Apa yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian?

Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan.
1.    Kriteria Masalah Penelitian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian. a.    Memiliki nilai penelitian Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif. b.    Memiliki fisibilitas Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab. Faktoryang perlu diperhatikan, antara lain: 1.    Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut, 2.    batas-batas masalah yang jelas, 3.    adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya, 4.    adanya biaya yang diperlukan, dan 5.    tidak bertentangan dengan hukum. c.   Sesuai dengan kualitas peneliti Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti.

2.    Rumusan Masalah Penelitian yang Baik

Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain: a.    Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut. b.    Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat. c.    Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah. d.    Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut. e.    Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. f.     Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.

3.    Sumber Masalah Penelitian

Sumber masalah penelitian, antara lain: a.    Buku bacaan atau laporan hasil penelitian. b.    Pengamatan sepintas. c.    Pernyataan pemegang otoritas. d.    Perasaan intuisi. e.    Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya. Berdasarkan topik atau masalah penelitian yang telah ditemukan maka dapat dilakukan tahapan-tahapan penelitian berikutnya. Studi Pendahuluan dan Merumuskan Masalah 1.    Studi Pendahuluan Setelah calon peneliti memilih dan menemukan masalah, langkah selanjutnya adalah melakukan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mendalami permasalahan sehingga calon peneliti benar-benar dapat mempersiapkan perencanaan selanjutnya. Studi pendahuluan ini mempunyai tujuan sebagaj berikut. a.    Agar peneliti tidak mengulang hasil penelitian orang lain. b.    Mengetahui dengan pasti apa yang diteliti. c.    Mengetahui di mana atau kepada siapa data atau informasi dapat diperoleh. d.    Memahami bagaimana teknik atau cara memperoleh data atau informasinya. e.    Dapat menentukan metode yang tepat untuk menganalisis data atau informasi tersebut. f.    Memahami bagaimana harus mengambil kesimpulan dan cara memanfaatkan hasilnya. g.    Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Studi kepustakaan, yaitu membaca artikel, paper, buku-buku teori yang terkait, hasil penelitian sebelumnya, dan sebagainya. 2. Bertanya, berkonsultasi dengan seseorang yang dianggap ahli atau narasumber. 3. Kunjungan ke lokasi atau ke daerah di mana masalah penelitian itu bersumber. 2.    Merumuskan Masalah Setelah pengidentifikasian, pemilihan masalah, dan melakukan studi pendahuluan serta sudah yakin terhadap masalah yang dipilih, kemudian dilakukan perumusan masalah penelitian. Hasil perumusan masalah itu dapat dijadikan topik atau judul penelitian. Perumusan masalah penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut. a.    Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. b.    Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain. c.    Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah penelitian. d.    Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (hipotesis). e.    Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Hipotesis


1.    Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara tentang suatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah.

2.    Fungsi Hipotesis

Secara singkat hipotesis berfungsi sebagai berikut. a. Untuk merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi b.    Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan. c.    Untuk memberi ide dalam mengembangkan suatu teori atau pendapat. d.    Untuk memperluas dan menjuruskan pengetahuan dan pengertian kita terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.

3.    Merumuskan Hipotesis

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan hipotesis adalah sebagai berikut. a. Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu, maksudnya hipotesis itu harus didasarkan pada teori-teori yang telah ada dalam literatur atau buku-buku ilmu pengetahuan. b. Hipotesis harus dapat diuji dengan data-data empiris, maksudnya hipotesis itu harus dapat dites berdasarkan hasil data-data penelitian yang terkumpul. Itulah sebabnya hipotesis tidak boleh mengandung unsur-unsur moral, sikap, atau nilai-nilai. Kemampuan menentukan anggapan dasar dalam penelitian dapat digali melalui: a.    Banyak membaca buku, surat kabar, dan sebagainya. b.    Banyak mendengar berita, ceramah, dan pembicaraan. c.    Banyak berkunjung ke tempat-tempat tertentu yang berhubungan dengan penelitian. d.    Mengadakan   praduga,   mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan pengetahuannya.

