Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi metafora dan hiperbola

Majas personifikasi adalah salah satu gaya bahasa, yang menciptakan perumpamaan benda mati dengan sifat menyerupai manusia. Contoh majas personifikasi yang sering didengar misalnya “Angin, sampaikanlah salamku padanya,”.

Untuk menyelami majas dari kalimat tersebut, Anda bisa mengawalinya dengan mendalami apa itu majas personifikasi, mulai dari pengertiannya, contoh kalimat majas personifikasi, hingga ciri-ciri majas personifikasi itu sendiri.

Terdapat tiga fungsi dari majas atau gaya bahasa, menurut Harimurti Kridalaksana dalam bukunya Kamus Linguistik. Pertama majas adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa dalam bertutur atau menulis.

Kedua, dengan memakai ragam tertentu, majas berfungsi menciptakan suatu efek. Terakhir alias ketiga, majas bisa menunjukkan ciri-ciri kebahasaan penulis karya sastra. Meski demikian, majas tak hanya bisa digunakan dalam bentuk tulisan, majas juga bisa diaplikasikan secara lisan.

Menggunakan majas secara lisan, artinya memanfaatkan komunikasi verbal dan non-verbal secara bersamaan, karena harus bisa menciptakan kesan imajinatif. Secara umum, majas terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

Contoh Majas Personifikasi

Contoh majas personifikasi yang paling mudah ditemukan adalah pada lirik lagu. Majas personifikasi adalah bagian dari majas perbandingan. Majas perbandingan sendiri adalah majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membandingkan satu hal dengan hal lain. Dalam hal ini, majas personifikasi membandingkan benda mati dengan makhluk hidup, terutama manusia.

Advertising

Advertising

Sebagai informasi, ada juga majas depersonifikasi yang berbanding terbalik dengan majas personifikasi. Majas depersonifikasi menggambarkan manusia, dengan sifat dari benda mati atau makhluk hidup lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat majas personifikasi yang diambil dari lirik lagu populer Indonesia, yang mungkin sudah tidak asing lagi.

  • Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.
  • Angin katakan padanya, bahwa aku cinta dia. Angin sampaikan padanya, bahwa aku butuh dia.
  • Hamparan langit maha sempurna, bertakhta bintang-bintang angkasa. Namun satu bintang yang berpijar, teruntai turun menyapaku
  • Andai kau pantai yang indah, kan kubelai dengan ombakku. Andai kau sebuah pelangi Aku akan jadi langitmu.

 Selain dari lirik lagu, contoh majas personifikasi lainnya yaitu:

  • Aku tertidur lelap dengan nyanyian gemercik air yang menenangkan.
  • Di tengah kesunyian malam, angin berteriak bising membangunkanku dari mimpi indahku.
  • Hujan turun dengan derasnya, menyapa alam yang lama gersang.
  • Aroma kopi yang segar menamparku dengan begitu dahsyatnya.

Ciri-ciri Majas Personifikasi

Setelah membaca contoh majas personifikasi di atas, berikutnya Anda perlu mengenal ciri-ciri majas personifikasi. Telah disebutkan sebelumnya, ciri-ciri majas personifikasi adalah memberikan sifat manusia ke dalam benda mati.

Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa terkadang majas personifikasi cukup mirip dengan fabel, yang sama-sama masuk ke dalam kategori majas perbandingan.

Ciri-ciri majas personifikasi yang pertama adalah penggambaran sifat manusia pada benda mati. Hal ini, sedikit banyak bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia.

Menurut bahasa, antropomorfisme adalah pengenaan ciri-ciri manusia pada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati. Artinya, benda mati dan makhluk hidup yang bukan manusia, diberikan karakteristik manusia.

Meski begitu, majas personifikasi berbeda dengan fabel. Majas personifikasi bisa secara luas mengambil pengandaian dari benda mati seperti hujan, angin, atau bahkan aroma. Fabel secara spesifik memberikan sifat atau karakteristik manusia hanya pada hewan.

Maksud dari penambahan karakteristik manusia di sini, adalah memberikan sifat-sifat seperti berbicara, berpikir hingga bertindak selayaknya manusia. Kita ambil contoh majas personifikasi yang berbunyi “Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”

Contoh majas personifikasi di atas adalah penggalan lirik lagu Berita Kepada Kawan yang dipopulerkan oleh Ebiet G. Ade. Pada contoh majas personifikasi itu, rumput digambarkan sebagai manusia, yang bisa ditanyakan.

