Model-Model Keseimbangan Risiko Dan Return Digunakan untuk :
Expected return dan risk merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam mempertimbangkan suatu investasi. Expectedreturn dan risk mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung, maka akan semakin besar pula expectedreturn yang ingin diupayakan sebagai kompensasi risiko. Menurut Jones (2002 :127) risiko dalam portofolio ada beberapa macam, yaitu : Risiko sistematis (systematicrisk), yakni risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan jalan melakukan diversifikasi. Risiko ini timbul akibat pengaruh keadaan perekonomian, politik dan sosial budaya, dimana mempunyai pengaruh secara keseluruhan. Risiko ini juga disebut indivertiblerisk. Faktor yang mempengaruhi :
Faktor yang mempengaruhi :
Preferensi investor terhadap risiko
Model-model Keseimbangan Dalam berinvestasi di pasar modal khususnya portofolio, selain menghitung return yang diharapkan, seorang investor juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. APT (ArbitragePricingTheory) dan CAPM (Capital AssetPricing Model) merupakan model keseimbangan yang sering digunakan untuk menentukan risiko yang relevan terhadap suatu aset, serta hubungan risiko dan return yang diharapkan. CAPM menggunakan volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar sebagai pengukur risiko. Sedangkan APT menggunakan banyak variabel sebagai pengukurnya yang sering disebut dengan model faktor. Variabel yang digunakan sebagai faktor risiko dalam APT yaitu inflasi, kurs Dollar, kurs Euro, Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks LQ-45 serta tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai aset tidak berisiko (riskfreeasset). Penggabungan CAPM dan APT memungkinkan untuk membentuk portofolio optimal dengan memasukkan volatilitas return portofolio terhadap return pasar dan ketujuh variabel sebagai pengukur risiko. Hubungan Positif Antara Risiko Dengan Return Dalam pasar keuangan yang efisien, dan jika investor tidak suka risiko (risk-averse), maka kenaikan risiko harus dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan. Capital Assets Pricing Model (CAPM) Capital Assets Pricing Model (CAPM) adalah suatu model yang dikembangkan untuk menjelaskan suatu keadaan keseimbangan hubungan antara risiko setiap asset apabila pasar modal berada dalam seimbang. Perhatian mengenai model keseimbangan ini secara menerus dikembangkan. Beberapa diantaranya adalah William Sharpe (1964) dan Jack Treynor (1961) yang mengembangkan formulasi mean-variance. Formulasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan diklarifikasi oleh John Lintner (1965), Jan Mossin (1966), Fama (1968) dan Long (1972). Sebagai tambahan, Treynor (1965), Sharpe (1966), dan Jensen (1968- 1969) telah mengembangkan evaluasi portfolio yang mendasarkan pada Assets Pricing Model ini. Capital Aset Pricing Model (CAPM) merupakan Model yang menggambarkan hubungan risiko dan pengembalian yang diharapkan, dalam model ini pengembalian surat berharga yang diharapkan adalah tingkat bebas risiko di tambah premium yang di dasarkan pada risiko sistimatis surat berharga. Dalam keadaan ekuilibrium, required rate of return investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko sistimatis atau risiko pasar. Sedangkan risiko yang tidak sistimatis dianggap tidak relevan karena risiko ini dapat dihilangkan melalui diversifikasi. CAPM merupakan model yang bisa menggambarkan atau memprediksi realitas di pasar yang bersifat komplek, meskipun bukan kepada realitas asumsi-asumsi yang digunakan. Oleh karena itu, CAPM sebagai sebuah model keseimbangan bisa membantu kita menyederhanakan gambaran realitas hubungan risk dan return. Secara teoritis memang dimungkinkan menghilangkan risiko (yang diukur dengan beta) apabila korelasi antar aktiva tersebut adalah negatif sempurna. Meskipun demikian, di dalam keadaan yang sebenarnya, korelasi yang sempurna, baik positif maupun negatif tidak pernah dijumpai. Untuk pembentukan keseimbangan umum memungkinkan kita untuk menentukan pengukur risiko yang relevan dan bagaimana hubungan antar risiko untuk setiap aset apabila pasar modal berada dalam keadaan seimbang. Model keseimbangan tersebut yaitu Capital Asset Pricing Model (CAPM), dipergunakan untuk mengukur risiko dan return saham individual.
