Apa nama lain dari alam barzah

tirto.id - Alam barzakh disebut juga sebagai alam kubur. Selain itu, bisa dimaknai sebagai alam mitsal atau kiamat sughra. Alam barzakh merupakan sebuah pemisah antara dunia dengan akhirat. Lantaran sesudah mengalami kematian, manusia bakal berada disini sebelum menuju akhirat.

Di dalam Al-Qur'an, penjelasan tentang barzakh dapat ditemukan melalui surah Al-Mukminun ayat 99-100. Melalui firman-Nya, disebutnya:

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ

لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Apa nama lain dari alam barzah

Artinya: "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan,".

Selain itu, kata tentang alam barzakh juga bisa ditemukan di surah Furqan ayat 53 serta surah Al-Rahman ayat 20.

Pada dasarnya, semua manusia di bumi ditakdirkan untuk mengalami kematian. Sebelum mereka dikumpulkan di hari akhir atau kiamat, manusia lebih dulu berada di alam kubur hingga dibangkitkan kembali menuju hari akhir mendatang.

Surah Ar-Rum ayat 55 menjelaskan,"Saat Hari Kiamat tiba, Allah membangkitkan makhluk-makhluk dari kubur mereka. Saat itu orang-orang musyrik bersumpah bahwa mereka tidak tinggal di bumi kecuali dalam waktu yang pendek.

"Mereka berdusta dalam sumpah mereka sebagaimana mereka juga telah berdusta di dunia dan mereka mengingkari kebenaran yang dibawa para rasul kepada mereka,".

Proses Keluarnya Ruh dan Kehidupan di Alam Barzakh

Ketika ajal akan datang atau saat bakal mengalami kematian, Allah SWT mengutus malaikat Izroil untuk mencabut nyawa sesuai dengan perintah-Nya.

Setelah berpisahnya ruh dari badan tersebut, kemudian ruh ini berada di alam barzakh atau alam kubur.

Dalam kurun waktu tersebut, ruh akan tetap berada disini hingga datang hari akhir untuk menimbang antara amal baik dan amal buruk yang selama ini dilakukan manusia di dunia sebelum menuju ke akhirat.

Secara bahasa, barzakh berarti penghalang atau pemisah antara dua hal. Sedangkan secara istilah, barzakh mempunyai pengertian sebagai jarak pemisah antara akhir kehidupan di dunia hingga mulainya kehidupan ukhrowi (akhirat).

Kehidupan di alam tersebut merupakan proses pemurnian bagi manusia. Maksudnya, dibersihkan dari segala dosa selama ini dan dianggap sebagai awal untuk melihat hasil amal yang selama ini dilakukan di dunia.

Melalui salah satu riwayat, disebutkan juga tentang terjadinya siksa kubur. Dari 'Aisyah radliallahu 'anha (berkata); ada seorang wanita Yahudi menemuinya lalu menceritakan perihal siksa kubur kemudian berkata (kepada Aisyah radliallahu 'anha); "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur".

Kemudian setelah itu 'Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW perihal siksa kubur, maka Beliau menjawab: "Ya benar, siksa kubur itu ada".

Kemudian 'Aisyah berkata: "Maka sejak itu aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam setelah melaksanakan shalat kecuali Beliau memohon perlindungan dari siksa kubur". Ghundar menambhakan: "Siksa kubur itu benar adanya" (HR Al-Bukhari).

Dalam versi lain, dari Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang telah meninggal, maka akan ditampakkan padanya tempatnya pada pagi hari dan pada sorenya.

Jika dari penduduk syurga, maka akan ditampakkan syurga, jika dia ahli neraka maka akan ditampakkan neraka. Dikatakan kepadanya; 'Ini adalah tempatmu sampai Allah membangkitkanmu pada Hari Kiamat'." Abu Isa berkata; "Ini merupakan hadits hasan sahih." (HR At-Tirmidzi).