Ciri-ciri majas personifikasi yang berikutnya adalah melibatkan pancaindra. Pancaindra adalah lima alat perasa, yang secara spesifik ada pada manusia. Lima alat perasa itu adalah penglihat, penghirup atau penciuman, pengecap, perasa tubuh atau peraba dan pendengar. Keterlibatan pancaindra dapat menciptakan unsur proximity atau kedekatan, meskipun sebetulnya kalimat majas personifikasi bersifat imajinatif.

Berkaitan dengan ciri kedua, ciri-ciri majas personifikasi yang selanjutnya adalah, menjelaskan sebuah situasi atau kondisi dengan bayang-bayang atau imajinasi. Pada majas personifikasi dalam karya tulis, pembaca akan diajak untuk masuk ke dalam bayangan atau imajinasi penulis.

Majas personifikasi pada lagu juga memiliki tujuan yang sama, yaitu menjelaskan atau menggambarkan situasi dengan bayangan si penulis lirik. Simak contoh majas personifikasi dari lirik lagu berikut ini, “Angin katakan padanya, bahwa aku cinta dia. Angin sampaikan padanya, bahwa aku butuh dia.” Penggalan lirik lagu grup musik Dewa 19 berjudul Angin itu merupakan salah satu contoh majas personifikasi. Pada bait tersebut, pendengar diajak untuk berimajinasi bahwa angin bisa menyampaikan pesan.

Majas hiperbola dan majas personifikasi merupakan dua di antara macam-macam majas yang ada di dalam khazanah bahasa Indonesia. Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan cara yang berlebihan. Sementara itu, majas personifikasi adalah majas yang membuat benda mati seolah-olah dapat melakukan hal yang dilakukan oleh makhluk hidup.

Untuk mengetahui seperti apa contoh kedua majas ini, berikut akan ditampilkan beberapa contoh keduanya yang bisa disimak sebagaimana berikut ini!

A. Contoh Majas Hiperbola

  1. Aku sudah meneloponnya, mengirimkan surat hingga berpuluh ribu kali, mendatangi rumahnya tiap detik dan tiap menit, namun dia tak bisa aku hubungi dan aku temui.
  2. Aku sudah menjelaskan hal itu kepadanya higga mulutku berbusa, tetapi dia masih saja tidak mengerti.
  3. Masakanmu ini lezat sekali, aku sampai ingin menyantapnya hingga seribu kali.
  4. Aku akan menunggunya di sini, walau sampai sepuluh ribu tahun sekalipun.
  5. Aku sudah mencaarinya hingga samudera yang paling dalam, namun aku tak kunjung menemukannya.
  6. Senyumnya begitu manis, hingga membuatku diabetes karenanya.
  7. Tatapan matanya begitu menyejukkan, sehingga aku ingin berteuh di dalamnya.
  8. Saat ini, aku merasa seperti ditimpa oleh sekawanan gajah yang besar.
  9. Hatiku kini tersayat-sayat oleh ucapannya yang setajam pedang samurai tersebut.
  10. Aku merasa seperti ditinggalkan oleh semua orang yang ada di planet bumi ini.
  11. Dia punya sejuta seratus ribu cara untuk menipu orang lain.
  12. Cintaku padamu kini kian membesar bagaikan bola salju.
  13. Hidupku tanpa cinta darimu, bagaikan langit tanpa mentari.
  14. Akan kudaki seribu gunung, untuk menaklukan hatimu.
  15. Tatapannya yang tajam itu telah menyayat-nyayat hatiku.
  16. Perkataannya itu telah membuatku jatuh dan tak bisa bangkit lagi.

B. Contoh Majas Personifikasi

  1. Mentari pagi telah melambaikan tangannya kepadaku.
  2. tiupan angin malam telah mencolek tubuhku yang kurus ini.
  3. Rasa pedas makanan ini telah mencambuk lidahku.
  4. Gunung berapi itu telah memuntahkan segala yang ada di dalam perutnya.
  5. Bintang malam tengah menyapa semesta dengan penuh kemesraan.
  6. Bumi pun bergoyang dan menimbulkan gempa tektonik.
  7. Secangkir opi ini telah membelai kerongkonganku.
  8. Rumah-rumah itu terbakar akibat amukan api.
  9. Tanpa pandang bulu, ombak laut itu telah memukul apa saja yang ada di depannya.
  10. Matahari telah berpulang ke tempat peristirahatannya.
  11. Daun yang luruh itu tengah menari dalam alunan angin.
  12. Ombak di pantai ini tengah melantunkan gemuruhnya yang merdu itu.
  13. Jam dinding itu menertawakan diriku yang hanya terdiam membisu.
  14. Lembayung senja tengah menyapa kita yang terduduk di bangku taman ini.
  15. Kasur ini telah meninabobokan diriku, sehingga aku pun terlelap begitu lama.
  16. Daun-daun pohon kelapa itu tengah melambai-lambai kepada kita yang tengah ada di dermaga pantai ini.
  17. Matahari siang ini tengah menatap kami dengan tatapannya yang nanar.

