Apa pesan dari Fabel persahabatan Singa dan tikus

Judul Cerita Fabel: Tikus dan Singa

Pada zaman dahulu di sebuah hutan yang sangat lebat hiduplah seekor singa perkasa. Dimana semua makhluk lain takut dengan singa tersebut. Ia dikenal sebagai raja hutan yang sangat mengerikan, tidak mengenal rasa takut dan harus dihormati oleh semua makhluk yang ada di hutan.

Raja hutan ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berburu dan tidur. Bahkan di hutan tidak ada satu hewan yang berani mendekati sarangnya.

Terutama saat raja hutan tersebut sedang tertidur karena ia akan sangat marah jika tidurnya terganggu. Suatu hari ada seekor tikus kecil yang sangat penasaran ingin melihat sarang singa yang merupakan raja hutan tersebut.

Tikus kecil ini sudah memiliki niat yang sudah bulat untuk berangkat ke gua tempat singa beristirahat. Sesampainya dia disarang raja hutan, ternyata dia tidak melihat adanya singa.

Tikus kecil pun bertanya-tanya ke mana perginya singa tersebut. Untuk mengobati rasa penawarnya dia masuk menyelinap ke dalam gua. Dimana gua tersebut sangat gelap, ia hanya bisa melihat jejak kaki singa atau raja hutan tersebut.

Tikus kecil sangat ketakutan saat melihat jejak kaki tersebut, ia pun berpikir untuk kembali. Malangnya tikus kecil tersebut belum sempat keluar dari gua, terdengar suara langkah kaki singa memasuki gua.

Tikus berpikir jika raja hutan mungkin pergi sebentar untuk minum air di sungai, kemudian ia akan kembali beristirahat. Si tikus bersembunyi di dalam gua, ia berusaha merayap keluar secara diam-diam.

Setelah memerlukan waktu yang cukup lama tikus sampai di depan pintu masuk , namun saat ia mencoba menyeberangi singa. Ekor kecilnya mengenai kaki kiri singa karena kaget raja hutan pun terbangun dan marah melihat tikus kecil di sarangnya.

Mengetahui jika ia bersalah tikus pun berteriak meminta maaf kepada sang raja karena ia tidak bermaksud membangunkannya. Tikus kecil terus memohon kepada sang raja agar dibiarkan pergi.

Bahkan tikus tersebut berjanji akan membantu singa jika menemui masalah, raja hutan pun merasa geli mendengar ucapan si tikus yang terakhir. Singa pun bertanya “bagaimana tikus kecil dapat membantunya?”. Ia pun melepaskan tikus yang tidak jadi dimakan sambil tertawa terbahak-bahak.

Suatu hari singa pergi mengelilingi hutan seperti biasanya, tiba-tiba dia terjebak dalam jeratan pemburu. Bahkan ia sudah mati-matian berusaha melepaskan diri dari jebakan tersebut, namun usahanya sia-sia karena jaring pemburu semakin kuat mengikatnya.

Ia pun meraung marah yang membuat hewan di seluruh hutan gemetar karena suara yang mengerikan. Si tikus juga mendengar suara raja hutan tersebut, ia berlari cepat untuk mencari sumber suara.

Si tikus menemukan singa dalam keadaan terjerat oleh tali pemburu, tanpa membuang banyak waktu tikus menggigit semua tali menggunakan gigi kecilnya. Singa pun terbebas dari jebakan yang dibuat pemburu.

Pesan Moral Contoh Cerita Fabel: Jangan pernah menyepelekan orang lain karena bisa jadi dia memiliki kemampuan yang tidak kita ketahui. Kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.

Originally posted 2020-04-05 10:57:10.

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan cerita fabel Singa dan Tikus yang populer di berbagai penjuru negara. Ingin membacakan kisah serunya pada si kecil? Bila iya, langsung saja simak artikel ini! Sampaikan pula pesan moral yang terkandung, ya!

Sebagai orang tua, kakak, tante, om, atau guru yang baik, ada baiknya kamu membacakan dongeng yang mengandung pesan moral kepada si kecil. Sehingga, anak-anak bisa belajar bersikap baik dari dongeng yang kamu bacakan. Salah satu yang dapat kamu bacakan pada si kecil adalah cerita Singa dan Tikus.

Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan dongeng tersebut, kan? Secara singkat, cerita fabel ini memiliki kisah tentang seekor Raja Hutan yang terjebak dalam jala milik pemburu hewan. Lalu, ada seekor tikus kecil yang ingin menolongnya.

Berhasilkah ia menolong Raja Hutan? Nah, untuk melanjutkan cerita dongeng Singa dan Tikus, mending kamu langsung saja baca artikel ini. Tak hanya kisahnya saja, unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga telah kami paparkan.

Apa pesan dari Fabel persahabatan Singa dan tikus
Sumber: dltk-teach

Di sebuah hutan yang rimba, hiduplah seekor singa yang sangat perkasa. Para hewan menganggapnya sebagai Raja Hutan karena tubuhnya yang besar dan kuat.

Raja Hutan termasuk hewan yang gila hormat, bila ada yang tak menghormatinya, tak segan-segan ia akan menghajarnya. Maka dari itu, para hewan sangat takut kepadanya.

Sehari-hari, hewan menyeramkan ini menghabiskan waktunya untuk berburu di hutan dan tidur di bawah pohon. Saat ia sedang tidur, tak ada satu pun makhluk hidup di hutan yang berani mendekati atau mengganggunya.

Pada suatu hari, ada seekor tikus kecil yang sedang terburu-buru. Ia berlari dengan cepat hingga tak sengaja melewati muka sang Raja Hutan. Hal itu membuat sang Singa terbangun. Ia merasa kesal sekali karena tidurnya terganggu.

Ia langsung menangkap hewan kecil itu dengan tangannya, “Berani-beraninya kau mengganggu tidurku!” seru hewan galak itu.

“Ma..Ma…Maafkan aku, Tuan, aku tak sengaja,” jawab hewan kecil ini terbata-bata.

“Maaf katamu? Kau pikir aku bisa memaafkanmu begitu saja? Aku ini Raja Hutan, tak boleh ada yang menggangguku! Apalagi hewan kecil sepertimu!” ucap sang Raja Hutan dengan suara lantangnya.

Si Tikus makin ketakutan. “Tuan, tolong maafkan aku. Jangan makan aku. Aku sama sekali tak bermaksud mengganggu tidurmu. Tolong, lepaskan aku. Aku janji tak akan membuatmu terbangun lagi,” ucap hewan kecil itu sembari menangis.

“Tidak! Aku tidak akan melepasmu begitu saja. Aku akan menjadikanmu sebagai makan malamku! Hahahaha,” ucap sang Singa dengan jahatnya.

“Aku mohon, Tuan! Jika engkau melepaskanmu, aku kan berjanji akan membantumu bila kau sedang butuh bantuan. Lagi pula, tubuhku sangat kecil, kamu tak akan kenyang saat menyantapku nanti,” ucap Tikus mencoba meyakinkan sang raja.

“Hahahaha, menolongku? Yang benar saja! Hewan kecil sepertimu takkan bisa menolongku! Baiklah, aku kan melepasmu. Benar katamu, memakanmu tak akan membuatku kenyang. Pergi dan jangan berkeliaran di hadapanku lagi!” seru sang raja sambil melepaskan Tikus.

Terjebak dalam Jala Pemburu

Setelah lepas dari jeratan sang Singa, binatang kecil ini langsung lari terbirit-birit. Ia sangat takut pada sang raja. Namun, dalam hati ia berterimakasih pada sang Raja Hutan karena telah melepaskannya. Ia berjanji kan menolongnya suatu saat nanti.

Pada suatu pagi, sang Raja Hutan sedang berjalan-jalan untuk mencari mangsa. Ia tak tahu bila ada beberapa jebakan jala yang dipasang oleh para pemburu. Lalu, ia terjebak dalam salah satu jala.

Ia berusaha lepas dari jebakan itu, tapi tak kunjung berhasil. Ia lalu meronta-ronta dan meraung minta tolong. Tapi, tak ada satu hewan pun yang berani menolongnya.

Saat itu, ada seekor rusa yang mengetahui sang Singa terjebak jala, “Rusa, tolonglah aku. Lepaskan tali yang menjebakku ini. Aku tak ingin mati mengerikan,” pinta sang Singa.

