Show
Kata Adjektiva (kata sifat)
Kata-kata dari kata dasar susilaKata-kata di KBBI yang dekat dari susila
[susila] Arti susila di KBBI adalah: baik budi bahasanya; beradab; sopan. Contoh: semua orang akan senang melihat.... Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)
Ilustrasi etika, moral, susila, dan budi pekerti KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia harus memiliki nilai-nilai dasar perilaku yang secara umum diakui dan dipatuhi. Norma-norma tersebut terdiri dari etika, moral, susila, dan budi pekerti. Berikut pengertian dari masing-masing nilai-nilai dasar perilaku, yaitu: Pengertian etikaKata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya adat kebiasaan. Etika merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki perbedaan yang substansial, yaitu konsep akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia. Sedangkan konsep etika berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat. Dikutip dari buku Etika (2007) oleh K Bertens, ada dua pengertian etika, yakni:
Secara etimologis, etika adalah suatu disiplin ilmu yang menjelaskan sesuatu yang baik dan yang buruk. Mana tugas atau kewajiban moral, atau bisa juga mengenai kumpulan prinsip atau nilai moral. Etika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan pemikiran dengan pemikiran tentang benar dan salah. Baca juga: Alasan Norma Diperlukan dalam Masyarakat Ciri-ciri etikaBeberapa ciri-ciri etika, sebagai berikut: Sebuah etika berlaku untuk siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Prinsipnya tidak dapat dinegosiasikan dan tidak tergantung dengan dasar moral yang berubah.
Etika tetap berlaku meskipun tidak disaksikan oleh siapapun. Hal ini karena etika berkaitan dengan hati nurani dan prinsip hidup manusia yang baik.
Kebersamaan Ariel NOAH dan Bunga Citra Lestari atau BCL selalu sukses menjadi perhatian publik. Sebab, keduanya sama-sama tak memiliki pasangan.…
Anak bungsu Jokowi akhirnya kembali disoroti akibat isu hubungan barunya. Kaesang Pangarep kembali menjadi perhatian setelah tampil mesra dengan seorang…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Jenazah anak Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada Rabu…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Beberapa waktu lalu, Ashanty membongkar soal kehidupan ranjang dirinya selama menikah dengan Anang Hermansyah. Bahkan secara terang-terangan Ashanty mengaku hampir…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Lirik menjadi salah satu komponen yang penting dan dapat menarik minat masyarakat dalam mendengarkan sebuah lagu. Lirik yang mudah dihafal…
Susila Susila atau kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Kata tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu su dan sila. Su berarti baik, bagus dan Sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma. Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik. Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakukan buruk. Para pelaku zina (pelacur) misalnya sering diberi gelar sebagai tuna susila. Selanjutnya kata susila dapat pula berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya. Dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Dengan demikian, kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu mengatakan, membiasakan, dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai -nilai yang berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan menggambarkan keadaan di mana orang selalu menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. Sama halnya dengan moral, pedoman untuk membimbing orang agar berjalan dengan baik juga berdasarkan pada nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat dan mengacu kepada sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat. dikutip dari: Akhlak Tasawuf, Abudin Nata, Jakarta Utara 2011 (96-97)