Demikianlah beberapa contoh majas hiperbola dan majas personifikasi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai majas hiperbola dan personifikasi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jika terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini.

Jika pembaca ingin menambah referensi soal maja, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh majas asidenton dan polisidenton; contoh majas anafora dan metafora; contoh majas litotes dan hiperbola; serta artikel contoh majas ironi dan litotes.

Contoh Majas Personifikasi dan Hiperbola – Personifikasi dan hiperbola adalah dua jenis maja dalam bahasa Indonesia. Personifikasi adalah suatu bentuk materi yang membuat benda mati seolah-olah mereka dapat melakukan hal-hal yang dilakukan oleh makhluk hidup. Sementara itu, hiperbola adalah ekspresi yang mengekspresikan sesuatu secara berlebihan.

Majalahpendidikan.com akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Contoh Majas Personifikasi dan Hiperbola. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Pengertian dan Contoh.

Definisi Hiperbola

Majas ini ialah gaya bahasa yang mengekspresikan sesuatu dengan melebih-lebihkan untuk membuatnya lebih besar dari yang sebenarnya.

Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi metafora dan hiperbola

Pendapat yang lain mengatakan bahwa hiperbola ialah bentuk gaya bahasa yang tujuannya untuk menyampaikan sesuatu namun dilakukan dalam membesar-besarkan dari realitas asli dengan maksud meningkatkan kesan dan pengaruh sesuatu yang sedang dibahas.

Hiperbola sering digunakan dalam gaya bahasa dengan bertujuan agar berpengaruh pada pembaca saat menyampaikan pesan baik melalui tulisan atau ucapan. Selain itu, gaya bahasa ini sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari untuk menciptakan kesan dramatis yang menarik perhatian orang lain.

Definisi Personifikasi

Personifikasi adalah suatu bentuk keterikatan yang menghubungkan kualitas manusia dengan objek mati untuk memiliki karakteristik seolah-olah mereka telah melakukan sesuatu yang mirip dengan manusia. Kemajuan personifikasi berfungsi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi yang diuraikan dan untuk memberikan citra nyata (gambar). Penggunaan majalah ini dapat ditemukan di berbagai jenis karya sastra, seperti: cerita pendek, puisi, lagu dan lain-lain.

Ciri-Ciri Majas Personifikasi dan Hiperbola

Ciri Majas Personifikasi

  • Gaya personifikasi juga membandingkan benda mati atau hidup tetapi bukan benda manusia, seperti hewan dan tumbuhan, untuk berperilaku seperti manusia.
  • Gaya bahasa ini juga menggambarkan situasi dengan gambar imajiner atau konkret (konkret).
  • Majas ini biasanya menggunakan pilihan kata-kata untuk memberikan suasana atau sifat manusia yang terkait dengan objek mati.

Ciri Majas Hiperbola

  • Sesuatu dalam gaya bahasa hiperbola cenderung tidak masuk akal.
  • Gaya bahasa hiperbola memiliki pengaruh yang cukup kuat pada orang yang mendengarnya atau membacanya.
  • Gaya bahasa ini mencoba membesar-besarkan sesuatu sehingga benda yang ditransmisikan tampak lebih besar daripada kenyataan.
  • Gaya bahasa Hyperbole menggunakan kata-kata dramatis dalam pengirimannya.

Contoh Dari Majas Personifikasi dan Hiperbola

Setelah pembahasan diatas selanjutnya dibawah ini ada beberapa contoh-contoh dari ke dua majas ini, yaitu:

Contoh Majas Personifikasi Dalam Bentuk Kalimat

  • Daun-daun pohon kelapa menyambut kami dengan tangan mereka di dermaga pantai ini.
  • Matahari sore ini menatap kami dengan mata berbinar.
  • Daun gugur menari di atas angin.
  • Ombak di pantai ini memainkan auman merdu.
  • Jam dinding menertawakan saya, yang diam.
  • Senja ungu menyambut kami di bangku ini.
  • Kasur ini menggoyang saya, jadi saya tertidur begitu lama.
  • Bumi bergetar dan menyebabkan gempa tektonik.
  • Gelas gelas ini membelai tenggorokanku.
  • Rumah-rumah terbakar karena amukan api.
  • Tanpa pandang bulu, ombak laut menghantam segalanya di depannya.
  • Matahari telah beralih ke tempat peristirahatannya.
  • Matahari pagi memberi isyarat kepada saya dengan tangan saya.
  • angin malam telah menghalangi tubuh rampingku.
  • Rasa pedas dari makanan ini melecut lidah saya.
  • Gunung berapi memuntahkan semua yang ada di perut.
  • Bintang tengah malam itu menyapa alam semesta dengan kasih sayang.
  • Tesis ini membangkitkan saya dari kemalasan yang berkepanjangan.
  • Siapa yang menyangka bahwa matahari akan sangat ceria dibandingkan dengan pagi ini.
  • Udara dingin membuat saya tidak bisa sekolah.
  • Kebencian bocah itu terhadap temannya telah menyegel pintu hatinya.
  • Berhentilah merokok karena dapat membunuh orang-orang terdekat Anda.
  • Suara kakeknya membangunkan saya dari lamunan panjang masa mudanya.
  • Narkoba dan obat-obatan terlarang telah membunuh jutaan korban.
  • Bahan perhitungan muncul di kepalaku.
  • Smartphone telah menghipnotis penggunanya.
  • Perahu-perahu nelayan yang berdesir di tepi laut bergegas pulang.
  • Nyanyian puluhan burung memenuhi langit hutan.
  • Properti itu bisa membutakan banyak orang.
  • Pemandangan gunung telah merusak mata para pendaki.
  • Helm melindungi Anda dari benturan keras jika jatuh.
  • Tugas ini hampir diteruskan oleh tenggat waktu. besok harus selesai.
  • Batuk motorik tua ini mulai batuk bila digunakan untuk perjalanan panjang.
  • Dua ribu uang kertas menyelamatkannya dari kelaparan selama 2 hari.
  • Dia benar-benar mengatakan bahwa menusuk hatiku sakit.
  • Ketika saya melihat bulan, dia tersenyum kepada saya seolah-olah saya merayunya.
  • Daun kelapa yang menyapa para nelayan untuk mendekat ke tanah sesegera mungkin.
  • Karang besar itu menghalangi ombak yang mengalir menuju pantai.
  • Serangkaian pulau berkurang dari tahun ke tahun, tererosi oleh ombak setiap saat.
  • Awan yang terlihat mulai gelap, menandai bahwa hari itu akan hujan.
  • Di lereng, kabut tebal juga menyelimuti desa ketika pagi menjelang.
  • Surga juga membantu melindungi demonstran pada 112 kemarin.
  • Sebulan sekali perlu meluangkan waktu untuk bepergian di pedesaan mendengarkan lagu merdu dari lingkungan alam sekitarnya.
  • Sinar matahari mengintip melalui jendela kamarku, memaksaku untuk bangun.
  • Lebih dari dua jam telah berlalu sejak petugas pemadam kebakaran memadamkan api di lokasi kebakaran.
  • Bulan dan bintang-bintang akan terus menemani perjalanan malam ini.
  • Tarian dedaunan yang jatuh begitu indah untuk dilihat saat senja dengan cara ini.
  • Komputer ini menyelesaikan semua aktivitas yang telah dipercayakan kepada saya sejauh ini.
  • Pakaian di toko mencoba mendapatkannya.
  • Mata orang-orang di lukisan itu terus mengikuti saya dan menatap saya.
  • Hari berjalan begitu cepat seolah-olah tidak ada jeda untuk mengambil napas dalam-dalam.
  • Tulisan-tulisannya menceritakan seberapa banyak ia menderita dalam kehidupan masa lalunya.
  • Soliter, gelap dan memikat, satu-satunya tubuh yang dipeluk di malam hari, gemetaran karena kedinginan.
  • Hari ini harapanku adalah, pelangi akan muncul tersenyum padaku.
  • Dompet mulai berbisik meminta diisi segera.
  • Matahari pagi muncul menyapa orang-orang yang menabur di ladang.
  • Teriakan petir untuk menghancurkan dunia.