4.    Jenis-jenis Hipotesis

Berdasarkan bentuknya, hipotesis ada tiga macam, yaitu: a.    Hipotesis kerja Hipotesis kerja juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok tertentu 1.    Jika … maka … Contoh: Jika program KB terlaksana, maka laju pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dikendalikan. 2.     Ada perbedaan antara … dan … Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam berperilaku. 3.     Ada pengaruh … terhadap … Contoh: Ada pengaruh dari adanya listrik masuk desa terhadap perubahan pola kehidupan masyarakat desa. b.    Hipotesis nol (nullhypotheses) Hipotesis nol sering disebut hipotesis statistik karena biasa dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Rumusan hipotesis nol sebagai berikut. 1.    Tidak ada perbedaan antara … dengan … Contoh: Tidak ada perbedaan antara siswa kelas I dengan siswa kelas III dalam disiplin belajar. 2.    Tidak ada pengaruh …dengan … Contoh: Tidak ada pengaruh antara jarak rumah ke sekolah dengan mengikuti pelajarandi sekolah. c.    Hipotesis statistik Hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang menyatakan hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kualitatif.

5.    Menguji Hipotesis

Suatu hipotesis harus diuji atau dites berdasarkan data empiris. Berdasarkan data penelitian yang terkumpul, hipotesis harus kita uji kebenarannya.

Memilih Subjek (Populasi dan Sampel) Penelitian

Setelah kita selesai menentukan topik penelitian dan merumuskan pertanyaan penelitian dalam bentuk perumusan masalah dan hipotesis, langkah selanjutnya adalah memilih subjek penelitian, yaitu menetapkan populasi dan sampel.

1.    Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal-hal yang menjadi sumber pengambilan sampel atau sekumpulan orang, benda, atau hal yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian ilmiah. Memilih populasi sebagai subjek tentunya harus disesuaikan dengan topik atau masalah yang telah ditentukan.

2.    Sampel

Sampel (sampling) adalah sesuatu yang dijadikan contoh atau sejumlah tertentu dari keseluruhan populasi yang dijadikan contoh atau subjek penelitian.


Page 2

Merumuskan masalah penelitian bukanlah pekerjaan yang gampang, tidak sedikit kawan-kawan mahasiswa kebingungan dan tidak jarang pula para ahli mengalami kesulitan dalam hal ini. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam merumuskan masalah penelitian 

gb. tribunnews.com

#1. Mengumpulkan data tanpa mendefinisikan dengan baik rencana atau tujuan, membuat beberapa arti/makna dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

Seringkali mahasiswa atau peneliti pemula melakukan pengumpulan data terlebih dahulu begitu dia mendapat ide/gagasan penelitian yang hendak dilakukannya, tanpa membuat kerangka acuan atau rencana dan tujuan penelitian. Akhirnya yang terjadi adalah data yang sudah dikumpulkan dipaksakan untuk bisa digunakan, sehingga terjadi kesalahan fatal. Data tidak match dengan masalah faktual yang diteliti berdampak kepada salahnya simpulan yang diambil. 

#2. Mengambil "data sudah jadi" atau data yang sudah ada dan mencoba untuk menyesuaikan data tersebut dengan pertanyaan penelitian.

Hal ini biasanya terjadi pada penelitian pendidikan, terutama pada penelitian mahasiswa/dosen yang dilakukan di sekolah atau universitas. Contoh kasus, misalnya seorang dosen yang hendak meneliti tentang prestasi belajar mahasiswa yang dilihat dari IPK-nya. Dosen/peneliti langsung saja mengambil data dari bidang akademik yang mengurusi masalah nilai akademik yang sudah tersedia. Dia tidak berusaha menyusun instrumen atau alat ukur sendiri untuk mengumpulkan data prestasi belajar subjek penelitiannya. Nah, disinilah kemudian pemaknaan atau pendefinisian prestasi belajar sesuai dengan tujuan penelitiannya tidak tercapai, malah simpulannya menjadi absurd.   

