Apa perbedaan kolesterol dan trigliserida

Bisnis.com, JAKARTA - Trigliserida dan kolesterol merupakan lemak dalam darah yang dibentuk oleh liver. Namun, kedua lemak ini punyai fungsi yang berbeda dalam tubuh.

dr. RA Adaninggar dalam laman Instagramnya @drningz menjelaskan perihal perbedaan kedua lemak dalam darah ini, berikut ulasannya.

Sama sama dibutuhkan oleh tubuh, namun kolesterol dibuat oleh tubuh sedangkan trigliserida tidak

Persamaan kolesterol dan trigliserida ini selain sama-sama lemak dalam darah, tetapi juga sama-sama dibutuhkan oleh tubuh. Namun, sebagian besar kolesterol dibuat oleh tubuh sendiri, sedangkan trigliserida sebagian besar didapat dari makanan.

"Makanan-makanan yang bisa meningkatkan trigliserida seperti makanan berlemak, karbohidrat, dan makanan manis serta alkohol," kata dr. Adaninggar.

Sama-sama membahayakan jika dalam jumlah berlebihan, namun kolesterol membentuk membran sel sedangkan trigliserida tidak

Kedua lemak dalam darah ini tidak akan membahayakan jika dalam jumlah yang tidak berlebihan, namun fungsi keduanya berbeda. Kolesterol dibuat oleh tubuh dengan tujuan untuk membentuk membran sel.

Membran sel ini nantinya akan menjadi bahan baku untuk pembentukan vitamin D juga hormon-hormon lain, seperti hormon seksual. Selain itu, membran sel juga digunakan untuk bahan baku asam empedu yang akan berguna untuk membantu proses pencernaan.

Sedangkan, trigliserida yang sebagian besar didapat dari makanan itu akan dijadikan sebagai bahan baku energi tubuh manusia, atau cadangan energi.

Kedua lemak ini tidak larut air

Dibutuhkan protein yang bisa membawa lemak ini ke seluruh tubuh. Protein ini disebut lipoprotein. Pada dalam lipoprotein Very Low Density Lipoprotein (VLDL), ada trigliserida dan kolesterol yang akan dibawa ke seluruh tubuh. Tujuan dari penyebaran ini adalah untuk digunakan oleh sel-sel tubuh dan trigliserida di sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Jika trigliserida ini berlebih, maka akan diambil dan disimpan oleh sel lemak.

Low density lipoprotein (LDL)

Setelah trigliserida diambil pada VLDL tadi, dalam lipoprotein tersisa kolesterol, inilah yang disebut dengan LDL. Jika jumlah LDL dalam darah terlalu banyak, maka akan menumpuk pada dinding-dinding pembuluh darah hingga membuat timbulnya plak.

"Plak ini terjadi akibat berlebihnya ldl di aliran darah dan menempel di dinding-dinding pembuluh darah," papar dr. Adaninggar.

Plak akan berbahaya jika timbul di pembuluh darah jantung ataupun otak. Plak di pembuluh darah otak bisa menyebabkan stroke. Hal ini dikarenakan adanya pembuntuan aliran darah ataupun adanya gangguan aliran darah karena penyempitan pembuluh darah akibat plak.

High density lipoprotein (HDL)

Terakhir, HDL si kolesterol baik. Lipoprotein ini hanya mengandung sedikit kolesterol dan mengandung trigliserida. HDL punyai tujuan yang baik, yaitu untuk mengambil kolesterol-kolesterol yang berlebih. Kolesterol-kolesterol tadi kemudian akan dibawa kembali lagi ke liver untuk dimetabolisme kembali.

Komposisi kolesterol dan trigliserida yang terbaik

Komposisi terbaik dua lemak dalam darah ini adalah LDL rendah, trigliserida juga rendah jamuan HDL tinggi. Hal ini dikarenakan HDL punyai tugas untuk membawa kelebihan kolesterol kembali ke liver, jadi justru akan menjadi bagus jika dalam jumlah tinggi.

Bagaimana cara mencapai komposisi kolesterol dan trigliserida yang terbaik?

"Nah untuk mencapai komposisi terbaik itu kita harus menerapkan pola hidup sehat mengatur apa yang kita makan, lalu juga olahraga secara rutin, cukup tidur, menghindari stres," pungkas dr. Adaninggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Editor : Mia Chitra Dinisari

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Bagi Anda yang pernah atau rutin melakukan medical check-up, istilah trigliserida dan kolesterol mungkin sudah tidak asing di telinga. Namun, apakah Anda tahu arti dan perbedaan di antara kedua istilah medis tersebut?

Sebelum bicara soal perbedaannya, Anda perlu tahu bahwa tubuh manusia secara alami memproduksi lemak sebagai cadangan yang akan diubah menjadi energi dan pembentukan sel. Lemak tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan, seperti susu, keju, mentega, daging dan minyak. 

Nah, lemak yang Anda makan akan diubah oleh tubuh menjadi trigliserida dan kolesterol. Keduanya merupakan jenis lemak yang bersirkulasi di dalam aliran darahb ersama lipoprotein dalam pembuluh darah. Lantas, apa yang membedakan trigliserida dan kolesterol? 

Apa itu trigliserida? 

Trigliserida adalah jenis lemak yang sebagian besar didapatkan dari makanan. Saat mengonsumsi makanan, tubuh mengubah kalori tidak diperlukan untuk segera digunakan oleh hati menjadi trigliserida. Senyawa ini disimpan dalam sel-sel lemak yang kemudian dilepaskan hormon dan diubah menjadi energi ketika tubuh kekurangan asupan energi. 

Apabila Anda banyak mengonsumsi makanan mengandung lemak serta karbohidrat disertai dengan kebiasaan malas gerak, jumlah lemak di dalam tubuh akan meningkat berkali-kali lipat. 

Ini artinya, kadar trigliserida di dalam tubuh Anda juga akan lebih banyak dan makin menumpuk. Kondisi ini dikenal medis dengan sebutan hypertrigliceridemia.

Apa itu kolesterol? 

Kolesterol merupakan lemak yang diproduksi oleh tubuh dari makanan yang sudah dikonsumsi. Senyawa ini bisa Anda dapatkan dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Berbeda dengan trigliserida, makanan berkarbohidrat tidak akan meningkatkan jumlah kolesterol di dalam tubuh.

Berdasarkan jenisnya kolesterol dibagi menjadi dua, yakni kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL). Kedua jenis kolesterol tersebut memiliki perannya masing-masing. 

Secara umum, kolesterol digunakan untuk pembentukan sel dan hormon, serta menunjang sistem pencernaan. Senyawa ini juga membantu pembentukan hormon seks pada pria (testosteron) dan wanita (estrogen dan progesteron).

Tidak hanya itu, kolesterol juga turut membantu menghasilkan hormon stres kortisol dalam tubuh pria dan wanita. Senyawa ini pun membantu produksi vitamin D yang larut dalam lemak ketika kulit terpapar sinar matahari. 

Kolesterol bahkan mendukung produksi empedu. Ini merupakan zat untuk membantu mencerna lemak dan penyerapan vitamin A, D, K dan E. Jadi, tak selamanya kolesterol tak baik untuk tubuh. 

Perhatikan ini!

Karena trigliserida dan kolesterol beredar di pembuluh darah, keduanya dapat menyebabkan penyumbatan apabila jumlahnya berlebihan. Kondisi ini adalah awal mula terjadinya penyakit jantung koroner, serangan jatung dan stroke.

Jika memiliki kadar kolesterol tinggi, Anda juga harus mengecek kadar trigliserida. Hal ini harus dilakukan karena keduanya dapat membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung ataupun stroke. Bahkan, kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peradangan akut di daerah pankreas (pankreatitis). 

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Anda harus lebih memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari guna menghindari kadar trigliserida dan kolesterol tinggi. Jangan lupa juga untuk mengonsultasikan hasil pemeriksaan Anda dengan dokter. 

Dengan begitu, kadar trigliserida dan kolesterol tinggi bisa segera ditindaklanjuti sebelum menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung koroner, serangan jantung atau stroke. Coba untuk melakukan gaya hidup yang lebih sehat. 

(NB/AYU)

Apakah kolesterol sama dengan trigliserida?

Trigliserida berbeda dengan kolesterol. Keduanya sama-sama lemak, namun jenisnya berbeda. Selain itu, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda. Kolesterol adalah hasil metabolisme lemak yang diperlukan oleh tubuh untuk membangun jaringan dan sel, membentuk berbagai hormon, dan berperan dalam sistem pencernaan.

Apa yang dirasakan jika trigliserida tinggi?

Ketika kadarnya cukup tinggi, seseorang bisa mengalami gejala pankreatitis. Kondisi tersebut ditandai dengan nyeri hebat di bagian perut, demam, mual, muntah, dan kurang nafsu makan.

Trigliserida tinggi pantang makan apa?

Kurangi Asupan Karbohidrat Olahan Jangan lupa juga membatasi karbohidrat sederhana seperti yang ditemukan dalam roti putih, pasta, kue, dan banyak makanan ringan. Karena kelebihan gula diubah menjadi trigliserida dalam aliran darah, makan makanan tinggi karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar trigliserida.

Apakah trigliserida bikin pusing?

Selain itu, trigliserida yang sangat tinggi dapat menyebabkan pemblokiran suplai darah ke jantung atau otak yang menyebabkan nyeri dada. Sementara itu, minimnya pasokan darah ke otak dapat menyebabkan mati rasa, pusing, kebingungan, penglihatan kabur, atau sakit kepala parah.