Apa beda mas kawin dan mahar dalam pernikahan

@thebasicrooomPernikahan memiliki arti sebagai suatu upacara atau kegiatan pengikatan janji nikah oleh kedua belah pihak dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan mereka secara norma agama, norma hukum dan norma sosial. Seringkali juga pernikahan dianggap sebagai momen indah yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup. Begitu pentingnya arti pernikahan, banyak orang yang melakukan berbagai persiapan yang matang dan maksimal dari jauh-jauh hari. Lalu, apa saja perbedaan mahar dan mas kawin yang tentunya menjadi salah satu komponen wajib dalam pernikahan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata mahar adalah pemberian wajib berupa uang atau barang dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika akad nikah. Arti lainnya dari mahar adalah mas kawin. Mahar memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga mahar dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Dari penjelasan diatas, keduanya memiliki makna atau arti yang sama. Hanya saja mas kawin adalah penyebutan mahar dari Bahasa Indonesia sedangkan mahar adalah asli serapan dari Bahasa Arab.

Lalu Seberapa Pentingkah Mahar atau Maskawin dalam Upacara Pernikahan?

Mahar atau mas kawin menjadi hal terpenting dalam pernikahan, pun dalam Islam sendiri hukum mahar atau mas kawin adalah wajib untuk sempurnanya suatu pernikahan dan menjadi bentuk kesungguhan mempelai lelaki serta tanda bukti cinta kepada calon pengantin wanita.

Kendati pemberian mahar adalah hal yang penting, pengantin lelaki tak perlu merasa terbebani oleh atas pemberian tersebut. Pengantin perempuan merasa harus meminta ini dan itu yang malah akan memberatkan si calon pasangan.

Hal yang terpenting adalah mahar tidak boleh menjadi hal yang memberatkan atau beban bagi si mempelai pria. Karena barang yang diberikan tidak melulu harus barang mahal, mewah atau barang langka yang hanya bisa ditemukan di beberapa tempat.

Adanya mahar dapat menjadi sesuatu barang yang bermanfaat, spesial atau memiliki makna bahkan kenangan yang tak bisa terlupakan. Atau yang lebih pentingnya adalah bahwa mempelai wanita dapat menerimanya dengan bahagia.

Apa beda mas kawin dan mahar dalam pernikahan

Pernikahan adalah suatu hal yang sangat diimpikan oleh setiap pasangan, terutama bagi pasangan yang telah serius dan merencanakan pernikahan. Namun ada banyak persiapan yang perlu direncanakan dan disiapkan sebelum melangsungkan pernikahan.

 Mengingat bahwa menikah adalah momen terpenting dalam hidup. Selain dari hal-hal yang perlu dipersiapkan, Anda juga harus mengetahui beberapa hal penting lainnya sebelum menikah seperti halnya tentang mahar dan juga mas kawin dalam pernikahan.

Sehingga pasangan akan lebih mengetahui hal seputar menikah untuk dijadikan persiapan yang lebih matang. Tidak sedikit juga pasangan yang rela mengeluarkan uang banyak untuk hari pernikahannya, namun hal yang tidak boleh dilupa adalah mahar dan mas kawin.

Pengertian Mahar dan Mas Kawin

Apa beda mas kawin dan mahar dalam pernikahan

Hingga saat ini masih banyak yang belum memahami apa itu mahar dan mas kawin, sehingga sering kali dijadikan sebuah pertanyaan umum. Mahar dan mas kawin adalah hal yang penting dalam sebuah pernikahan yang harus dipikirkan secara baik-baik oleh setiap pasangan yang akan menikah.

Mahar dan mas kawin ini memiliki arti yang sama hanya saja penyebutan keduanya sedikit berbeda. Mahar sendiri adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yang mana dalam penyebutannya memiliki arti lain yang berbeda. Adapun kata yang dapat digunakan ada 6 yaitu ( nihlah, shadaq, alaiq, hibah, dan juga faridhah ).