#3. Mendefinisikan tujuan secara umum seperti istilah yang ambigu [interpretasi ganda] dan menyebabkan kesimpulan penelitian akan menjadi kabur dan sewenang-wenang [sak karep-karepe, Jawa].

Sebelum memulai penelitian, peneliti dituntut untuk menjelaskan secara detail mengenai variabel penelitiannya [biasanya didefinisikan secara operasional]. Definisi operasional inilah yang menjadi acuan penelitian dan mempertegas standing opinion peneliti mengenai problematika penelitian yang dilakukannya.  

#4. Melaksanakan penelitian tanpa melakukan peninjauan literatur atau hasil-hasil penelitian yang sudah ada.

Menjadi peneliti tidaklah sama dengan penulis cerpen atau novel [karya fiksi]. Dibutuhkan minat baca dan kemampuan analisa terhadap hasil bacaan dengan cermat dan teliti. Selain itu, referensi atau literatur serta hasil-hasil penelitian sebelumnya sangat dibutuhkan dan menduduki posisi/fungsi yang sangat vital pada sebuah penelitian. Kenapa? Karena sejatinya tidak ada yang baru di bawah matahari, "Nothing News Under The Sun". Dengan kalimat yang lebih sederhana, agar sanad [jalur] keilmuannya jelas, tidak terjadi duplikasi/plagiasi terhadap hasil penelitian.  

#5. Penelitian dasar, unik untuk situasi tertentu, memungkinkan tidak ada generalisasi di luar situasi itu dan tidak membuat kontribusi terhadap tubuh umum penelitian pendidikan. 

Penelitian dasar atau fundamental research, dibutuhkan dalam penelitian pendidikan terutama di Indonesia yang memiliki khasanah budaya dan kearifan lokal yang sangat beragam diberbagai daerah. Penelitian jenis ini tidak sama dengan penelitian terapan, maksudnya bahwa penelitian fundamental sifatnya adalah membangun teori-teori baru berdasarkan realitas sosial yang ada, bukan membuktikan teori dan membuat generalisasi. Biasanya penelitian ini dikategorikan ke dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif. 

#6. Kegagalan mendasar dalam menyusun teori atau kerangka konseptual, yang akan menuntunnya melakukan penelitian dalam skema yang sistematis dan komparatif, memberikan umpan balik dan evaluasi bagi teori pendidikan.

Gagalnya peneliti dalam menyusun teori dan kerangka konseptual disebabkan karena terlalu banyak referensi yang digunakan [dbaca], namun tidak mampu menentukan sikap secara ilmiah akan menggunakan paradigma atau cara pandang yang bagaimana dalam mengungkap problematika penelitiannya. Bisa juga disebabkan karena jumlah literature yang digunakan sangat terbatas pada tema/topik yang dikaji.  

#7. Kegagalan membuat asumsi-asumsi yang eksplisit dan jelas, yang mendasari penelitian sehingga keseluruhan ide/gagasan, teori dan konsep tidak dapat dievaluasi. 

Asumsi atau anggapan dasar haruslah jelas dan dapat dijabarkan secara konkrit. Misalkan dalam sebuah penelitian dengan judul "Perbedaan prestasi belajar Aljabar Abstrak mahasiswa prodi pendidikan matematika ditinjau dari asal sekolah". Peneliti mengasumsikan bahwa pembelajaran konsep-konsep dasar aljabar yang diterima oleh mahassiswa sewaktu masih duduk di bangku SMA/MA berbeda, karena pelayanan dan kompetensi guru yang berbeda serta fasilitas yang ada juga berbeda. Sehingga cukup logis ketika simpulan penelitiannya mengatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar Aljabar Abstrak yang signifikan antara mahasiswa yang berasal dari sekolah negeri dan sekolah swasta.    

