Tahukah Anda, membacakan dongeng pada buah hati di waktu luang bisa mendukung peningkatan kemampuan berpikirnya lho, Mom. Dengan membacakan dongeng, secara tidak langsung Anda telah mengenalkan budaya membaca pada anak. Pilihan dongeng anak pun beragam, salah satunya cerita kancil dan buaya yang legendaris. Show Cerita Kancil dan Buaya merupakan cerita fiksi jenis fabel. Dalam cerita anak sebelum tidur tersebut, ada pesan moral yang dapat disampaikan kepada si kecil sebagai cara mengenalkan sikap baik pada anak. Tak perlu berlama-lama, yuk langsung saja bacakan dongeng anak berjudul Kancil dan Buaya ini. Cerita kancil dan buayaCerita kancil dan buaya bermula pada suatu pagi yang cerah, di hutan tempat semua satwa berkumpul. Seekor Kancil sedang berjalan-jalan di hutan menikmati udara pagi sambil menyapa semua satwa yang lewat. Dalam cerita kancil dan buaya ini, Si Kancil memang terkenal sebagai hewan yang ramah. Ia berteman dengan semua hewan mulai dari angsa, kelinci, hingga kura-kura. Tak hanya ramah, kancil juga dikenal pandai menyelesaikan masalah. Kecerdikannya membuat hampir semua satwa di hutan mendatanginya untuk menyelesaikan segala permasalahan. Ia pun dengan senang hati membantu teman-temannya yang sedang kesusahan. Contohnya, ketika ia membantu tiga anak bebek yang terjebak di kubangan. Kancil dengan berani turun ke bawah dan berkata, “Ayo anak-anak bebek! Naiklah ke punggungku. Aku akan mengantar kalian ke ibu bebek.” Benar saja, kancil menemukan ibu bebek yang tengah kebingungan mencari anak-anaknya. Ia pun menghampiri ibu bebek dan memberikan anak-anaknya. “Ini anak-anakmu, ibu bebek. Aku menemukan mereka di kubangan,” ujarnya seraya menurunkan anak-anak bebek dari punggungnya. “Oh, terima kasih, Kancil! Apa yang aku lakukan jika tidak ada dirimu!” ujar ibu bebek sambil menangis dan menghampiri anak-anaknya yang masih ketakutan. “Ayo anak-anak, katakan terima kasih pada tuan Kancil!” ujar ibu bebek pada anak-anaknya. “Terima kasih, tuan Kancil,” kata anak-anak bebek. “Sama-sama, bebek-bebek kecil. Berhati-hatilah jika sedang bermain, ya,” jawabnya. Kancil pun tersenyum dan pergi meninggalkan mereka. Suatu hari, kancil merasa lapar setelah berjalan keliling hutan. Ia pun memutuskan untuk memakan rumput yang ada di tepi hutan. “Wah, haus sekali. Apa tidak ada air disini?” Ucap kancil. Ia pun berjalan hingga menemukan sebuah sungai di tepi hutan dengan air yang bersih. Kancil memutuskan untuk meminum air di sungai itu. Setelah puas, kancil melihat-lihat keadaan di sekitar sungai. “Wah, buah apa itu? Bagaimana cara ke sana, ya?” Ujarnya seraya menemukan sebuah pohon dengan buah yang menggiurkan di seberang sungai. Kancil bingung memikirkan cara bagaimana cara melewati sungai untuk memakan buah tersebut. Tiba-tiba, ada segerombolan buaya datang mendekati si kancil. “Hei, Kancil! Sedang apa kamu di sini? Apa kamu mau kami makan?” Kata salah satu buaya. “Hai, Buaya! Aku sedang membantu raja untuk membagikan daging segar. Beliau mengutusku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sungai ini. Bisakah kalian berbaris hingga seberang sungai sana?” Jawab kancil. Buaya pun menurut dan mulai berbaris hingga seberang sungai. Kancil mulai menghitung sambil melompati punggung buaya dan sampai di seberang sungai. “Hehehe terima kasih ya, Buaya. Berkat kalian aku jadi bisa makan buah ini,” ejek kancil seraya mengambil buah, memakannya, dan lari meninggalkan para buaya yang kebingungan. Kancil hanya terkekeh sambil berlari membawa buah sedap yang ia inginkan. “Aku tidak menyangka kancil akan menipu kita! Awas saja jika dia berani kembali ke sungai ini!” ancam si Buaya. Baca juga: Dongeng Anak Islami: Kisah Nabi Musa - RuangMomPesan moral cerita kancil dan buayaCerita kancil dan buaya merupakan cerita fiksi jenis fabel. Hal ini dikarenakan pemerannya merupakan hewan yang dianggap bisa berbicara seperti manusia. Setelah membacakan cerita kancil dan buaya, Anda bisa meminta anak untuk menebak pesan moral apa yang didapat dari kisah ini. Mom boleh memulainya dengan memberi penjelasan tentang sifat tokoh dalam cerita kancil dan buaya. Si Kancil yang cerdik dan ramah membuat buaya yang polos dan usil menjadi tertipu. Buaya percaya bahwa Kancil adalah hewan yang baik hati karena ia dengan senang hati menolong semua satwa di hutan. Namun, siapa sangka kumpulan buaya tersebut malah dimanfaatkan oleh si kancil. Setelah memberi penjelasan tokoh, Mom bisa langsung memberi tahu anak pesan moral apa yang terkandung dalam cerita kancil dan buaya tadi. Intinya, jika Anda menginginkan sesuatu, carilah cara cerdik untuk mencapainya. Namun, terdapat pesan moral lagi terkait