Mahar sendiri merupakan harta yang diberikan oleh calon suami kepada istri pada saat akad nikah tiba. Sementara mas kawin sendiri adalah sebutan mahar dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti yang sama dengan mahar. Mahar sendiri merupakan pelengkap pada sebuah pernikahan, namun bukan sebagai isi utama dari sebuah pernikahan.

Mahar juga dapat diartikan sebagai tanda cinta yang diberikan oleh calon suami kepada calon istri yang akan ia nikahi. Dari penjelasan di atas dapat dipastikan bahwa keduanya tidak memiliki perbedaan arti, sehingga calon pengantin tidak perlu bingung dalam memikirkan arti keduanya.

Mahar dan juga mas kawin pada pernikahan juga tidak boleh berlebihan yang dapat memberatkan pihak lelaki. Pemberian mahar tidak perlu harus barang yang mahal, melainkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi pengantin. 

Bahkan pemberian mahar juga bisa dilakukan secara hutang apabila calon pengantin pria belum bisa membayarkan secara tunai, tentunya hal ini mengarah pada upacara. Walaupun mahar tersebut bukanlah sebuah barang yang memiliki nilai ekonomi yang besar namun diharapkan tetap memberikan keuntungan untuk mempelai wanita. 

Jumlah Besaran Mas Kawin atau Mahar

Apa beda mas kawin dan mahar dalam pernikahan

Seperti yang telah diketahui bahwa mahar dan juga mas kawin memiliki arti yang sama dengan nama mahar dari bahasa arab, sementara mas kawin dari bahasa indonesia. Umumnya mas kawin harus dibicarakan bersama dan tidak boleh menjadi beban untuk salah satu pihak baik itu calon istri atau suami.

Sehingga penting untuk dibicarakan dan mencari solusi terbaik untuk pemberian mas kawin. Hingga saat ini tidak ada peraturan yang menetapkan mempelai pria harus memberikan mas kawin berapa sebab harus dilakukan sesuai kemampuan dan keinginan.

Namun besaran mas kawin tidak boleh kurang dari 10 dirham dan tidak lebih dari 500 dirham, satu dirham sendiri setara dengan 2.975 gram emas. Biasanya masyarakat muslim yang ada di Indonesia membuat mahar berupa parsel uang dengan motif yang indah. 

Hakikat mahar dalam pernikahan sendiri berupa komoditas atau uang yang bernilai sebagai kekayaan. Sehingga dapat diartikan bahwa mahar bisa berupa apa saja karena sifatnya yang simbolis, yang terpenting dapat bermanfaat bagi pihak yang menerimanya. 

Apa beda nya mas kawin dan mahar?

Mahar adalah sebagian harta yang dikeluarkan oleh suami untuk istri yang diberikan saat akad nikah. Penyebutan mahar memiliki ragam variasi, seperti nihlah, shadaq, 'alaiq hibah, dan faridhah. Sementara maskawin merupakan penyebutkan mahar dalam bahasa Indonesia.

Apakah cincin kawin bisa dijadikan mahar?

Namun jika ingin menjadikan cincin sebagai mas kawin atau mahal, hal ini tentu diperbolehkan, selama besaran maharnya tidak memberatkan mempelai pria. Mengenai bentuk mahar, tidak terdapat batasan dalam Islam. Selama suatu barang dapat diterima, maka bisa digunakan sebagai mahar.

Mas kawin minimal berapa?

Mazhab Hanafi berpendapat bahwa batas minimal mahar adalah 10 (sepuluh) dirham, sementara mazhab Syafi'i berpendapat mahar itu tidak ada batas minimalnya, bahkan ditegaskan bahwa apapun yang berharga atau dapat dijadikan harga bagi sesuatu atau upah boleh dijadikan mahar, yang penting dalam mahar itu adalah kerelaan ...

Mas kawin itu berupa apa?

Para ulama juga menyebutkan bahwa mahar yang berupa harta itu, dapat berbentuk tiga hal, yaitu: (1) tsaman (ثَمَن) atau uang yang dapat digunakan untuk membeli sesuatu, (2) mutsamman (مُثَمَّن) atau benda / barang yang memiliki nilai jual, dan (3) ujrah (أُجْرَة) atau upah / honor atas suatu jasa pekerjaan tertentu.