Jika semua asumsi diatas terpenuhi maka akan terbentuk pasar yang seimbang, dimana investor tidak akan dapat memperoleh abnormal return (return ekstra). Ekuilibrium Pasar Modal Kondisi pasar pada saat harga-harga aktiva berada di tingkat yang tidak memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif. Implikasinya :
Garis Pasar Modal (CML : Capital Market Line) Merupakan garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas risiko. Harga pasar dari risiko menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh pasar karena adanya kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar. Hubungan antara risiko dan return portofolio efisien akan menghasilkan garis pasar modal (capital market line, CML), sementara hubungan antara risiko dan return sekuritas individual akan menghasilkan garis pasar sekuritas (security market line, SML). Garis pasar modal menggambarkan hubungan antara return harapan dan risiko total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang.Contoh : Dalam kondisi pasar yang seimbang, return harapan pada portofolio pasar adalah 15% dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar 8%. Slope CML akan sebesar: (0,15-0,08) : 0,20 = 0,35 Dengan demikian, slope CML sebesar 0,35 ini dapat diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan 1% risiko portofolio, maka tambahan return yang disyaratkan oleh pasar sebesar 0,35%.
Garis Pasar Sekuritas (SML : Security Market Line)
Tingkat return yang disyaratkan adalah jumlah minimum return yang disyaratkan investor untuk berinvestasi pada suatu sekuritas tertentu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada kondisi pasar yang seimbang, harga sekuritas-sekuritas seharusnya berada pada SML karena titik-titik pada SML menunjukkan tingkat return harapan pada suatu tingkat risiko sistematis teretentu. Tetapi terkadang bisa terjadi suatu sekuritas tidak berada pada SML, karena sekuritas tersebut undervalued atau overvalued. Dengan mengetahui besarnya beta suatu sekuritas, maka kita dapat menghitung tingkat return harapan pada sekuritas tersebut. Jika tingkat return harapan tidak berada pada SML, maka sekuritas tersebut undervalued atau overvalued.
Estimasi garis pasar sekuritas Untuk membentuk persamaan SML, investor perlu mengestimasi tiga variabel, yaitu :
Aplikasi CAPM Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan adalah penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko. Bentuk matematika CAPM.
Ri= Rf +βi (Rm-Rf) Keterangan: Ri = Return saham i Rf = Return investasi bebas risiko (Risk Free) βi = beta saham i (indikator risiko sistematis) Rm = Return pasar (return market) Besarnya risiko perusahaan ditentukan oleh beta:
Estimasi Beta
Ri = αi + βiRM + ei Dalam hal ini : Ri = return sekuritas i αi = return indeks pasar βi = intersep RM = slope ei = random residual error
Beta saham UUU dihitung sebagai berikut : βsaham UUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607 atau βsaham UUU = ρσUUU / σM βsaham UUU = (0,954469)(0,216795) / 1,67332 = 1,236607 sedangkan intersepnya dihitung dengan mengurangkan rata-rata return sekuritas dari perkalian beta dengan rata-rata return pasar. α1 = 0,17 – (1,236607) (0,15) = 0,059
Perubahan Pada Garis SML Garis SML tidak konstan selamanya. Garis tersebut bisa berubah mengikuti perubahan kondisi dan ekonomi. Berikut ini dua perubahan yang bisa terjadi pada garis SML, yaitu bergeser paralel dengan slope konstan (perubahan intercept) dan slope berubah (intercept tetap), serta kombinasi keduanya, yaitu slope dan intercept berubah. Page 2 |