#8. Kegagalan untuk mengakui keterbatasan pendekatan penelitian yang digunakan, secara tersirat atau tersurat pada kesimpulan dan bagaimana kesimpulan berlaku untuk situasi lain.

Tidak ada satu penelitian dengan metode sebaik apapun yang tertutup dari kelemahan dan kekurangan. Semua pendekatan, metode dan strategi adalah baik dan terbaik pada situasi dan kondisi tertentu. Oleh karena itu, sudah menjadi sebuah keharusan peneliti mengungkapkan kelemahan dan kekurangan atau keterbatasan penelitian yang dilakukan, baik dari segi pendekatan, metode dan lain sebagainya.    

#9. Kegagalan untuk mengantisipasi hipotesis nol yang juga akan menjelaskan sebuah himpunan temuan dan yang menantang interpretasi dan kesimpulan yang dicapai oleh peneliti.

Hiptotesis nul adalah hipotesis yang diuji dalam penelitian. Maksudnya begini, ketika kita akan membuktikan bahwa seseorang itu baik/alim/sholeh, maka kita harus bisa mendatangkan bukti atau fakta yang menunjukkan bahwa orang itu bejad, jahat, tidak baik.Sehingga ketika hipotesis nul ditolak, sebenarnya bukan ditolak, tetapi tidak cukup bukti untuk mengatakan bahwa si A [subjek yang diteliti] adalah orang jahat. maka simpulannya dia adalah orang baik. 

Namun terkadang, peneliti tidak mengantisipasi bukti-bukti empiris dan bukti implisit yang berlawanan dengan hipotesis yang dibuatnya, sehingga seringkali pembuktiannya pun membuat pusing tujuh keliling, kenapa demikian? apakah penelitian saya harus diulangi atau judulnya diubah sesuai dengan temuan dan sebagainya.

Pengertian Rumusan Masalah.

Top 1: Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 97

Ringkasan: . sebutkan bentuk bentuk perilaku menyimpang menurut kejadian atau peristiwanya!jwb:​ . Sebutkan 3 Peristiwa di Indonesia yang termasuk dalam masalah Kesenjangan Sosial atau Ketimpangan Soaial! . Apa yang akan kamu lakukan jika mengetahui ada 2 orang mukmin sedang berselisih pendapat." jangan ngasal "​ . Rumana menganalisis konflik pertikaian warga di kampunya. Dalam. proses analisis a menemukan data adanya pihak ketiga yang mendukung. salah satu actor.. ….

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah dalam penelitian sosial! - 28441165. ...

Top 2: 1.Apa yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 105

Ringkasan: . Menurut kalian sebagai remaja masa kini Apakah komunikasi harus dilakukan secara tatap muka atau secara langsung atau cukup bicara melalui media sosia. … l. Berikan alasannya ​ jangan belajar teruss, mabar yok ​ . Q.. Menurut UU RI no. 22 tahun 1997, yang dimaksud "Suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintes. … is yang menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan nyeri, s

Hasil pencarian yang cocok: 1. Topik yang dijadikan rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, ide bersifat original, kalimat yang digunakan padat dan jelas, ... ...

Top 3: Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumus... - Roboguru

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 200

Ringkasan: Dalam merumuskan masalah, terdapat sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut antara lain sebagai berikut: ● Masalah yang dirumuskan dibuat dalam bentuk kalimat tanya.. ● Rumusan kalimat tanya tersebut sebaiknya padat dan jelas.. ● Rumusan yang dibuat hendaknya memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data data yang dipergunakan dalam menjawab pertanyaan yang diangkat.. ● Topik yang diangkat sebagai permasalahan hendaknya bisa diuji secara empiris..

Hasil pencarian yang cocok: Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan pertanyaan masalah adalah .... , .... , dan .... ...

Top 4: Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam meru... - Roboguru

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 199

Ringkasan: Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat secara jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Laporan penelitian termasuk dalam karya ilmiah. Struktur laporan penelitian sama dengan karya ilmiah. Salah satu struktur laporan penelitian adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitan, dan manfaat penelitian. Hal yang perlu diperhatik

Hasil pencarian yang cocok: Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitian adalah …. ...