Baca juga:

  • Adab Berdoa & Membaca Al-Quran dalam Islam Sesuai Sunah Rasulullah
  • Bacaan Doa Ziarah Kubur di Musim Lebaran: Arab, Latin & Terjemahan

Baca juga artikel terkait Alam Barzakh atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/ben)

Penulis : Beni Jo
Editor : Yulaika Ramadhani

Alam barzah atau lebih dikenal dengan alam kubur menjadi tempat tinggal bagi seseorang yang telah meninggal dunia hingga datangnya kiamat. Ustadz Amir As-Soronji, Lc., M.Pd.I., dalam kajian rutin bersama Takmir Masjid Ulil Albab pada Selasa (15/9) menyatakan ada beberapa sebab seseorang ditahan dan disiksa di alam kubur. Sebab tersebut di antaranya tidak membersihkan diri dan tutup aurat saat kencing, mengadu domba, mencuri harta rampasan yang buka hak nya, berdusta, mengabaikan Al-Qur’an, zina, dan riba.

Selain itu yang menyebabkan mayit tertahan masuk surga dan tersiksa di alam kubur adalah hutang yang belum dibayar. Ustadz Amir menyampaikan mayit akan disiksa di kuburnya hingga ada saudara atau orang lain yang melunasinya. Jika hingga tibanya kiamat tidak ada yang melunasi, maka mayit akan membayar hutangnya dengan amalan yang dimiliki. “Semisal amalannya tidak cukup untuk membayar hutangnya, maka siksaan baginya yang ditambah. Ini sangat membahayakan,” ujarnya.

Ustadz Amir menegaskan jika ada saudara atau orangtua yang meninggal dunia dan mempunyai hutang maka harus segera dilunasi. Jika mayit semasa hidupnya tidak pernah bercerita mengenai hutang, maka bagi yang masih hidup alangkah baiknya mencari tahu dan bertanya kepada orang lain apakah mayit memiliki hutang. Lebih lanjut, ia menjelaskan jika seseorang memiliki hutang namun yang dihutangi sudah meninggal, maka dapat dilunasi lewat bersedekah dengan niat untuk yang dihutangi.

“Seperti itu diperbolehkan, nanti amalannya untuk si mayit. Namun, misal yang dihutangi belum meninggal dan bertemu dengan Saudara, tapi Saudara sudah bersedekah niat bayar hutang untuknya. Maka jujurlah bahwa Saudara pernah membayar hutangnya melalui sedekah yang diniatkan untuk dia. Jika dia tidak percaya dan meminta uang, maka berilah uang tersebut. Nanti amalan sedekah yang lalu akan berpindah ke Saudara,” tambah Ustadz Amir.

Ia berpesan jika seseorang berhutang kepada orang lain, sekecil apapun hutangnya sebaiknya memiliki saksi akan transaksi tersebut. Harapannya saksi akan mengingatkan dirinya bahwa memiliki hutang kepada orang lain. Namun jika tidak memungkinkan ada saksi maka hutang juga harus dicatat di buku atau papan yang sering ia lihat setiap hari, sehingga dapat mengingatkannya untuk segera membayarnya. Sebab jika ada hutang alangkah baiknya segera dibayar sebelum meninggal dunia, sebab kapan ruh dicabut tidak ada yang mengetahui.

Mayit disiksa karena tangisan orang yang masih hidup

Selesai menjelaskan mengenai hutang, Ustadz Amir menyampaikan kaijannya mengenai tangisan orang lain yang dapat menyebabkan mayit tersiksa di surga. Hal ini sesuai sabda yang berbunyi, “Telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Abu Bakar bin Hafsh ia berkata: aku telah mendengar Ibnu Umar dari Umar bin Khatab RA. dari Nabi Saw. ia bersabda: seorang mayit akan disiksa dengan sebab tangisan orang yang masih hidup.” (H.R al-Baihaqi No. 7416).

Ustadz Amir menuturkan tangisan yang dimaksud adalah tangisan yang disertai dengan ratapan, sebab tangisan yang demikian menandakan keluarga mayit tidak terima dengan kematiannya. Serta rasa ketidakterimaannya tersebut mengasumsikan bahwa orang yang ditinggal tersebut tidak terima dengan takdir Allah. “Apalagi meratapi sampai pukul-pukul badan sendiri, pukul tembok, atau mengucapkan belum siap ditinggal. Jangan sampai terjadi, itu bahaya untuk si mayit,” tambahnya.