“Maafkan aku, Tuan. Aku tak bisa membantumu. Aku takut bila kamu akan memakanku setelah terbebas dari jala ini,” ucap Rusa.

Ia lalu berlari menemui teman-temannya dan menceritakan bahwa Raja Hutan sedang dalam bahaya. Mereka sebenarnya ingin menolong, tapi takut pada keganasan sang raja.

Kabar tersebut pun terdengar oleh si Tikus. Ia pun bergegas menuju tempat sang Raja Hutan, “Ini adalah waktu yang tepat untuk membalas budinya. Aku harus segera menolong sang raja,” ucapnya dalam hati.

Dalam perjalanan menuju tempat terjebaknya sang raja, ia bertemu dengan Kancil, “Kus, kamu mau ke mana-mana? Kenapa tergesa-gesa?”.

“Aku ingin segera menolong Raja Hutan. Aku tak ingin dia mati,” ucap sang Tikus.

“Kamu yakin? Bagaimana bila nanti ia memakanmu? Kamu tak takut?” jawab Kancil.

“Aku tak takut. Dia tak sejahat yang kamu pikirkan,” ucap Tikus.

Upaya Membebaskan Sang Raja Hutan

Apa pesan dari Fabel persahabatan Singa dan tikus
Sumber: dltk-teach

Sesampainya di tempat sang raja terjebak, si Tikus langsung melompat ke atas jala. “Tuan, apakah kamu baik-baik saja? Aku kan segera menolongmu,” ucap Tikus.

“Kau tak takut padaku? Hewan-hewan lainnya tak ada yang mau menolongku. Mereka takut aku kan memakan mereka,” ucap sang Singa.

“Tentu saja aku tak takut padamu. Kamu dulu pernah membebaskanku, Tuan. Aku ingin membalas kebaikanmu itu,” ucap si hewan kecil penakut yang baik hati sembari mengginggit jala untuk membebaskan Singa.

Mendengar ucapan Tikus, sang Singa sangat terharu. Ia tak menyangka ada hewan yang menganggapnya baik hati. Padahal, dulu ia membebaskan Tikus hanya karena tubuhnya yang kecil.

Tak lama kemudian, Tikus berhasil melepaskan jala yang menjebak sang Raja Hutan. Sang Singa pun bisa bebas. “Terima kasih, Tikus kecil. Aku salut pada kebaikan hatimu. Tubuhmu memang kecil, tapi kamu bisa menyelamatkanku,” ucap Singa.

“Sama-sama, Tuan. Sudah jadi kewajibanku untuk menolong sesama makhluk hidup,” jawab Tikus.

Setelah kejadian itu, Singa dan Tikus pun berteman baik. Sang Raja Hutan tak lagi jahat dan gila hormat. Ia jadi ramah kepada hewan-hewan di hutan rimba itu.

Baca juga: Cerita Sang Kancil dan Cicak Badung yang Suka Mencuri Beserta Ulasan Lengkapnya

Unsur Intrinsik

Cerita tentang Singa dan Tikus di atas sangat seru, bukan? Lantas, seperti apakah unsur intrinsik dari kisah ini? Berikut adalah ulasannya yang bisa kamu simak;

1. Tema

Tema atau inti cerita dongeng Singa dan Tikus adalah tentang pentingnya saling tolong menolong sesama makhluk hidup serta tentang perlunya membalas kebaikan orang lain. Singa yang awalnya jahat, bisa berubah menjadi baik setelah menerima kebaikan dari Tikus.

2. Tokoh dan Perwatakan

Apa pesan dari Fabel persahabatan Singa dan tikus
Sumber: Amazon

Dalam cerita fabel ini, ada dua tokoh utama, yakni Singa dan Tikus. Awalnya, Singa memiliki sifat yang gila hormat dan kejam. Namun, setelah Tikus membantunya dari jebakan jala, sang Singa jadi hewan yang baik hati.

Sebaliknya, si Tikus yang awalnya penakut, berubah menjadi sosok pemberani demi menolong Raja Hutan Ia adalah tokoh baik yang mau menolong siapa pun yang sedang membutuhkan.

Selain Singa dan Tikus, dalam cerita fabel ini juga terdapat beberapa pemeran pendukung. Sebut saja si Rusa dan Kancil yang penakut dan enggan menolong makhluk lain.

