Apa jawaban dari pertanyaan Munkar dan Nakir?

KALTENGLIMA.COM- Ketika orang meninggal dunia, ia akan berada di alam yang menjadi penghubung antara dunia dan akhirat, yakni alam barzakh. 

Pada saat itulah, orang atau manusia tersebut akan mulai mempertanggungjawabkan perbuatannya saat hidup di dunia.

Di alam tersebut, ruh akan ditanyai oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang keimanan yang dipercaya.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan siapa tuhan yang disembah, nabi yang diikuti, dan kitab suci yang dibaca.

Lalu siapa yang dimaksud Ustadz Abdul Somad atau UAS yang bisa menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir di akhirat.

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang orang yang bisa menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir di akhirat.

Pertama-tama ustadz tersebut menjelaskan tentang anak yang pandai ilmu tentang dunia, juga harus diajarkan ilmu tentang agama yang kaitannya dengan akhirat.

"Anak jago bahasa Inggris, bagus, anak jago matematika, baik, anak hebat kimia fisika, bagus." kata Ustadz Abdul Somad Dikutip dari PortalJember.com dalam video YouTube.com di kanal Audio Dakwah yang diunggah pada 24 November 2020.

"Tapi nanti kalau mati, malaikat tidak bertanya dua tambah dua berapa. Tetapi yang ditanyakan adalah siapa tuhanmu, Allah, siapa nabimu, Muhammad, apa kitabmu, Al-Quran."

Selain itu Ustadz sekaligus penceramah agama Islam tersebut menjelaskan bahwa jawaban tersebut tak bisa dihafal.

"Tapi, jawabannya tak bisa dihafal macam cerdas cermat. Itu bisa dijawab bagi siapa yang selalu menjawab adzan."

Beliau mencontohkan dengan mengatakan, "Jika ada adzan, 'Asyhadu alla ilaha illallah', maka jawablah Asyhadu alla ilaha illallah."

"Diam, jangan lagi berkata-kata ketika Adzan berkumandang. Badanmu boleh di kantor badanmu boleh duduk di kursi yang megah, tapi hatimu sudah tergantung di dalam mesjid itu yang akan menolong di hadapan Allah SWT." ***

Terkini

Umat Islam percaya bahwa Allah mengutus Malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyakan beberapa hal kepada manusia yang berada di alam kubur atau alam barzakh. Malaikat Munkar dan Nakir akan mengajukan pertanyaan perihal ketuhanan, kenabian, dan beberapa hal penting lainnya kepada manusia yang wafat baik dimakamkan jenazahnya, diterkam binatas buas, atau manusia yang jenazahnya sudah musnah tanpa bentuk.

Yang menjadi soal kemudian adalah bahasa apa yang dipakai oleh kedua malaikat itu untuk bertanya kepada ahli kubur? Pertanyaan ini sempat mengemuka saat kita kecil dahulu. Meski tampaknya pertanyaan remeh, kita juga tidak mudah untuk menjawabnya.

Kita memang pernah menemukan hadits Rasulullah SAW yang terjemahannya menyebutkan “Cintailah Arab karena tiga hal, pertama karena aku orang Arab, Al-Quran bahasa Arab, dan penduduk surga menggunakan bahasa Arab.” Tetapi kita tidak mendapatkan keterangan perihal bahasa di alam kubur atau alam barzakh.

Syekh M Nawawi Al-Bantani dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam mengatakan bahwa kedua malaikat yang bertugas di alam kubur itu akan menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ahli kubur tersebut seketika hidup di alam dunia.

ويسألان كل إنسان بلغته ويقولان له من ربك وما دينك ومن نبيك وما قبلتك ومن إخوتك وما إمامك وما منهاجك وما عملك

Artinya, “Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan. Keduanya bertanya, ‘Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu? Siapa saudaramu? Apa imammu? Apa jalan hidupmu? Apa amalmu?’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).