Contoh Majas Hiperbola Dalam Bentuk Kalimat

  • Ia memiliki jutaan cara untuk menipu orang lain.
  • Cintaku padamu sekarang tumbuh seperti bola salju.
  • Hidupku tanpa cinta di pihakmu, seperti langit tanpa matahari.
  • Aku akan mendaki seribu gunung untuk menaklukkan hatimu.
  • Matanya yang tajam telah menghancurkan hatiku.
  • Kata-katanya membuatku jatuh dan tidak bisa bangkit lagi.
  • Senyumnya sangat manis sehingga membuat saya penderita diabetes.
  • Sorot matanya sangat meyakinkan bahwa saya ingin bermain dengannya.
  • Saat ini, saya merasa seperti dihancurkan oleh sekelompok besar gajah.
  • Hatiku sekarang terpotong oleh kata-kata setajam pedang samurai.
  • Tampaknya ditinggalkan oleh semua orang di planet ini.
  • Saya memanggilnya, saya mengirim puluhan ribu kali, saya datang ke rumahnya setiap detik dan setiap menit, tetapi tidak mungkin untuk menghubungi dia dan saya bertemu.
  • Saya menjelaskannya kepadanya sampai mulut saya berbusa, tetapi dia masih tidak mengerti.
  • Dapurmu sangat lezat, aku ingin memakannya seribu kali.
  • Saya akan menunggunya di sini, bahkan selama sepuluh ribu tahun.
  • Saya mencari di laut terdalam, tetapi saya tidak pernah menemukannya.
  • Ketika ibu mulai merajuk, maka yang dilakukan ayah ialah merayunya.
  • Cintaku padamu sedalam samudera, selebar samudera, seputih kapas.
  • Tatapan tajam pria itu membuatnya tidak berdaya.
  • Inflasi yang parah di Venezuela telah mendorong harga barang naik ke langit.
  • Ketika anak-anak terdiam, saat ayahnya marah kepadanya bagaikan petir menyambar di siang bolong.
  • Anak-anak ibu itu telah membuat ibunya menderita karna perilaku perbuatannya.
  • Suara petir sore itu sangat keras, hampir menjatuhkan hatiku.
  • Sang ibu bertekad untuk mengirim anak-anaknya setinggi mungkin dan bahkan berjuang hingga tetes darah terakhir.
  • Pertumbuhan ekonomi di negara itu melejit untuk mengalahkan negara lain.
  • Pemandangan sawah di desa ini seindah pemandangan surga.
  • Saat masih bisa berjumpa dengan orang yang disayang. Maka manfaatkanlah dengan baik, karna itu akan menjadi kenangan yang belum tentu bisa terulang lagi.
  • Ajarkanlah anak untuk rajin mandi. Supaya selalu bersih dan wangi.
  • Aroma makanan mencoba lidah untuk segera mencicipinya.
  • Siang dan malam bayangan Anda selalu mengganggu.
  • Informasi tentang keberhasilan Rivai telah tiba dengan sangat cepat.
  • Dalam beberapa bulan terakhir Riau tertutup asap tebal karena kebakaran hutan.
  • Aku bermimpi dengan mata terbuka, mendengarkan dengan lembut bisikan angin memasuki telingaku.
  • Pada akhir tahun lalu, seorang anak sekolah menengah menghilang di tepian Teleng ria tersapu ombak.
  • Sore ini matahari bersembunyi di balik awan.
  • Paket tiba ketika saya berada di Jakarta.
  • Angin malam yang menyenangkan ini membelai rambut dan wajah saya.
  • Beberapa tahun yang lalu Gunung Merapi memuntahkan lava dari bagian dalam tubuhnya.
  • Pidato Ulama mampu mengurangi kemarahan para demonstran yang datang.
  • Banjir tiba-tiba telah melenyapkan puluhan rumah di Jakarta utara.
  • Biarkan semua alam menertawakan saya, saya akan terus menunggu bahkan sampai sekarang tanpa kepastian dari Anda.
  • Kucing lucu ini telah bersamaku sejak aku masih kecil.
  • Bencana banjir Jakarta menyebabkan 3 korban kemarin.
  • Kebiasaan masyarakat Jakarta yang kotor membuat tumpukan sampah setinggi gunung.
  • Di era digital ini kecepatan difusi kerbau melebihi kecepatan cahaya.
  • Produk kosmetik yang digunakan oleh wanita telah membuat kulitnya sejernih kristal.
  • Aktivitas fisik pria membuatnya berkeringat.
  • Wanita itu cantik dan baik tetapi tidak ada pria yang berani mendekat karena hatinya sedingin es.
  • Kisah sedih lelaki tua itu membuat hati orang yang mendengarnya terluka.
  • Pahami dan taatlah kepada ayahmu, yang telah berjuang mencari nafkah untuk menyekolahkanmu.
  • Anak itu sangat berbakti kepada ke dua orang tuanya.
  • Suara keras konser musik meledak di seluruh bumi.
  • Air mata seorang ibu yang kehilangan putranya membanjiri tanah di sekitarnya.

Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Contoh Majas Personifikasi dan Hiperbola. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua.

Baca Juga: