Amalan yang tidak boleh dilakukan saat haid

Karena seperti yang tertuang dalam kitab fiqih taqrib karangan Imam Abu Syuja’, wanita haid dilarang untuk salat, puasa, membaca, menyentuh maupun membawa Alquran, tawaf, jima’ serta memainkan organ kemaluan.

Meskipun ada beberapa larangan tersebut, tapi bukan berarti wanita yang sedang haid tidak bisa beribadah atau mendapatkan pahala. Mereka masih bisa melakukan amalan lainnya, apa saja? 

Beberapa Amalan Wanita Haid yang Boleh Dilakukan

Wanita diberikan keistimewaan oleh Allah subhanahu wa taala melalui menstruasi yang datang setiap bulan. Namun, masih ada beberapa amalan untuk memperbanyak pahala yang dapat dilakukan ketika menstruasi, berikut diantaranya:

  • Sedekah Subuh

Sedekah subuh merupakan salah satu amalan wanita yang paling mudah untuk dilakukan dan diperbolehkan. Dinamakan sedekah subuh karena sedekah ini dilakukan saat waktu subuh.

Misalnya dengan memberi makan orang-orang yang tinggal di jalanan, memberi makan kucing liar, atau dengan berdonasi online yang saat ini banyak dilakukan oleh milenial.

Salah satu keutamaan sedekah subuh yakni turunnya dua malaikat ke bumi untuk mendoakan orang-orang yang bangun di pagi hari. 

Jadi, meskipun tidak salat subuh, kamu masih bisa bangun pagi hari dan menyempatkan untuk bersedekah agar segala aktivitas dimudahkan oleh Allah SWT. 

  • Mencari Ilmu

Tentu saja dalam mencari ilmu tidak ada batasan, baik perempuan yang suci maupun sedang haid. Jadi, ini bisa menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukan ketika sedang berhalangan ibadah wajib.

Misalnya dengan mendatangi majelis ilmu seperti sekolah, perguruan tinggi, atau dengan lebih mendalami pengetahuan dan ilmu tentang keagamaan agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (HR.Muslim)

  • Memperbanyak Dzikir

Amalan lainnya yang bisa dikerjakan oleh wanita saat haid adalah memperbanyak dzikir. Dzikir boleh dilakukan kapanpun dan tidak ada batasannya.

Jenis dzikir bermacam-macam, misalnya kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, tahlil, takbir dan sebagainya. Wanita haid juga boleh mengikuti majelis dzikir dan shalawat seperti istighasah atau sebagainya.

  •  Memaksimalkan Berdoa

Berdoa merupakan salah satu bentuk penyerahan diri kita kepada sang pencipta. Siapapun tentu boleh berdoa, termasuk wanita yang sedang haid. 

Misalnya ketika bulan ramadhan dan kebetulan sedang haid, maka di malam lailatul qadar bisa diisi dengan berdoa untuk mendekatkan diri sekaligus memohon ampunan Allah SWT.

  • Memperbanyak Kegiatan Sosial

Meskipun sedang haid, kamu juga bisa menambah pahala dengan memperbanyak kegiatan sosial. Misalnya dengan membersihkan lingkungan, mengajar anak kurang mampu, atau kegiatan yang bersifat sosial lainnya.

Tentu amalan ini selain untuk mendekatkan diri kepada pencipta tapi juga mempererat tali silaturahmi dengan sesama. 

  •  Memperbanyak Shadaqah 

Shadaqah juga merupakan amalan yang bisa dikerjakan oleh wanita haid. Misalnya dengan berbagi kepada anak yatim piatu, fakir miskin, atau shadaqah dalam bentuk lainnya.

Kamu juga bisa ikut bagian dari program wakaf sumur untuk membantu mereka yang tinggal di daerah krisis air bersih. Masih banyak desa-desa terpencil di tanah air yang hingga saat ini belum memiliki sumber air memadai.

