepertinya cukup menjanjikan. Namun hanya mampu menyerap cat yang cukup encer saja. Cat encer tidak berarti buruk, terdapat cat encer yang justru memiliki tingkat kepekatan warnanya tinggi. Namun, konsekuensinya juga harganya akan cukup melambung tinggi.

Alat lukis baru seperti acrylic pen juga dapat digunakan untuk melukis dengan teknik pointilis. Alat ini sebetulnya hampir mirip dengan watercolor brush-pen yang dapat diisi dengan air. Air tersebut tentunya diganti oleh akrilik khusus yang cukup encer.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA