Apa penyebab rambut rontok pada wanita

Merdeka.com - Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami oleh setiap orang baik pria ataupun wanita setiap harinya. Namun biasanya, kerontokan rambut memang lebih sering dialami oleh para wanita, terutama wanita yang memiliki rambut panjang. Dan jika rambut rontok yang dialami sudah parah dan tidak terkontrol, maka penting untuk segera mencari penyebabnya.

Cara terbaik untuk memikirkan bagaimana cara rambut tumbuh adalah dengan membayangkan sebuah taman. Seberapa baik pertumbuhannya adalah hasil dari apa yang terjadi "di bawah tanah". Seperti taman, siklus rambut normal harus mengarah pada sebuah produk yaitu rambut, mengutip Wendy Roberts MD, seorang dokter kulit di Rancho Mirage, California dalam webmd.com.

Siklus pertumbuhan ini penting karena ketika siklusnya kacau, hal ini lantas menjadi satu alasan terjadinya kerontokan rambut. Dan hal-hal yang mengganggu siklus tersebut seperti pengobatan, penyakit, infeksi, atau bahan kimia berpotensi menghentikan pembentukan rambut dengan benar.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa penyebab rambut rontok pada wanita yang perlu diketahui. Agar, langkah pencegahan bisa dilakukan sejak dini sebelum kerontokan rambut bertambah parah.

Faktor Genetika & Habis Melahirkan

1. Faktor Genetika

Penyebab rambut rontok pada wanita yang pertama adalah karena faktor genetika. Ketika sedang memikirkan atau membahas kerontokan rambut yang diakibatkan oleh faktor keturunan, kebanyakan orang biasanya langsung teringat pada kebotakan pola pria.

Tetapi tidak hanya pria, wanita juga rentan terhadap kerontokan rambut secara turun-temurun yang disebabkan oleh faktor genetik. Pada wanita, rambut rontok biasanya terkonsentrasi di mahkota kepala, sementara pada pria biasanya lebih sering terjadi di sepanjang garis rambut, mengutip American Academy of Dermatology (AAD).

Meskipun Anda tidak dapat mencegah kerontokan rambut yang disebabkan oleh faktor genetik ini sepenuhnya, tetap ada perawatan yang tersedia untuk mengatasinya atau mengontrolnya agar tidak semakin parah. Menggunakan minoksidil atau finasterida yang dijual bebas di pasaran dapat memperlambat kerontokan dan membuat rambut tetap lebat lebih lama. Jadi, semakin cepat Anda memulai pengobatan ini, maka hasilnya akan semakin baik.

2. Habis Melahirkan

Penyebab rambut rontok pada wanita yang kedua adalah ketika habis melakukan proses persalinan. Biasanya, rambut melewati tiga tahap kehidupan utamanya. Pertama, ada fase pertumbuhan; kedua, ada fase transisi ketika pertumbuhan berhenti tetapi rambut tidak rontok; dan kemudian ada fase istirahat. Terakhir, setelah fase istirahat, rambut Anda akan rontok.

Tetapi selama masa kehamilan, kebanyakan wanita memperhatikan rambut mereka berada dalam mode pertumbuhan yang cenderung lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya gelombang hormon [estrogen] yang membuat rambut cepat tumbuh. Tidak hanya tahap pertumbuhan yang sangat cepat, tetapi hal ini juga berlangsung lebih lama dari biasanya, yang berarti bahwa kerontokan rambut secara normal tidak terjadi.

Begitu kadar estrogen kembali normal setelah melahirkan, rambut melanjutkan siklus pertumbuhan normalnya dan mulai merontokkan semua rambut tebal dan indah yang menumpuk selama 10 bulan terakhir. Beberapa wanita mengalami kerontokan yang sangat ringan, tetapi wanita yang lain dapat mengalami kerontokan rambut yang lebih intens selama beberapa bulan.

Jenis kerontokan rambut ini disebut telogen effluvium, dan dapat terjadi berbulan-bulan setelah peristiwa stres atau besar seperti persalinan, mengutip Bethanee Schlosser MD, asisten profesor dermatologi dan direktur Women's Skin Health Program for Northwestern Medicine dalam self.com.

Untungnya, rambut rontok pascapersalinan bersifat sementara. Jadi Anda tidak perlu melakukan apa pun untuk mengobatinya. Tetapi, ada cara untuk membuat rambut terlihat dan terasa lebih bervolume sembari menunggu proses ini berlalu. Misalnya, cari sampo dan kondisioner penambah volume yang diformulasikan untuk rambut halus dan hindari produk yang terlalu membebani rambut.

Kekurangan Nutrisi & Pengaruh Obat-Obatan

3. Kekurangan nutrisi

Penyebab rambut rontok pada wanita yang ketiga adalah karena tubuh kekurangan nutrisi. Menciptakan dan menjaga kesehatan rambut sangat bergantung pada asupan nutrisi yang kuat. Secara khusus, kekurangan zat besi, seng, vitamin B3 (niasin), dan protein telah dikaitkan dengan berbagai jenis rambut rontok.

Mengobati kekurangan nutrisi biasanya dimulai dengan konsultasi ke dokter dan tes darah untuk mendiagnosis masalah Anda secara akurat. Kemudian dokter akan mengobati kekurangan tersebut dengan suplemen resep dan memberi petujuk secara lebih lanjut.

Apa penyebab rambut rontok pada wanita
Liputan6 ©2020 Merdeka.com

4. Pengaruh Obat-Obatan

Penyebab rambut rontok yang ke empat adalah karena pengaruh obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan memang dapat menyebabkan kerontokan rambut secara kronis. Secara khusus, obat-obatan yang digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi, kanker, radang sendi, dan depresi diketahui menyebabkan masalah rambut rontok, menurut Mayo Clinic.

Jika menurut Anda obat yang sedang Anda konsumsi berpotensi atau dapat menyebabkan kerontokan rambut, segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan lain untuk informasi lebih lanjut. Dalam banyak kasus, jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara. Tetapi jika rambut rontok Anda menjadi kronis, dokter mungkin dapat meresepkan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping ini.

Ketombe atau Psoriasis & Stres Berlebihan

5. Ketombe atau Psoriasis

Penyebab rambut rontok pada wanita yang kelima adalah adanya ketombe atau psoriasis pada kulit kepala. Saat kulit kepala meradang dan terasa gatal, Anda pasti tergoda untuk menggaruknya. Tapi ternyata, itu bisa menyebabkan rambut rontok lebih dari biasanya. Ketombe adalah penyebab kerontokan rambut yang paling mudah diobati, dan Anda dapat mengobatinya dengan produk yang dijual bebas, seperti sampo yang mengandung zinc pyrithione.

Tetapi, kondisi lain juga dapat menyebabkan gatal dan pengelupasan kulit kepala, termasuk dermatitis seboroik (versi ketombe yang lebih parah yang disebabkan oleh penumpukan jamur dan minyak) dan psoriasis (kondisi autoimun yang menyebabkan bercak tebal pada kulit). Mengobati masalah ini mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga daripada ketombe, jadi penting untuk memeriksakan diri ke dokter kulit jika Anda merasa sedang mengalami salah satu dari kondisi ini.

6. Stres Berlebihan

Penyebab rambut rontok pada wanita yang ke enam adalah stres emosional atau fisik yang intens dan berlebihan. Saat Anda mengalami sesuatu yang membuat stres atau traumatis (bukan stres harian Anda yang biasa-biasa saja, tetapi sesuatu yang besar dan mengubah hidup seperti perceraian, kematian dalam keluarga, perubahan pekerjaan yang signifikan, atau perpindahan besar), Anda mungkin akan mengalamiterhentinya pertumbuhan rambut secara sementara karena tubuh sedang mengerahkan sumber dayanya untuk membantu Anda melewati peristiwa besar tersebut.

Rambut tidak tumbuh dengan kecepatan yang sama. Ada yang sedang tumbuh, ada yang istirahat, dan ada yang secara aktif rontok. Ketika Anda sedang stres, tubuh akan menghentikan pertumbuhan rambut sementara. Dan saat rambut mulai berproses untuk tubuh kembali, semua rambut yang telah dihentikan pertumbuhannya kemarin mulai didorong keluar pada saat bersamaan. Hal yang sama dapat terjadi dengan stres dan trauma fisik, seperti menjalani operasi besar, dirawat di rumah sakit, atau bahkan kehilangan banyak berat badan dengan sangat cepat. Biasanya jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara.

Penyakit Autoimin & Mengikat Rambut Terlalu Kencang

7. Penyakit Autoimun

Penyebab rambut rontok pada wanita yang ketujuh adalah akibat dari penyakit autoimun yang dideritanya. Kondisi autoimun membuat tubuh mengenali folikel rambutnya sendiri sebagai benda asing dan menyerang mereka serta membuat rambut menjadi rontok. Ini bisa menjadi kondisi seperti alopecia areata, di mana sistem kekebalan menyerang folikel rambut.

Kadang-kadang, orang yang menderita alopecia areata memang melihat rambut mereka tumbuh kembali (meski mungkin rontok lagi). Tetapi jika tidak, ahli kulit dapat membantu dengan meresepkan berbagai perawatan, seperti injeksi kortikosteroid untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Kondisi yang terutama memengaruhi bagian tubuh lain — seperti penyakit tiroid, artritis reumatoid, atau anemia sel sabit — juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai salah satu dari banyak gejala. Selain itu, diketahui juga bahwa lupus dapat menyebabkan jaringan parut pada folikel rambut, yang menyebabkan kerontokan rambut permanen.

Kondisi ini bisa serius dan memerlukan diagnosis yang akurat dari penyedia layanan kesehatan yang berpengalaman. Jadi jika Anda merasa rambut rontok mungkin terkait dengan masalah mendasar seperti kondisi autoimun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

8. Mengikat Rambut Terlalu Kencang

Penyebab rambut rontok pada wanita yang ke delapan adalah karena sering mengikat rambut terlalu kencang. Hal ini dapat menyebabkan alopecia traksi, yakni kerontokan rambut akibat penarikan yang ketat dan berulang dari sebuah gaya rambut. Secara klasik, hal ini terjadi ketika orang mengenakan kepang ketat secara kronis atau dengan kuncir kuda yang ketat.

Hal ini dapat menyebabkan penipisan garis rambut secara progresif, dan jika melakukannya cukup lama, rambut rontok yang terjadi bisa menjadi permanen. Ini dianggap sebagai proses jaringan parut, yang dapat merusak folikel rambut tanpa bisa diperbaiki.

Untuk membantu mencegah dan mengobati kerontokan rambut akibat traksi alopecia, disarankan bagi para wanita untuk jangan pernah memakai hanya satu gaya rambut saja dalam waktu yang terlalu lama, dan usahakan untuk tidak menariknya terlalu kencang.

Rambut wanita rontok Pertanda Apa?

Bentuk kerontokan ini bisa dipicu oleh stres, menopause, masalah genetik, dan penyebab lainnya. Selain menyebabkan rambut rontok, stres juga memengaruhi kehidupan secara umum, misalnya produktivitas menurun, dan kurang semangat dalam beraktivitas. Oleh karena itu, atasi stres karena menimbulkan masalah kesehatan.

Apa Penyebab rambut rontok terus menerus?

Rambut rontok bisa terjadi akibat dari faktor keturunan, perubahan hormon, hingga kondisi medis, bagian dari penuaan atau akibat dari pengobatan yang sedang dijalani oleh pengidapnya. Bila terjadi secara berlebihan, kerontokan rambut di kepala bisa memicu kebotakan.

Apakah berbahaya jika rambut rontok?

Rambut rontok sebanyak 50 hingga 100 helai setiap hari masih dianggap hal yang wajar. Hal tersebut seharusnya tidak akan menimbulkan masalah atau membuat kepala menjadi cepat botak. Alasannya karena rambut baru akan tumbuh dan menggantikan rambut rontok tersebut.

Bagaimana cara mengatasi rambut rontok yang berlebihan?

5 Cara Mengatasi Rambut Rontok Berlebihan yang Parah.
Membilas Rambut Hingga Bersih Setelah Keramas. ... .
2. Terapi Pijat Kepala. ... .
3. Tidak Berbagi Handuk, Sisir, dan Aksesoris Kepala. ... .
4. Olahraga Rutin. ... .
Mengonsumsi Makanan Bernutrisi..