Tattwa, Susila, dan Upacara adalah tiga kerangka dasar ajaran Hindu. Tiga hal ini merupakan satu kesatuan yang bulat dan saling mengisi. Ketiganya harus dihayati dan diamalkan guna mencapai tujuan agama Hindu yang disebut Jagadhita dan Moksa. Sejalan dengan itu, penguatan nilai-nilai dari ketiga kerangka dasar tersebut terus dilakukan secara berkesinambungan. Tidak hanya dalam ritual saja, namun juga dengan pengetahuan luas, menyangkut tingkah laku yang baik, dan menjaga nama baik agama Hindu yang diyakini. Dengan begitu, umat Hindu akan hidup damai dan sejahtera, sesuai ungkapan Santi Santi Santi, yang berarti damai, damai, damai. Tattwa Tattwa memiliki dimensi lain yang tidak didapatkan dalam filsafat, yaitu berupa keyakinan. Filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final. Sedangkan Tattwa berdasarkan ajaran Hindu adalah pemikiran filsafat yang akhirnya harus diyakini kebenarannya. Oleh sebab itu dalam terminologi Hindu, kata Tattwa tidak dapat didefinisikan sebagai filsafat, tetapi lebih tepat didefinisikan sebagai dasar keyakinan Agama Hindu. Sebagai dasar keyakinan Hindu, Tattwa mencakup lima hal yang disebut Panca Sradha (Widhi Tattwa atau Brahman, Atma Tattwa, Karmaphala Tattwa, Punarbhawa Tattwa atau Reinkarnasi dan Moksa Tattwa). Keyakinan tentang Brahman yaitu yakin dengan adanya Tuhan yang maha pencipta, maha pemelihara dan pemrelina. Hindu berkeyakinan pada Monoteisme dan bukan politeisme sebagaimana dugaan sejumlah pihak. Kami menyebut Ekam Evam Sadviprah Bahuda Wadhanti yang artinya hanya ada satu Tuhan, hanya orang Bijaksana menyebut dengan banyak nama. Memang ada keyakinan adanya manifestasi Tuhan yang disebut Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa, namun ketiga Dewa tersebut adalah merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan fungsi dan perannya. Susila Tema yang kedua adalah tentang Susila (Etika). Susila berasal dari kata ”su” dan ”sila”. Su berarti baik, dan sila berarti dasar, perilaku atau tindakan. Secara umum susila diartikan sama dengan kata ”etika”. Definisi ini kurang lebih tepat, karena susila bukan hanya berbicara mengenai ajaran moral atau cara berperilaku yang baik, tetapi juga berbicara mengenai landasan filosofis yang mendasari suatu perbuatan baik harus dilakukan. Bandingkan dengan kata ”etika” yang berarti filsafat moral. Sebaliknya, kata ”moral” berarti ajaran tentang tingkah laku yang baik. Hindu memiliki tatanan prinsip Tri Kaya Parisudha, yaitu: manahcika (berfikir yang baik dan mulia), Wacika (berkata yang baik dan benar), dan Kayika (berbuat yang baik dan benar). Jadi, perilaku baik dan moral yang baik harus dilakukan manusia dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kami juga memiliki motto “Vasudewa Kuthumbhakam” yang artinya semua kita bersaudara dan Tat Twam Asi yang artinya kau adalah aku dan aku adalah engkau. Jadi konsep bersaudara, toleransi, dan kerukunan telah menjadi darah daging bagi umat Hindu. Upacara Tema yang ketiga secara singkat saya sampaikan tentang Upacara atau acara. Upacara yang selalu diiikuti dengan Sesaji atau banten adalah merupakan upacara dalam bentuk Yadnya atau persembahan suci berupa hasil bumi. Ini merupakan sebuah persembahan yang dilakukan dengan lascarya atau tulus ikhlas, sebagai ungkapan bersyukur, rasa terima kasih dan bhakti kepada Maha Pencipta dunia beserta isinya. Upacara/Acara memiliki pengertian: (a) Kelakuan, tindak-tanduk, atau kelakuan baik dalam pelaksanaan agama Hindu; (b) adat istiadat atau suatu praktik dalam pelaksanaan agama Hindu; dan (c) peraturan yang telah mantap dalam pelaksanaan Agama Hindu berdasarkan berbagai purana dan kitab suci Weda. Persembahan suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa/rohani dalam kehidupan ini berdasarkan dharma, sesuai ajaran sastra suci Hindu. Ada lima Yadnya atau persembahan suci yang wajib dilakukan yaitu Dewa Yadnya (persembahan suci kepada Tuhan), Pitra Yadnya (kepada Leluhur), Bhuta Yadnya (persembahan suci kepada waktu/bhutakala/alam), Rsi Yadnya (kepada para Rohaniwan) dan Manusa Yadnya (kepada manusia). Demikian Mimbar Hindu kali ini. Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru. OM Santih, Santih, Santih, OM. Ida Bagus Alit Wiratmaja SH MH (Ketua PHDI Provinsi Banten). (sumber: kemenag.go.id) |