Apa penyebab audio dan video tidak sinkron?

Catatan: artikel ini hanya tentang jenis-jenis async audio-video, untuk contoh cara melakukan sync silakan baca artikel tentang cara sinkronisasi audio-video di .mkv tanpa encoding ulang.

File video umumnya terdiri dari dua bagian berbeda, yaitu video (gambar visual) dan audio (suara). Terkadang kita menemukan file video yang gambar dan suaranya tidak sync, yang mana suara terdengar sebelum atau sesudah waktu yang semestinya. Async (ketidaksinkronan)ini bisa sangat halus yang tidak terasa, cukup halus yang tidak seberapa mengganggu, namun kadang pula sangat jelas dan terasa sangat mengganggu pada waktu melihat videonya. Async audio dan video bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Delay, yaitu apabila audio terdengar setelah atau sebelum waktunya. Ini merupakan masalah async yang paling umum dan paling mudah untuk diperbaiki. Kontainer video pada umumnya memiliki nilai isian yang digunakan untuk mengatur delay audionya. Jadi untuk mengatasi async semacam ini, kita cukup melakukan mux ulang (tanpa melakukan encoding) file videonya. Mux ulang bisa dilakukan ke kontainer yang sama maupun kontainer yang berbeda. Jangan lupa mengubah nilai delay audio sebelum memulai mux ulang. Nilai delay ini dalam milisecond, bernilai positif apabila audio terdengar sebelum waktunya, dan negatif apabila terdengar setelah waktu yang seharusnya. Umumnya untuk video dengan delay audio, kita memasukkan nilai 200 karena suara terdengar 200 miliseconds sebelum waktu yang semestinya.
  2. Audio lebih cepat atau lebih lambat dari videonya. Dalam hal ini, lebih cepat atau lebih lambat bukan cuma dalam hal total durasi, namun dalam kecepatan playback-nya. Untuk async semacam ini, audio umumnya terdengar cukup sync pada suatu bagian awal video dan lama-lama menjadi async, atau bisa juga async pada awal video namun lama-lama menjadi sync (jarang). Async semacam ini umumnya disebabkan oleh konversi yang mengubah laju kecepatan playback, bisa pada audio (frekuensi) maupun video (framerate). Async terjadi apabila konversi laju ini mengubah durasi total audio atau videonya. Untuk mengatasi async semacam ini kita bisa melakukan dua hal, menyesuaikan audio atau menyesuaikan videonya. Kita bisa menyesuaikan audio dengan menggunakan filter stretch audio, sedangkan untuk video kita menyesuaikan frameratenya. Dua hal ini kita lakukan dengan tujuan menyamakan durasi audio dan videonya (sehingga lajunya bisa sama -> sync). Kita juga bisa melakukan stretch dengan mengubah nilai stretch di kontainer jika kontainer tersebut mendukung fitur stretch audio.
  3. Async tidak teratur, yaitu apabila terkadang audio sync terkadang async. Ini bisa disebabkan penggunaan audio yang bitrate-nya tidak konstan, bisa Variable Bitrate (VBR) atau Average Bitrate (ABR), dan muxing dilakukan dengan kurang sempurna. Muxing bisa tidak sempurna apabila kita melakukan muxing menggunakan aplikasi versi lama yang belum mendukung ABR dan VBR, misal: Virtualdub versi lama. Untuk async yang disebabkan bitrate yang tidak konstan, ada dua hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama adalah melakukan mux ulang videonya dengan aplikasi yang mendukung ABR dan VBR. Biasanya cara ini sudah cukup untuk mengatasi async semacam ini, namun ada juga cara lain yaitu dengan mengkonversi audio menjadi bitrate konstan (Constant Bitrate – CBR). Async semacam ini juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain, misal karena penggunaan video hibrid (video yang dibuat dari gabungan klip-klip yang memiliki karakteristik berbeda) yang penggabungannya kurang sempurna, penggunaan Variable Framerate (VFR), dan sebagainya. Memperbaiki video-video semacam ini jauh lebih susah, dan tidak dibahas di sini.

Selain tiga macam async di atas, terkadang kita juga menemukan video dengan async yang merupakan gabungan dari macam-macam async di atas. Mengatasi async ini sulit dilakukan karena perlu melakukan beberapa hal (seperti yang sudah disebutkan, sesuai dengan macam async-nya) untuk mensinkronisasi audio dan videonya.

Khusus pada saat melakukan konversi dari MPEG-2 (misal dari DVD, .MPG, atau .VOB), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Standar MPEG-2 menggunakan indexing, yang digunakan untuk indeks frame-framenya. Beberapa aplikasi konverter tidak frame accurate, artinya tidak semua frame akan terdeteksi dan pada akhirnya hanya frame-frame yang terdeteksi saja yang akan di-encode. Frame-frame yang hilang ini bisa menyebabkan async audio, meskipun mestinya sangat halus dan tidak terasa (frame yang hilang biasanya tidak akan sampai 1% dari total frame). Untuk mengatasi ini gunakan aplikasi konverter yang frame-accurate.
  2. Audio MPEG-2 memiliki nilai delay audio, yang seringkali tidak diperhatikan (tidak dibaca) oleh aplikasi konverter dan musti diset secara manual. Biasa nilai delay ini adalah sekitar 200 miliseconds.

Beberapa encoder audio meninggalkan silence di awal output audionya yang menyebabkan delay.

Kenapa audio dan video tidak sinkron?

Jika tidak sinkron, selain karena prosesor bisa disebabkan hal berikut: Proses encoding video yang kurang baik. Bitrate Audio yang tinggi (lebih mengutamakan kualitas audio dibanding video) Decoder pada ponsel kurang baik atau tidak cocok dengan file yang diputar.

Kenapa video story wa delay?

Kebanyakan dari anda akan sangat gusar sekali bila video di story WA terdapat delay. Hal ini bisa disebabkan beragam hal, mulai dari memori, cache, bug sistem dan lainnya.