Apa bedanya kolesterol dan darah tinggi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah suatu kondisi yang konon berhubungan erat dengan kadar kolesterol yang tinggi. Dengan kata lain, orang yang hipertensi, kadar kolesterolnya pasti tinggi. Apakah benar demikian?

Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang memiliki risiko stroke. Akibatnya bervariasi, mulai dari kecacatan hingga kematian. Pada perjalanannya, hipertensi akan menyebabkan menurunnya fungsi jantung, dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Nah, yang patut diperhatikan adalah mekanisme penyakit yang mendasari stroke dan serangan jantung. Kondisi tersebut sebenarnya sama, paling sering disebabkan oleh proses penyempitan pembuluh darah akibat plak atau disebut aterosklerosis.

Artikel Lainnya : Tanda-Tanda Anda Punya Bakat Hipertensi

Faktor terjadinya plak tersebut memiliki beberapa faktor utama yang saling berkaitan, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tidak terkontrol dan kegemukan. Artinya, seseorang yang kegemukan juga bisa mengalami gangguan metabolisme kolesterol dan gula darah.

Kondisi ini menyebabkan tekanan darah tinggi. Kekentalan darah dan pembuluh darah yang menjadi kaku adalah sebagian mekanisme, yang secara ringkas menjelaskan mengapa kondisi-kondisi tersebut biasa ditemukan bersamaan.

Meski demikian, orang yang hipertensi tidak melulu memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Meskipun kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan tekanan darah juga meningkat.

Karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan secara rutin dan teratur. American Heart Association (AHA) merekomendasikan setiap orang yang telah berusia 20 tahun untuk memeriksakan kadar kolesterol dan faktor risiko penyakit jantung/stroke lainnya setiap 4 atau 6 tahun sekali.

Pemeriksaan jenis ini bisa Anda lakukan di klinik atau rumah sakit terdekat. Tak hanya itu, Anda pun sebaiknya juga berolahraga selama 30 menit, sebanyak 3 kali seminggu.

Salam sehat!

(NB/RH)

Abstract

      Hipertensi merupakan salah satu faktor  risiko pemicu penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan lain- lain yang saat ini menjadi momok penyebab kematian di dunia. Salah satu faktor risiko hipertensi adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol pada penderita hipertensi dan tidak hipertensi pada masyarakat dusun Sampakang desa Sampakang. Populasi adalah masyarakat dusun Sampakang dengan desain penelitian cross sectional study. Untuk pengambilan sampel digunakan teknik Non probability sampling yaitu consecutive sampling dengan  jumlah sampel 110 orang yang dibagi dalam dua kelompok yaitu penderita hipertensi 53 orang dan tidak hipertensi 57 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi.  Data dikumpulkan melalui anamnesis berupa data demografi dan pengukuran langsung tekanan darah arteri menggunakan tensimeter (OneMed) dan pemeriksaan kadar kolesterol menggunakan alat cek darah digital stik tes kolesterol (EasyTouch digital).  Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna secara statistik kadar kolesterol pada penderita hipertensi dan tidak hipertensi dengan nilai p = 0.001. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kadar kolesterol antara penderita hipertensi dan tidak hipertensi.


Kata Kunci : hipertensi, kolesterol, tidak hipertensi

Downloads

Download data is not yet available.

HerStory, Rembang —

Apakah Moms masih bingung membedakan anatara kolesterol tinggi dan darah tinggi? Kolesterol tinggi dan darah tinggi memang dua penyakit yang berbeda, tapi keduanya saling berinteraksi satu sama lain. 

Darah tinggi terjadi ketika tekanan pembuluh darah melebihi normal. Nah, salah satu penyebabnya adalah penumpukan kolesterol yang membuat pembuluh darah menyempit.

Menyempitnya pembuluh darah tersebut membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika hal ini sudah terjadi Moms, maka pembuluh darah dan jantung lebih rentan mengalami kerusakan.

Kedua penyakit ini memiliki satu faktor risiko yang sama, yaitu penyakit jantung. Sayangnya banyak orang yang masih bingung membedakan gejala kedua penyakit ini.

Gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi

Melansir dari Klikdokter (24/12/2021), darah tinggi atau hipertensi menunjukkan gejala, seperti:

  • sakit kepala
  • mimsan
  • nyeri dada atau sesak napas

Namun, gejala hipertensi ini tidak spesifik dan baru muncul ketika tekanan darah terlalu tinggi. Nah, kalau Moms memiliki riwayat keluarga yang mengidap hipertensi, sebaiknya cek tekanan darah secara rutin.

Baca Juga: 5 Tanda Kolesterol Tinggi, Gemuk Bukan Berarti Banyak Kolesterol Ya Moms

Baca Juga: Alami Hipertensi? Tak Perlu Khawatir! Bawang Putih Bisa Menurunkan Tekanan Darah Lho

Baca Juga: Benarkah Garam Menyebabkan Darah Tinggi?

Apakah bedanya kolesterol dan darah tinggi?

Kolesterol tinggi dan darah tinggi merupakan dua penyakit yang saling berinteraksi satu sama lain. Darah tinggi, atau yang lebih dikenal dengan hipertensi dapat terjadi saat tekanan pembuluh darah melebihi normal. Salah satu penyebabnya adalah adanya penumpukan kolesterol yang membuat pembuluh darah menyempit.

Apakah kolesterol termasuk darah tinggi?

Pasalnya, jika tak dikendalikan, kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lanjutan, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi).

Apa hubungan kolesterol dan tekanan darah tinggi?

Jadi, kolesterol menjadi salah satu faktor yang dapat menimbulkan hipertensi. Kolesterol salah satu faktor resiko yang dapat dirubah dari hipertensi, semakin tinggi kadar kolesterol total maka akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya hipertensi (Fujikawa, Iguchi, Noguchi, & Sasaki, 2015).

Bagaimana ciri ciri orang kolesterol tinggi?

Waspada, 9 Gejala Kolesterol Tinggi Mengintai Anda.
Mudah Mengantuk. Seringnya menguap terjadi akibat pasokan oksigen ke otak berkurang. ... .
Kesemutan. ... .
Pegal pada Tengkuk atau Pundak. ... .
Rasa Nyeri di Kaki. ... .
Xanthelasma. ... .
Perlemakan Hati. ... .
Gejala Strok. ... .