Apa yang dimaksud dengan ujub

Ilustrasi Sombong Foto: Pixabay/ Free-Photo

Ada banyak akhlak tercela yang wajib dihindari oleh umat Muslim, salah satunya ialah ujub. Secara bahasa, ujub berarti mengagungkan diri. Sedangkan secara istilah, ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaan tersebut kepada Allah.

Ujub termasuk pada ranah syirik kecil yang bisa menenggelamkan pelakunya ke neraka jahanam. Menurut sebagian ulama, ujub bisa menghanguskan pahala seseorang. Namun jika ia berkeinginan untuk bertaubat, maka Allah akan mengampuninya.

Mengutip buku Menjadi Bijak dan Bijaksana oleh Ibnu Basyar, ujub memiliki banyak tingkatan. Pertama, disebabkan karena faktor materi, kedua karena faktor kecerdasan, dan ketiga karena faktor keshalihan. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang ujub lengkap dengan faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Ujub dalam Islam

Ilustrasi bos. Foto: Pixabay.

Mengutip buku Akhlak Madzmumah dan Cara Pencegahannya oleh Drs. Rik Suhadi, sifat ujub bisa menjadikan seseorang terjerembab ke jurang kebinasaan. Sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadist yang artinya:

"Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan 'ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri." (HR. at-Thobroni dalam Al-Awshath)

Perasaan bangga terhadap perbuatan baik yang dilakukan seseorang dapat menghantarkannya pada keburukan. Misalnya, ada seseorang yang merasa bangga pada dirinya sendiri karena ceramahnya yang sangat memukau, hingga banyak jemaah yang mengikutinya. Lantas dalam hatinya terbesit kekaguman pada diri sendiri dan berkata "Itulah aku, hanya aku yang bisa berbuat seperti ini", maka dia telah jatuh dalam kebinasaan amalnya.

Mengutip Tahdzibil Kamal Fii Asmaa-i Ar-rijaal, Ubaidillah bin Abu Ja'far Al-Mishri dalam pernah memberi nasihat kepada muridnya, "Jika engkau duduk di suatu majelis lalu engkau berbicara kemudian engkau merasa bangga dengan hal itu, maka tahanlah. Dan jika engkau berada di suatu majelis dan engkau diam lalu engkau merasa bangga dengan diammu itu, maka berbicaralah. Lihat dan perhatikan hawa nafsumu dan selisihilah"

Ilustrasi kaya raya. Foto: Shutter Stock

Kemudian dalam riwayat lain Said bin Jabir pernah berkata, "Sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan kebaikan lalu perbuatan baiknya itu menyebabkan ia masuk neraka, dan sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan buruk lalu perbuatan buruknya itu menyebabkan dia masuk surga. Hal itu dikarenakan perbuatan baiknya itu menjadikan ia bangga pada dirinya sendiri sementara perbuatan buruknya menjadikan ia memohon ampun serta bertobat kepada Allah karena perbuatan buruknya itu." (Majmu 'Al-Fatawa 10/277).

Begitu bahayanya sifat ujub hingga banyak ancaman yang diberikan oleh Allah SWT kepada pelakunya. Untuk menghindarinya, seorang Muslim harus menjauhi faktor-faktor penyebabnya terlebih dahulu.

Mengutip buku Haththim Shanamak Wa kun Inda Nafsika Shaghiran karya Majdi Al-Hilali, ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya rasa ujub dalam diri seseorang, yaitu sebagai berikut:

1. Kejahilan terhadap Allah

2. Kejahilan terhadap dirinya sendiri

3. Tidak melakukan penyucian jiwa

4. Banyak melakukan keberhasilan

5. Banyak mendapat pujian

6. Mempunyai kekuasaan dan jabatan tinggi

7. Jarang mendapat nasihat

8. Didikan orangtua yang salah

9. Terkenal di kalangan manusia

Memiliki anak adalah anugerah yang diberikan Allah SWT. Merawatdan selalu mendididik anak sejak kecilsebaik mungkin adalah tugas orangtua.

Sebagai seorang muslim, tentunya kita mengharapkan anak yang berakhlak dan berperilaku mulia seperti yang senantiasa Allah SWT dan Rasulullah SAW anjurkan.

Dalam ajaran Islam, Mama perlu mengajarkan anak untuk selalu menghargai dan berbuat baik kepada sesama. Tak hanya itu, penting juga untuk menjaga dirinya dari sifat tercela dan akhlak yang buruk.

Salah satu sifat tercela yang jarang diketahui namun bisa menjadi penyakit hati ialah sifat ujub. Jika sifat tercela seperti riya, takabur, dan sum'ah pernah anak pelajari makasifat ujub pun perlu diberitahu sejak dini, Ma.

Sebab, sama seperti sifat tercela lainnya, ujub juga memiliki bahayabagi diri anak. Itulah mengapa penting memberitahu anak apa itu sifat ujub.

Untuk memberitahu anak mama, yuk simak rangkuman yang sudah Popmama.com siapkan tentang apa yang dimaksud ujub, mulai daripengertian, hukum, serta bahaya dari sifat ujub yang perlu anak ketahui.

1. Apa itu sifat ujub?

Apa yang dimaksud dengan ujub
Freepik/pressfoto

Dalam Islam, ujub adalah sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri. Di dalam hatinya merasa dirinya hebat dan kuat. Itulah yang meenjadikan ujub salah satu sifat tercela yang harus dihindari.

