Apa fungsi cairan neurotransmitter sebutkan beberapa contohnya

Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi.

Apa fungsi cairan neurotransmitter sebutkan beberapa contohnya

Ilustrasi dari elemen utama pada transmisi sinapsis. Sebuah gelombang elektrokimiawi yang disebut potensi aksi bergerak sepanjang akson sebuah neuron. Ketika gelombang tersebut mencapai sinapsis, sejumlah molekul neurotransmiter dilepaskan dan bergerak menuju pencerap yang terletak pada membran neuron lain yang berada di dekat sinapsis.

Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:

  • Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
  • Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
  • Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak manusia dapat menimbulkan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, bipolar, ADHD, depresi, parkinson, alzeimer dan sebagainya[1].

  1. ^ Utomo, Bagus (2021). Supaya kamu mau kenalan denganku : sebuah buku pintar gangguan jiwa (edisi ke-Edisi pertama). Kotagede, Yogyakarta. ISBN 978-623-7173-89-2. OCLC 1235904149. 

 

Artikel bertopik biokimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neurotransmiter&oldid=21027620"

Halo, Geng Sehat ! Mendengar kata neurotransmiter, apakah yang terlintas dalam pikiran Kamu? Kita tahu transmiter merupakan sebutan untuk sebuah pemancar, yang berfungsi mengirimkan pesan. Sedangkan neurologi adalah salah salah cabang ilmu kedokteran yang menangani seputar saraf dan otak.

Jika didefinisikan, neurotransmiter merupakan senyawa neurokimia yang bertugas menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf target. Neurotransmiter diibaratkan sebagai seorang kurir atau signal messenger. 

Neurotransmiter memainkan peranan penting untuk mengatur kinerja sistem tubuh kita, seperti jantung, alat pernapasan, pencernaan, siklus tidur, nafsu makan, gerakan otot, bahkan suasana hati. 

Berbicara tentang neurotransmiter, tentu tidak terlepas bicara tentang otak. Otak manusia diperkirakan terdiri dari 100 miliar neuron (sel saraf). Miliaran sel-sel saraf ini saling berkomunikasi satu sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik. Nah, bagaimana satu neuron dengan neuron lain berkomunikasi, di sinilah peran neurotransmiter.

Secara sederhana begini cara kerjanya, Gengs. Satu neuron atau sel saraf terdiri dari badan sel, ujung axon, dan dendrit. Antara ujung neuron satu dengan yang lain terdapat yang namanya celah sinaps.

Ketika satu neuron menerima berbagai informasi yang datang, mengolah, dan mengintepretasikannya, neurotransmiter yang terbungkus dalam celah sinaps akan keluar, untuk mengirimkan informasi tersebut ke neuron-neuron lainnya

Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino. Dalam menjalankan perannya, neurotransmiter punya pembagian tugas. Dan Geng Sehat tahu enggak bahwa neurotransmiter ini perannya penting? Jika mengalami gangguan, bisa berakibat ke gangguan perilaku bahkan psikiatri.

Ada 6 neurotransmiter utama bagi otak yang perannya penting dalam mengatur sistem kinerja tubuh, antara lain:

Gengs pasti sering mendengar olahraga ekstrem memicu adrenalin. Ya, adrenalin, disebut juga epineprin, merupakan neurotransmiter yang bersifat fight and flight respon. Ketika seseorang stres atau takut, adrenalin akan dilepaskan. Adrenalin membantu otak membuat keputusan cepat dalam menghadapi bahaya.

Namun, adrenalin yang dilepaskan secara berlebihan akibat stres yang terus-menerus malah berdampak kurang baik bagi tubuh kita. Kelebihan adrenalin dapat memicu gangguan imun, tekanan darah tinggi, diabetes, juga penyakit jantung.

Neurotransmiter satu ini dikenal berperan dalam proses pembelajaran (learning neurotransmitter) dan memori. Selain itu, asetilkolin juga berperan pada sensasi nyeri, sinyal pergerakan otot, dan pengaturan sistem endokrin di tubuh.

Kekurangan jumlah asetilkolin dapat memicu gangguan medis, salah satunya myasthenia gravis (kelemahan otot). Kerusakan pada sistem kolinergik (penghasil asetilkolin) di otak juga terbukti ada hubungannya dengan defisit memori yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Dopamin dikenal sebagai pleasure neurotransmitter, yang mana memediasi kesenangan di otak juga motivasi. Makanan, seks, perasaan cinta, dan obat-obatan tertentu dapat menstimulasi pelepasan dopamin.