3. Latar

Dongeng ini mengambil latar di berbagai tempat. Tempat utamanya adalah di hutan rimba. Selain itu, kisah dongeng ini juga mengambil latar tempat di bawah pohon, di mana sang Raja Hutan beristirahat.

4. Alur

Bila menyimak dengan seksama, kamu mungkin sudah bisa menebak kalau cerita ini memiliki alur maju. Cerita bermula dari sang Raja Hutan yang sedang beristirahat.

Kemudian, ada seekor Tikus yang tak sengaja membangunkannya. Binatang buas itu langsung mengamuk dan mengancam akan memakan Tikus. Namun, si Tikus dibebaskan dan ia berjanji kan membalas kebaikan Raja Hutan.

Pada akhir cerita, mereka pun berteman baik. Sebab, si Tikus berhasil membebaskan Raja Hutan yang tanpa sengaja terjebak dalam jala milik pemburu hewan.

5. Pesan Moral

Ada beberapa amanat atau pesan moral dari cerita Singa dan Tikus ini. Pertama, janganlah menjadi orang yang jahat dan gila hormat. Nanti, kamu kan mendapatkan balasannya.

Kedua, berbuatlah baik kepada siapa pun dan bantulah orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Seperti halnya Tikus yang tetap membantu Singa.

Terakhir, jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa saja ia memiliki kemampuan yang tak kamu ketahui. Tikus memiliki badan yang kecil, tapi ia sanggup menolong Raja Hutan dengan giginya yang mungil itu.

Selain intrinsik, cerita dongeng Singa dan Tikus ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Seperti nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang sesuai dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: Dongeng Kancil dan Kura-Kura yang Cocok Dibacakan Pada Si Kecil Beserta Ulasan Lengkapnya

Fakta Menarik

Setelah membaca kisah dan unsur intrinsiknya, kini saatnya mengulik soal fakta menarik dari cerita fabel Singa dan Tikus. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya;

1. Terdapat Patung Singa dan Tikus

Apa pesan dari Fabel persahabatan Singa dan tikus
Sumber: Wikimedia Commons

Cerita Singa dan Tikus ini cukup populer di beberapa negara, termasuk Amerika, sehingga banyak seniman yang menjadikannya sebagai objek seni. Salah satunya adalah Tom Otterness yang merupakan seniman asal Amerika.

Ia membuat patung berbentuk singa dan tikus yang terinspirasi dari cerita fabel The Lion and Mouse. Patung tersebut berada di halaman museum Beelden and Zee, Belanda.

2. Memiliki Beragam Versi

Sebenarnya, cerita Singa dan Tikus memiliki beberapa versi. Ada pula kisah yang menceritakan bila si Tikus menolong Singa asal ada imbalannya. Ia meminta agar salah satu anak sang Raja Hutan menikah dengan dirinya.

Bila tidak dikabulkan, hewan kecil itu tak akan membebaskan Singa. Dengan demikian, si Tikus bukanlah hewan kecil yang baik hati. Karena ia tak tulus dalam memberikan pertolongan.

3. Diadaptasi Menjadi Film Animasi

Karena cukup populer ada banyak video animasi yang mengadaptasi kisah ini. Selain itu, pada tahun 1914, cerita ini juga diadaptasi menjadi film bisu atau silent movie yang disutradarai oleh Barry O’Neil.

Baca juga: Dongeng tentang Kancil, Rusa, dan Harimau yang Seru Beserta Ulasannya

Saatnya Membacakan Cerita Singa dan Tikus Pada Si Kecil

Demikianlah ringkasan cerita Singa dan Tikus yang sarat akan pesan moral mengenai hidup saling tolong menolong. Kamu suka dengan kisahnya? Kini, saatnya membacakan kisah ini pada si kecil. Ajarkan ia untuk hidup saling tolong menolong sesuai amanat dari kisah ini.

Bila masih butuh contoh cerita lainnya, langsung saja kepoin situs PosKata.com. Selain cerita kanak-kanak, ada pula kisah nusantara, seperti cerita Danau Toba, Roro Mendut, Sangkuriang, dan lain-lain. Selamat membaca!