Penting bagi anak mengetahuinyasejak dini agar bisa menjaga hati untuk tetap rendah diri. Diharapkan jika anak sudah diajarkan mana sifat yang baik atau tercela sejak masih kecil, maka ke depannya ia akan memiliki kepribadian yang positif sesuai ajaran agama Islam.

Sebab, sifat ujub yang tertanam dalam diri bisa membuat anak menjadi pribadi yang sombong maupun riya, Ma. Sebagaimana dijelaskan ulama Ibnul Mubarok dan Imam Al Ghazali berikut ini:

  • Ibnul Mubarok menyebutkan, ujub adalah perasaan ketika seseorang merasa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang orang lain tidak miliki.
  • Sementara Imam Al Ghozali menyebutkan, ujub ialah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang merasa hanya dirinya yang memiliki tersebut, serta melupakan bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT. bahwa perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang ada pada dirinya dan merasa memilikinya sendiri serta tidak menyadari bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT.

Dari pengertian serta beberapa pendapat ulama di atas, maka ujub adalah suatu perilaku tercela yang tidak tampak secara fisik namun hanya ada di batin saja. Berikut contoh bentuk ujub yang sering ditemukan adalah:

  • Ketika anak rajin beribadah, ia merasa kagum dengan ibadah yang dilakukannya.
  • Ketika anak merasa cukup berilmu, ia akan kagum dengan ilmunya.
  • Ketika anak merasa dirinya cantik atau tampan, ia akan terus mengagumi kecantikan atau ketampanannya tersebut.
  • Ketika anak merasa dirinya dermawan kepada semua orang, ia pun merasa kagum atas kebaikannya tersebut.
  1. 7 Tips Menghadapi Trauma pada Anak akibat Dimarahi dan Dipukul
  2. Kekurangan dan Kelebihan Strict Parenting yang Perlu Dipahami Orangtua
  3. 7 Cara Memotivasi Anak agar Rajin Belajar

2. Hukum sifat ujub

Apa yang dimaksud dengan ujub
Freepik

Sebagai seorang muslim yang mendapat karunia dari Allah SWT, sudah seharusnya kita merasa rendah diri, terutama dihadapan Allah SWT.

Sebab, hanya Allah SWT sajalah yang pantas memiliki rasa bangga tersebut karena-Nya adalah maha pemilik, serta penguasa langit dan bumi.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Imran ayat 109 yang berarti:

"Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan."

Sifat ujub sendiri bisa mendatangkan banyak bahaya sera mudharat bagi anak-anak, itulah mengapa Allah SWT dan Rasulullah SAW melarang adanya sifat ini dalam hati seorang muslim. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:

“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)

3. Bahaya sifat ujub

Apa yang dimaksud dengan ujub
Medicaldaily.com

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs Luqman: 18)"

Dari surat di atas, sudah dijelaskan bahwa sifat ujub sangat berbahaya tak hanya di dunia, tetapi juga mendatangkan dosa karena Allah SWT sangat melarang sifat tercela ini.

Diantara bahaya sifat ujub yang perlu anak ketahui, ialah:

  • Terhapus pahalanya: Sebagaimana dijelaskan dalam H.R Thabrani yaitu terdapat tiga hal yang membinasakan diantaranya kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.
  • Menjerumuskan pada sikap takabur: Ketika anak memiliki sifat ujub, maka akan secara tidak sadar dirinya memiliki sifat takabur maupun sombong. Sifat inilah yang membuat anak tidak akan masuk surga Allah. Seperti sabda Rasulullah dalam H.R Nasa'i bahwatidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi.
  • Merugi di akhirat: Tidak hanya merugi di dunia, anak yang memiliki sifat ujub pun akan merugi di akhirat, Ma. Masih dalam H.R Nasa'i, dijelaskan bahwa tidak akanmasuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.
  • Mendatangkan murka Allah SWT: Sebagaimana diketahui bahwa sifat ujub merupakan sifat tercela yang Allah SWT larang. H.R Baihaqi menyebutkan bahwaseseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedangkan seseorang yang merasa ujub, maka ia menanti murka Allah.
  • Terpuruk saat hari kiamat: Ketika hari akhir pun, anak yang memiliki sifat ini juga akan celaka dan mendapat azab di hari akhir tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam H.R Al-Bukhari yaitu ketika seorang lelaki berjalan dengan mengenakan pakaian yang necis, rambut tersisir rapi sehingga ia takjub pada dirinya sendiri, seketika Allah membenamkannya hingga ia terpuruk ke dasar bumi sampai hari kiamat.
  • Tidak disukai orang lain: Bahaya yang nyata dari seorang yang selalu menyanjung diri sendiri atau bersikap ujub umumnya akan tidak disukai serta dijauhi banyak orang lantaran tanpa sadar mereka sering menganggap remeh orang lain. Itulah mengapa sifat satu ini yang bisa membuat anak mama tidak memiliki banyak teman.

Nah, itu dia penjelasan apa itusifat ujub yang perlu anak ketahui dan hindari sejak dini. Semoga anak mama dapat menjadi pribadi yang berakhlak baik sebagaimana dianjurkan Allah SWT dan Rasulullah SAW ya, Ma!

Baca juga:

  • 7 Manfaat Mengajarkan Anak Meyakini Hari Kiamat
  • Cara Mudah Menjelaskan dan Mengajarkan 6 Rukun Iman pada Anak
  • Syekh Ali Jaber: 10 Hal Terlarang bagi Orangtua pada Anak dalam Islam