Mengapa sebelum dieksekusi di mesin CNC sebaiknya dicoba terlebih dahulu menggunakan Simulator CNC

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

4.5 Eksekusi Program

Program yang telah selesai dimuat dan disimpan dalam memori mesin siap untuk dieksekusi. Sebelum mengeksekusi program, diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu setting tool dan stock setup. Hal ini bertujuan agar gerakan tool yang dijalankan sesuai dengan perintah di dalam program NC. Hal ini bisa diperoleh jika semua setting dilakukan dengan benar dan akurat. Demi keselamatan operator dan agar terhindar dari kerusakan pada mesin juga demi keselamatan dalam pengoperasian mesin CNC secara keseluruhan, maka dalam pengoperasian mesin harus mengikuti prosedur dalam mengaktifkan mesin bubut CNC ET 242 yaitu sebagai berikut: 1. Periksa mesin apakah mesin dalam kondisi dapat digunakan. 2. Periksa oli hidrolik, apakah jumlah oli pada posisi level, bila jumlah oli di bawah posisi level, tambahkan oli hingga pada posisi level. 3. Siapkan alat-alat yang diperlukan. 4. Periksa aliran listrik dari panel induk ke trafo. Atur saklar ke posisi ON pada panel induk dan trafo. 5. Putar saklar utama mesin CNC ke posisi ON. Tunggu beberapa saat hingga muncul menu pada layar monitor mesin. 6. Buka dan tutup kembali pintu mesin. 7. Tekan tombol CE untuk menghapus alarm. 8. Tekan tombol AUX ON untuk mengaktifkan motor servo. 9. Tekan tombol aktif hidrolik. 10. Tekan tombol softkey REFERENCE. 11. Tekan tombol CYCLE START. 12. Putar tombol feed rate ke kanan hingga muncul nilai X, Z dan F. 13. Mesin siap untuk digunakan.

4.5.1 Tool Setting

Tool setting adalah proses untuk memperoleh data alat potong tool data. Dimana data yang akan diukur adalah panjang koreksi tool yaitu jarak dari titik referensi pemasangan tool atau tool mount reference point N - TO ke titik alat Universitas Sumatera Utara potong atau cutter point P. Hal tersebut sangat penting karena harga kompensasi ini akan dihitung oleh komputer pengendali untuk mendapatkan posisi aktual tool yang benar dan presisi. Prosedur untuk melakukan setting tool adalah sebagai berikut: Gambar 4.57 Harga kompensasi alat potong dalam X dan Z 1. Pasang benda kerja standar pada chuck. Benda kerja standar adalah benda kerja yang telah diketahui ukuran diameter dan panjangnya, dimana dimensi benda kerja standar ini akan dipakai sebagai acuan atau standar dalam pekerjaan tool setting untuk menentukan tool data. Benda kerja standar berdiameter maksimum adalah 50 mm dan panjang 150 mm dan berbentuk poros bertingkat. 2. Atur menu pada mode edit kemudian ke sub mode monitor dengan cara menekan tombol EDIT, M, O, N dan ENTER secara berurutan. Tekan tombol SHIFT dan O, tekan tombol ENTER beberapa kali hingga muncul parameter O40, tekan tombol CE dan tekan tombol 2 lalu ENTER. Sekarang parameter O40 bit 1 telah diset ke tinggi nilai bit 1 tinggi = 2. 3. Atur menu pada mode manual dengan cara menekan tombol MAN. 4. Aktifkan roughing tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai roughing tool berada pada posisi paling bawah dari turret. Agar terhindar dari tabrakan, posisi turret harus pada titik REFERENCE. 5. Gerakkan roughing tool secara manual dengan cara menekan tombol MAN JOG dan tombol arah hingga puncak alat potong menyentuh bagian permukaan pada diameter dari stock. 6. Masukkan harga diameter benda kerja standar pada harga X dengan cara tekan tombol X, 5, 0, titik . dan ENTER secara berurutan. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.58 Tool setting 7. Gerakkan roughing tool hingga cutter menyentuh bagian muka stock. 8. Masukkan harga panjang benda kerja standar pada harga Z dengan cara tekan tombol Z, 2, 3, 9, titik ., 2, 3, 5 dan ENTER secara berurutan. Harga Z diperoleh dari panjang benda kerja standar diukur dari permukaan rahang cekam jaw sampai bagian muka stock ditambah jarak PSO 2 G55 yaitu 100 + 139,235 = 239,235. 9. Masukkan nomor alat potong pada tool correction nomor 01 dengan cara tekan tombol TO, 0, 1 dan ENTER secara berurutan. Nilai X dan Z alat potong telah disimpan pada nomor perbaikan 01. 10. Aktifkan copying finishing tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai finishing tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 11. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 03. 12. Aktifkan threading tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai threading tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 13. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 05. 14. Aktifkan grooving tool secara manual yaitu dengan cara menekan tombol MAN JOG dan revolver pahat secara bersamaan sampai grooving tool berada pada posisi paling bawah dari turret. 15. Ulangi langkah 5 sampai dengan 9 dengan tool correction nomor 07.

4.5.2 Stock Setup

1 MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY Pendahuluan Pengertian pemrograman adalah memasukkan data numerik ke memori mesin untuk membuat bentuk benda kerja. Sedangkan data yang berupa urutan perintah secara rinci setiap blok per blok untuk memberi tahu mesin CNC tentang apa yang harus dikerjakan disebut program CNC. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program pada mesin CNC yaitu: 1 metode pemrograman, dan 2 bahasa pemrograman.