Perempuan baligh memiliki posisi tersendiri dalam Islam. Baligh berarti telah dianggap dewasa dan bertanggungjawab pada ibadah-ibadah yang dilakukan. Perempuan baligh dalam Islam juga akan menemui waktunya haid, proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap jika terjadi kehamilan. Akibat keluarnya darah haid, perempuan baligh memiliki ketentuan tersendiri dalam ibadahnya. Ada beberapa ibadah yang biasanya wajib dikerjakan, justru berubah menjadi tidak boleh dikerjakan ketika haid. Darah haid merupakan hadas besar, sehingga ketika seseorang telah selesai masa haid-nya, maka ia wajib melakukan mandi wajib untuk bersuci.

Salat

Pada perempuan yang sedang mengalami haid, salat wajib maupun sunnah adalah ibadah yang tidak boleh dilaksanakan. Tak hanya itu, perempuan yang sedang haid juga tak perlu mengganti salat selama periode haid, kecuali jika waktu mulai dan berakhirnya haid telah masuk pada waktu salat.

Rujukannya adalah hadis yang diriwayatkan Mu’dzah bahwa ada seorang wanita bertanya kepada Aisyah:

“Apakah kami perlu mengqada salat kami ketika suci?” Aisyah menjawab “Apakah engkau seorang Haruriah?” Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadanya. Atau Aisyah berkata, “Kami pun tidak mengqadanya,”
(H.R. Bukhari)

Puasa

Berbeda dengan salat, puasa wajib (pada bulan Ramadan) yang ditinggalkan karena haid harus diganti (qadla). Dalam rukun puasa ramadhan, haidh dan nifas adalah salah satu yang bisa membatalkan puasa, dan merubah kewajiban puasa menjadi suatu yang haram dilaksanakan oleh wanita yang mengalaminya.

“Hadist Muadzah bertanya kepada Aisyah RA, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’ Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’ Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat’”
(HR. Muslim)

Berhubungan Suami Istri

Dalam sebuah hadist pun disampaikan bahwa:

“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa bercumbu dengan wanita haidh tidak masalah selagi tidak terjadi proses di kemaluan.

“Lakukanlah segala sesuatu (terhadap wanita haid) selain jima’ “
(HR. Muslim)

Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah: 222,

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, “Haid itu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”

Selain secara agama, berhubungan suami istri juga tidak dianjurkan secara kesehatan karena pembuahan yang terjadi pada sel telur yang meluruh dapat menimbulkan penyakit pada wanita.

Ibadah-ibadah tadi adalah yang tak diperbolehkan untuk dilakukan ketika seorang wanita sedang haid. Walau begitu, perempuan yang sedang haid dapat melakukan amalan-amalan baik lainnya.

Zikir apa yang boleh dibaca ketika haid?

Berzikir Jenis-jenis zikir pun ada banyak. Bahkan, ini bisa menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika haid. Perempuan tersebut bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan ketika haid yang memberi keberkahan.

Apa saja yang diharamkan bagi orang yang haid?

Wanita yang sedang mengalami haid dilarang untuk berhubungan intim dengan suami. Dikutip dari situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), larangan bertemunya dua alat kelamin suami istri saat istrinya sedang haid adalah haram. Artinya: "Lakukanlah segala sesuatu selain jima' (hubungan badan)." (HR Muslim).

Apakah boleh membaca amalan saat haid?

Mendengarkan Lantunan Alquran Amalan saat haid agar doa dikabulkan yakni mendengarkan lantunan ayat suci Alquran. Meski membawa dan membaca alquran dilarang saat haid, namun, mendengarkan saja tetap diperbolehkan.

Apakah wanita yang sedang haid boleh membaca Ayat Kursi?

Habib Hasan juga mengatakan wanita yang sedang haid boleh membaca ayat kursi atau surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas ketika hendak tidur dengan niat untuk berdzikir atau pun penjagaan.