kebohongan yang dilakukan si kancil terhadap buaya. Kancil membohongi buaya bahwa ia akan memberinya daging dari raja, padahal kancil hanya ingin menyebrang sungai. Kebohongan kancil membuat buaya marah dan tidak mau berteman dengannya. Katakan pada anak bahwa lewat cerita kancil dan buaya ini terdapat hikmah yaitu kebohongan dapat membuatmu tidak mempunyai teman. Wah, seru juga ya cerita kancil dan buaya ini, Mom. Anda juga bisa mencuri perhatian anak dengan menggunakan boneka tangan saat bercerita. Dengan cara ini, si kecil pasti akan selalu menunggu waktu untuk mendengar cerita anak sebelum tidur dari Anda. Membacakan cerita anak-anak sebelum tidur juga dapat membantu membangun pembentukan moral anak. Caranya, Anda cukup memberi tahu pesan moral apa yang bisa mereka dapat setiap selesai membacakan cerita anak sebelum tidur. Selamat membacakan cerita untuk si kecil, Mom! Baca juga: 5 Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur untuk Si Kecil, Ada Pesan Moralnya
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview Parenting Tim HaiBunda | Haibunda Jumat, 15 Jan 2021 18:31 WIB Jakarta - Cerita Fabel adalah cerita tentang binatang yang berlaku seolah seperti manusia. Salah satu cerita fabel yang sangat populer ialah cerita kancil dan buaya. Kancil dalam dunia kisah fabel terkenal sebagai hewan yang cerdik dan lincah, sering kali hewan lainnya atau manusia di kisah tersebut tertipu dan terperdaya olehnya. Kisah Kancil dan Buaya Dikisahkan pada suatu hari yang terik kancil merasa haus dan kelaparan, tubuhnya terasa lemah setelah seharian tak menemukan makanan, hingga ia tiba di suatu sungai yang airnya cukup dalam dan cukup deras arusnya. Di seberang sungai tersebut ia melihat ada tanaman mentimun sedang berbuah, makanan kesukaannya. Ia pun sangat gembira dan berniat segera menyeberangi sungai dan makan mentimun segar di seberang sungai. Namun tiba-tiba datang seekor buaya, yang menghadang dan berniat memakannya. Kancil pun mundur ketakutan, tapi rasa laparnya makin menyiksanya. Sehingga ia pun berpikir keras. Lalu ia punya ide. Ia berkata kepada buaya yang hendak menyantapnya. Ia bertanya kepada buaya tersebut apakah ia sangat lapar sehingga akan memangsa dirinya. Si buaya menjawab bahwa sebenarnya ia tidak terlalu lapar karena habis memangsa ular yang cukup besar, namun kancil baginya adalah camilan. Lalu kancil punya ide cemerlang, ia mengatakan kepada buaya bahwa pada saat ini dirinya sedang dalam kondisi lapar. Sehingga tubuhnya kurus kering, jika ia bisa memakan mentimun di seberang sungai maka badannya akan membesar dan makin gemuk sehingga bahkan bisa dimakan beramai-ramai oleh si buaya dan teman-temannya. Lalu ia meminta si buaya untuk memanggil teman-temannya dan berbaris di sepanjang sungai agar bisa ia hitung jumlahnya. Si buaya pun lalu memanggil teman-temannya dan mereka pun berbaris rapi di sepanjang sungai yang terbentang hingga ke bagian seberang tempat lahan mentimun itu ada. Kancil pun lantas menginjak barisan buaya itu, satu per satu sambil menghitungnya. Setelah sampai pada buaya yang ada di barisan terakhir maka ia pun melompat dan sampai di seberang sungai. Lalu ia berkata agar para buaya tenang menunggu di sungai sambil berendam menyejukkan diri di dinginnya air sungai pada saat hari siang yang terik tersebut. Sementara ia akan menyantap mentimun segar yang ada terlebih dulu agar badannya bisa segera membesar. Sang kancil pun lalu memakan mentimun tersebut dengan tenang dan lahapnya tanpa khawatir akan dikejar buaya hingga sampai ke daratan.
Setelah ia merasa kenyang, lalu ia berkata kepada para buaya yang menantinya. Ia berkata bahwa sepertinya masih memerlukan waktu yang lebih lama agar tubuhnya bisa besar dan cukup bagi semua buaya tanpa harus berebut. Jadi ia pun berpamitan kepada para buaya tersebut dengan alasan ia mau mencari makanan lainnya dulu supaya badannya bisa menjadi makin besar. Lalu ia pun segera berlari dengan cepat meninggalkan sungai dan para buaya tersebut. Pelajaran Kisah Kancil dan Buaya Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini ialah kekuatan badan akan kalah dengan kecerdasan otak. Namun tentunya hal ini harus dimanfaatkan untuk suatu tujuan yang baik ya, Bun. Dalam kisah ini kancil mampu menyelamatkan dirinya dari mangsa buaya dan sekaligus mampu mengubah ancaman dan halangan justru menjadi peluang dan sarana guna mencapai maksud dan tujuannya. Oleh karenanya penting sekali memiliki kecerdasan berpikir, agar bisa survive dan sukses dalam hidup. (PK) Simak juga video dari cerita Bunda Susy Susanti berikut yang terpaksa memanggil pulang ketiga anaknya dari luar negeri karena pandemi COVID-19:
|