1. Metode pemrograman

Terdapat dua metode pemrograman yang dapat digunakan untuk pengoperasian mesin CNC TU-3A, yaitu: a metode pemrograman inkrimental, dan 2 metode pemrograman absolut.

a. Metode pemrograman inkrimental

Metode pemrograman inkrimental adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya tidak tetap, yang dalam hal ini adalah bahwa titik akhir yang dituju akan menjadi titik referensi awal untuk mencapai tujuan berikutnya.

b. Metode pemrograman absolut

Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya tetap. Hal ini berarti bahwa satu titik dijadikan referensi untuk mencapai semua titik yang dituju. 2. Struktur pemrograman Pada dasarnya setiap program CNC memiliki struktur program yang dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu: persiapan, isi, dan penutup. Pada mesin milling CNC TU- 3A, pemrograman dapat dilakukan dengan satuan mm atau inchi. Sedangkan untuk jalannya gerakan pada eretan mesin baik untuk sumbu X, Y, maupun Z, diprogram tanpa titik desimal dalam 1100 mm atau 11000 inchi. 2 Pemrograman dengan metode absolut : N 00 01 02 03 04 05 06 07 GM 92 M03 00 01 01 00 00 M30 X -1500 -1500 5000 5000 5000 -1500 Y 00 00 00 5000 5000 00 Z 1000 -100 -100 -100 1000 1000 F 75 75 - - - - - - - - Address Penetapan titik awal pisau spindel berputar Gerakan tanpa penyayatan dari O - A Gerakan penyayatan dari A - B Gerakan Penyayatan dari B - C Gerakan tanpa penyayatan dari C - D Kembali ke posisi awal pisau Penutup Program

3. Eksekusi program CNC a. Pemeriksaan kebenaran program

Sebelum melaksanakan penyayataan benda kerja dengan program CNC terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kebenaran program dengan cara sebagai berikut: Visual Tombol M Plotter : : : memeriksa program dengan mencocokkan data program yang ada. memeriksa program dengan fungsi pengendali mesin. penggunaan tombol M, hanya dapat dilakukan pada menu CNC. Adapun caranya adalah kursor diletakkan pada kolom N, kemudian tekan terus sampai pada akhir baris M30. Jika tidak ada Alarm, berarti secara matematik program yang dibuat sudah benar. memeriksa program dengan simulasi gerakan pisau berupa gambar. Setelah pemeriksaan program CNC benar maka selanjutnya dilakukan penyayatan dengan benda kerja yang sesungguhnya. 4. Cara setting pisau terhadap benda kerja Setting pisau ini tujuannya adalah untuk menentukan titik nol benda kerja dengan sumbu pisau yang akan digunakan menyayat terhadap tiga bidang kerja. Setting pisau ini dilaksanakan dengan cara pengoperasian manual. Contoh: Akan dilakukan setting pada pisau fraisslot end mill dengan diameter 10 mm, kecepatan putar spindel utama 1500 putmenit. 3 Posisi awal pisau frais berada - 15 mm terhadap titik nol sumbu X benda kerja, 0 mm terhadap sumbu Y benda kerja, dan 10 mm di atas permukaan benda kerja pada sumbu Z. Langkah - langkah setting pisau terhadap benda kerja : :: Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu X : a. b. c. d. e. f. Periksa diameter pisau yang digunakan kemudian tentukan putaran spindel utama pasang benda kerja pada ragum dan jepit dengan kuat. Putar spindel utama dan yakinkan putaran sudah center. Turunkan pisau dengan menggerakkan sumbu Z dan atur kedalaman yang diperlukan di sebelah sisi luar benda kerja. Sentuhkan pisau kearah sumbu + X pada sisi luar benda kerja dengan menggerakkan pelan-pelan kearah benda kerja. Setelah pisau menyentuh benda kerja pada monitor akan tertayang nilai X, misal : X = 2001. Hapus nilai X dengan tombol DEL sehingga nilai X nol. Tekan tombol INP dan tulis nilai X - 500 kemudian tekan INP, maka pada monitor nilai X = -500. Nilai X - 500 = radius pisau frais 5 mm. Nilai minus menunjukkan kearah sumbu X. 4 :: Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu Y : Posisi pisau frais masih tetap seperti di atas. a. b. c. Bebaskan pisau terhadap benda kerja dan geser kearah sumbu – Y, kemudian gerakkan pisau kekanan kearah sumbu + X. sentukan pisau pelan-pelan ke benda kerja kearah sumbu +Y. Setelah pisau menyentuh benda kerja pada monitor akan tertayang nilai Y, misal Y = 1100. Hapus nilai Y dengan tobol DEL, sehingga nilai Y = 00. Tekan tombol INP dan tulis Y- 500 kemudian tekan INP , maka pada monitor nilai Y- 500 nilai harga Y = 500 = radius pisau frais 5 mm. Nilai minus menunjukkan arah sumbu Y. 5 :: Setting pisau terhadap benda kerja pada sumbu Z : Pisau masih tetap pada posisi di atas. a. b. c. d. e. Bebaskan pisau terhadap benda kerja dan gerakkan naik kearah sumbu + Z. Gerakkan pisau kearah sumbu + Y di atas permukaan benda kerja turunkan pisau pelan-pelan sampai menyentuh permukaan benda kerja sumbu - Z. Setelah pisau menyentuh permukaan benda kerja pada monitor tertayang nilai Z, misal Z = -964 hapus nilai Z dengan tombol DEL. Sehingga nilai Z = 00 Gerakkan pisau naik kearah sumbu Z sesuai dengan ketinggian posisi awal pisau Z = 1000 Gerakkan pisau keposisi awal pada sumbu X = -1500 dan kearah sumbu Y = 0 Untuk melakukan eksekusi program CNC dengan benda kerja maka terlebih dahulu harus dilakukan seting pisau. 6

5. Penyayatan benda kerja