Selain hadist di atas, Ustadz Amir menuturkan masih banyak hadist lain yang menerangkan mengenai tangisan untuk mayit. Selain itu dijelaskan pula dalam Q.S. At-Tahrim ayat 6, yang artinya berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Lalu, Ustadz Amir menegaskan jika mayit semasa hidupnya pernah berpesan kepada saudara atau keluarganya agar tidak menangisi dirinya ketika meninggal. Maka alangkah baiknya yang diwasiatkan untuk menurutinya.

Di sisi lain, ia berpesan agar menahan diri untuk tidak menangis jika ada keluarga atau teman yang meninggal dunia. Jika setiap ada orang meninggal lalu menangis, maka kemungkinan besar dapat menyebabkan orang lain menangisinya ketika orang tersebut meninggal dunia. “Menangis sedih itu boleh tapi sewajarnya, jangan berlarut-larut, dan segeralah untuk mengikhlaskannya,” pesannya. (SF/RS)

Jakarta -

Setelah hari kiamat tiba, manusia yang meninggal dunia akan melalui tahapan kehidupan di alam akhirat. Namun, sebelum memasuki kehidupan alam akhirat tersebut, manusia harus memasuki alam kubur atau yang disebut juga dengan alam barzah.

Alam kubur ini pula yang disebut-sebut sebagai pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Mengingat secara bahasa, kata barzah mengandung arti sekat.

Selain itu menjadi tempat tinggal bagi mereka yang telah meninggal dunia lebih dahulu hingga datangnya hari kiamat kelak. Bahkan manusia-manusia yang singgah di sana sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS.

Manusia yang berada di alam kubur akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kebangkitan sesuai dengan surat Ghafir ayat 46,

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

Artinya: "Kepada mereka diperlihatkan nereka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (dikatakan kepada malaikat) 'Masukan Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.'"

Meskipun hanya sebagai tempat persinggahan, perhitungan waktu di alam kubur atau alam barzah ini disebut lebih lama dan panjang dibandingkan di dunia.

Menurut anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Nurul Irfan, manusia yang berada di alam barzah sendiri bisa melihat keadaan di alam dunia maupun akhirat.

"Dia (alam barzah) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzah bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya barzah bisa melihat dunia dan akhirat,'' kata KH Nurul Irfan yang dikutip dari situs MUI, Senin (20/9/2021).

Selain diperlihatkan keadaan dua alam akhirat dan dunia, manusia di alam barzah juga ada yang sudah mendapatkan balasan akibat perbuatannya di dunia. Sebab itu ada istilah yang kita kenal dengan siksa kubur.

Menurut Ustaz Amir As-Soronji, terdapat beberapa sebab manusia ditahan dan disiksa di alam kubur tersebut. Mulai dari tidak menutup aurat hingga melakukan riba semasa di dunia.

"Sebab tersebut di antaranya tidak membersihkan diri dan tutup aurat saat kencing, mengadu domba, mencuri harta rampasan yang buka hak nya, berdusta, mengabaikan Al-Qur'an, zina, dan riba," kata Ustaz Amir, seperti yang dikutip dari situs Universitas Islam Indonesia (UII).

Selain itu, melansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, manusia juga akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur. Para malaikat itu akan menanyakan tentang amal perbuatan manusia ketika menjalani kehidupan nyata.

Sebagaimana yang dinukil dari firman Allah QS Al Zalzalah ayat 7-8 tentang perhitungan amal baik dan buruk,

(7) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

(8) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Artinya: "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

Demikian penjelasan tentang alam kubur atau yang disebut juga dengan alam barzah. Semoga wawasan ini bisa membuat kita semakin meningkatkan bekal amal sholeh untuk di akhirat kelak. Aamiin.

Simak Video "Della Dartyan Curhat Pernah Pacaran Beda Agama Selama 6 Tahun"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/erd)