Kedua malaikat di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur sehari-hari ketika hidup di dunia. Dengan bahasa itu, ahli kubur dapat menangkap pertanyaan kedua malaikat.

Orang yang beriman dan mendapat taufiq dari Allah akan menjawab pertanyaan keduanya dengan tepat. Ahli kubur itu kemudian diminta istirahat sebagaimana pengantin hingga pada waktunya akan dibangunkan oleh orang yang paling dikasihinya.

والمؤمن يقول لهما ربي الله وحده لا شريك له والإسلام ديني ومحمد نبي وهو خاتم النبيين والكعبة قبلتي والمؤمنون إخوتي والقرآن إمامي والسنة منهاجي وأنا قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقته ويقولان له إذا وفق للجواب صدقت ونم نوم العروس الذي لا يوقظه إلا أحب الناس إليه

Artinya, “Orang mukmin menjawab keduanya, ‘Tuhanku adalah Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Islam agamaku. Muhammad adalah nabiku, ia penutup para nabi. Ka’bah adalah kiblatku. Orang-orang mukmin adalah saudaraku. Al-Qur’an adalah imamku. Sunnah rasul adalah jalan hidupku. Aku membaca kitabullah, dan beriman serta membenarkannya. Kedua malaikat itu berkata kepada ahli kubur yang beriman itu ketika mendapat taufiq untuk menjawabnya, ‘Kau benar. Tidurlah sebagaimana tidur para pengantin yang tiada dapat membangunkannya kecuali orang yang paling mengasihinya,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa kedua malaikat itu akan meminta pandangan ahli kubur perihal status Nabi Muhammad SAW.

Orang yang beriman akan menjawab dengan percaya diri bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah. Sementara orang kafir dan munafik akan panik diliputi ketakutan ketika ditanya perihal Nabi Muhammad SAW. Keduanya menjawab “Aku tidak tahu.”

وفي رواية البخاري ومسلم إنهما يقولان له ما كنت تقول في هذا النبي محمد صلى الله عليه وسلم فيقول المؤمن اشهد أنه عبد الله ورسوله انتهى وأما الكافر والمنافق فيحصل لهما رعب فيقولان لهما هاه هاه لا أدري 

Artinya, “Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, kedua malaikat itu bertanya kepada ahli kubur, ‘Apa pendapatmu perihal nabi ini, Nabi Muhammad SAW?’ Ahli kubur yang beriman itu menjawab keduanya, ‘Saksikanlah bahwa dia (Nabi Muhammad SAW) itu hamba dan utusan Allah. Selesai. Adapun orang kafir dan munafik diliputi rasa takut. Keduanya (orang kafir dan munafik) menjawab, ‘Oh, oh, aku tidak tahu,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).

Semoga Allah membimbing hidup kita di dunia. Semoga Allah memberikan rahmat dan taufik-Nya kepada kita dalam menghadapi pertanyaan kedua malaikat di alam kubur atau alam barzakh. Kita juga berharap syafaat Rasulullah SAW di alam kubur baik saat menghadapi pertanyaan kedua malaikat tersebut dan sesudahnya. Amin. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Apa jawaban pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir?

Munkar dan Nakir akan menanyakan beberapa hal berikut, "Siapakah Tuhan mu?", "Siapa Nabi mu?", "Apa agama mu?", jawaban bagi pertanyaan tersebut adalah Tuhanku adalah Allah, nabinya Muhammad dan agamanya adalah Islam, maka si mayat akan diberikan keluasan dan diterangkan kuburnya sampai hari kebangkitan.

Siapa yang akan menjawab pertanyaan di alam kubur?

Pertanyaan di Alam Kubur yang Ditanyakan oleh Malaikat Keduanya akan memberi pertanyaan di alam kubur yang harus dijawab oleh semua manusia. Pertanyaan tersebut yakni: Siapa Tuhanmu? Apa agamamu?

Apa jawaban untuk Man Ikhwanuka?

Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu? Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani.