Apa yang harus dilakukan menghadapi suami yang kasar?

Jakarta - Mbak Wulan, saya sudah menikah selama tiga tahun dan sudah memiliki bayi. Sejak pacaran, suami saya memang sangat mengatur saya dan kadang berkata yang menyakitkan hati.

Saya berharap ketika menikah perilaku ini berubah, namun nyatanya tidak. Malah, suami semakin controlling dan lebih sering berkata kasar. Yang membingungkan, suami saya akan bersikap normal lagi tidak lama setelah memaki saya. Saya sudah berkonsultasi dengan keluarga suami dan mereka sudah pernah memberi nasihat kepada suami saya, tapi perilaku kasar tersebut masih terjadi. Hingga ibu saya menyaksikan sendiri dan sekarang memberi ultimatum kepada saya bahwa jika suami tidak berubah, maka lebih baik saya meninggalkan dia.

Suami saya sudah dua tahun terakhir menjadi pengangguran dan mungkin perilaku tersebut didorong oleh kondisi ini. Saya sudah mencoba memotivasi dia untuk mencari peluang usaha, namun, sampai saat ini belum ada pergerakan dari suami saya, sampai saat ini baru sebatas rencana tanpa eksekusi. Selama ini, saya jadi tulang punggung keluarga tapi juga dituntut untuk menjadi ibu rumah tangga. Jujur saya menjadi tertekan dan lelah sekali menjalaninya. Mohon bantuannya untuk memberikan saya masukan apa yang harus saya lakukan.

D (Perempuan, 28 tahun)

Jawaban

Dear Ibu D,

Menjalani peran tulang punggung keluarga dan mengurus rumah tangga memang bukan pekerjaan mudah. Wajar kok, kalau Anda merasa lelah. Hal yang perlu diwaspadai justru ketika Anda terus menerus merasa baik-baik saja padahal sebenarnya ada rasa tertekan dan kelelahan yang tidak dirasakan.

Hal yang Anda lakukan untuk memahami apa yang membuat suami berperilaku kasar sudah menjadi langkah yang tepat. Kondisi pengangguran memang bisa membuat seseorang frustrasi dan menampilkan sikap yang berbeda. Hanya saja, jika perilaku ini sudah muncul sejak masa pacaran, berarti kondisi pengangguran bukanlah pemicunya, melainkan hanya faktor yang memperkuat apa yang sudah ada sebelumnya. Cari tahu awal mula perilaku seperti ini muncul, bisa saja suami memiliki trauma di masa lalu yang membuat ia merasa tidak memiliki kontrol untuk mengelola emosinya.

Memahami dan menerima perlakuan pasangan tentu saja merupakan dua hal yang berbeda. Bagaimanapun kondisi suami, Anda tetap pasangannya yang juga berhak untuk dihargai dan dihormati. Saya belum mendapatkan gambaran bagaimana Anda merespons terhadap pasangan saat ia mengontrol dan berkata kasar pada Anda. Terkadang perlu ada sikap tegas juga dengan mengkomunikasikan perilaku seperti apa yang bisa membuat Anda merasa dihargai oleh pasangan.

Perilaku mengontrol dan berkata kasar sebenarnya sudah dapat dikategorikan sebagai perilaku kekerasan dalam sebuah hubungan. Biasanya ada siklus kekerasan yang berulang. Fase pertama, membangun ketegangan. Pasangan merasa punya kontrol, mudah marah, mengkritik, dan sebagainya. Kemudian, pelaku akan mulai melakukan tindakan kekerasan yang bisa dalam bentuk kekerasan psikis (biasanya dalam bentuk verbal), kekerasan fisik, kekerasan seksual, maupun finansial. Fase yang terakhir adalah fase bulan madu dalam artian pasangan akan meminta maaf atau berjanji tidak akan mengulang perbuatan kekerasan. Pada kasus yang tidak terlalu ekstrim, fase bulan madu ini bisa juga terjadi ketika pasangan bersikap biasa saja seakan tidak ada kejadian yang terjadi.

Waspadai jika pola ini terus berulang, jika tidak ditangani sampai tuntas, ada potensi kekerasan ini bertambah intensitasnya menjadi kekerasan yang lebih besar. Barangkali ini juga yang menjadi kekhawatiran orang tua Anda. Apakah pasangan bisa berubah? Kalau ia mau berubah, dan mendapatkan bantuan dari lingkungannya, bisa saja ia berubah. Perceraian tidak selalu menjadi satu-satunya solusi, namun memang bisa menjadi alternatif jika kekerasan yang terjadi semakin intens dan tidak ada keinginan dari pasangan untuk berubah.

Tiap kali Anda mendengar kata-kata suami berkata kasar, selalu ingatkan diri Anda bahwa tidak semua yang suami katakan itu benar dan menggambarkan diri Anda. Lakukan teknik relaksasi seperti menarik dan menghembuskan napas panjang dan tenang berulang kali sampai terasa nyaman kembali. Minta bantuan orang terdekat ketika Anda merasa tertekan dan tidak berdaya. Jika ini semua belum membuat Anda bisa keluar dari siklus kekerasan, berkonsultasi tatap muka kepada psikolog klinis dewasa dapat menjadi alternatif yang dapat dilakukan.

Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi
Psikolog Perkawinan dan Keluarga di Klinik Rumah Hati
Jl. Muhasyim VII no. 41, Cilandak, Jakarta Selatan
Twitter: @wulanayur dan @twitpranikah
http://pranikah.org/ (hrn/fds)

Memiliki pasangan yang mudah emosi bisa saja membuat keharmonisan rumah tangga berubah. Seluruh tenaga dan waktumu seolah terkuras karena setiap pembicaraan bisa berubah jadi pertengkaran. Menghadapi suami pemarah memang perlu strategi khusus. Jika kamu masih ingin memperbaiki rumah tanggamu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.

Namun ingat, hanya lakukan ini jika emosi suami sebatas amarah saja, tanpa bermain fisik. Jika pasangan sudah berani melakukan kekerasan fisik, sebaiknya kamu segera cari bantuan dari keluarga, profesional, atau bahkan pihak berwajib.

Beginilah cara menghadapi suami pemarah yang perlu kamu tahu.

1. Tetap tenang

Cara ini tetap perlu dilakukan agar emosi yang keluar tak membludak. Saat suami sedang marah, kamu perlu jadi penenang. Ini wajib dilakukan agar kalian bisa kembali berpikir tenang dan rasional. Jika kedua belah pihak saling menyulut dan berapi-api, masalah hanya akan memburuk.

(Baca Juga: Ketahui Alasan Pria Mudah Marah Padamu)

2. Kenali alasan si dia marah

Usai menenangkan diri, kamu bisa cari tahu alasan pasangan marah. Hal ini bisa jadi pelajaran untuk meminimalisir emosi yang sama di kemudian hari. Sebenarnya, penting juga untuk mengenal temperamen satu sama lain sehingga hubungan suami-istri akan semakin kuat.

3. Tetap berkomunikasi dengan baik

Apa yang harus dilakukan menghadapi suami yang kasar?

(Foto: Dok. cottonbro/Pexels)

Kunci hubungan yang sehat adalah dengan komunikasi yang baik. Bisa jadi salah satu alasan kemarahan pasangan adalah karena ia merasa tidak didengar olehmu. Jika ini yang terjadi, cobalah untuk lebih mendengarkan ucapan si dia saat mendiskusikan suatu hal. 

4. Instrospeksi diri

Hal ini sebaiknya dilakukan baik olehmu dan pasangan dengan tujuan untuk bisa membenahi diri. Sadari bahwa kejadian seperti ini tak perlu terulang lagi. Bukan hanya buruk bagi hubungan kalian sebagai suami-istri tapi juga mental secara pribadi yang teruras hanya karena masalah sepele.

(Baca Juga: Cara Meluluhkan Pria Yang Marah)

5. Hargai usaha pasangan

Saat suatu masalah sudah usai, kamu tak perlu mengungkitnya di kemudian hari. Cukup hargai usaha pasangan untuk berubah dan tak mengulangi lagi. Tanpa harus membahasnya berulang-ulang.

6. Bantu si dia berubah

Hubungan rumah tangga memang tak mudah, akan selalu ada rintangan yang harus dihadapi. Jika suami adalah orang yang emosional alias pemarah, kamu bisa mendorongnya untuk melakukan perubahan. Buat suami sadar bahwa emosi hanya akan memperburuk keadaan dan tidak menyelesaikan masalah. Ia harus bisa menyadari kelemahannya sendiri agar bisa berubah.

Itulah beberapa cara menghadapi suami pemarah yang bisa dilakukan. Sekali lagi, hanya lakukan ini jika pasangan tidak melakukan kekerasan fisik dan kamu memang masih ingin melanjutkan hubungan. Semoga berhasil!

Apa yang harus dilakukan jika suami berkata kasar?

Cara Tepat Menghadapi Suami yang Suka Berkata Kasar.
Tetap tenang. Disadari atau tidak, insting pertama manusia adalah menyerang ketika dirinya merasa diserang. ... .
Pertimbangkan kata-kata kasar suami. ... .
3. Lakukan percakapan yang jujur. ... .
4. Jangan ragu untuk minta maaf. ... .
Tahu kapan harus mencari bantuan..

Apa hukumnya jika suami berkata kasar kepada istri?

Maka haram hukumnya jika seorang suami membuat istrinya menangis tanpa hak dan menyakiti istri. Hal tersebut telah disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits. Saat suami berbuat zalim kepada istrinya, maka dia telah melakukan dosa yang amat besar dan tubuhnya tidak lagi diharamkan dari api neraka.

Apakah laki laki yang jahat kasar bisa berubah?

Perlu dicatat, orang yang berwatak kasar tidak dapat mengubah dirinya sendiri. Oleh karena itu, kesungguhannya biasanya ditunjukkan dengan meminta bantuan terapis, psikolog, psikiater, atau pemuka agama.

Apa yang harus dilakukan jika suami sudah main tangan?

5 Cara Menghadapi Pasangan yang Gampang Main Tangan.
Sadarilah bahwa dirimu berharga. Freepik/free picture. ... .
2. Bersikaplah dengan tegas. Freepik/yanalya. ... .
Mintalah dukungan dari keluarga dan sahabat. Freepik/free picture. ... .
Mintalah bantuan dari tenaga ahli. Freepik/free picture. ... .
Bicaralah dengan pihak kepolisian..