Top 5: Hal yang harus diperhatikan Dalam merumuskan Masalah - TutorialsWB

Pengarang: tutorialswb.com - Peringkat 140

Ringkasan: . Selamat Malam sobat blogger kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan share Hal yang harus diperhatikan Dalam merumuskan Masalah. 2 hari yang lalu saya membahas mata kuliah yang sama dalam postingan saya Baca Juga : . 1. Permasalahan Dalam Penelitian. 2. Dasar-dasar metodologi penelitian Langsung aja saya akan memberikan hal yang harus diperhatikan dalam melakukan suatu penelitian 1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda

Hasil pencarian yang cocok: 6 Jul 2017 — 1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya. · 2. · 3. · 4. Kemudian Agar penelitian dapat mengarah ke inti ... ...

Top 6: Cara merumuskan masalah penelitian yang benar

Pengarang: dianadewikirana.blogspot.com - Peringkat 131

Ringkasan: . . Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan [gap] antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan.. 1.    Kriteria Masalah Penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian.. a.    Memiliki nilai penelitian. Masalah yang ak

Hasil pencarian yang cocok: Kriteria Masalah Penelitian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian. a. Memiliki nilai penelitian ...

Top 7: Bagaimana Cara Merumuskan Masalah Penelitian?

Pengarang: taufiqurrokhman.wordpress.com - Peringkat 143

Ringkasan: Setelah masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah saatnya masalah tersebut dirumuskan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian atau judul dari penelitian. Umumnya rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut: Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.. Rumusan hendaklah jelas dan padat. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.. Rumu

Hasil pencarian yang cocok: 6 Okt 2019 — Variabel-variabel penting dalam rumusan masalah harus diperhatikan benar-benar. Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah ... ...

Top 8: Contoh Rumusan Masalah : Pengertian dan Ciri-Ciri - Deepublish

Pengarang: penerbitbukudeepublish.com - Peringkat 124

Ringkasan: Contoh Rumusan Masalah dalam Karya Tulis Ilmiah — Salah satu bagian dalam karya tulis ilmiah adalah rumusan masalah. Ada banyak contoh rumusan masalah karena setiap penelitian pasti memiliki pertanyaan yang menjadi dasar penelitian.Terlihat sederhana dan sepele tapi rumusan masalah merupakan bagian penting dan wajib ada dalam struktur karya tulis ilmiah. Seperti kamu ketahui, karya tulis ilmiah beragam jenisnya seperti skripsi, makalah, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya. Kary

Hasil pencarian yang cocok: 25 Feb 2021 — Pertanyaan-pertanyaan yang memuat masalah tersebut harus dijawab oleh peneliti dalam karya tulisnya. Untuk itu, rumusan masalah wajib ada ... ...

Top 9: Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merumuskan Masalah Penelitian

Pengarang: forumpenelitian.blogspot.com - Peringkat 146

Ringkasan: . Merumuskan masalah penelitian bukanlah pekerjaan yang gampang, tidak sedikit kawan-kawan mahasiswa kebingungan dan tidak jarang pula para ahli mengalami kesulitan dalam hal ini. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam merumuskan masalah penelitian gb. tribunnews.com#1. Mengumpulkan data tanpa mendefinisikan dengan baik rencana atau tujuan, membuat beberapa arti/makna dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.Seringkali mahasiswa atau peneliti pemula melakukan pengu

Hasil pencarian yang cocok: 1 Okt 2020 — Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merumuskan Masalah Penelitian ... adalah membangun teori-teori baru berdasarkan realitas sosial yang ada, ... ...

Top 10: SOSIOLOGI : - Jilid 3

Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 287

Hasil pencarian yang cocok: Peneliti mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan penelitian . ... Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan judul yang baik adalah sebagai ... ...