Gejala kekurangan dopamin bisa berakibat ke perasaan bosan, apatis, kelelahan kronis, juga penyakit Parkinson. Beberapa gangguan psikiatri dapat terjadi karena efek dopamin yang rendah, antara lain psikosis, skizofrenia, dan depresi.

Kata endorfin berasal kata endogen, yang berarti “dari dalam tubuh”, dan morfin. Seperti morfin, neurotransmiter ini berfungsi sebagai pereda sakit alami dan memberikan rasa euforia (rasa gembira yang berlebihan). Olahraga dan aktivitas seks dapat memicu pengeluaran endorfin.

Neurotransmiter ini mempunyai banyak manfaat, antara lain meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi kecemasan, mencegah depresi, mengurangi berat badan, dan juga meminimalkan rasa sakit saat melahirkan.

  1. GABA (Gamma Aminobutyric Acid)

GABA merupakan neurotransmiter yang mempunyai efek menenangkan (calming). Beberapa gangguan bisa terjadi jika level GABA rendah, antara lain gangguan kecemasan, panik, kejang, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Nah, sumber GABA alami bisa Kamu dapatkan dari makanan berfermentasi, seperti tempe, miso, dan kimchi. Suplemen GABA bisa dikonsumsi jika memang diperlukan.

Serotonin dikenal sebagai mood neurotransmitter. Neurotransmiter ini berfungsi mengatur suasana hati (mood), emosi, tidur, juga perilaku sosial. Kekurangan serotonin ada hubungannya dengan gangguan depresi. Karenanya, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) sering digunakan sebagai obat anti-depresan.

Bagaimana Geng Sehat, sungguh ajaib bukan neurotransmiter yang ada di otak kita? Tugas kita adalah menjaga keseimbangan dan kecukupan mereka, sehingga sistem tubuh dapat berjalan sesuai fungsinya. Terapkan pola hidup sehat dan berpikir positif ya, Gengs! (AS)

Adapun contoh dari kelompok ini, yaitu serotonin dan dopamin.

Berbagai jenis neurotransmitter

Ada banyak jenis neurotransmitter yang ada di dalam tubuh setiap manusia. Melansir laman Simply Psychology, ada lebih dari 50 jenis senyawa kimia ini.

Semua jenis ini terbagi ke dalam beberapa kategori, yaitu monoamina, asam amino, peptida, purin, dan asetikolin.

Dari jenis-jenis tersebut, beberapa di antaranya mungkin sudah tak asing di telinga Anda.

Berikut adalah beberapa jenis neurotransmitter yang perlu Anda pahami perannya.

1. Asetilkolin

Seperti penjelasan sebelumnya, asetilkolin adalah neurotransmitter pertama yang ditemukan.

Jenis ini berperan dalam sistem saraf perifer, di mana ia dilepaskan oleh neuron motorik untuk membantu mengontrol gerakan otot.

Selain itu, asetilkolin memainkan peran penting dalam sistem saraf pusat untuk menjaga fungsi kognitif, termasuk memori dan pembelajaran.

Adapun masalah pada asetilkolin sering terkait dengan gangguan memori dan belajar serta berhubungan dengan demensia dan penyakit Alzheimer.

2. Serotonin

Anda mungkin sering mendengar hormon serotonin. Faktanya, selain sebagai hormon, serotonin berperan sebagai neurotransmitter.

Serotonin diproduksi dalam saluran pencernaan sebagai respon terhadap makanan.

Namun, serotonin juga diproduksi di batang otak untuk mengatur suasana hati, kecemasan, nafsu makan, kontrol rasa sakit, dan siklus tidur.

Adapun ketidakseimbangan serotonin sering terkait dengan banyak gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, hingga pikiran untuk bunuh diri,

3. Epinefrin

Jenis neurotransmitter dan hormon ini lebih dikenal dengan adrenalin. Ini adalah hormon stres yang dilepaskan ke aliran darah melalui kelenjar adrenal.

Adapun pelepasan adrenalin yang terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kecemasan, insomnia, hingga peningkatan risiko stroke.

Sementara bila pelepasan epinefrin terlalu sedikit, penderitanya sering kali tidak mampu bereaksi dengan tepat dalam situasi stres atau tekanan serta berkurangnya kegembiraan.

4. Dopamin

Dopamin adalah jenis neurotransmitter yang diproduksi di bagian otak bernama substantia nigra, ventral tegmental area, dan hipotalamus. Ini berfungsi untuk mengontrol motorik, penghargaan, dan motivasi.

Dopamin yang berlebih dapat mengakibatkan perilaku kompetitif, agresi, atau bahkan kecanduan. Sementara dopamin yang kurang sering menimbulkan depresi.